Anda di halaman 1dari 10

PERSEDIAAN DASAR

MK : PERPAJAKAN
KELAS: 3B AKUNTANSI
KELOMPOK 6:
PRINCESSA ANASTASIA SUMUAL
REGITA ANASTASYA SUMUAL
RACHAEL KINTAN GABRIEL MINGKIT
OPRIANDI DAILI
PENGERTIAN PERSEDIAAN DASAR
Persediaan dalam hal ini ialah sebagai suatu aktiva yang
meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud
untuk dijual dalam suatu periode waktu tertentu atau
persediaan barang-barang yang masih dalam pengerjaan
atau proses produksi ataupun persediaan bahan baka
yang menunggu penggunaannya dalam suatu proses
produksi  .Kumpulan barang trrsebut pada akhirnya akan
dijual kepada pelanggan untuk mendapatkan keuntungan.
KLASIFIKASI PERSEDIAAN
Klasifikasi persediaan dapat dibedakan menjadi dua ,
yaitu : Menurut PSAK no.14 (2007)(PSAK : Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan Indonesia No. 14) yang
menyatakanbahwa persediaan adalah aktiva:
• Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal.
• Dalam proses produksi dan atau perjalanan atau
• Dalam bentuk bahan (atau perlengkapan) untuk
digunakan dalamproses produksi
MENURUT JENIS PERUSAHAAN
Persediaan barang diklasifikasikan sesuai dengan jenis
usaha perusahaan tersebut.Dalam perusahaan
perdagangan persediaan barang merupakan aktiva dalam
bentuk siap dijual kembali dan yang paling aktif dalam
operasi usahanya. Sedangkan dalam perusahaan
pabrikasi atau manufaktur, persediaan barang dapat
diklasifikasikan sebagai berikut : persediaan bahan baku,
barang dalam proses, dan barang jadi. Terdapatnya
klasifikasi persediaan yang berbeda antara perusahaan
perdagangan dengan perusahaan manufaktur adalah
karena fungsi dua perusahaan itu memang berbeda.
JENIS PERSEDIAAN
Berikut adalah beberapa jenis persediaan:
1. Persediaan bahan baku Persediaan bahan baku
mengacu pada barang yang digunakan untuk membuat
produk atau persediaan perusahaan.
2. Persediaan barang dalam proses Persediaan barang
dalam proses mengacu pada barang yang belum
selesai atau sepenuhnya diproduksi.
3. Persediaan barang jadi Barang jadi mengacu pada
produk atau persediaan yang siap dijual oleh
perusahaan
METODE PENENTUAN NILAI PERSEDIAAN
Metode yang dapat kita pergunakan.Yaitu :
1.Metode FIFO  Dalam metode ini, barang yang pertama kali masuk dianggap
dijual terlebih dahulu. Jadi harga barang yang masih tersisa di persediaan kita
adalah barang-barang yang terakhir dibeli oleh kita.
2. Metode LIFO   Metode ini merupakan kebalikan dari metode yang pertama
disebutkan diatas. Jadi barang yang pertama kali dijual justu adalah barang
yang terakhir kali dibeli. Dan barang yang masih ada di persediaan kita adalah
barang-barang yang pertama kali kita beli.
3.Metode rata-rata  • Average Method )Nilai persediaan barang yang ada di unit
usaha kita dihitung berdasarkan harga rata-rata pembelian. Dalam metode ini
terdapat dua cara penghitungan yang berbeda. a)Rata-rata sederhana, Nilai
rata-rata ditentukan dari rata-rata harga beli barang secara global. b) Rata-rata
tertimbang, nilai rata-rata per unit.
KONSEP PERSEDIAAN
Historical cost
Dalam metode historical cost ini persediaan diukur berdasarkan pada
pembayaran yang dilakukan dimasa lalu atau harus dilakukan dimasa
yang akan datang untuk memperoleh barang atau jasa.Keuntungan
konsep ini:
• Inventory bahan baku dan barang dagangan mencerminkan harga yang
sebenarnya.
• Dalam kondisi harga tidak pasti konsep ini merupakan alternative yang
layak daripada net realizable values sebagai alat prediksi.
• Nilai persediaan tidak dipengaruhi oleh bias kebijakan manajemen.
• Penilaian dengan cost memungkinkan pertanggung jawaban mengenai
kas dan sumber lain untuk memperoleh persediaan (cross evidence).
KELEMAHAN KONSEP INI
• Untuk persediaan barang yang cepat usang dan nilai
tambah atas barang tidak dapat disesuaikan harganya.
• Bila terdapat harga yang berbeda susah untuk
diperbandingkan.
• Banyaknya unsur joint cost dan metode alokasi
sehingga menyulitkan penilaian persediaan.
• Matching antara revenue dengan cost masa lalu kurang
tepat.
MANFAAT ADANYA PERSEDIAAN
• Menghilangkan resiko keterlambatan datangnya barang atau bahan-
bahan yang dibutuhkan perusahaan.
• Menghilangkan resiko dari materi yang dipesan berkualitas atau tidak
baik sehingga harus dikembalikan.
• Mengantisipasi bahwa bahan-bahan yang dihasilkan secara musiman
sehingga dapat digunakan bila bahan itu tidak ada dalam pasaran.
• Mempertahankan aktivitas operasi perusahaan atau menjamin
kelancaran arus produksi.
• Mencapai penggunaan mesin yang optimal.
• Memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan sebaik-baiknya agar
keinginan pelanggan pada suatu waktu dapat dipenuhi dengan
memberikan jaminan tetap tersedianya barang jadi tersebut.
• Membuat pengadaan atau produksi tidak perlu sesuai dengan
penggunaannya atau penjualannya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai