Anda di halaman 1dari 15

surveilans

rara
Definisi:
Observasi kejadian yang sedang berlangsung, aktif
dan sistematik terhadap kejadian dan distribusi
penyakit dalam suatu populasi dan kejadian atau
kondisi yang dapat meningkatkan atau menurunkan
risiko kejadian penyakit
upaya/ sistem/ mekanisme yang dilakukan secara
terus menerus dari suatu kegiatan pengumpulan,
analisi, interpretasi,dari suatu data spesifik yang
digunakan untuk perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi program ( Manajemen program kesehatan)
Menurut WHO: Pengumpulan, pengolahan, analisis
data kesehatan secara sistematis dan terus menerus,
serta desiminasi informasi tepat waktu kepada pihak –
pihak yang perlu mengetahui sehingga dapat diambil
tindakan yang tepat
Menurut Centers for Disease Control ( CDC ), 1996:
Pengumpulan, analisis dan interpretasi data kesehatan
secara sistematis dan terus menerus,  yang diperlukan
untuk perencanaan, implementasi dan evaluasi upaya
kesehatan masyarakat, dipadukan dengan  desiminasi
data secara tepat waktu kepada pihak – pihak yang
perlu mengetahuinya.
Tujuan program surveilans:
1. Mempersiapkan standar nilai, atau rate penyakit
endemik
2. Mengidentifikasi peningkatan rate penyakit di atas
standar nilai yang telah ditetapkan atau diperkirakan
3. Mengidentifikasi faktor resiko penyakit
4. Mengevaluasi efektivitas tindakan pengendalian
Surveilans epidemiologi adalah pengamatan yang
terus menerus atas distribusi, dan kecenderungan
suatu penyakit melalui pengumpulan data yang
sistematis agar dapat ditentukan penanggulangannya
yang secepat-cepatnya (Gunawan, 2000).
Manfaat surveilans epidemiologi:
1. Perencanaan Program Pemberantasan Penyakit.
Mengenal Epidemiologi Penyakit berarti mengenal
apa yang kita hadapi dan mengenal perencanaan
program yang baik.
2. Evaluasi Program Pemberantasan Penyakit.
Bagaimana keadaan sebelum dan sesudah program
dilaksanakan sehingga dapat diukur keberhasilannya

menggunakan data sueveilans epidemiologi.


3. Penanggulangan wabah Kejadian Luar Biasa.
Beberapa metode surveilans pada fasilitas
kesehatan:
1. Surveilans prospektif total (atau house-wide), ketika
semua pasien dipantau untuk infeksi pada semua
divisi rumah sakit
2. Surveilans yang bertarget yaitu dengan menyurvei
infeksi terseleksi, tempat infeksi atau organisme
tertentu yang akan disurvei
3. Survei prevalensi, untuk jumlah infeksi yang aktif
selama periode waktu tertentu dan rate prevalensi
dapat dihitung
4. Surveilans periodik, yang dapat dilakukan dengan
beberapa cara, menggunakan beberapa metode ini,
surveilans pada ruang lingkup rumah sakit yang
dilakukan selama periode waktu tertentu (seperti
selama 1 bulan), atau surveilans total yang dilakukan
selama suatu periode waktu yang tertentu pada unit-
unit yang terpilih dan surveilans periode berikutnya
dilakukan pada unit lain sehingga keseluruhan
rumah sakit dapat disurvei pada selama tahun
tersebut.
Pertimbangan penggunaan surveilans
Surveilans beralasan  untuk dilakukan jika dilatari
oleh kondisi – kondisi berikut ( WHO, 2002 ) :
1. Beban Penyakit ( Burden of Disease ) tinggi,
sehingga merupakan masalah penting kesehatan
masyarakat.
2. Terdapat tindakan masyarakat yang dapat dilakukan
untuk mengatasi masalah tersebut
3. Data yang relevan mudah diperoleh
4. Hasil yang diperoleh sepadan dengan upaya yang
dilakukan ( pertimbangan efisiensi ).
Prinsip Surveilans Epidemiology:
1. Pengumpulan data pencatatan insidensi terhadap
population at risk:
Pencatatan insidensi berdasarkan laporan rumah sakit,
puskesmas, dan sarana pelayanan kesehatan lain, laporan
petugas surveilans di lapangan, laporan masyarakat, dan
petugas kesehatan lain; Survei khusus; dan pencatatan
jumlah populasi berisiko terhadap penyakit yang sedang
diamati. Tehnik pengumpulan data dapat dilakukan dengan
wawancara dan pemeriksaan. Tujuan pengumpulan data
adalah menentukan kelompok high risk; Menentukan jenis
dan karakteristik (penyebabnya); Menentukan reservoir;
Transmisi; Pencatatan kejadian penyakit; dan KLB.
2. Pengelolaan data:
Data yang diperoleh biasanya masih dalam bentuk data
mentah (row data) yang masih perlu disusun
sedemikian rupa sehingga mudah dianalisis. Data yang
terkumpul dapat diolah dalam bentuk tabel, bentuk
grafik maupun bentuk peta atau bentuk lainnya.
Kompilasi data tersebut harus dapat memberikan
keterangan yang berarti.
3. Analisis dan interpretasi data untuk keperluan
kegiatan:
Data yang telah disusun dan dikompilasi, selanjutnya
dianalisis dan dilakukan interpretasi untuk
memberikan arti dan memberikan kejelasan tentang
situasi yang ada dalam masyarakat.
4. Penyebarluasan data dan keterangan termasuk umpan balik:
Setelah analisis dan interpretasi data serta telah memiliki
keterangan yang cukup jelas dan sudah disimpulkan dalam
suatu kesimpulan, selanjutnya dapat disebarluaskan kepada
semua pihak yang berkepentingan, agar informasi ini dapat
dimanfaatkan sebagai mana mestinya.
5. Evaluasi:
Hasil evaluasi terhadap data sistem surveilans selanjutnya
dapat digunakan untuk perencanaan, penanggulangan
khusus serta program  pelaksanaannya, untuk kegiatan
tindak lanjut (follow up), untuk melakukan koreksi dan
perbaikan-perbaikan program dan pelaksanaan program,
serta untuk kepentingan evaluasi maupun penilaian hasil
kegiatan.
Macam-macam sumber data dalam surveilans epidemiologi
(Kepmenkes RINo.1116/Menkes/SK/VIII/2003)
1. Data kesakitan yang dapat diperoleh dari unit pelayanan kesehatan dan masyarakat.
2. Data kematian yang dapat diperoleh dari unit pelayanan kesehatan serta laporan
kantor pemerintah dan masyarakat.
3. Data demografi yang dapat diperoleh dari unit statistik kependudukan dan
masyarakat
4. Data geografi yang dapat diperoleh dari unit unit meteorologi dan geofisika
5. Data laboratorium yang dapat diperoleh dari unit pelayanan kesehatan dan
masyarakat.
6. Data kondisi lingkungan
7. Laporan wabah
8. Laporan penyelidikan wabah/KLB
9. Laporan hasil penyelidikan kasus perorangan
10. Studi epidemiology dan hasil penelitian lainnya
11. Data hewan dan vektor sumber penular penyakit yang dapat diperoleh dari unit
pelayanan kesehatan dan masyarakat.
12. Laporan kondisi pangan
Metode pengumpulan data penyelidikan wabah /
KLB
1. Pengamatan/observasi
2. Wawancara/interview
3. Angket
4. Dokumentasi
DISKUSIKAN:
Buat metode pengumpulan data penyelidikan wabah
penyakit:
1. DBD
2. Cholera
3. Malaria
4. Dysentri
5. Diphteri

Anda mungkin juga menyukai