A. Pengertian
Factor- factor penyebab kejang demam yang sering muncul pada anak,antara lain:
1. Efek produk toksik dari pada mikroorganisme terhadap otak
2. Neoplasma toksin
3. Resiko alergik yang abnormal oleh infeksi
4. Gangguan metabolic : hipoglikemia, gagal ginjal, hipoksia, hipokalsimea,
hiponatremia, hiperbilirubinemia, aminoasiduria,hipomagnesemia
5. Infeksi yang mengenai jaringan ekstrakranial seperti otitis, tonsillitis,
bronchitis.
C. Patofisiologi
1. Pemeriksaan laboratorim
2. Pemeriksaan lumbal
F. Penatalaksanaan
3. Memberantas kejang secepat mungkin
4. Pengobatan penunjang yaitu melepas pakain ketat yang di gunakan
pasien, kepala pasien sebaiknya di miringkan, usahakan jalan nafas bebas
untuk menjamin kebutuhan oksigen
5. Mencari dan mengobati penyebab.
E. Konsep Asuhan Keperawatan
1. Anamnesis
a. Identitas pasien
Meliputi nama lengkap, tempat tinggal, jenis kelamin, tanggal lahir, umur, tempat
lahir, asal suku bangsa, agama, nama orang tua, pekerjaan orang tua, penghasilan
orang tua.
b. Riwayat kesehatan
Keluhan utama
Biasanya anak mengalami peningkatan suhu tubuh >38,0⁰C, pasien mengalami
kejang dan bahkan pada pasien dengan kejang demam kompleks biasanya mengalami
penurunan kesadaran.
c. Riwayat penyakit sekarang
Biasanya orang tua klien mengatakan badan anaknya terasa panas, nafsu makan
anaknya berkurang, lama terjadinya kejang biasanya tergantung pada jenis
kejang demam yang dialami anak.
Pemeriksaan fisik
Keadaan umum biasnaya anak rewel dan kesadaran compos mentis 17 Poltekkes Kemenkes Padang
TTV
Suhu : biasanya >38,0⁰C
Respirasi: pada usia 2- < 12 bulan : biasanya > 49 kali/menit Pada usia 12 bulan - 40 kali/menit
Nadi : biasanya >100 x/i
Kepala
Biasanya tampak simetris dan tidak ada kelainan yang tampak.
Mata
Biasanya simetris kiri-kanan, skelera tidak ikhterik, konjungtiva anemis.
Mulut dan lidah
Biasanya mukosa bibir tampak kering, tonsil hiperemis, lidah tampak kotor
Telinga
Biasanya bentuk simetris kiri-kanan, normalnya pili sejajar dengan katus mata, keluar cairan, terjadi gangguan
pendengaran yang bersifat sementara, nyeri tekan mastoid.
Hidung
Biasanya penciuman baik, tidak ada pernafasan cuping hidung, bentuk simetris, mukosa hidung berwarna merah
muda.
Leher
Biasanya terjadi pembesaran KGB
DIAGNOSA KEPERAWATAN
INTERVENSI
Tindakan observasi
Tindakan edukasi
Sekian & terima kasih
• Anjurkan tirah baring
Tindakan kolaborasi
• Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intravena.
• Hipovolemia b.d proses penyakit
Setelah dilakukan Tindakan keperawatan diharapkan status cairan membaik dengan kriteria
hasil :
• turgor kulit (meningkat) 5
• membran mukosa (meningkat) 5
• suhu tubuh (membaik) 5
• inteks cairan (membaik) 5
Intervensi
Manajemen Hipovolemia
• Tindkan Observasi
• periksa tanda dan gejala hipovolemia
• monitor intake dan output cairan
Tindakan Terapeutik
• hitung kebutuhan cairan
• berikan asupan cairan oral
Tindakan edukasi
• anjurkan memperbanyak asupan cairan
• anjurkan menghindari posisi mendadak
Tindakan kolaborasi
• kolaborasi pemberian cairan
TERIMA KASIH