RAMBU Rambu Rambu : tanda/perlengkapan Rambu Lalu lintas (traffic sign): tanda / perlengkapan yang dipasang di sisi atau di atas jalan. Fungsi rambu: mengatur lalu lintas agar berjalan lancar dan aman Bentuk rambu: papan petunjuk, patok dan penghalang Ketentuan dan standarisasi bagi bentuk dan penempatan rambu yang berlaku secara internasional maupun nasional meliputi: Bentuk Ukuran Warna, dan Simbol-simbol
Standar perambuan di Indonesia sudah mengarah pada standar
internasional, instansi yang berwenang DLLAJ Jenis-jenis Rambu Perlengkapan Jalan, Pasal 17 Bab V UU No 43 Tahun 1993 tentang Sarana dan Prasarana Jalan, rambu-rambu terdiri dari 4 golongan: Rambu peringatan Rambu larangan Rambu perintah, dan Rambu petunjuk
Rambu peringatan, bahaya atau tempat berbahaya
Rambu larangan, perbuatan yang dilarang Rambu perintah, perintah yang wajib dilakukan, dan Rambu petunjuk, jurusan, jalan, situasi, kota, tempat, pengaturan, fasilitas dan lain-lain bagi pemakai jalan Rambu Peringatan Bentuk: segitiga/segiempat Dipasang: diagonal Warna dasar: kuning /orange Warna tulisan/simbol: hitam Contoh: Rambu peringatan kelokan tajam Rambu peringatan jalan menanjak curam, dsb Rambu Perintah Bentuk: lingkaran (simbol) Persegi empat (tulisan/kalimat)
Warna dasar: biru
Warna tulisan/simbol: putih/merah dan hitam Contoh: Rambu perintah arah/lajur Rambu wajib untuk pejalan kaki, dsb Rambu Larangan Bentuk: lingkaran/segi delapan Warna dasar: merah/putih Warna tulisan/simbol: hitam/merah Contoh: Rambu dilarang masuk Rambu dilarang belok kanan, dsb Rambu Petunjuk/Informasi Bentuk: persegi empat Warna dasar: hijau atau putih (garis tebal di sisi rambu berwarna biru) Warna tulisan/simbol: putih (u/ dasar hijau) & hitam (u/ dasar putih) Contoh: Rambu informasi telepon umm Rambu informasi tempat pengisian bahan bakar, dsb Nama Jalan Nama Jalan termasuk dalam rambu petunjuk/informasi Warna dasar hijau dan tulisan putih. Rambu Informasi (tulisan/kalimat) Ukuran huruf tertentu, atau Dihitung berdasarkan kecepatan kendaraan dan kemampuan melihat atau jarak antara rambu dan kendaran Ketentuan Rambu Dipasang pada daerah Kerb atau Trotoar Ketinggian: ± 2 meter Ketinggian memperhitungkan tinggi mata pengemudi Tidak terlalu tinggi ( terutama rambu di sisi jalan), karena akan sulit untuk pengendara kendaraan yang rendah seperti sedan, dsb) Ditempatkan sebelum lokasi yang berkaitan dengan informasi/petunjuk/perintah yang ditujukan oleh rambu tsb. Ketentuan Rambu Jarak, tergantung jenis informasi/petunjuk/ perintah dan kecepatan rencana jalan bersangkutan Contoh pemasangan: Rambu STOP Bentuk: segi delapan Tinggi: Uk. Kecil: Marka Marka : Tanda Berupa: simbol atau tulisan Dipasang pada permukaan perkerasan Bahan: cat dengan campuran karet dan kaca Ketentuannya: tahan lama dan dapat memantulkan cahaya, Untuk marka tertentu tidak dilalui oleh kendaraan, dilapisi berkali-kali supaya tebal. Warna: Putih dan Kuning Bentuk-bentuk (standar jalan perkotaan, Ditjen Bina Marga, Dept PU, 1987) Marka Garis Terputus MarkaGaris Penuh Zebra Cross Chevron Marka Pulau Marka di larang Parkir Marka tanda pengarah jalan Marka huruf dan angka Marka Simbol Marka Garis Terputus Marka garis sumbu dan pemisah Marka garis sumbu saja Marka garis peringatan Yield line pd kaki simpang tanpa lampu lalu lintas dan rambu Marka Garis Penuh Marka garis sumbu dan pemisah Marka garis tepi Marka garis pengarah Marka larangan pindah jalur atau mendahului Marka dilarang mendahului, garis stop dan garis pendekat MARKA Zebra Cross Pemasangannya pada simpang tegak lurus dan bersudut Chevron Marka untuk mengarahkan lalin ketika mendekati palau atau sudut persimpangan Marka Pulau Marka sekeliling pulau Contoh: marka disekitar pulau Marka Dilarang Parkir Warna kuning Garis menerus diatas kerb, dan Putus-putus pada marginal strip Marka Tanda Pengarah Jalur Tanda panah Digunakan pada pertemuan jalan Marka Huruf dan Angka Marka petunjuk dan perintah Contoh: perintah berhenti (STOP) Letaknya di persimpagan Marka Simbol Dipasang di persimpangan jalan minor Contoh: Yield KERB Kerb Bagian dari perlengkapan jalan Fungsi utama: meninggikan permukaan jalan Dipasang di luar jalur gerak jalan Disisi pulau atau trotoar Terbuat dari beton TROTOAR Trotoar Jalur bagi pejalan kaki Lebar trotoar ditentukan berdasarkan jumlah pejalan kaki Dengan pertimbangan kecepatan dan kepadatan pejalan kaki Lebar trotoar juga dapat ditentukan berdasarkan ketersediaan lahan Nilai minimum: Ruang bebas vertikal 2.5 meter Kebebasan samping minimum 0.3 meter Kedalaman 1 meter diatas permukaan trotoar Lebar Minimum Trotoar Lebar minimum trotoar menurut jenis penggunaan lahan
Penggunaan lahan Lebar minimum (m)
perumahan 1.5
Perkantoran, industri, sekolah, 2.0
terminal/bus stop, pertokoan/perbelanjaan Jembatan/terowongan 1 PENGAMAN TEPI Jenis Pengaman Tepi Pengaman tepi besi Pengaman tepi beton Pengaman tepi tanah timbunan Pengaman tepi batu kali Pengaman tepi balok kayu JEMBATAN Definisi Menurut UU No.13/1980 tentang Jalan dan Rancangan UU ttg Perubahannya, Jembatan adalah bangunan pelengkap jalan dan merupakan bagian yang tidak terpisah dari jalan Jembatan adalah bangunan yang melintasi aliran air atau jalan yang menghubungkan 2 tempat Gorong-gorong Gorong-gorong merupakan jenis jembatan Beda gorong-gorong dan jembatan adalah pada aspek biaya pembangunan Gorong-gorong merupakan satu kesatuan dengan paket pekerjaan jalan Jembatan merupakan pekerjaan yang terpisah Disebut gorong-gorong jika bentangnya kurang dari 6 meter Konstruksi Jembatan Konstruksi jembatan terdiri dari: Bangunan atas (lantai jembatan) Landasan (perletakan) Bangunan bawah (Pilar dan kepala jembatan) Pondasi termasuk dalam bangunan bawah (sumur atau tiang pancang) Jalan pendekat(Oprit) Bangunan pengaman Klasifikasi Jembatan dibagi berdasarkan: Sifat perlintasannya Masa layan Jenis bangunan atas Bahan yang digunakan Jembatan menurut sifat perlintasannya Jembatan elevasi tinggi (elevasi lantai jembatan dan oprit bebas banjir rencana) Jembatan elevasi rendah (elevasi lantai di atas aliran sungai normal tetapi terendam pada banjir rencana) Ford dan Floodway, memberi kesempatan persilangan hanya pada saat muka air normal. tipe ini dipengaruhi oleh banjir kecil/rendah, murah, biaya jalan rendah FORD Perkerasan pada dasar sungai Menggunakan beton sehingga air mengalir pada kedalaman sangat dangkal dan dapat dilalui kendaraan Merupakan jembatan jenis bangunan atas berupa lintasan basah FLOODWAY/CAUSEWAY Dibangun sedikit lebih tinggi dari dasar sungai dan memiliki lubang untuk mengalirkan air di musim keirng Merupakan jembatan jenis bangunan atas berupa gorong-gorong pipa Jembatan menurut masa layan Jembatan darurat/sementara contoh: jembatan kayu Jembatan semi permanen Jembatan permanen Pembagian Jembatan berdasarkan SMJ, Jembatan dibagi berdasarkan bangunan atas Sokongan Gantung Komposit Balok pelengkung Pelengkung Rangka Jembatan menurut bahannya Bahan untuk bangunan atas: Kayu Baja Komposit Beton