Anda di halaman 1dari 89

Daftar Isi

BAB I

Hak Asasi Manusia dalam Perspektif pancasila

BAB II

Sistem dan Dinamika Demokrasi Pancasila di Indonesia

BAB III

Sistem Hukum dan Peradilan di Indonesia sesuai UUD NRI Tahun 1945
BAB I
Hak Asasi Manusia dalam Perspektif
Pancasila

Program Keluarga Harapan (PKH) merupakan program pemberian bantuan


sosial bersyarat kepada keluarga miskin yang ditetapkan sebagai keluarga
penerima manfaat PKH. PKH menjadi salah satu bentuk pemenuhan hak
asasi manusia sesuai sila kelima Pancasila. Lantas, bagaimanakah
pelaksanaan hak asasi manusia di Indonesia saat ini?
Tujuan Pembelajaran:
1. Setelah melakukan kegiatan mencari contoh tokoh pejuang HAM, peserta didik mampu
menghargai hak asasi manusia dalam perspektif Pancasila sebagai anugerah Tuhan Yang Maha
Esa dengan baik.
2. Melalui kegiatan membuat poster, peserta didik mampu bersikap peduli terhadap hak asasi
manusia berdasarkan perspektif Pancasila dengan baik.
3. Setelah membaca materi, peserta didik mampu menganalisis pelanggaran hak asasi manusia
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dengan benar.
4. Melalui kegiatan mencari artikel, peserta didik mampu menganalisis pelanggaran hak asasi
manusia dalam perspektif Pancasila dengan tepat.

A. Hak Asasi Manusia

B. Hak Asasi Manusia dalam Perspektif Pancasila

C. Pelanggaran Hak Asasi Manusia di Indonesia


A. Hak Asasi Manusia

Pasal 1UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi


Manusia, HAM diartikan sebagai berikut:
Seperangkat hak yang melekat pada hakikat
keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang
Maha Esa dan merupakaan anugerah-Nya yang
wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi
oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang
demi kehormatan serta perlindungan harkat dan
martabat manusia.”
Pengertian Hak Asasi Manusia (HAM) ini secara
tegas juga di atur dalam Undang UndangNo. 39
tahun 1999 pasal 2 tentang asas-asas dasar yang
menyatakan :

“Negara Republik Indonesia mengakui dan menjunjung


tinggi hak asasi manusia dan kebebasan dasar manusia
sebagai hak yang secara kodrati melekat pada dan tidak
terpisahkan dari manusia, yang harus dilindungi,
dihormati, dan ditegakkan demi peningkatan martabat
kemanusiaan, kesejahteraan, kebahagiaan, dan
kecerdasan serta keadilan
Dalam konteks Negara Republik Indonesia,
Ketetapan MPR Nomor XVII/MPR/1998 tentang Hak
Asasi Manusia merumuskan pengertian HAM sebagai
berikut:
“Hak asasi manusia adalah hak dasar yang melekat
pada diri manusia yang sifatnya kodrati dan
universal sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa dan
berfungsi untuk menjamin kelangsungan hidup,
kemerdekaan, perkembangan manusia dan
masyarakat, yang tidak boleh diabaikan, dirampas,
atau diganggu oleh siapa pun”.
John Locke
Hak asasi manusia adalah hak yang langsung diberikan
Tuhan kepada manusia sebagai hak yang di kodrati.
Oleh sebab itu tidak ada kekuatan di dunia ini yang bisa
mencabutnya. HAM memiliki sifat mendasar dan suci.

Prof. Darji Darmodiharjo


Hak-hak asasi manusia adalah hak-hak dasar yang
dibawa manusia sejak lahir sebagai anugerah Tuhan
Yang Maha Esa. Hak-hak asasi itu menjadi dasar dari
hak dan kewajiban-kewajiban yang ada
Miriam Budiarjo

Hak asasi manusia adalah hak yang dimiliki setiap


orang sejak lahir di dunia. Hak itu sifatnya universal,
karena hak dimiliki tanpa adanya perbedaan. Baik ras,
gender, budaya, suku, dan agama.

Prof. Koentjoro Poerbopranoto


HAM adalah suatu hak yang bersifat mendasar. Hak
yang dimiliki manusia sesuai dengan kodratnya yang
pada dasarnya tidak bisa dipisahkan sehingga bersifat
suci.
 Ciri-ciri HAM
1. Hakiki, artinya hak asasi manusia adalah hak asasi semua umat
manusia yang sudah ada sejak lahir.
2. Universal, artinya hak asasi manusia berlaku untuk semua orang
tanpa memandang status, suku bangsa, gender atau perbedaan
lainnya.
3. Tidak dapat dicabut, artinya hak asasi manusia tidak dapat
dicabut atau diserahkan kepada pihak lain.
4. Tidak dapat dibagi, artinya semua orang berhak mendapatkan
semua hak, apakah hak sipil dan politik, atau hak ekonomi,
sosial dan budaya
3. Prinsip-Prinsip Hak Asasi Manusia
• Universalitas. Hak asasi manusia harus Partisipasi. Setiap orang memiliki hak
diberikan kepada semua orang, tanpa untuk berpartisipasi dalam proses
kecuali. Argumentasi yang mendasari pengambilan keputusan mengenai
prinsip universalitas hak asasi manusia
perlindungan hak-hak mereka. Setiap
karena setiap orang berhak menikmati
hak asasinya semata-mata hanya ia orang memiliki hak untuk berpartisipasi
karena manusia dalam proses pengambilan keputusan
• Tidak terpisahkanTidak terpisahkan. Hak mengenai perlindungan hak-hak mereka
asasi manusia tidak terpisahkan dan saling Akuntabilitas. Pemerintah harus membuat
tergantung, yang berarti bahwa untuk mekanisme akuntabilitas terkait dengan
menjamin hak-hak sipil dan politik, upaya  penegakan hak asasi manusia.
pemerintah juga harus memastikan hak-hak Transparansi. Keterbukaan tentang semua
ekonomi, sosial dan budaya dan sebaliknya.
proses informasi dan pengambilan
Hak asasi manusia tidak terpisahkan dan
saling tergantung, yang berarti bahwa untuk keputusan yang berkaitan dengan
menjamin hak-hak sipil dan politik, penjamian  hak-hak warga negara.
pemerintah juga harus memastikan hak-hak Keterbukaan tentang semua proses
ekonomi, sosial dan budaya dan sebaliknya. informasi dan pengambilan keputusan
• Non-Diskriminas. Hak asasi manusia harus yang berkaitan dengan penjaminan  hak-
dijamin tanpa diskriminasi atas dasar hak warga negara. Keterbukaan tentang
pertimbangan apapun semua proses informasi dan pengambilan
keputusan yang berkaitan dengan
Macam-Macam HAM
(Ps 28i UUD 1945 & Ps 4 UU 39 Thn 1999)

Merupakan elemen HAM yang tak boleh


dikurangi/ditunda dalam keadaan apa pun dan oleh
siapa pun.
1.Hak untuk hidup
2.Hak untuk tidak disiksa
3.Hak kebebasan pribadi, pikiran, dan hati nurani
4.Hak beragama
5.Hak untuk tidak diperbudak
6.Hak untuk diakui sebagai pribadi dan persamaan di
hadapan hukum
7.Hak untuk tak dituntut atas dasar hukum yang
berlaku surut
Hak Derogable
Yaitu hak-hak yang boleh dikurangi atau dibatasi
pemenuhannya oleh negara peserta

1. Hak atas kebebasan berkumpul secara damai;


2. Hak atas kebebasan berserikat, termasuk
membentuk dan menjadi anggota serikat buruh
3. Hak atas kebebasan berpendapat atau
berekspresi, termasuk kebebasan mencari,
menerima dan memberikan informasi &
pemikiran apapun
Hak Sipil Hak Sosial
“Biarkan saya menjadi diri saya sendiri” “Jangan campuri urusan kami”
1. Hak atas persamaan (tiap orang terlahir merdeka dan memiliki 12. Hak utk bebas dari intervensi sewenang-wenang atas kebebasan
persamaan martabat dan hak) pribadi, keluarga, rumah, dan hubungan surat-menyurat serta dr serangan
terhdp kehormatan dan nama baik
2. Hak atas kebebasan dari diskriminasi dan perbedaan perlakuan
dalam bentuk apapun 13. Hak utk bebas bergrk dan bertempat tinggal dalam batas-batas setiap
negara, meninggalkan negaranya, termasuk kembali ke negaranya sendiri
3. Hak atas kehidupan, kebebasan, dan keselamatan sebagai individu
4. Hak untuk bebas dari perbudakan dan perhambaan 14. Hak atas suaka di negeri lain

5. Hak untuk bebas dari penyiksaan, perlakuan, dan penghukuman 15. Hak atas kewarganegaraan dan hak menggantinya
secara keji yang merendahkan martabat kemanusiaan 16. Hak utk menikah dan membangun keluarga
6. Hak diakui sebagai manusia pribadi di depan hukum 17. Hak memiliki harta
7. Hak atas persamaan di dpn hukum
8. Hak atas pemulihan hak yang efektif oleh pengadilan yang kompeten Hak Ekonomi “Beri kami mata pencaharian”
9, Kebebasan dari penangkapan, penahanan, atas pengasingan
sewenang-wenang 22. Hak atas jaminan sosial

10. Hak atas pemeriksaan yang adil dan berkeadilan yang terbuka oleh 23. Hak atas pkj.an, pilih pkj.an, syarat kerja, lindung dr pengangguran,
pengadilan yg independen serta tak memihak upah yg adil dan layak, serta pendirian dan keanggotaan Serikat Pekerja

11. Hak atas praduka tak bersalah sampai terbukti bersalah 24 Hak atas istirahat dan liburan
25. Hak atas standar hidup yg layak, termsk makanan, pakaian,
perumahan, pelayanan kesehatan, pelayanan sosial, hak atas jaminan
Hak Politik “Biarkan kami turut berpartisipasi” sosial saat menganggur, sakit, m,enyandang ketuaan, menjadi janda, lanjut
usia, atau kekuarangan penghasilan, hak ibu dan anak mendapatkan
18. Hak atas kebebasan pikiran, hati nurani, dan beragama atau perawatan dan bantuan khusus
kepercayaan 26. Hak mendapatkan pendidikan; orang tua memiliki hak pertama untuk
19. Hak utk bebas menyatakan pendapat, informasi, dan ekspresi memilih jenis pendidikan untuk anaknya

20. Hak berkumpul dan berserikat secara damai 27. Hak berpartisipasi dalam kehidupan budaya masyarakat setempat,
menikmati seni serta menyenyam kemajuan dan manfaat iptek
21. Hak berpartsps dalam pem. dan pemilu serta hak atas “yan” umum

Kewajiban Negara “Kita semua butuh satu atap untuk membuat semuanya bersatu”

