Anda di halaman 1dari 14

Teori Belajar Sibernetik

7
• Avika Agustina Utaya (A1C115044)
• Elma Fitriana (A1C115049)
• Geovanny Faizal P (A1C115208)
Pengertian

Menurut teori sibernetik, belajar adalah


pengolahan informasi. Teori sibernetik
mengasumsikan bahwa tidak ada satu proses
belajar pun yang ideal untuk semua situasi dan
cocok untuk semua siswa.
Teori Pemrosesan Informasi
Komponen - komponen pemrosesan :

Sensory Receptor
(SR)

Working Memory
(WM)

Long Term
Memory
(LTM)
- Sensory Receptor ( SR )
Sensory Receptor merupakan sel tempat
pertama kali informasi diterima dari luar.

- Working Memory ( WM )
Working Memory diasumsikan mampu
menangkap informasi yang diberi perhatian
oleh individu.
- Long Term Memory ( LTM )
Dalam Long Term Memory, diasumsikan
bahwa:
• Berisi semua pengetahuan yang dimiliki
individu.
• Mempunyai kapasitas tidak terbatas.
• Sekali informasi disimpan di dalam LTM, ia
tidak akan pernah terhapus atau hilang.
• Persoalan lupa pada tahap ini disebabkan
oleh kesulitan atau kegagalan memunculkan
kembali informasi yang diperlukan.
Proses pengelolaan informasi dalam
ingatan dimulai dari proses penyandian
informasi (encoding ), diikuti dengan
penyimpanan informasi ( storage ) dan
diakhiri dengan mengungkapkan kembali
informasi – informasi yang telah disimpan
dalam ingatan ( retrival ).

Encodin
Storage Retrival
g
Pendapat Pakar : Landa
Menurut Landa, ada dua macam proses
berpikir:
Proses berpikir
algoritmik:
proses berpikir yang Proses berpikir heuristik:
sistematis, tahap demi cara berpikir divergen,
tahap, linear, konvergen, menuju ke beberapa
menuju ke satu target target tujuan sekaligus.
tujuan tertentu secara
berurutan.
Pendapat Pakar : Pask dan Scott
Menurut Pask dan Scott, ada dua macam
proses berpikir :
• Proses berpikir serialis, memiliki kesamaan
dengan proses berpikir algoritmik Landa.
• Proses berpikir wholist, berbeda dengan
proses berpikir heuristik.
Keunggulan Teori Sibernetik
• Cara berpikir yang berorientasi pada proses lebih
menonjol.
• Penyajian pengetahuan memenuhi aspek
ekonomis.
• Kapabilitas belajar dapat disajikan lebih lengkap.
• Adanya keterarahan seluruh kegiatan belajar
kepada tujuan yang ingin dicapai.
• Adanya transfer belajar pada lingkungan
kehidupan yang sesungguhnya.
• Kontrol belajar memungkinkan belajar sesuai
irama masing – masing individu.
• Balikan informatif memberikan rambu –
rambu yang jelas tentang tingkat unjuk kerja
yang telah dicapai dibandingkan dengan
unjuk kerja yang diharapkan.
elemahan Teori Sibernetik
• Teori ini dikritik karena tidak langsung
membahas proses belajar sehingga
menyulitkan dalam hal penerapan.
• Ulasan teori ini lebih cenderung ke dunia
psikologi dan informasi dengan mencoba
melihat mekanisme kerja otak.
• Karena pengetahuan dan pemahaman tentang
mekanisme ini sangat terbatas, terbatas pula
kemampuan untuk menerapkan teori ini
Aplikasi Teori Belajar Sibernetik
Aplikasi teori belajar sibernetik pada kegiatan
pembelajaran bisa ditetapkan dengan langkah –
langkah berikut :
• Menentukan tujuan - tujuan pembelajaran.
• Menentukan materi pembelajaran.
• Mengkaji sistem informasi yang terkandung
dalam materi pembalajaran.
• Menentukan pendekatan belajar yang sesuai
dengan sistem informasi tersebut.
• Menyusun materi pelajaran dalam urutan
yang sesuai dengan sistem informasinya.
• Menyajikan materi dan membimbing siswa
belajar dengan pola yang sesuai dengan
urutan materi pelajaran.
Model Pembelajaran yang Sesuai
dengan Aliran Sibernetik

• Model Pembelajaran Kooperatif


( Cooperative Learning )
• Model Pembelajaran Open-Ended

Anda mungkin juga menyukai