1.Asma bronchial
Penderita asma bronchial, hipersensitif dan hiperaktif terhadap
rangsangan dari luar,seperti debu rumah, bulu binatang, asap,
dan bahan lain penyebab alergi. Gejala kemunculannya sangat
mendadak, sehingga gangguan asma bisa datang secara tiba-tba.
Jika tidak mendapatkan pertolongan secepatnya, resiko
kematian bisa datang. Gangguan asma bronchial juga bisa
muncul lantaran adanya radang yang mengakibatkan
penyempitan saluran pernapasan bagian bawah. Penyempitan ini
akibat berkerutnya otot polos saluran pernapasan,
pembengkakan selaput lender, dan pembentukan timbunan
lendir yang berlebihan.
2.Asma kardial
Asma yang timbul akibat adanya kelainan jantung. Gejala asma
kardial biasanya terjadi pada malam hari, disertai sesak nafas yang
hebat. Kejadian ini disebut nocturnal paroxymul dyspnea. Biasanya
terjadi pada saat penderita sedang tidur.
Menurut Mc Connel dan Holgate asma dibedakan menjadi
Menurut GINA dalam Nurarif dan Kusuma (2015), menjelaskan Derajat Asma:
• Intermiten
Gejala kurang dari 1 kali/minggu dan serangan singkat
• Persisten ringan
Gejala lebih dari 1 kali/minggu tapi kurang dari 1 kali/hari
• Persisten sedang
Gejala terjadi setiap hari
• Persisten berat
Gejala terjadi setiap hari dan serangan sering terjadi
Menurut Pedoman Asma Anak Indonesia dalam Nurarif dan Kusuma (2015), menjelaskan
pembagian derajat asma:
5. Pemeriksaan Tidak
fisik diluar Normal Ada kelainan pernah
serangan normal
Gagal nafas
Ringan Sedang Berat yang
mungkin
terjadi
Gejala
Pengkajian fungsional
An. A dibawa ke rumah sakit dengan keluhan batuk dan sesak napas
pada tanggal 01 Oktober 2021. Ibu pasien mengatakan pasien
mengalami sesak napas telah mengonsimsi es. mengatakan bahwa
klien memiliki riwayat penyakit Asma yang mulai diketahui sejak klien
berusia 5 tahun dan terakhir kambuh saat klien berusia 6 tahun. Ibu
klien mengatakan bahwa asma selalu kambuh setiap kali klien
mengkonsumsi es atau minuman dingin. Selain itu, ibu pasien
mengatakan kakak pasien juga mengalami asama pada usia sekolah
saja. Selama di IGD denyut nadi 161 x/menit, respirasi 36 x/menit,
suhu 36,1°C, dan saturasi oksigen 97%. Selain itu dilakukan pemberian
nebulizer Combivent setiap 8 jam sekali, oksigenasi 2 liter/menit
dengan nasal kanul, pemasangan intravenous line No.22 dengan
pemberian KAEN 3B 20 tetes/menit jenis makrodrip. Pemberian
Cefotaxime 3x1gram via intravena dan Ambroxol sirup 3x1,5 sendok
teh melalui oral. (DAPAT DI LIHAT DI HAL 17-35)
KESIMPULAN
Penyakit kronis didefinisikan sebagai
suatu keadaan sakit, atau
ketidakmampuan baik itu psikis, kognitif
maupun emosi, berlangsung minimal 6
bulan yang memerlukan intervensi medis
secara terusmenerus untuk merawat
episode akut atau masalah kesehatan
yang timbul berulang, salah satunyaasma
bronchial.
SEKIAN….
DAN
TERIMA KASIH