PEMBANGUNAN
Pengertian Kelembagaan
2. Ahli – ahli kelembagaan menolak pandangan Neoklasik mengenai pasar bebas dan
pasar yang efesien (free and efficient market). Mereka mengutamakan pandangan
tentang eksistensi kelembagaan yang mengandalikan adanya tindakan kolektif dari
individu – individu di dalam masyarakat
Lanjutan…..
3. Ide penting yang dibuat ekonom kelembagaan adalah faktor teknologi tidaklah
“given”. Teknologi merupakan proses perubahan yang berkesinambungan dan
hal itu menyebabkan perubahan penting pula. Dengan pandangan itu, teknologi
bisa menentukan ketersediaan dan keterjangkauan sumber daya fisik (physical
resources)
4. Ahli kelembagaan mengkampanyekan pandangan yang menyatakan bahwa
sumber daya dialokasikan melalui struktur kelembagaan yang bermacam –
macam dan dalam beragam hubungan kekuasaan yang hidup di masyarakat.
Faktanya di NSB sebagian besar sumber daya hanya dipegang oleh elite lokal
dan di dalam kantor para politisi (political offices). Bahkan sering kali terjadi
kolusi antara elite usahawan lokal dan pemegang kekuasaan terhadap proses
alokasi sumberdaya negara.
Lanjutan…….
5. Teori kelembagaan merupakan nilai (value) yang tidak melihat harga – harga relatif
(relative prices) namun nilai kepentingan terhadap kelembagaan, struktur sosial
dan perilaku
Keseimbangan pasar
Infrastruktur (barang, tenaga Inovasi
kerja, keuangan)
Kesehatan dan
pendidikan
Biaya Transaksi
1. Transaksi Komoditas
Sebagian besar teori ekonomi terkait dengan hubungan komoditas, yaitu mengenai pembelian dan
penjualan barang dan jasa. Domain ini disebut transksi komoditas.
2. Transkasi Kelembagaan.
Domain kedua adalah mengenai pengembangan keteraturan, struktur, stabilitas, dan prediksi proses
pasar yang teratur dimana komoditas bergerak. Domain ini adalah domain mengenai transaksi atas
aturan main yang disebut transaksi kelembagaan (institusi).
Oliver Williamson
• Interest aktor ekonomi sangat tinggi memegang peranan daripada elemen harga
• Modal sosial sebagai agregat sumber daya actual ataupun potensial yang diikat
untuk mewujudkan jaringan yang awet (durable) sehingga melembagakan
hubungan persahabatan (acquitance) yang saling menguntungkan (Bourdie-1980).
• Modal sosial sebagai sumber daya yang diraih oleh pelakunya melalui struktur
sosial yang spesifik, kemudian digunakan untuk memburu kepentingannya, dimana
modal sosial tersebut diciptakan lewat perubahan – perubahan dalam hubungan
antarpelakunya (Baker-2000)
Lanjutan……
• Modal sosial sebagai seperangkat elemen structural sosial yang mempengaruhi relasi antar
manusia dan sekaligus sebagai input atau argument bagi fungsi produksi dan manfaat
(Schiff-1999)
• Modal sosial adalah teman, kolega dan lebih umum kontak lewat siapapun yang membuka
peluang bagi pemanfaatan modal ekonomi dan sosial (Burt-1997)
• Modal sosial dapat ditentukan sebagai akumulasi beragam tipe dari sosial, psikologi,
budaya, kelembagaan dan asset yang tidak terlihat yang mempengaruhi perilaku kerjasama
(Uphoff-1999)
Lanjutan…..
• Pandangan ini menyamakan modal sosial dengan organisasi local, seperti klub, asosiasi dan kelmpok –
kelompok sipil
• Komunitarian menganggap modal sosial sebagai sesuatu yang secara inheren baik dan memandang
eksistensinya selalu bernilai positif bagi kesejahteraan komunitas
• Cara pandang ini diakui telah memberikan kontribusi yang besar dalam membantu analiss tentang
kemiskinan dengan memusatkan ikatan sosial sebagai instrument untuk membantu kaum miskin
mengelola resiko dan kerentanan
Pandangan jaringan/ jejaring
• Pandangan ini menghubungkan dua level, sisi atas (upside) dan sisi bawah (downside), yang menekankan
pentingnya asosiasi vertical dan horizontal di antara orang – orang dan relasinya dengan entitas organisasi
lain, seperti kelompok komunitas dan perusahaan.
• Konsep ini mengoperasikan dua sifat penting modal sosial yaki sebagai ikatan dan jembatan.
• Dikatakan sebagai ikatan karena kekuatan hubungan di dalam komunitas data memberikan sebuah identitas
dan tujuan bersama kepada setiap keluarga dan komunitas
• Dikatan sebagai jembatan bermakna adanya kelemahan ikatan antarkomunitas seperti keragaman sosial yang
dipicu perbedaan agama, kelas, etnisitas, gender dan status sosial ekonomi, dimana ikatan horizontal yang
kuat dapat menjadi basis bagi kepentingan sectarian dalam arti sempit
Pandangan Kelembagaan
• Pandangan ini kurang lebih berupaya untuk mengintegrasikan konsep jejaring dan kelembagaan
• Pelopor pandangan ini, menyimpulkan bahwa sinergi antara pemerintah dan masyarakat/warga
negara didasarkan atas prinsip komplementaritas dan kelekatan.
• Komplementaritas merujuk pada hubungan yang saling menguntungkan antara public dengan
privat dan diwujudkan dalam kerangka kerja legal yang melindungi hak-hak asosiasi, misalnya
kamar dagang memfasilitasi pertukaran antara asosiasi komunitas dan kelompok-kelompok bisnis
• Semnetara itu, kelekatan mengacu kepada sifat dan luas iktan yang dapat menghubungkan warga
negara dengan pejabat publik