Anda di halaman 1dari 9

HOMEOASTASIS DAN

FISIOLOGI PERSARAFAN
KELOMPOK VII

◦ Martha ria C2114201029


◦ Meliana gau C2114201030
◦ Melsiana arruan C2114201031
◦ Muthiara L. tuwatanassy C2114201032
Homeoastasis dan Sistem Pengendalian
Tubuh
Homeostasis merupakan keadaan relatif konstan didalam lingkungan internal tubuh.
Homeostasis dipertahankan secara alami oleh mekanisme adaptasi fisiologi.
Kemampuan adaptif adalah bentuk dinamik dari equilibrium lingkungan internal tubuh. Lingkungan internal secara konstan
berubah, dan mekanisme adaptif tubuh secara kontinu berfungsi untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan ini dan untuk
mempertahankan homeostatis.
Neurofisiologi sistem motorik
Saraf motorik adalah sel saraf yang berfungsi mengirim impuls atau rangsangan sistem saraf pusat ke
otot atau kelenjar yang hasilnya berupa tanggapan tubuh terhadap rangsangan yang mana badan sel
motorik berada di sistem saraf pusat.

Saraf motorik somatik Saraf motorik autonom


Saraf motorik somatik membawa Sistem saraf autonom (SSAU) termasuk pusat
pengendalian di otak, pada dasarnya
impuls dari pusat otot rangka melaksanakan kegiatan secara independen dan
sebagai organ afektor. tidak langung dikendalikan oeh kesadaran.
• Sistem saraf tulang belakang (spinal nervus)
• Saraf-saraf kepala (saraf cranial nervus)
Neurofisiologi Sistem Sensorik
Sistem sensorik membahas tentang organ akhir yang khusus menerima berbagai jenis rangsangan
tertentu. Rangsangan tersebut dihantarkan oleh sensoris neuron (saraf sensoris) dari berbagai organ
indra menuju otak untuk ditafsirkan.
• Indra penglihatan (mata)

Fungsi utama mata adalah mengubah energi cahaya menjadi impuls saraf sehingga dapat diterjemahkan oleh otak menjadi gambar fisual.
• Indra pendengar (telinga)

Telinga memiliki fungsi untuk mendengar suara yang ada disekitar sehingga kita dapat mengidentifikasi apa yang terjadi tanpa harus melihat.
• Indra pengecap (lidah)

Lidah adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang dapat membantu pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan.
• Indra peraba (kulit)

Kulit dapat membantu kita untuk bertahan dalam berbagai kondisi lingkungan, sebagai barrier infeksi, mengontrol suhu tubuh (termoregulasi),
sensasi, sekresi, dan metabolisme.
• Indra pencium (hidung)

Manusia dapat membedakan berbagai macam bau bukan karena memiliki banyak reseptor pembau namun kemampuan tersebut ditentukan oleh
prinsip-prinsip komposisi.
Neurofisiologi saraf otonom
Sistem saraf otonom atau saraf tak sadar merupakan bagian dari sistem saraf tepi (SST) yang terletak
khusus pada sumsum tulang belakang yang bekerja mengatur dan mengendalikan otot jantung, otot–
otot polos, dan sejumlah kelenjar secara permanen.

Saraf simpatis Saraf parasimpatis

◦ Saraf simpatis adalah bagian dari sistem saraf Saraf parasimpatis merupakan saraf yang
otonom yang cenderung bertindak berlawanan berpangkal pada sumsum lanjutan (medula
terhadap sistem saraf parasimpatik, seperti oblongata) dan dari sakum yang merupakan
mempercepat detak jantung dan menyebabkan saraf pre-ganglion dan post-ganglion.
kontraksi pembuluh darah.
Neurotransmitter
Neurotransmiter merupakan cara komunikasi antar neuron. Zat-zat kimia ini menyebabkan perubahan
permeabilitas sel neuron, sehingga neuron menjadi lebih kurang dapat menyalurkan impuls, tergantung
dari neuron dan transmiter tersebut.

Macam-macam neurotransmitter:
◦ Asetilkolin
◦ Dopamin
◦ Glutamate
◦ Serotonin (5-hydroxytryptamine, atau 5-HT)
◦ GABA
Komponen Lengkung Refleks
Lengkung refleks merupakan jalur yang dilewati oleh proses gerak
refleks.
◦ Reseptor rangsangan sensoris yang peka terhadap suatu rangsangan yaitu, kulit
◦ Neuron aferen (sensoris) yang dapat menghantarkan impuls menuju susunan sara pusat
(medulla spinalis-batang otak)
◦ Pusat saraf atau pusat sinaps yaitu tempat integrase masuknya sensoris dan dianalisis kembali
ke neuron aferen
◦ Neuron eferen (motorik) menghantarkan impuls ke perifer
◦ Alat efektor (serat otot kelenjar)
Title Lorem Ipsum

LOREM IPSUM DOLOR SIT AMET, NUNC VIVERRA IMPERDIET PELLENTESQUE HABITANT
CONSECTETUER ADIPISCING ENIM. FUSCE EST. VIVAMUS A MORBI TRISTIQUE SENECTUS ET
ELIT. TELLUS. NETUS.

Anda mungkin juga menyukai