28. Hak atas ketertiban dan tatanan sosial dan internal yang menjamin hak dan kebebasan dlm deklarasi ini
29. Setiap anggota mempunyai kewajiban terhadap masyarakat setempat yang memungkinkan ia utk mengembangkan kepribadiannya scr bebas dan
penuh
30. Hak utk bebas dari: keterlibatan ngr, kelompok, atau sesorg yang dpt merusak hak dan kebebasan dalam, deklarasi ini
Pribadi
Sosial
Budaya Ekonomi
2. Macam-Macam
Hak Asasi
Manusia

Hukum Politik
Peradilan
Landasan Hukum HAM
1. Pancasila, terutama sila kedua Kemanusiaan 9. Keputusan Presiden Republik
yang adil dan beradab.
2. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia
Indonesia Nomor 181 tahun 1998
1945 (pasal 27-34, dan BAB XA, Pasal 28 A tentang Komisi Nasional Anti
s/d J, Perubahan ke-2 Undang-Undang Dasar Kekerasan Terhadap Perempuan;
republik Indonesia 1945); 10. Instruksi Presiden Republik Indonesia
3. TAP MPR Republik Indonesia Nomor :
II/MPR/1993 tentang GBHN; Nomor 126 tahun 1998 tentang
4. TAP MPR Republik Indonesia Nomor : menghentikan penggunaan istilah
XVII/MPR1998 tentang Hak Asasi Manusia; Pribumi dan Non Pribumi dalam
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5
Tahun 1998 tentang Pengesahan Konvensi
semua perumusan dan
menentang penyiksaan dan perlakuan atau penyelenggaraan, perencanaan
penghukuman lain yang kejam, tidak program ataupun pelaksanaan
manusiawi atau merendahkan martabat kegiatan penyelenggaraan
manusia;
Hak Politik “Biarkan kami turut berpartisipasi”
6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor pemerintahan;
39 Tahun 1999 tentang HAM 11. Deklarasi Universal Hak Asasi
7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor Manusia, tanggal 10 Desember 1945;
26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM
8. Keputusan Presiden Republik Indonesia
12. Deklarasi dan Program Aksi Wina
Nomor 129 Tahun 1998 tentang Rencana Aksi tahun 1993.
Nasional Hak-Hak Asasi Manusia (RANHAM)
yang telah diperbaharui dengan Keputusan
Presiden Republik Indonesia Nomor 61 tahun
2003 tentang Rencana Aksi Nasional Hak-hak
Asasi Manusia (RANHAM);
Substansi Hak dan Kewajiban Asasi
Manusia dalam Perpektif Pancasila

Adapun nilai-nilai tersebut.


1. Nilai Dasar
2. Nilai Instrumental
3. Nilai Praksis

Pancasila merupaka dasar


negara berarti nilai-nilai yang
terkandung dalam pancasila
menjadi dasar dan pedoman
dalam mengatur tata kehidupan
bernegara sebagai mana diatur
dalam UUD 1945
Lanjutan ………….

Nilai Dasar

Adalah Nilai yang dituju atau diinginkan oleh semua manusia yang
didasarkan pada kodrat manusia yang merupakan pencerminan
kemanusian dimana satu sama lainnya terkait. Nilai ini selalu
diperjuangkan manusia karena dianggap berharga yang dapat
memberikan kepuasan batin ( Budiyono).Nilai ini bersifat tetap
tidak berubah yang terdapat dalam pancasila diantaranya
1. Ketuhanan
2. Kemanusian
3. Persatuan
4. Kerakyatan
5. Keadilan sosial
Nilai Instrumental

 
Adalah nilai yang menjadi pedoman
pelaksana dari nilai Dasar. Nilai
yang menjadi pedoman pelaksanan
sitem mulai sitem politik, ekonomi,
sosial budaya dan pertahanan dan
keamanan. Niali ini terdapat pada
peraturan perundang-undangan
Republik Indonesia, GBHN,
Ketetapan MPR, kebijaksanan-
kebijaksanaan dan hukum positif
lainya
 Nilai Praksis

Niali praksis merupakan penjabaran lebih lanjut dari


nilai instrumental dalam kehidupan yang lebih nyata.
Nilai praksis merupakan pelaksanaan secara nyata
nili-nilai dasar dan nilai instrumental . Nilai praksis
dalam dalam kehidupan ketatanegaraan terdapat pada
undang-undang organik, yaitu semua peraturan
perundang-undangan di bawah UUD 1945 diantaranya
menurut UU NO 12 Tahun 2011
1. UUD 1945
2. Ketetapan MPR
3. UU/Perpu
4. Peraturan Presiden
5. Peraturan Daerah Propinsi
6. Peraturan Daerah Kabupaten atau Kota
Nilai-Nilai Yang Terkandung Dalam Setiap Sila Pancasila

1. Mengembangkan sikap saling menghormati


kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan
agama dan kepercayaannya masing-masing. 
2. Percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha
Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya
masing-masing. 
3. Tidak melakukan penistaan dari suatu agama
seperti melakukan pembakaran rumah rumah
ibadah. 
4. Membina kerukunan hidup di antara sesama
umat beragama dan kepercayaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa.
1. Ketuhanan 5. Menjalani perintah agama sesuai ajaran agama
yang dianut masing-masing. Kita tidak boleh
yang maha membeda-bedakan cara bergaul hanya karena
esa ras, suku dan agama 
6. Tidak memaksakan suatu agama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
kepada orang lain
Lanjutan...

7. Membina kerjasama dan tolong menolong antar


umat beragama. 
8. Bersikap toleran kepada umat beragama yang
lainya. 
9. Mengembankan sikap saling menghormati
kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan
agama dan kepercayaan masing-masing
1. Mengakui persamaan derajat, hak, dan
kewajiban asasi setiap manusia tanpa
membedakan.
2. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai
dengan harkat dan martabatnya sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa. 
3. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama
manusia. 
4. Tidak semena-mena terhadap orang lain. 
5. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan,
seperti acara acara bakti sosial, memberikan
bantuan kepada panti panti asuhan sebagai
bentuk kemanusiaan peduli akan sesama. 
2. Kemanusian 6. Senang membantu teman yang sedang
yang adil dan mengalami kesusahan
beradap 7. Memberikan bantuan kepada korban bencana
alam. 
8. Mengembangkan sikap tenggang rasa. 
9. Menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia. 
10. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan
bekerjasama dengan bangsa lain. 
11. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan
tepa selira. 

1. Rela berkorban demi kepentingan
bangsa dan negara 
2. Mengembangkan sikap saling
menghargai. 
3. Membina hubungan baik dengan
semua unsur bangsa 
4. Memajukan pergaulan demi
peraturan bangsa. 
5. Menjunjung tinggi persatuan dan
kesatuan Indonesia. 
6. Mengutamakan kepentingan
3. Persatuan bangsa di atas kepentingan pribadi
Indonesia arau golongan
1. Menghindari aksi "Walk Out" dalam suatu
musyawarah. 
2. Menghargai hasil musyawarah. 
3. Ikut serta dalam pemilihan umum,
pilpres, dan pilkada. 
4. Memberikan kepercayaan wakil-wakil
rakyat yang telah terpilih.
5. Yang menjadi wakil rakyat juga harus
mampu membawa aspirasi rakyat. 
6. Kita tidak boleh memaksakan kehendak
kita kepada orang lain. 
7. Menghormati dan menghargai pendapat
4. Kerakyatan yang orang lain. 
dipimpin oleh 8. Berhati besar untuk menerima keputusan
hikmat apapun yang dihasilkan oleh
kebijaksanaan musyawarah. 
dalam 9. Bekerja sama untuk mempertanggung
permusyawaratan jawabkan keputusan tersebut. 
perwakilan
1. Peduli terhadap penderitaan yang dialami
orang lain. 
2. Tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang
merugikan pihak umum. 
3. Suka melakukan perbuatan dalam rangka
mewujudkan kemajuan dan keadilan sosial. 
4. Mengembangkan perbuatan-perbuatan
yang luhur yang mencerminkan sikap dan
suasana kekluargaan dan
kegotongroyongan. 
5. Menjaga keseimbangan antara hak dan
kewajiban. 
6. Menghormati hak-hak orang lain. 
5. Keadilan sosial 7. Suka memberi pertolongan kepada orang
bagi seluruh rakyat lain. 
Indonesia 8. Tidak bersifat boros, dan suka bekerja
keras 
9. Tidak bergaya hidup mewah. 
10. Bersama-sama berusaha mewujudkan
kemajuan yang merata dan berkeadilan
sosial.
4. Instrumen
Hukum dan
Deklarasi
Peradilan HAM universal
HAM

Konvensi
Kovenan
internasional
internasional
penghapusan
tentang hak
segala bentuk
sipil dan
diskriminasi
politik
rasial
Instrumen
Hukum HAM
Internasional
Kovenan
internasional
Konvensi tentang hak
Genosida ekonomi,
sosial, dan
budaya
Pancasila

UUD NRI Tahun 1945

Instrumen
Ketetapan MPR
Hukum HAM
Nasional
Undang-Undang
Kasus Pelanggaran HAM Kasus
Pelanggaran HAM
Apa Itu Pelanggaran HAM ?
setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang
termasuk aparat negara baik sengaja ataupun tidak
disengaja, atau kelalaian yang secara melawan
hukum mengurangi, menghalangi, membatasi, atau
mencabut hak asasi manusia seseorang atau
kelompok orang yang dijamin oleh Undang-undang
dan tidak mendapatkan atau dikhawatirkan tidak
akan memperoleh penyelesaian hukum yang adil dan
benar, berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku.
PELANGGARAN HUKUM
• Pelanggaran hukum adalah tindakan
seseorang atau sekelompok yang melanggar
aturan dan tidak sesuai dengan hukum-hukum
yang berlaku, sebagai bentuk pembangkangan
terhadap hukum yang berlaku.
• Hukum adalah peraturan yang berupa norma
dan sanksi yang dibuat dengan tujuan untuk
mengatur tingkah laku manusia, menjaga
ketertiban, keadilan, mencegah terjadinya
kekacauan. Hukum memiliki tugas untuk
menjamin bahwa adanya
kepastian hukum dalam masyarakat.
Berdasarkan sifatnya, pelanggaran dapat dibedakan
menjadi 2 yakni

Pelanggaran HAM berat, yakni pelanggaran HAM yang bersifat


berbahaya, dan mengancam nyawa manusia, seperti halnya
pembunuhan, penganiayaan, perampokan, perbudakan,
penyanderaan dan lain sebagainya.

Pelanggaran HAM ringan, yakni pelanggaran HAM yang tidak


mengancam jiwa manusia, namun berbahaya apabila tidak
segera diatasi/ditanggulangi. Misal, seperti kelalaian dalam
memberikan pelayanan kesehatan, pencemaran lingkungan
secara disengaja oleh masyarakat dan sebagainya
Pelanggaran HAM berat, menurut Undang-Undang RI nomor 26
tahun 2000 tentang Pengadilan HAM, dapat diklasifikasikan
menjadi 2 yakni

Kejahatan Genosida. Merupakan setiap perbuatan yang


dilakukan dengan maksud menghancurkan atau memusnahkan
seluruh maupun sebagian kelompok bangsa, ras, kelompok,
maupun agama dengan cara :
a. Membunuh setiap anggota kelompok.
b. Mengakibatkan terjadinya penderitaan fisik dan mental
yang berat terhadap anggota kelompok.
c. Menciptakan kondisi kehidupan kelompok yang bisa
mengakibatkan kemusnahan secara fisik baik seluruh atau
sebagiannya.
d. Memindahkan paksa anak-anak dari kelompok tertentu ke
dalam kelompok yang lain
Kejahatan terhadap kemanusiaan. Merupakan suatu
tindakan/perbuatan yang dilakukan sebagai bagian dari serangan yang
meluas atau sistematik yang diketahuinya bahwa serangan tersebut
ditujukan cara langsung terhadap penduduk sipil, yang berupa :
1. Pembunuhan.
2. Pemusnahan.
3. Perbudakan.
4. Pengusiran atau pemindahan penduduk yang dilakukan secara
paksa.
5. kemerdekaan atau perampasan kebebasan fisik lain dengan
sewenang-wenang yang melanggar (asas-asas) ketentuan pokok
hukum internasional.
6. Penyiksaan.
7. Perkosaan, perbudakan seksual, pelacuran secara paksa,
pemaksaan kehamilan, pemandulan atau sterilisasi secara paksa
atau segala bentuk kekerasan seksual lainnya yang setara.
8. Penganiayaan terhadap suatu kelompok tertentu maupun
perkumpulan yang didasari dengan persamaan paham politik, ras,
kebangsaan, etnis, budaya, agama, jenis kelamin atau alasan
lainnya yang telah diakui secara universal sebagai hal yang dilarang
menurut hukum internasional.
9. Penghilangan orang secara paksa
C. Pelanggaran Hak Asasi
Manusia di Indonesia

1. Penyebab Pelanggaran HAM di


Indonesia

2. Kasus Pelanggaran HAM di


Indonesia
1. Penyebab Pelanggaran HAM di Indonesia
• Sikap egois (mementingkan diri sendiri)
Faktor • Rendahnya tingkat kesadaran HAM
Internal • Sikap tidak toleran

• Penyalahgunaan kekuasaan
• Ketidaktegasan aparat penegak
hukum
Faktor • Penyalahgunaan teknologi
Eksternal • Kesenjangan ekonomi dan sosial
yang tinggi
KASUS PELANGGARAN BERAT HAM
DI INDONESIA

1. Tanjung Priok (1984) *


2. Kerusuhan Mei (1998)
3. TSS (1999)
4. Timor Timur (1999)*
5. Abepura (2000)*
6. Wasior (2001-2002) dan Wamena (2003)
7. Penghilangan orang secara Paksa (1997/1998)
8. Kasus Talangsari, Lampung (1989)
9. Kasus Penembakan Misterius (Petrus) (1981-
1983)
10. Tragedi ’65

• Catatan:
• *Sudah selesai diperiksa pengadilan,
• Berkas sudah diserahkan ke Kejaksaan Agung
2. Kasus Pelanggaran HAM
di Indonesia

• Kejahatan Genosida
• Kejahatan terhadap
kemanusiaan
BAB II Sistem dan Dinamika Demokrasi
Pancasila di Indonesia

Kegiatan bertanya maupun berpendapat dalam proses pembelajaran merupakan


hak peserta didik. Bertanya dan berpendapat tersebut merupakan contoh
perwujudan demokrasi di lingkungan sekolah. Tahukah kamu, bagaimana
penerapan demokrasi di Indonesia?
Tujuan Pembelajaran:
1. Setelah mempelajari materi demokrasi, peserta didik mampu menjelaskan dan menyebutkan
bentuk-bentuk demokrasi secara umum dengan benar.
2. Setelah mempelajari materi dinamika demokrasi Pancasila di Indonesia, peserta didik mampu
mengidentifikasi penerapan demokrasi Pancasila dari masa ke masa dengan tepat.
3. Setelah membaca materi arti penting dan contoh sikap yang mampu membangun perilaku
demokratis, peserta didik mampu menerapkan dan membiasakan sikap demokratis dalam
kehidupan sehari-hari dengan baik.
4. Setelah melakukan kegiatan pengamatan, peserta didik mampu menyajikan hasil analisis
tentang penerapan demokrasi Pancasila di lingkungan sekitar dengan tepat.

A. Demokrasi

B. Dinamika Penerapan Demokrasi Pancasila

C. Sikap Positif terhadap UUD NRI Tahun 1945


A. Demokrasi

1. Makna Demokrasi

2. Bentuk-Bentuk Demokrasi

3. Prinsip-Prinsip Demokrasi

4. Ciri-Ciri Demokrasi

5. Unsur-Unsur Penegak Demokrasi


1. Makna Demokrasi

Secara etimologis, demokrasi berasal dari kata demos yang


berarti rakyat, dan kratein/kratos berarti kekuasaan,
memerintah, atau pemerintahan. Adapun secara harfiah,
demokrasi mengandung pengertian suatu bentuk pemerintahan
dengan rakyat sebagai pemegang kedaulatan.
Asas Demokrasi

Dalam pemerintahan yang demokratis diterapkan asas- asas demokrasi, adapun asas
ada 2 , yaitu :
1) Pengakuan partisipasi rakyat dalam pemerintahan

Adanya jaminan terhadap rakyat untuk dapat berpartisipasi didalam menentukan


kebijakan negara dengan perlindungan hukum berupa perundang-undangan yang
berlaku. Jadi rakyat dapat ikut berperan sesuai status dan kompetensi masing-masing
dengan batasan-batasan peraturan yang berlaku.
2) Pengakuan harkat dan martabat manusia

Jaminan hukum terhadap pelaksanaan hak asasi manusia juga terdapat di konstitusi,
yaitu pasal 27 s/d 34 UUD 1945 dan peraturan-peraturan pelaksana lainnya. Dalam
pemerintahan yang demokratis diterapkan asas- asas demokrasi, adapun asas ada 2 ,
yaitu :
Ciri-Ciri Demokrasi

1) Pemerintahan berdasarkan kehendak dan kepentingan umum ( rakyat )


Berdasarkan ciri ini maka dapat diidentifikasi ciri-ciri :
a. Konstitusional
Prinsip kekuasaan, kehendak dan kepentingan rakyat di atur dalam konstitusi
b. Perwakilan
Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar.
Artinya yang memiliki kekuasaan tertinggi adalah rakyat walaupun kedaulatan rakyat
itu diwakilkan kepada anggota DPR
c. Pemilu
Salah satu indikator yang dijadikan parameter terhadap demokratis atau tidak
demokratisnya suatu negara adalah adanya penyelenggaran pemilu atau tidaknya
disuatu negara. Jika negara menyelenggarakan pemilu maka negara tersebut
dikatakan demokratis dan demikian sebaliknya.
d. Partai politik . Partai politik dijadikan penghubung antara rakyat dengan
pemerintah dikarenakan partai politik memiliki fungsi-fungsi yang dapat
dijadikan kunci bagi perkembangan demokrasi di suatu negara
2. Bentuk-Bentuk
Demokrasi

Demokrasi berdasarkan titik berat perhatiannya

Demokrasi berdasarkan prinsip ideologi

Demokrasi Berdasarkan proses


penyaluran kehendak rakyatnya
Demokrasi Berdasarkan Titik Berat Perhatiannya

• Demokrasi formal, yaitu demokrasi yang mejunjung tinggi


persamaandalam bidang politik, tanpa disertai upaya untuk mengurangi
atau meghilangkan kesenjangan dalam bidang ekonomi. Bentuk demokrasi
ini dianut oleh negara-negara liberal.
• Demokrasi material, yaitu demokrasi yang dititikberatkan pada
upayamenghilangkan perbedaan dalam bidang ekonomi, sedangkan
persamaandalam bidang politik kurang diperhatikan, bahkan kadang-
kadangdihilangkan. Bentuk demokrasi ini dianut oleh negara-negara
komunis.
• Demokrasi gabungan, yaitu bentuk demokrasi yang mengambil
kebaikanserta membuang keburukan dari bentuk demokrasi formal dan
material.Bentuk demokrasi ini dianut oleh negara-negara non-blok.
Demokrasi berdasarkan prinsip ideologi

1. Demokrasi kostitusional atau demokrasi


liberal, yaitu demokrasi yang didasarkan pada
kebebasan atau idividualisme.
2. Demokrasi rakyat (demokrasi proletar), yaitu
demokrasi yang didasarkanpada paham
marxisme-komuisme.
Berdasarkan proses penyaluran kehendak
rakyatnya
• Demokrasi langsung, yaitu paham demokrasi
yang mengikutsertakan setiap warga
negaranya dalam permusyawaratan untuk
menentukankebijaksaaan umum negara atau
undang-undang secara langsung.
• Demokrasi tidak langsung, yaitu paham
demokrasi yang dilaksanakanmelalui sistem
perwakilan
3. Prinsip-Prinsip
Demokrasi

Deliberatif (mengutamakan musyawarah)

Substantif (mengena ke akar permasalahan)

Partisipatif (melibatkan seluruh rakyat)


1. Adanya keterlibatan warga negara dalam pengambilan
keputusan politik.

2. Adanya pengakuan, penghargaan, dan perlindungan


terhadap keberadaan hak asasi warga negara.
4. Ciri-Ciri
Demokrasi
3. Persamaan hak warga negara dalam segala bidang.

4. Adanya lembaga peradilan dan kekuasaan kehakiman


yang independen.
5. Unsur-Unsur
Penegak Demokrasi

Negara Hukum

Masyarakat Madani

Infrastruktur Politik
B. Dinamika Penerapan Demokrasi
Pancasila di Indonesia
1. Demokrasi Pancasila

2. Prinsip-Prinsip Demokrasi Pancasila

3. Asas-Asas Demokrasi Pancasila

4. Fungsi Demokrasi Pancasila

5. Dinamika Praktik Demokrasi Pancasila dari


Masa ke Masa
1. Demokrasi Pancasila

Demokrasi Pancasila merupakan demokrasi kerakyatan yang


dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan yang berketuhanan Yang Maha Esa,
berperikemanusiaan yang adil dan beradab, yang berpersatuan
Indonesia, dan berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
2. Prinsip-Prinsip Demokrasi
Pancasila
Demokrasi
Demokrasi yang
dengan
berketuhanan kecerdasan

Demokrasi Demokrasi yang


dengan rule of berkedaulatan
law rakyat

Demokrasi Demokrasi dengan


dengan otonomi pengadilan yang
daerah merdeka

Demokrasi dengan Demokrasi


pemisahan dengan hak asasi
kekuasaan negara manusia

Demokrasi Demokrasi yang


dengan berkeadilan
3. Asas-Asas Demokrasi Pancasila


Asas kerakyatan bermakna kesadaran untuk cinta
terhadap rakyat, persamaan nasib, dan cita-cita rakyat,
Asas Kerakyatan serta memiliki jiwa kerakyatan.

Asas ini menghayati kesadaran senasib dan memiliki
cita-cita yang sama dengan rakyat.


Asas musyawarah merupakan asas yang memperhatikan
aspirasi rakyat yang jumlahnya banyak dan dilakukan melalui
Asas Musyawarah forum permusyawaratan untuk menyatukan pendapat demi
tercapainya kesepakatan bersama.

Langkah tersebut dilakukan demi tercapainya tujuan bersama.
1. Menjamin keikutsertaan rakyat dalam kehidupan bernegara

2. Menjamin berdirinya negara Republik Indonesia

4. Fungsi 3. Menjamin tetap tegaknya NKRI berdasar sistem konstitusional

Demokrasi
Pancasila 4. Menjamin tetap tegaknya hukum yang berasal dari Pancasila

5. Menjamin adanya hubungan yang sama, serasi, dan seimbang mengenai lembaga
negara

6. Menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang bertanggung jawab


5. Dinamika Praktik Demokrasi
Pancasila dari Masa ke Masa

Pelaksana
an
Demokras
i Periode
1945–
1949–
1959–
1965–
1998–
sekarang
1949
1959
1965
1998
C. Sikap Positif terhadap UUD NRI
Tahun 1945
1.Norma-Norma
2.
3. Arti Penting
Nilai-Nilai
Demokrasidalam
Demokrasi dalam
Demokrasi
Berbagai
Kehidupan Aspek di
Berbangsa
Indonesia
dan Bernegara
Kehidupan

4.
Pe
ne
ra
pa
n
Si
ka
p
D
e
m
ok
ra
tis
di
Be
rb
ag
ai
Li
ng
ku
ng
an
Partisipasi
Persamaan
dalam
Kedudukan di
Pembuatan
Muka Hukum
Keputusan
1. Arti Penting
Demokrasi dalam
Berbagai Aspek Distribusi
Kebebasan
yang
Kehidupan Pendapatan
Bertanggung
Secara Adil
Jawab
2. Nilai-Nilai
Demokrasi
Indonesia
3. Norma-Norma Demokrasi dalam Kehidupan
Berbangsa dan Bernegara
Pentingnya Kesadaran terhadap Pluralisme

Terpenuhinya Kebutuhan Ekonomi


Musyawarah

Cara Harus Sejalan dengan Tujuan Sikap Demokratis sebagai Unsur


Pendidikan Demokrasi

Kejujuran dalam Pemufakatan

Kerja Sama antarwarga Masyarakat dan


Sikap Saling Percaya
4. Penerapan Sikap Demokratis di
Berbagai Lingkungan

Keluarga Sekolah

Masyarakat Negara
BAB III Sistem Hukum dan Peradilan
di Indonesia

Penyebaran hoax merupakan salah satu pelanggaran terhadap hukum di Indonesia.


Pelakunya dapat dijatuhi hukuman pidana penjara dan/atau denda sesuai ketentuan
yang berlaku. Pemberian hukuman dilakukan melalui proses peradilan. Lantas,
bagaimana pelaksanaan sistem hukum dan peradilan di Indonesia?
Tujuan Pembelajaran:
1. Setelah mempelajari sistem hukum di Indonesia, peserta didik mampu
menguraikan klasifikasi hukum serta tata hukum nasional secara tepat dan
sistematis.
2. Setelah mempelajari sistem peradilan di Indonesia, peserta didik mampu
menguraikan tugas dan wewenang kekuasaan kehakiman secara tepat.
3. Setelah melakukan kegiatan merdeka teknologi, peserta didik mampu
mendeskripsikan tahapan proses peradilan perkara pidana dengan baik.
4. Setelah mengidentifikasi denah proses peradilan, peserta didik mampu
menjelaskan tugas dan fungsi tiap-tiap aktor peradilan dengan tepat.
5. Setelah mempelajari sistem hukum dan peradilan di Indonesia, peserta didik
memiliki kesadaran hukum tinggi sehingga mampu mematuhi hukum dengan
baik.

A. Sistem Hukum Indonesia

B. Sistem Peradilan Indonesia

C. Hukum dalam Masyarakat


A. Sistem Hukum
Indonesia
1. Mengenal
Hukum

2.
Si
st
e
m

H
u
k
u
m

N
a
si
o
n
al
1. Mengenal Hukum

Hukum merupakan keseluruhan peraturan


tertulis dan tidak tertulis yang bersifat
memaksa untuk mengatur perilaku manusia
dalam masyarakat.
Sifat-Sifat
Hukum
• Mengatur
• Memaksa
• Melindungi Unsur-Unsur
Hukum
• Peraturan tentang tingkah
laku manusia.
• Bersifat memaksa dan
mengikat.
• Dibuat oleh badan resmi
yang berwenang.
• Memiliki sanksi yang tegas.
Tujuan Adanya
Hukum Mendatangkan kemakmuran dalam
kehidupan masyarakat

Mengatur pergaulan hidup manusia agar


tercipta kedamaian dalam masyarakat

Mencegah tindakan diskriminatif

Menjamin kebahagiaan sebanyak-


banyaknya pada semua orang

Sarana untuk mewujudkan keadilan


sosial

Sarana penggerak pembangunan


Klasifikasi Hukum

Hukum Hukum menurut Hukum menurut


menurut isinya sifatnya bentuknya

Hukum menurut Hukum menurut


Hukum menurut
waktu tempat
wujudnya
berlakunya berlakunya

Hukum menurut cara Hukum menurut


mempertahankannya sumbernya

Hukum pidana

Hukum tata negara
Hukum Publik ●
Hukum administrasi negara

Hukum internasional
Hukum
Menurut
Isinya

Hukum dagang

Hukum agraria
Hukum Privat ●
Hukum perdata

Hukum adat
Hukum Menurut
Sifatnya
• Hukum bersifat
mengatur
• Hukum bersifat
memaksa
Hukum Menurut
Bentuknya

• Hukum yang tertulis


• Hukum yang tidak
tertulis
Hukum Menurut Hukum Menurut
Waktu Berlakunya Bentuknya

• Hukum positif • Hukum nasional


• Hukum antarwaktu • Hukum internasional
• Hukum universal • Hukum asing
• Hukum lokal
• Hukum gereja

Hukum Menurut Hukum Menurut Cara


Wujudnya Mempertahankannya

• Hukum objektif • Hukum materiel


• Hukum subjektif • Hukum formil
Hukum Menurut
Sumbernya
Undang-
undang
Traktat

Kebiasaan

Doktrin

Yurisprude
nsi
2. Sistem Hukum
Nasional

Sistem hukum
Indonesia adalah
tata hukum yang
ditetapkan oleh
pemerintah
Indonesia.
Tata Urutan Peraturan
Perundang-undangan
Nasional
UUD NRI Tahun 1945

Ketetapan MPR

Undang-undang/Perpu

Peraturan pemerintah

Peraturan presiden

Peraturan daerah provinsi


Peraturan daerah kabupaten/kota
Simaklah penjelasan tentang tata urutan
peraturan perundang-undangan nasional
pada video berikut.
B. Sistem Peradilan
Indonesia

1. Pengertian
3. dan Dasar
Tingkatan Hukum
Peradilan Peradilan di
Indonesia
Nasional

2. Klasifikasi
Lembaga
Peradilan di
Indonesia
1. Pengertian dan Dasar Hukum
Kekuasaan kehakiman
merupakan kekuasaan yang
• Pancasila
merdeka untuk
• UUD NRI Tahun 1945
menyelenggarakan peradilan
• Undang-Undang
guna menegakkan hukum
dan keadilan.

2. Klasifikasi Lembaga
Peradilan di Indonesia

• Mahkamah Agung dengan


peradilan di bawahnya.
• Mahkamah Konstitusi.
Mahkamah Agung dengan
Peradilan
Umum Badan Peradilan di Bawahnya

Peradilan
Agama

Mahkama
h Agung

n Militer
Peradila
Negara
Tata Usaha
Peradilan
Pengadilan Peradilan Pengadilan
Negeri Umum Tinggi

Peradilan agama berwenang memeriksa,


Peradilan mengadili, memutus, dan menyelesaikan
Agama perkara antara orang-orang beragama Islam
sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan
Peradilan Militer

Peradilan militer merupakan


Berwenang memeriksa,
pelaksana kekuasaan kehakiman di
mengadili, dan memutus
lingkungan angkatan perkara
bersenjata
untuk
ti ndakmenegakkan hukum
pida na militer dan
sesuai
keadilan ketentuan
dengan dengan memperhatikan
peraturan
kepentingan penyelenggaraan
perundang-undangan
pertahanan keamanan negara

Peng
adila
n
dala
m
lingk
unga
n
perad
ilan
milite
r
melip
uti
peng
adila
n
milite
r,
peng
adila
n
milite
r
tinggi
,
peng
adila
n
milite
r
utam
a,
dan
peng
adila
n
milite
r
perte
mpur
an
Peradilan Tata Usaha Negara

Pengadilan Tata Usaha Negara


Pengadilan tata usaha negara bertugas dan berwenang memeriksa, memutus,
dan menyelesaikan sengketa tata usaha negara di tingkat pertama.

Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara


Pengadilan tinggi tata usaha negara bertugas dan berwenang memeriksa dan
memutus sengketa tata usaha negara di tingkat banding serta tingkat pertama
dan terakhir.
3. Tingkat Peradilan Nasional

Pengadilan Tingkat Pertama


Tugas dan wewenang pengadilan tingkat pertama atau pengadilan negeri adalah memeriksa,
memutus, dan menyelesaikan perkara pidana dan perdata di tingkat pertama

Pengadilan Tingkat Kedua


Pengadilan tingkat kedua atau pengadilan tinggi sering mendapat julukan
pengadilan banding
1. Arti Penting 2. Sikap Patuh
Hukum dalam terhadap
Masyarakat Hukum

C. Hukum Dalam
Masyarakat
4. Upaya
3. Akibat
Meningkatkan
Melanggar
Kepatuhan
Hukum
Hukum
1. Arti Penting Hukum
dalam Masyarakat
Memberikan Kepastian Hukum bagi Warga Negara

Melindungi dan Mengayomi Hak-Hak Warga Negara

Memberikan Rasa Keadilan bagi Warga Negara

Menciptakan Ketertiban dan Ketenteraman


2. Sikap Patuh terhadap Hukum

Tahukah kamu, indikator-indikator yang


memengaruhi kesadaran hukum?

Pengetahu Pemaham Sikap Perilaku


an hukum an hukum hukum hukum
Orang yang melanggar hukum akan
3. Akibat Melanggar mendapat sanksi. Apa saja keberagaman
Hukum sanksi dari norma-norma yang berlaku
dalam masyarakat?


Dosa ●
Penyesalan

Norma
Norma
Kesusilaa
Agama
n

Norma
Norma
Kesopan
Hukum
an

Penjara atau ●
Cemoohan
denda
4. Upaya Meningkatkan Kepatuhan Hukum

Tindakan (Action)


Tindakan penyadaran hukum pada masyarakat dapat dilakukan dengan memperberat ancaman
hukuman atau memperketat pengawasan ketaatan warga negara terhadap undang-undang.

Pendidikan (Education)


Pendidikan dapat dilakukan secara formal maupun informal. Pendidikan formal dilaksanakan di
lingkungan sekolah mulai dari tingkat rendah atau TK hingga jenjang pendidikan tinggi.
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai