Anda di halaman 1dari 18

Sistem Penyimpanan

Obat di Rumah Sakit

Jaya I. Madina_G70119084
SISTEM PENYIMPANAN OBAT
Penyimpanan obat merupakan salah satu cara
pemeliharaan perbekalan farmasi sehingga aman dari
gangguan fisik dan pencurian yang dapat merusak
kualitas suatu obat. Tata cara dan pengelolaan
penyimpanan obat secara tepat penting untuk dilakukan
karena obat merupakan salah satu factor terpenting
dalam pelayanan kesehatan
Sistem Penyimpanan Obat

Jenis dan Bentuk


01
Sediaan
02 Suhu Penyimpanan dan
Stabilitas
Susunan Alfabetis 03
04 Kelas Terapi
Sifat Bahan 05
06 FIFO dan FEFO, dan
penamaan yang mirip
LASA
Jenis dan Bentuk
Sediaan
Penyimpanan obat berdasarkan jenis dan
bentuk sediaan adalah pengelompokkan obat
yang sesuai dengan jenisnya dan
menempatkannya pada area terpisah.
Contoh Bentuk sediaannya:
• Tablet, kaplet, kapsul, dan puyer
• Larutan minum dan Sirup
• Injeksi dan Infus Obat
• Tetes Mata dan Salep Mata
• Tetes Telinga
• Infus dasar
• Alkes
• Bahan-Bahan Kimia
Contoh Jenis sediaannya:
• Obat jenis Narkotika
• Obat jenis Psikotropika
• Obat generik
• Obat Paten
• Obat HIV
Suhu Penyimpanan dan
Stabilitas
Penyimpanan obat juga perlu
memperhatikan suhu penyimpanan untuk
menjaga stabilitas obat.
Suhu Penyimpanan dibagi menjadi 4
kelompok

● Penyimpanan Suhu Beku (-20° dan -10°C)


● Penyimpanan Suhu Dingin (2° – 8° C)
● Penyimpanan Suhu Sejek (8° – 15° C)
● Penyimpanan Suhu Kamar (15° – 30° C)
Pengelompokkan berdasarkan kestabilan suhu
ruang ini harus disesuaikan dengan instruksi
penyimpanan yang tertera di kemasan obat.
Untuk obat yang stabilitasnya dipengaruhi oleh
cahaya, maka harus di simpan di tempat yang
terlindung dari cahaya matahari langsung.
Obat yang higroskopis harus di simpan dengan
menggunakan absorben/disikator.
Susunan Alfabetis
Penyusunan secara alfabetis yaitu
mengurutkan obat secara abjad dari A-Z.
Dalam penyimpanan dan penyusunan obat
harus memperhatikan susunan alphabet agar
memudahkan dalam mencari obat.
Kelas Terapi
Penyimpanan obat berdasarkan kelas terapi
yaitu penyimpanan obat dengan memisahkan
obat dengan membedakan penggunaan terapi
obat.
Sifat Bahan
Penyimpanan obat berdasarkan sifat bahan
misalnya dilakukan pada bahan berbahaya
dan beracun (B3). B3 harus disimpan di area
terpisah dan diberi symbol sesuai
klasifikasinya.

Area penyimpanan B3 pun harus difasilitasi


dengan alat pengaman yang dapat
meminimalkan kerusakan apabila terjadi hal-
hal yang tidak diinginkan.
Meneriapkan Prinsip
FEFO dan FIFO, dan
sediaan yang penampilan
dan penamaan yang mirip
LASA
Prinsip FEFO
FEFO (First Expiry First Out) artinya barang yang lebih dahulu kedaluasa,
dikeluarkan terlebih dahulu. Maksudnya prinsip ini menempatkan obat dengan tanggal
kadaluarsa lebih pendek di depan obat yang tanggal kadaluarsanya lebih lama.
Prinsip FIFO
FIFO (First In First Out) artinya barang yang dating terlebih dahulu, dikeluarkan
pertama. Biasanya penyimpanan obat dengan system FIFO ini digunakan untuk
menyimpan obat tanpa memperhatikan tanggal kadaluarsa.
Penampilan dan Penamaan Mirip LASA
LASA (Look a Like Sound a Like) yaitu obat yang terlihat mrip atau terdengar mirip.
Contohnya Methylprednisolone 8 mg dengan Methylprednisolone 4 mg, Humolin
dengan Humalog. Penyimpanan ini sangat sering digunakan di Instalasi faramasi
Rumah Sakit dikarenakan banyaknya obat LASA dan banyaknya pasien.
Cara Peyimpanan Berdasarkan LASA
• Memasang logo LASA pada setiap obat atau pada tempat rak obat.
Memisahkan obat LASA dengan obat lainnya.
THANKS! Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by


Flaticon and infographics & images by Freepik

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai