Anda di halaman 1dari 7

Agama

A. Syukur terbagi menjadi tiga bagian. Pertama, syukur dengan ucapan, yakni mengakui
kenikmatan yang telah diberikan Allah dengan sikap rendah hati. Kedua syukur dengan
perbuatan yakni semakin meningkatkan kualitas ketaatannya dan kualitas konsistensinya dalam
kebaikan. Ketiga syukur dengan hati adalah dengan semakin meningkatkan kualitas
keyakinannya kepada Allah SWT. Sirry al-Saqati berkata syukur adalah tidak bermaksiat apabila
memperoleh nikmat. Syukur modern adalah mengungkapkan kegembiraan terhadap sesuatu
dengan tidak terlalu euforis, hura- hura, pesta pora yang identik dengan penghambur-hamburan
harta. Apalagi sampai memberikan ruang bagi terjadinya kemaksiatan dan angkara murka dalam
penyelenggaraannya. Islam menganjurkan pengungkapan kegembiraan terhadap sesuatu itu
dengan berbagi bersama terhadap yang lebih membutuhkan, seperti fakir miskin, yatim piatu,
tetangga dan mengiringinya dengan perenungan, doa dan hal-hal lain yang bermanfaat.sesama
manusia dan alam sekitarnya. Melalui metode latihan pemurnian hati dengan menjauhkan diri
dari sifat-sifat tercela seperti dengki, dendam, sombong, riya ', tamak dan pembiasaan diri
dengan sifat-sifat terpuji seperti zuhud, wara', sabar, syukur, yakin, tawakkal, muraqabah dan
lain-lain . Tasawuf berusaha membangun karakter pribadi muslim yang berakhlak mulia, dekat
dengan Allah dan peneladan Rasulullah saw. dalam berbagai bidang kehidupan.
B. Tasawuf adalah proses pendekatan diri kepada Tuhan (Allah) dengan cara mensucikan hati. Kalau ilmu
akhlak menjelaskan mana nilai yang baik dan mana yang buruk juga bagaimana mengubah akhlak buruk
agar menjadi baik secara zahiriah yakni dengan cara-cara yang nampak seperti keilmuan, keteladanan,
pembiasaan, dan lain-lain maka ilmu tasawuf menerangkan bagaimana cara menyucikan hati , agar
setelah hatinya suci yang muncul dari perilakunya adalah akhlak al-karimah. Perbaikan akhlak, menurut
ilmu tasawuf, harus berawal dari penyucian hati. pendapat para sufi adalah dengan ijtinab al-manhiyyat,
dan adaa al-wajibat, serta adaa al-naafilat Pengertian moral adalah ajaran mengenai baik buruknya suatu
perbuatan maupun perilaku, serta berkaitan erat dengan akhlak yang dimiliki masyarakat. Di dalam
kehidupan, terdapat indikasi seseorang dapat dianggap bermoral, yaitu apabila memiliki kesadaran untuk
menerima serta melaksanakan peraturan yang berlaku, kemudian bersikap atau bertingkah laku yang
sesuai dengan nilai-nilai moral yang dijunjung tinggi dalam masyarakat. Dilihat dari fungsinya etika,
moral, dan akhlak memang sama, yakni ajaran tentang kebaikan dan keburukan, menyangkut
perikehidupan manusia dalam hubungannya dengan Tuhan, sesame manusia dan alam dalam arti luas.
Yang membedakan satu dengan yang lainnya adalah ukuran kebaikan dan keburukan itu sendiri .

C. PERAN DAN FUNGSI TASAWUF DALAM MENGGAPAI KEBAHAGIAN BATINIAH, bertasawuf dalam
kehidupan modern adalah upaya untuk menerapkan dan mengaktualisasikan ajaran-ajaran tasawuf seperti zuhud, wara’,
syukur, yakin, tawakal, dan muroqqah ke dalam kehidupan modern yang berkarakter, berakhalk mulia terhadap allah,
terhadap sesama dan alam sekitarnya. Tasawuf dapat berperan dan berfungsi sebagai salah satu bentuk media pelatihan
dan pembelajaran pembentukan sikap dan perilaku islami yang dapat menjadi solusi bagi problematika kehidupan
D. Zuhud dan aktualisasinya dalam kehidupan
Zuhud adalah melepaskan hati dari pengaruh dunia atau meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat
untuk kehidupan akhiratTak bisa dipungkiri, seiring berjalannya waktu kesenangan dunia begitu dicintai
oleh sebagian besar manusia. Mereka seakan-akan lupa bila kesenangan duniawi tersebut hanya
berlangsung sementara. Bahkan, tak sedikit pula mereka terlena sehingga melupakan Allah SWT
Aktualisasi zuhud
1. Mengatur atau memnfaatkan waktu dengan baik
2. Memperbanyak bersedekah
3. Tidak tamak
4. Suka bersedekah
5. Memperbanyak kegiatan yang membawa kebaikan akhirat

E. Wara
Secara harfiah wara’ artinya saleh, menjauhkan diri dari perbuatan dosa. Wara juga berarti menghindari
segala bentuk syubhat karena takut terperosok dalam hal yang haram. Semua ini sesuai dengan sebuah kaidah
yang berbunyi,“Tinggalkanlah yang meragukanmu menuju yang tidak meragukanmu.”
Wara dapat kita aktualisasikan dalam kehidupan sehari hari dengan cara menjauhi barang barang yang
syubhat/barang yang tidak jelas hukumnya dan menghindari barang barang yang haram. Dengan cara tersebut
maka kita dapat menjadi orang yang wara atau soleh.
F. Muraqabah dan aktualisasinya dalam kehidupan
Muraqabah adalah sifat seseorang yang merasa selalu dilihat dan diawasi oleh Allah SWT. Dengan adanya sifat ini, orang akan
takut untuk melakukan keburukan karena akan selalu merasa diawasi dan dilihat oleh Allah SWT.
Sebagai manusia, jelas kita tidak pernah bisa untuk melihat Allah SWT, namun jika kita kokoh akan pengetahuan tentang Allah
SWT, nama-nama-Nya, mempercayai bahwa Dia pencipta alam semesta, maka kita akan selalu merasa Allah SWT sangat dekan
dengan diri kita dan enggan untuk berbuat kejahatan.
Aktualisasi Muraqabah
1. Senantiasa berbuat kebaikan
2. Menjauhi maksiat
3. Selalu mengingat allah
4. Selalu muhasabah

G. YAKIN DAN AKTUALISASINYA DALAM KEHIDUPAN, yakin adalah kemantapan dan ketenangan hati terhadap janji dan
kehendak Allah Swt. Sebagai sorang mukmin kita tidak hanya mengandalkan pada kekuatan modal, tenaga, dan strategi saja aka tetapi
juga pada keyakinan. Keyakinan juga bisa di ibaratkan jiwa bagi raga. Keyakinan juga sering menjadi acuan dari kesuksesan
seseorang, dan keraguan sering juga menjadi kegagalan penyebab kegagalan seseorang. Dalam hal kehidupan sehari-hari keyakinan
berperan penting dalam menentukan kepercayaan diri seseorang, bahkan keyakinan diidentikan dengan kepercayaan diri itu sendiri.
Keyakinan juga berarti bahwa kemantapan hati dan ketenangan hati akan kuasa dan janji allah terhadap segala sesuatu, jadi dapat kita
simpulakn untuk yakin pada diri sendiri adalah kunci dari kehidupan yang memiliki kemantapan hati serta percaya diri.
H. Sabar itu teguh hati tanpa mengeluh dari derita bencana. Sabar berarti tahan menderita dan menerima apa yang tidak disenangi dengan
ridha dan ikhlas serta berserah diri kepada Allah.Mengingat betapa pentingnya sifat sabar ini maka sabar harus diaktualisasikan atau
diterapkan dalam segala bidang kehidupan.

1. Pertama, sabar dalam beribadah. Tekun mengendalikan diri dalam melaksanakan syarat-syarat beribadah
2. Kedua, sabar ditimpa malapetaka. Bentuknya berupa kemiskinan, kematian, kecelakaan, diserang penyakit, dan lain-lain. Apabila
malapetaka itu tidak dihadapi dengan kesabaran, akan terasa tekanannya terhadap jasmani maupun rohani. 
3. Ketiga, sabar terhadap kehidupan dunia. Jangan sampai terpaut hati kepada kenikmatan hidup di dunia.
4. Keempat, sabar terhadap maksiat. Mengendalikan diri supaya tidak melakukan perbuatan maksiat. 
5. Kelima, sabar dalam perjuangan. Menyadari sepenuhnya bahwa setiap perjuangan mengalami masa naik dan jatuh, masa menang
dan kalah.

I. Syukur dan Aktualisasinya dalam Kehidupan Syukur adalah berterima kasih kepada Allah atas nikmat yang diberikan. Allah swt
berfirman dalam surat Ibrahim ayat 7: "Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur,
pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih"
Syukur terbagi menjadi tiga bagian. Pertama, syukur dengan ucapan, yakni mengakui kenikmatan yang telah diberikan Allah dengan
sikap rendah hati. Kedua syukur dengan perbuatan yakni semakin meningkatkan kualitas ketaatannya dan kualitas konsistensinya
dalam kebaikan. Ketiga syukur dengan hati adalah dengan semakin meningkatkan kualitas keyakinannya kepada Allah SWT. Islam
J. Tawakal
Tawakal berasal dari kata wakalah yang berarti at-Tafwidl (penyerahan) dan al-I’timad (penyandaran). Jadi, secara etimologi tawakkal
adalah menyandarkan hati sepenuhnya hanya kepada wakil yang Maha Mewakili dan Maha Haq (Allah). Adapun secara terminologi
menurut AbuTurab an-Nakhsyabi seperti yang dikutib oleh Abu Nashr as-Sarraj berpendapat bahwa tawakkal adalah mengabdikan diri
untuk beribadah, hati hanya terkait dengan Allah SWT. dan tenang dalam kecukupan.
Tawakal dapat kita aktualisasikan dalam kehidupan sehari hari dengan cara berserah diri kepada Allah, bukan berarti kita putus asa,
maksud berserah diri kepada Allah disini kita melakukan ikhtiar setelah itu baru hasilnya kita serahkan kepada Allah, tidak langsung
berserah tetapi harus ada usahanya terlebih dahulu.

Anda mungkin juga menyukai