Anda di halaman 1dari 42

Jurusan Teknik Sipil

Universitas Nusa Cendana


2010

Perlengkapan Jalan (Road Furniture)

Senin, 27September 2010

Yunita A. Messah, ST., MT


RAMBU
Rambu
Rambu : tanda/perlengkapan
Rambu Lalu lintas (traffic sign): tanda / perlengkapan yang
dipasang di sisi atau di atas jalan.
Fungsi rambu: mengatur lalu lintas agar berjalan lancar dan aman
Bentuk rambu: papan petunjuk, patok dan penghalang
Ketentuan dan standarisasi bagi bentuk dan penempatan rambu yang
berlaku secara internasional maupun nasional meliputi:
 Bentuk
 Ukuran
 Warna, dan
 Simbol-simbol

Standar perambuan di Indonesia sudah mengarah pada standar


internasional, instansi yang berwenang DLLAJ
Jenis-jenis Rambu
Perlengkapan Jalan, Pasal 17 Bab V UU No 43 Tahun 1993
tentang Sarana dan Prasarana Jalan, rambu-rambu terdiri dari 4
golongan:
 Rambu peringatan
 Rambu larangan
 Rambu perintah, dan
 Rambu petunjuk

Rambu peringatan, bahaya atau tempat berbahaya


Rambu larangan, perbuatan yang dilarang
Rambu perintah, perintah yang wajib dilakukan, dan
Rambu petunjuk, jurusan, jalan, situasi, kota, tempat,
pengaturan, fasilitas dan lain-lain bagi pemakai jalan
Rambu Peringatan
 Bentuk: segitiga/segiempat
 Dipasang: diagonal
 Warna dasar: kuning /orange
 Warna tulisan/simbol: hitam
 Contoh:
Rambu peringatan kelokan tajam
Rambu peringatan jalan menanjak curam, dsb
Rambu Perintah
 Bentuk:
lingkaran (simbol)
Persegi empat (tulisan/kalimat)

 Warna dasar: biru


 Warna tulisan/simbol: putih/merah dan hitam
 Contoh:
Rambu perintah arah/lajur
Rambu wajib untuk pejalan kaki, dsb
Rambu Larangan
 Bentuk: lingkaran/segi delapan
 Warna dasar: merah/putih
 Warna tulisan/simbol: hitam/merah
 Contoh:
Rambu dilarang masuk
Rambu dilarang belok kanan, dsb
Rambu Petunjuk/Informasi
 Bentuk: persegi empat
 Warna dasar: hijau atau putih (garis tebal di sisi
rambu berwarna biru)
 Warna tulisan/simbol: putih (u/ dasar hijau) &
hitam (u/ dasar putih)
 Contoh:
Rambu informasi telepon umm
Rambu informasi tempat pengisian bahan bakar,
dsb
Nama Jalan
 Nama Jalan termasuk dalam rambu
petunjuk/informasi
 Warna dasar hijau dan tulisan putih.
Rambu Informasi (tulisan/kalimat)
 Ukuran huruf tertentu, atau
 Dihitung berdasarkan kecepatan kendaraan
dan kemampuan melihat atau jarak antara
rambu dan kendaran
Ketentuan Rambu
 Dipasang pada daerah Kerb atau Trotoar
 Ketinggian: ± 2 meter
 Ketinggian memperhitungkan tinggi mata
pengemudi
 Tidak terlalu tinggi ( terutama rambu di sisi jalan),
karena akan sulit untuk pengendara kendaraan yang
rendah seperti sedan, dsb)
 Ditempatkan sebelum lokasi yang berkaitan dengan
informasi/petunjuk/perintah yang ditujukan oleh
rambu tsb.
Ketentuan Rambu
 Jarak, tergantung jenis informasi/petunjuk/
perintah dan kecepatan rencana jalan
bersangkutan
 Contoh pemasangan: Rambu STOP
Bentuk: segi delapan
Tinggi:
 Uk. Kecil: 
Marka
 Marka : Tanda
 Berupa: simbol atau tulisan
 Dipasang pada permukaan perkerasan
 Bahan: cat dengan campuran karet dan kaca
 Ketentuannya: tahan lama dan dapat memantulkan
cahaya,
 Untuk marka tertentu tidak dilalui oleh kendaraan,
dilapisi berkali-kali supaya tebal.
 Warna: Putih dan Kuning
Bentuk-bentuk (standar jalan perkotaan, Ditjen Bina Marga, Dept PU, 1987)
 Marka Garis Terputus
 MarkaGaris Penuh
 Zebra Cross
 Chevron
 Marka Pulau
 Marka di larang Parkir
 Marka tanda pengarah jalan
 Marka huruf dan angka
 Marka Simbol
Marka Garis Terputus
 Marka garis sumbu dan pemisah
 Marka garis sumbu saja
 Marka garis peringatan
 Yield line pd kaki simpang tanpa lampu lalu
lintas dan rambu
Marka Garis Penuh
 Marka garis sumbu dan pemisah
 Marka garis tepi
 Marka garis pengarah
 Marka larangan pindah jalur atau mendahului
 Marka dilarang mendahului, garis stop dan
garis pendekat
MARKA
Zebra Cross
 Pemasangannya pada simpang tegak lurus dan
bersudut
Chevron
 Marka untuk mengarahkan lalin ketika
mendekati palau atau sudut persimpangan
Marka Pulau
 Marka sekeliling pulau
 Contoh: marka disekitar pulau
Marka Dilarang Parkir
 Warna kuning
 Garis menerus diatas kerb, dan
 Putus-putus pada marginal strip
Marka Tanda Pengarah Jalur
 Tanda panah
 Digunakan pada pertemuan jalan
Marka Huruf dan Angka
 Marka petunjuk dan perintah
 Contoh: perintah berhenti (STOP)
 Letaknya di persimpagan
Marka Simbol
 Dipasang di persimpangan jalan minor
 Contoh: Yield
KERB
Kerb
 Bagian dari perlengkapan jalan
 Fungsi utama: meninggikan permukaan jalan
 Dipasang di luar jalur gerak jalan
 Disisi pulau atau trotoar
 Terbuat dari beton
TROTOAR
Trotoar
 Jalur bagi pejalan kaki
 Lebar trotoar ditentukan berdasarkan jumlah pejalan kaki
 Dengan pertimbangan kecepatan dan kepadatan pejalan kaki
 Lebar trotoar juga dapat ditentukan berdasarkan ketersediaan
lahan
 Nilai minimum:
 Ruang bebas vertikal 2.5 meter
 Kebebasan samping minimum 0.3 meter
 Kedalaman 1 meter diatas permukaan trotoar
Lebar Minimum Trotoar
 Lebar minimum trotoar menurut jenis penggunaan lahan

Penggunaan lahan Lebar minimum (m)

perumahan 1.5

Perkantoran, industri, sekolah, 2.0


terminal/bus stop,
pertokoan/perbelanjaan
Jembatan/terowongan 1
PENGAMAN TEPI
Jenis Pengaman Tepi
 Pengaman tepi besi
 Pengaman tepi beton
 Pengaman tepi tanah timbunan
 Pengaman tepi batu kali
 Pengaman tepi balok kayu
JEMBATAN
Definisi
 Menurut UU No.13/1980 tentang Jalan dan
Rancangan UU ttg Perubahannya, Jembatan
adalah bangunan pelengkap jalan dan
merupakan bagian yang tidak terpisah dari jalan
 Jembatan adalah bangunan yang melintasi
aliran air atau jalan yang menghubungkan 2
tempat
Gorong-gorong
 Gorong-gorong merupakan jenis jembatan
 Beda gorong-gorong dan jembatan adalah pada
aspek biaya pembangunan
 Gorong-gorong merupakan satu kesatuan dengan
paket pekerjaan jalan
 Jembatan merupakan pekerjaan yang terpisah
 Disebut gorong-gorong jika bentangnya kurang dari
6 meter
Konstruksi Jembatan
Konstruksi jembatan terdiri dari:
 Bangunan atas (lantai jembatan)
 Landasan (perletakan)
 Bangunan bawah (Pilar dan kepala jembatan)
 Pondasi termasuk dalam bangunan bawah (sumur
atau tiang pancang)
 Jalan pendekat(Oprit)
 Bangunan pengaman
Klasifikasi Jembatan
dibagi berdasarkan:
 Sifat perlintasannya
 Masa layan
 Jenis bangunan atas
 Bahan yang digunakan
Jembatan menurut sifat perlintasannya
 Jembatan elevasi tinggi
(elevasi lantai jembatan dan oprit bebas banjir
rencana)
 Jembatan elevasi rendah
(elevasi lantai di atas aliran sungai normal tetapi
terendam pada banjir rencana)
 Ford dan Floodway, memberi kesempatan
persilangan hanya pada saat muka air normal.
tipe ini dipengaruhi oleh banjir kecil/rendah,
murah, biaya jalan rendah
FORD
 Perkerasan pada dasar sungai
 Menggunakan beton sehingga air mengalir pada
kedalaman sangat dangkal dan dapat dilalui
kendaraan
 Merupakan jembatan jenis bangunan atas
berupa lintasan basah
FLOODWAY/CAUSEWAY
 Dibangun sedikit lebih tinggi dari dasar sungai
dan memiliki lubang untuk mengalirkan air di
musim keirng
 Merupakan jembatan jenis bangunan atas
berupa gorong-gorong pipa
Jembatan menurut masa layan
 Jembatan darurat/sementara
contoh: jembatan kayu
 Jembatan semi permanen
 Jembatan permanen
Pembagian Jembatan berdasarkan SMJ,
Jembatan dibagi berdasarkan bangunan atas
 Sokongan
 Gantung
 Komposit
 Balok pelengkung
 Pelengkung
 Rangka
Jembatan menurut bahannya
 Bahan untuk bangunan atas:
Kayu
Baja
Komposit
Beton

Jembatan gelagar baja dengan lantai kayu


umumnya disebut Jembatan Kayu

Anda mungkin juga menyukai