KEPALA
Kelompok 3 (2A)
Ade Azi Fauzan 1901277001
Ali Apriansyah 1901277004
Fani Afiffah 1901277012
Fidiyanti Amatilah 1901277014
Haryani 1901277016
Noneng Nuraida 1901277020
Rapiyudin 1901277023
Vina Nurkania 1901277030
DEFINISI
Trauma kepala yaitu adanya deformasi berupa penyimpangan bentuk atau
penyimpangan garis pada tulang tengkorak, percepatan dan perlambatan yang
merupakan perubahan bentuk di pengaruhi oleh perubahan peningkatan dan
percepatan faktor dan penurunan kecepatan, serta notasi yaitu pergerakan pada
kepala dirasakan juga oleh otak sebagai akibat perputaran pada tindakan
pencegahan (Rendy, 2012).
Cedera kepala merupakan cedera yang meliputi trauma kulit kepala, tengkorak,
dan otak. Cedera kepala menjadi penyebab utama kematian disabilitas pada usia
muda. Penderita cedera kepala seringkali mengalami edema serebri yaitu
akumulasi kelebihan cairan di intraseluler atau ekstraseluler ruang otak atau
perdarahan intrakranial yang mengakibatkan meningkatnya tekanan
intrakranial. (Morton,2012).
Berdasarkan defenisi Trauma Kepala atau Cedera Kepala diatas maka penulis
dapat menarik suatu kesimpulan bahwa cedera kepala atau trauma kepala
adalah suatu cedera yang disebabkan oleh trauma benda tajam maupun benda
tumpul yang menimbulkan perlukaan pada kulit, tengkorak, dan jaringan otak
yang disertai atau tanpa ad pendarahan
ETIOLOGI
Faktor Predisposisi
Menurut Tarwoto (2007), penyebab cedera kepala adalah karena
adanya trauma yang dibedakan menjadi 2 faktor yaitu :
1) Trauma primer
Trauma primer terjadi karena benturan langsung atau tidak
langsung (akselerasi dn deselerasi)
2) Trauma sekunder
Terjadi akibat dari truma saraf (melalui akson) yang
meluas, hipertensi intrakranial, hipoksia, hiperkapnea atau
hipotensi sistemik.
Faktor Presipitasi
1. Kecelakaan lalu lintas
2. Pukulan dan trauma tumpul pada kepala
3. Terjatuh
4. Benturan langsung dari kepala
5. Kecelakaan pada saat olahraga
6. Kecelakaan industri.
KLASIFIKASI
01. Berdasarkan Kerusakan Jaringan
Otak
Ringan Ringan
Tidak ada fraktur tulang GCS 3-8 dan
tengkorak, tidak ada Sedang hilang kesadaran
kontusio serebri, hematom, Kehilangan kesadaran lebih lebih dari 24 jam
GCS antara 13 – 15 serta dari 30 menit, muntah, GCS serta adanya
kehilangan kesadaran antara 9-12 dan dapat kontusio serebri dan
kurang dari 30 menit mengalami fraktur pada laserasi
tengkorak.
03. Berdasarkan Jenisnya
Tertutup
Terbuka
Seperti keluhan gagar Menyebabkan fraktur
otak ringan dan odem pada tulang tengkorak
serebral yang luas jaringan otak
Pathway
Klinis
Menurut Mansjoer, 2000 :
a. Pingsan tidak lebih dari sepuluh menit
b. Setelah sadar timbul nyeri
c. Pusing
d. Muntah
e. GCS : 13-15
f. Tidak terdapat kelainan neurologis
g. Pernafasan secara progresif menjadi abnormal
h. Respon pupil lenyap atau progresif menurun
i. Nyeri kepala dapat timbul segera atau bertahap
Komplikasi
1. Defisit neurologi lokal
2. Kejang
3. Pneumonia
4. Perdarahan gastrointestinal
5. Disritmia jantung
6. Syndrom of inappropriate secretion of antidiuretic hormone
7. Hidrosepalus
8. Kerusakan kontrol respirasi
9. Inkontinensiabladder dan bowel
● Lanjutan.....
10. Infeksi Otak
Kondisi ini rentan terjadi jika cedera kepala menyebabkan patah tulang
tengkorak. Hal ini karena patahan tulang tengkorak bisa merobek lapisan tipis
pelindung otak, sehingga bakteri bisa masuk ke dalam luka dan menyebabkan
infeksi. Infeksi pada selaput otak (meningitis) bisa menyebar ke seluruh
sistem saraf dan berdampak negatif pada kondisi tubuh jika tidak segera
diobat.