Anda di halaman 1dari 8

Kriteria Alat Instumen Evaluasi

Objektifitas dan Ekonomis

OLEH:
M. ANDRE REIPTIANTO
20611251008
Karakterisitik Instrumen Evaluasi

Evaluasi sangat berguna untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran.
Pentingnya evaluasi dalam pembelajaran, dapat dilihat dari tujuan dan fungsi evaluasi maupun
sistem pembelajaran itu sendiri.

Zainal Arifin dalam bukunya Evaluasi Pembelajaran (2009 : 69) mengemukakan


karakteristik instrumen evaluasi yang baik adalah “valid, reliabel, relevan,
representatif, praktis, deskriminatif, spesifik dan proporsional”.
A. Objektivitas

Objektif berarti tidak adanya unsur pribadi yang mempengaruhinya. Lawan dari objektif adalah s

ubjektif, artinya terdapat unsur pribadi yang masuk mempengaruhi. Sebuah tes dikatakan memili
ki objektivitas apabila dalam melaksanakan tes tidak ada faktor subjektif yang mempengaruhi, te
rutama dalam sistem skoringnya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi subjektivitas penilai antara lain :

 Kesan penilai terhadap siswa (halo effect)


 Bentuk tulisan
 Gaya bahasa yang digunakan
 Peserta tes
 Waktu mengadakan penilaian
 Kelelahan,dsb.
Untuk menghindari atau mengurangi masuknya unsur subjektivitas dalam
penilaian, maka penilaian harus dilaksanakan :
 Secara kontinu (terus-menerus)

Sehingga akan diperoleh gambaran yang lebih jelas tentang keadaan siswa. Tes yang diadakan
secara on the spot dan hanya satu kali (one shot) atau dua kali, tidak akan dapat memberikan
hasil yang objektif tentang keadaan siswa.

 Secara komprehensif (menyeluruh)

Yaitu mencakup keseluruhan materi, mencakup berbagai aspek berfikir (ingatan, pemahaman,

analisis, aplikasi dan sebagainya), dan melalui berbagai cara, yaitu : tes tertulis, tes lisan, tes

perbuatan, pengamatan dan sebagainya.


B. Ekonomis
Pelaksanaan evaluasi menggunakan instrumen tersebut tidak membutuhkan biaya yang mahal, te

naga yang banyak dan waktu yang lama. Baik ketika memproduksi maupun melaksanakan dan me
ngolah hasilnya.

Dengan mempertimbangkan kriteria-kriteria tersebut, sewajarnya dapat dihasilkan alat tes (sosal-

soal) yang berkualitas yang memenuhi syarat-syarat sbb:

 Shahih (valid),

 Relevan,

 Spesifik,

 Tidak mengandung ketaksaan (tafsiran ganda),

 Representatif,

 Seimbang,
Meskipun tes telah disusun dan dilakukan berdasarkan aturan dan prosedur yang
baik, namun tes itu sendiri mengandung beberapa kelemahan yang perlu diperhatika
n. Gilbert Sax mengatakan bahwa tes setidaknya memiliki kelemahan sbb:

 Tes dapat menimbulkan kecemasan pada diri siswa, sehingga kondisi ini dap

at mempengaruhi hasil tes.


 Adakalanya tes secara psikologis memberikan dampak yang kurang baik bagi

siswa karena hasil tes yang tidak sesuai dengan harapan siswa.
 Tes cenderung menghasilkan pengkategorian secara permanent pada diri sis

wa (jika hasil tes menunjukkan Fawzia adalah anak yang kurang pandai, mak

a predikat “kurang pandai” ini sukar sekali diubah jika tidak ada perubahan

hasil tes berikutnya dengan hasil yang mencolok).


 Terkadang tes tidak merepresentasikan kepandaian seseorang. Siswa yang

terlalu hati-hati dalam menelaah soal tes, seringkali kehabisan waktu untuk

menyelesaikan soal. Akibatnya nilai tes yang diperoleh rendah. Sebaliknya,

siswa yang membaca soal secara sepintas, mampu menyelesaikan tes meski

mungkin jawabannya hanyalah sekedar menebak dan kebetulan “benar”.


 Tes hanya mengukur aspek tingkah laku yang sangat terbatas, sementara

ada sifat-sifat manusia yang lebih cocok dinilai dengan pengamatan

penerapan sikap yang diharapkan (secara aplikatif). 


Seberapa banyak suatu latihan dilakukan tergantung dari tujuan setiap
individu,
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai