Anda di halaman 1dari 11

KELOMPOK

SUPPOSITORIA
1. Rizka Lailatul A. (202303101047)
2. Novia Darmawan Putri (202303101059)
3. M. Sadam Ramadhan A. (202303101063)
4. Febri Eka Chandra K. (202303101066)
5. Faradhika Martatya S. (202303101069)
6. Amanda Dwi Blesysky ( 202303101071)
7. Regita wahyu diningtias (202303101115)
PENGERTIAN

• Supossitoria adalah obat solid(padat)berbentuk


peluru yang dirancang untuk dimasukan ke
dalam anus/rectum (suppositoria rektal), vagina
(suppositoria vagina) atau uretra(suppositoria
uretra)
Tujuan Suppositoria
• 1. pengguaan local :
memudahkan defekasi serta mengobati gatal,iritasi dan inflamasi
karena hemoroid
• 2. penggunaan sistematik :
aminofilin dan teofilin untuk asma
klorpromazin untuk ati muntah
kloral hidrat untuk sedative dan hipnitif
aspirin untuk analgestik dan antipiretik
Kerugiaan suppositoria
1. menimbulkan rasa tidak nyaman
2. bahan obat terabsorbsi secara lambat menghasilkan waktu aksi
terapeutik yang lama
3. penyimpanan dengan kelembaban yang tinggi dapat menyerap
kelembaban yang cenderung menjadi mengembang
4. penyimpanan dengan kelembaban yang sangat kurang dapat
kehilagan kelembaban dan menjadi rapuh
5. jumlah obat yang akan diberikan dalam bentuk suppositoria
tergantung pada pembawa dan bentuk kimia serta bentuk fisik
obat yang diberikan
Keuntungan supossitoria
1. efektif untuk mengurangi eliminasi pertama oleh hati untk meningkatkan
biovaibilitas obat
2. dapat digunakan untuk pasien yang mual atau tidak dapat menelan
3. dapat digunakan dalam kasus dimana aksi obat yan diteruskan diindkasi
dalam waktu lama
4. dapat digunakan dalam kasus obat seperti:
- obat dirusak atau dibuat tidak aktif oleh pH dan aktifitas enzim
-obat yang dapat merangsang lembung
-obat yang dirusak dalam sirkulasi portal yang melewati hati setelah
absorpsi pada rectum
Bentuk Sediaan Obat
Suppositoria adalah obat solid (padat) berbentuk peluru yang
dirancang untuk dimasukkan ke dalam anus/rektum (suppositoria
rektal), vagina (suppositoria vagina) atau uretra (suppositoria uretra).
Suppositoria umumnya terbuat dari minyak sayuran solid yang
mengandung obat. Suppositoria rektal akan hancur atau larut dalam
suhu tubuh, dan akan menyebar secara bertahap ke lapisan usus
rendah (rektum), dimana disana ia akan diserap oleh aliran darah.
Obat ini mudah diserap di dalam rektum karena rektum kaya akan
pembuluh darah.
Lanjutan…….
Enema adalah memasukkan suatu larutan ke dalam rectum dan kolon
sigmoid. Tujuan enema ialah untuk meningkatkan defekasi dengan
menstimulasi peristaltic. Enema juga diberikan sebagai alat transportasi
obat-obatan yang menimbulkan efek local pada mucosa rectum.
Enema paling sering digunakan untuk menghilangkan konstipasi untuk
sementara. Indikasi lain antara lain adalah membuang feses yang
mengalami impaksi, mengosongkan usus sebelum menjalani
pemeriksaan diagnostik, pembedahan atau melahirkan, dan memulai
program bowel training
Ovula atau vaginal suppositoria merupakan sediaan padat yang
digunakan melalui vagina, umumnya berbentuk telur dan dapat juga
memiliki bentuk lonjong seperti kerucut, dapat melarut, melunak dan
meleleh pada suhu tubuh dengan berat umum sekitar 5 gram.
Rute Pemberian Obat
Mencuci tangan dengan benar menggunakan air dan sabun. Jika suppositoria yang akan
digunakan menjadi lembek, maka masukan ke dalam lemari es selama beberapa menit hingga
teksturnya kembali menjadi keras.
Catatan:
jangan dimasukan ke dalam freezer pada lemari pendingin.
Buka bungkus/ kemasan suppositoria.
Jika dosis yang dianjurkan hanya setengah, maka dapat menggunakan setengah dari suppositoria
dengan memotong memanjang.
Gunakan sarung tangan.
Lumasi ujung suppositoria dengan pelumas yang larut dalam air atau dengan melembabkan
daerah rektum (anus/ dubur) menggunakan air dingin.
Berbaringlah miring dengan posisi kaki bawah diluruskan dan kaki bagian atas ditekuk ke depan
perut.
Lanjutan……..
Catatan:
tidak dianjurkan dalam posisi jongkok saat memasukan suppositoria karena akan
menyebabkan suppositoria keluar kembali. Hal ini dapat terjadi karena adanya
dorongan dari rongga perut dan atau adanya grafitasi sehingga suppositoria akan
keluar kembali dari rektum (anus/ dubur).
Usahakan agar lubang rektum (anus/ dubur) terbukaMasukkan suppositoria hingga
½ sampai 1 inchi.
Jika dimasukkan tidak terlalu dalam, suppositoria dapat keluar kembali.
Tahan hingga beberapa detik.
Tetaplah berbaring hingga 5 menit untuk mencegah suppositoria keluar kembali.
Mencuci tangan dengan benar menggunakan air dan sabun.
Proses Tindakan Absorbsi
Absorpsi obat
Langkah-langkah yang diabsorpsi rektal meliputi tiga tahap yaitu :
1). Pelelehan bentuk sediaan karena temperatur badan,
2). Difusi zat aktif dari basis yang meleleh. Dalam hal ini viskositas dan koefisien
partisi sangat berpengaruh,
3). Penetrasi zat aktif yang larut lewat sel epitel mukosa membran.

Penyerapan zat aktif dari supositoria di rektum dapat terjadi dengan 3 cara
yaitu :
1). Lewat pembuluh darah secara langsung,
2). Lewat pembuluh getah bening,
3). Lewat pembuluh darah secara tidak langsung melalui hati (Aiache dan
Devissaquet, 1993).
Faktor-faktor yang mempengaruhi absorpsi obat dari supositoria
rektal dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:

1). Faktor Fisiologis Sejumlah obat tida k dapat diberikan


secara oral, karena obat-obat tersebut dipengaruhi oleh getah
pencernaan atau aktivitas terapetisnya diubah oleh hati
sesudah diabsorpsi (Coben dan Lieberman, 1994).
2). Faktor Fisika Kimia dari Obat dan Basis Supositoria Faktor
fisika-kimia dari basis melengkapi kemampuannya melebur,
melunak atau melarut pada suhu tubuh, kemampuannya
melepaskan bahan obat dan sifat hidrofilik atau hidrofobiknya.

Anda mungkin juga menyukai