Anda di halaman 1dari 18

TINJAUAN TEORI DAN KONSEP

KELOMPOK 1
SULASTRI S.Kep
NURJANAH S.Kep
WAHYU NINGSIH S.Kep
HERI JULIANTO S.Kep
PENDAHULUAN

Pengertian

Harga diri rendah adalah penilaian tentang pencapaian diri dengan menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri.

Perasaan tidak berharga, tidak berarti dan rendah diri yang berkepanjangan akibat evaluasi negatif terhadap diri sendiri dan kemampuan

diri (Fajariyah, 2012)

Harga diri rendah adalah semua pemikiran, kepercayaan dan keyakinan yang merupakan pengetahuan individu tentang dirinya dan

mempengaruhi hubungannya dengan orang lain. Harga diri terbentuk waktu lahir tetapi dipelajari sebagai hasil pengalaman unik seseorang

dalam dirinya sendiri, dengan orang terdekat dan dengan realitas dunia (Stuart,2006)

Gangguan harga diri rendah adalah evaluasi diri dan perasaan tentang diri atau kemampuan diri yang negatif yang dapat secara langsung

atau tidak langsung diekspresikan ( Townsend, 2001 ).

Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti dan rendah diri yang berkepanjangan akibat evaluasi yang negatif

terhadap diri sendiri dan kemampuan diri. Adanya perasaan 10 hilang percaya diri, merasa gagal karena karena tidak mampu mencapai

keinginansesuai ideal diri (Keliat, 2001).


Komponen Konsep Diri
a. Citra tubuh

b. Ideal diri

c. Harga diri

d. Peran

e. Identitas diri
Rentang Respon Konsep Diri

Akualisasi diri adalah pernyataan diri positif tentang latar belakang pengalaman nyata yang sukses

diterima.

Konsep diri positif adalah mempunyai pengalaman yang positif dalam beraktualisasi diri.

Harga diri rendah adalah transisi antara respon diri adaptif dengan konsep diri maladaptif.

Keracunan identitas adalah kegagalan individu dalam kemalangan aspek psikososial dan kepribadian

dewasa yang harmonis.

Depersonalisasi adalah perasaan yang tidak realitis terhadap diri sendiri yang berhubungan dengan

kecemasan, kepanikan serta tidak dapat membedakan dirinya dengan orang lain. (Fajariyah, 2012)
Penyebab?
Gangguan harga diri yang disebut
sebagai harga diri rendah dan
dapat terjadi secara :
 Situasional
Yaitu terjadi trauma yang tiba-tiba, misalnya harus operasi,
kecelakaan, dicerai suami, putus sekolah, putus hubungan
kerja, perasaan malu karena sesuatu (korban perkosaan,
dituduh KKN, dipenjara tiba-tiba).
 Kronik
Yaitu perasaan negatif terhadap diri telah berlangsung lama,
yaitu sebelum sakit/ dirawat. Klien ini mempunyai cara berfikir
yang negatif. Kejadian sakit dan dirawat akan menambah
persepsi negatif terhadap dirinya. Kondisi ini mengakibatkan
respons yang maladaptive.
Akibat terjadinya harga diri rendah
 Tanda dan gejala :
 Data Subyektif :
1. Mengungkapkan untuk memulai hubungan/ pembicaraan
2. Mengungkapkan perasaan malu untuk berhubungan dengan orang lain
3. Mengungkapkan kekhawatiran terhadap penolakan oleh orang lain

 Data Obyektif :
1. Kurang spontan ketika diajak bicara
2. Apatis
3. Ekspresi wajah kosong
4. Menurun atau tidak adanya komunikasi verbal
5. Bicara dengan suara pelan dan tidak ada kontak mata saat berbicara
Proses terjadinya harga diri rendah ?

Harga diri rendah kronis terjadi merupakan proses kelanjutan dari harga diri

rendah situasional yang tidak diselesaikan. Atau dapat juga terjadi karena individu

tidak pernah mendapat feed back dari lingkungan tentang perilaku klien sebelumnya

bahkan mungkin kecenderungan lingkungan yang selalu memberi respon negatif

mendorong individu menjadi harga diri.

Harga diri rendah kronis terjadi disebabkan banyak faktor. Awalnya individu

berada pada suatu situasi yang penuh dengan stressor (krisis), individu berusaha

menyelesaikan krisis tetapi tidak tuntas sehingga timbul pikiran bahwa diri tidak

mampu atau merasa gagal menjalankan fungsi dan peran. Penilaian individu terhadap

diri sendiri karena kegagalan menjalankan fungsi dan peran adalah kondisi harga diri

rendah situasional, jika lingkungan tidak memberi dukungan positif atau justru
ASUHAN KEPERAWATAN HARGA DIRI RENDAH

IDENTITAS
 Data Pasien
Pasien : AN
Umur : 25 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Suku/Bangsa : Bima/Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : S1 PGSD
Pekerjaan :-
Alamat : Penaraga RT 12/RW 04
 
 Data Penanggung Jawab
Nama : Ny.A
Umur : 52 Tahun
Jenis Kelamin : Perenpuan
Pekerjaan : Guru
Hub.dengan Klien : Anak
Alamat : Penaraga RT 12/RW 04
  ANALISA DATA

Data Fokus:
 DS :
 Klien mengatakan merasa tidak berguna karena tidak bisa membiayai adiknya
sekolah dan merasa kurang beruntung
 Klien mengatakan malu dengan keadaannya sekarang yang tidak bekerja
 
 DO :
 Klien tampak sedih, klien tampak menunduk ketika di ajak berbincang-bincang
dan jawaban klien saat di ajak berbicamg-bincang singkat dan tidak ada inisiatif
untuk bertanya Keluarga mampu memahami perilaku yang menggambarkan
perkembangan remaja yang normal dan menyimpang
DIAGNOSA KEPERAWATAN

 Gangguan Konsep Diri : Harga diri rendah (HDR)


RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Tujuan
 Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
 Klien dapat mengidentifikasi aspek positif dan kemampuan yang
dimiliki
 Klien dapat menilai kemampuan yang di miliki untuk di laksanakan
 Klien dapat merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang di
miliki
 Klien dapat melakukan kegiatan sesuai rencana yang di buat
 Klien dapat memanfaatkan system pendukung yang ada
Intervensi
 Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi terapeutik :
Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal
Perkenalkan diri dengan sopan
Tanyakan nama lengkap dan nama panggilan yang di sukai klien
Jelaskan tujuan pertemuan
Jujur dan menepati janji
Tunjukan sikap empati dan menerima klien apa adanya
Beri perhatian dan perhatikan kebutuhan dasar klien
 Diskusikan dengan klien tentang
  Aspek positif yang di miliki klien, keluarga dan lingkungan
Kemampuan yang di miliki klien
 Diskusikan dengan klien kemampuan yang dapat di laksanakan dan di lanjutkan
 Rencanakan bersama klien aktifitas yang dapat di lakukan setiap hari sesuai kemampuan klien :
  Kegiatan Mandiri dan bantuan
Tingkatkan kegiatan sesuai kondisi klien
Beri contoh pelaksanaan kegiatan yang dapat klien lakukan
  Anjurkan klien melaksanakan kegiatan yang telah di rencanakan dan pantau kegiatan yang di laksanakan klien
  Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien dengan harga diri rendah dan bantu keluarga memberikan dukungan selama
klien di rawat
STRATEGI PELAKSAAN

S P T K PA S I E N SPTK KELUARGA

1. Mendiskusikan kemampuan dan aspek positif 1. Mendiskusikan masalah yang di hadapi keluarga

yang dimiliki klien, membantu klien menilai dalam merawat klien di rumah, menjelaskan
tentang pengertian, tanda gejala harga diri rendah,
kemampuan yang masih dapat digunakan,
menjelaskan cara merawat klien dengan harga diri
membantu klien memilih/menetapkan
rendah, mendemonstrasikan cara merawat pasien
kemampuan yang akan dilatih, melatih
dengan harga diri rendah dan memberi kesempatan
kemampuan yang sudah dipilih dan kepada keluarga untuk memprektekkan cara
menyusun jadwal pelaksanaan merawat
LANJUTAN

S P T K PA S I E N SPTK KELUARGA

2. Melatih pasien melakukan kegiatan lainnya 2. Melatih Keluarga mempraktekkan cara

sesuai dengan kemampuan pasien merawat pasien dengan masalah harga diri

rendah langsung kepada pasien

3. menjelaskan perawatan lanjutan


IMPLEMENTASI

1. Mengidetifikasi kemampuan dan aspek positif yang di miliki klien

2. Memantau klien menilai kemampuan klien yang masih dapat di gunakan

3. Membantu pasien memilih kegiatan yang akan di latih sesuai dengan kemampuan pasien

4. Melatih klien sesuai kemampuan yang di pilih

5. Memberikan pujian yang wajar terhadap keberhasilan pasien

6. Menganjurkan klien untuk memasukan ke dalam jadwal harian

 
S : - Klien mengatakan bisa merapikan tempat tidurnya, Menyapu lantai
Evaluasi kamarnya dan membantu kegiatan harian di ruangan lainnya
- Klien Mengatakan lebih senang dan memilih merapikan tempat tidurnya
O : - Klien mendemonstrasikan merapikan tempat tidurnya dengan bantuan,
dengan motivasi, dengan wajah senang dan tanpa paksaan
Klien memasukan ke dalam jadwal harian
A : Klien membersihkan kamar kurang optimal. Tujuan belum tercapai
P : Ulangi Intervensi SP1
Bimbing klien untuk melakukan kegiatan sesuai jadwal
 
 
S : - Klien mengatakan sudah bisa merapikan tempat tidurnya dengan benar dan bersih

Evaluasi O : - Klien mendemonstrasikan merapikan tempat tidurnya dengan benar, senang dan wajah

tanpa paksaan

- Klien memasukan ke dalam jadwal harian

A : Tujuan tercapai, klien sudah mampu merapikan tempat tidur dengan optimal

P : Pertahankan SP1

 
THANK YOU
Insert the Subtitle of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai