Anda di halaman 1dari 20

KONSEP KEHAMILAN

RESIKO TINGGI
4 TERLALU (4T)

Dika Awalia
10119027
KEHAMILAN RISIKO TINGGI
 Kehamilan risiko tinggi adalah kehamilan yang bisa
menyebabkan terjadinya bahaya dan komplikasi yang
lebih besar baik pada ibu maupun pada janin dalam
kandungan dan dapat menyebabkan kematian, kesakitan,
kecacatan, ketidaknyamanan dan ketidakpuasan.
 Salah satu Kehamilan Risiko Tinggi adalah 4 T

1. Terlalu Muda

2. Terlalu Tua

3. Terlalu Rapat Jaraknya

4. Terlalu Sering
UMUR IBU UNTUK KEHAMILAN
Umur ibu adalah lama waktu hidup ibu atau ada (sejak
dilahirkan).
 Dalam kaitannya dengan hamil dan melahirkan
mengelompokkan umur ibu menjadi 2 yaitu umur yang aman
untuk kehamilan dan persalinan adalah 20-30 tahun dan umur
yang tidak aman  yaitu < 20 tahun dan > 30 tahun

Berdasarkan ciri-ciri setiap masa periode perencanaan keluarga


usia reproduksi menurut Saifudin (2006), terbagi 3 macam yaitu:
 Masa menunda kesuburan (kehamilan) dibawah 20 tahun.

 Masa mengatur kesuburan (menjarangkan kehamilan) 20-30


tahun.
 Masa mengakhiri kesuburan (tidak hamil lagi) diatas 30 tahun.
1. KEHAMILAN TERLALU MUDA
 DEFINISI
Kehamilan terlalu muda (Primi muda) adalah
ibu hamil pertama pada usia kurang dari 20 tahun. Dimana
kondisi panggul belum berkembang secara optimal dan
kondisi mental yang belum siap menghadapi kehamilan,
melahirkan dan menjalankan peran sebagai ibu  (BKKBN,
2007)
LANJUTAN DEFINISI
Kehamilan terlalu muda dapat menjadi risiko yang cukup
berbahaya bagi ibu dan janin
a. Secara Fisik  Kondisi rahim dan panggul ibu belum
berkembang secara optimal, mengakibatkan kesakitan
dan kematian bagi ibu dan bayinya. Pertumbuhan dan
perkembangan fisik ibu menjadi terhenti/terhambat.
b. Secara mental  Tidak siap menghadapi perubahan
yang akan terjadi pada saat kehamilan dan persalinan
DAMPAK KEHAMILAN RESIKO TINGGI
PADA USIA MUDA:
 Keguguran pada usia muda dapat terjadi secara tidak
disengaja. misalnya : karena terkejut, cemas, stres. Tetapi
ada juga keguguran yang sengaja dilakukan oleh tenaga
non profesional sehingga dapat menimbulkan akibat efek
samping yang serius seperti tingginya angka kematian
dan infeksi alat reproduksi yang pada akhirnya dapat
menimbulkan kemandulan.
2. Prematuritas terjadi karena kurang matangnya alat
reproduksi
terutama rahim yang belum siap dalam suatu proses
kehamilan, berat badan lahir rendah (BBLR) juga
dipengaruhi gizi saat hamil kurang dan juga umur ibu
yang belum menginjak 20 tahun.
3. Cacat bawaan dapat terjadi dipengaruhi kurangnya
pengetahuan ibu tentang kehamilan, pengetahuan akan
asupan gizi rendah, pemeriksaan kehamilan (ANC)
kurang, keadaan psikologi ibu kurang stabil, selain itu
cacat bawaan juga dapat terjadi karena proses
pengguguran sendiri yang gagal, seperti dengan minum
obat-obatan atau dengan loncat-loncat dan memijat
perutnya sendiri, apabila kehamilan tersebut tidak
dikehendaki
4.Mudah terjadi infeksi.
 Keadaan gizi buruk, tingkat sosial ekonomi rendah, dan stress
memudahkan terjadi infeksi saat hamil terlebih pada kala nifas.
5. Anemia kehamilan / kekurangan zat besi.
 Penyebab anemia pada saat hamil di usia muda disebabkan kurang
pengetahuan akan pentingnya gizi pada saat hamil di usia muda.
Karena pada saat hamil mayoritas seorang ibu mengalami anemia.
Tambahan zat besi dalam tubuh fungsinya untuk meningkatkan
jumlah sel darah merah, membentuk sel darah merah janin dan
plasenta. Lama kelamaan seorang yang kehilangan sel darah merah
akan menjadi anemis.
6. Keracunan Kehamilan (Gestosis).
 Kombinasi keadaan alat reproduksi yang belum siap hamil dan
anemia makin meningkatkan terjadinya keracunan hamil dalam
bentuk pre-eklampsia atau eklampsia. Pre-eklampsia dan eklampsia
memerlukan perhatian serius karena dapat menyebabkan kematian.
7. Persalinan yang lama dan sulit.
 Adalah persalinan yang disertai komplikasi ibu maupun
janin. Penyebab dari persalinan lama sendiri dipengaruhi
oleh kelainan letak janin, kelainan panggul, kelaina
kekuatan his dan mengejan serta pimpinan persalinan
yang salah kematian ibu. Kematian pada saat melahirkan
yang disebabkan oleh perdarahan dan infeksi.
KEHAMILAN TERLALU TUA
 DEFINISI
Kehamilan Terlalu Tua (Primi Tua) adalah ibu hamil
pertama pada usia ≥ 35 tahun. Pada usia ini organ
kandungan menua, jalan lahir bertambah kaku.
Kehamilan di usia tua ialah kehamilan yang terjadi pada
wanita berusia ≥ 35 tahun, baik primi maupun
multigravida.
Kehamilan di usia tua bisa memperbesar peluang
komplikasi pada ibu, terutama saat mendekati waktu
persalinan.
RISIKO KEHAMILAN TERLALU TUA
1. Diabetes Gestasional
Hamil di atas usia 35 tahun memiliki risiko memgalami
penyakit diabetes gestasional yang lebih tinggi karena
pengaruh hormon kehamilan. Oleh karena itu, ibu hamil
harus mengontrol kadar gula dalam darahmelalui asupan
makanan yang sehat. Beberapa kondisi mungkin
mengharuskan ibu hamil untuk mengonsumsi obat.
Diabetes gestasional yang tidak diobati dapat
menyebabkan bayi tumbuh lebih besar dan akan
mempersulit proses kelahiran
 2. Diabetes Gestasional
Hamil di atas usia 35 tahun memiliki risiko
memgalami penyakit diabetes gestasional yang
lebih tinggi karena pengaruh hormon kehamilan.
Oleh karena itu, ibu hamil harus mengontrol kadar
gula dalam darahmelalui asupan makanan yang
sehat. Beberapa kondisi mungkin mengharuskan
ibu hamil untuk mengonsumsi obat. Diabetes
gestasional yang tidak diobati dapat menyebabkan
bayi tumbuh lebih besar dan akan mempersulit
proses kelahiran
3. Kelahiran prematur dan bayi BBLR
 Kehamilan di usia 35 tahun atau lebih berisiko untuk
melahirkan bayi prematur. Hal ini dapat disebabkan oleh
kondisi medis, bayi kembar, atau masalah lainnya.
Perempuan di atas 35 tahun mempunyai peluang yang
lebih tinggi untuk hamil kembar atau lebih, terutama jika
kehamilan terjadi dengan bantuan terapi kesuburan.
 Bayi lahir prematur (sebelum usia kandungan 37 minggu)
biasanya mengalami BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah).
Hal ini dikarenakan pertumbuhan dan perkembangan bayi
belum sempurna saat dilahirkan. Bayi yang lahir terlalu
kecil dapat meningkatkan risiko bayi memiliki masalah
kesehatan pada usia selanjutnya
RISIKO PADA BAYI
 Kehamilan di atas usia 40 itu berisiko melahirkan bayi yang cacat.
Kecacatan yang paling umum adalah down syndrome (kelemahan
motorik, IQ rendah) atau  bisa juga cacat fisik.
 Adanya kelainan kromosom dipercaya sebagai risiko kehamilan di
usia 40 tahun. Pertambahan usia dapat menyebabkan terjadinya
kelainan terutama pada pembelahan kromosom. Pembelahan
kromosom abnormal menyebabkan adanya peristiwa gagal berpisah
yang menimbulkan kelainan pada individu yang dilahirkan.
Terjadinya kelahiran anak dengan sindroma down, kembar siam,
autism sering disangkut pautkan dengan masalah kelainan kromosom
yang diakibatkan oleh usia ibu yang sudah terlalu tua untuk hamil.
Akan tetapi hal inipun masih berada di dalam penelitian lanjut
mengenai kebenarannya.
 Selain itu, bayi yang lahir dari kelompok tertua lebih cenderung
untuk memiliki cacat lahir dan harus dirawat di unit perawatan
intensif neonatal.
 Kebanyakan akan mengalami penurunan stamina. Karena
itu disarankan untuk melakukan persalinan secara operasi
caesar. Hal ini dilakukan bukan tanpa alasan namun
mengingat  untuk melahirkan normal membutuhkan tenaga
yang kuat.
 Pada ibu hamil dengan usia 40 tahun ke atas kebanyakan
tidak kuat untuk mengejan karena nafas yang pendek.
Akibatnya bayi bisa mengalami stres karena saat proses
persalinan pembukaan mulut rahim akan terasa sulit.
Kebanyakan kasus kehamilan di usia 40 tahun ke atas akan
mengalami kesulitan saat melahirkan secara normal.
Apalagi untuk ibu hamil yang hipertensi, maka sangat
dianjurkan untuk melakukan persalinan dengan operasi
caesar. Untuk menyelamatkan ibu dan juga bayi
3. TERLALU DEKAT
 Definisi
 Terlaludekat jarak kehamilan adalah jarak
antara kehamilan satu dengan berikutnya
kurang dari 2 tahun (24 bulan). Kondisi
rahim ibu belum pulih, waktu ibu untuk
menyusui dan merawat bayi kurang.
FAKTOR RESIKO
 Keguguran
 Anemia
 Bayi lahir belum waktunya
 Berat Badan Lahir Rendah ( BBLR )
 Cacat bawaan
 Tidak optimalnya tumbuh kembang balita
PENATALAKSANAAN
 Memeriksa kehamilan sedini mungkin dan teratur ke
Posyandu/ Puskesmas/ Rumah Sakit.
 Mendapatkan imunisasi TT minimal 2X

 Bila ditemukan kelainan risiko tinggi pemeriksaan harus


lebih sering dan lebih intensif di petugas kesehatan.
 Menggunakan alat kontrasepsi untuk menunda
kehamilan
 Merencanakan jumlah anak, agar tidak terlalu
banyak,menghindari jarak kehamilan terlalu dekat
 Makan makanan yang bergizi yaitu memenuhi 4 sehat 5
sempurna
4. KEHAMILAN TERLALU SERING
 Definisi
 Terlalu banyak anak (grande multi) adalah ibu penuh hamil
atau melahirkan lebih dari 4 kali atau lebih kemungkinan
akan ditemui kesehatan yang terganggu , kekendoran pada
dinding perut, tampak pada ibu dengan perut yang
menggantung.
 Faktor resiko

 Kelainan letak, persalinan letak lintang

 Robekan rahim pada kelainan letak lintang

 Persalinan lama

 Pendarahan pasca persalinan


DAMPAK KEHAMILAN TERLALU
SERING
 Risiko plasenta previa dan plasenta akreta meningkat.
Placenta previa adalah kelainan letak plasenta yang
seharusnya diatas rahim malah di bawah, sehingga
menutupi jalan lahir.
 Meningkatnya intervensi dalam persalinan seperti
pemasangan infus atau induksi (rangsangan) agar tanda
persalinan muncul .
 Usia ibu yang terlalu tua juga menyebabkan resiko
kecacatan janin, komplikasi pada ibu (preeklampsia atau
diabetes gestasional).
 Risiko bayi lahir prematur akibat jaringan parut dari
kehamilan sebelumnya bisa menyebabkan masalah pada
plasenta bayi.

Anda mungkin juga menyukai