Anda di halaman 1dari 19

ASPEK HUKUM PRAKTEK

KEPERAWATAN
PROFESIONAL
Oleh :
Hukum adalah keseluruhan kumpulan
peraturan-peraturan atau kaidah-kaidah
dalam suatu kehidupan bersama; atau
keseluruhan peraturan tingkah laku yang
berlaku dalam suatu kehidupan bersama,
yang dapat dipaksakan pelaksanaannya
dengan suatu sanksi.
Adalah ketentuan-ketentuan yang mengatur hak
dan kewajiban baik dari tenaga kesehatan dalam
melaksanakan upaya kesehatan maupun dari
individu dan masyarakat yang menerima upaya
kesehatan tersebut dalam segala aspek promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif serta
organisasi dan sarana.
Fungsi Hukum Dalam Praktek
Keperawatan :
1. Memberikan kerangka untuk menentukan tindakan keperawatan
2. Membedakan tanggung jawab dengan profesi yang lain
3. Membantu mempertahankan standar praktek keperawatan
dengan meletakkan posisi perawat memiliki akuntabilitas di
bawah hukum
4. Memberikan kepastian bahwa keputusan maupun tindakan
perawat telah konsisten dengan prinsip hukum sehingga dapat
melindungi perawat dari pertanggung jawaban/gugatan.
5. Perlindungan hukum diberikan pada perawat jika telah
melakukan tindakan sesuai dengan kewenangan dan standar
profesi.
Standar Praktek Keperawatan :
1. Standar Praktek keperawatan
memberikan harapan minimal bagi
perawat profesional dalam memberikan
Askep yang Aman, Efektif dan Etis.

2. Penyusunan standar praktek merupakan


kewenangan Organisasi Profesi ( PPNI )
Komponen Standar Praktek Keperawatan
(college of Nurses of Ontorio, 1990 )

Pernyataan ttg pengetahuan perawat :


•Konsep Dasar keperawatan
•Peran perawat dan hub. Interpersonal
•Proses Keperawatan
•Metodologi penelitian
•Kepemimpinan dan Manajemen
•Sistem Kesehatan
• Akuntabilitas profesional baik
independen maupun interdependen.
• Tahap demi tahap proses keperawatan.
• Standar Praktek Keperawatan di
Indonesia diterbitkan pertama kali tahun
1986
• Perawat punya kewajiban untuk
mengikuti standar Praktek keperawatan.
Tolak Ukur Standar Pelaksanaan
Profesi Keperawatan ( Leenen ) :
• Terapi harus dilakukan dengan teliti
• Harus sesuai dengan ukuran ilmu pengetahuan
keperawatan
• Sesuai dengan kemampuan rata-rata yang dimiliki
oleh perawat dengan kategori perawatan yang
sama.
• Dengan sarana dan upaya yang wajar dan sesuai
dengan tujuan konkret upaya pelayanan kesehatan
yang dilakukan.
UU Praktek Keperawatan :
1. UU No.9 tahun 1960 tentang pokok-pokok
kesehatan
2. UU No.6 tahun 1963 tentang tenaga
kesehatan. Didalamnya terdapat perbedaan
tenaga sarjana dan bukan sarjana, sehingga
terdapat pembatasan kewenangan.
3. UU No.18 tahun 1964 tentang wajib kerja
paramedis sebagai PNS (perawat disebut
sebagai pembantu medis)
4. SK Menkes No. 262/per/VII/1979
Membedakan paramedis menjadi 2
golongan: Paramedis keperawatan (termasuk
bidan) dan paramedis non-keperawatan.
5. Permenkes No.363/Menkes/Per/XX/1980
Pemerintah membuat suatu pernyataan
yang jelas perbedaan tenaga keperawatan
dengan bidan.
6. SK Menpan No.94/Menpan/1986
Menjelaskan jabatan fungsional tenaga
keperawatan dan sistem kredit point.
7. UU Kesehatan No.23 tahun 1992
Memberikan kesempatan untuk
perkembangan keperawatan karena memuat
standar praktek, hak-hak pasien, kewenangan
maupun perlindungan hukum bagi tenaga
kesehatan termasuk keperawatan.
UU Kesehatan No.23 tahun 1992 :
1. Pasal 53 ayat 1 : bahwa ketentuan standar profesi dan
hak pasien ditetapkan dengan peraturan pemerintah.
2. Pasal 50 ayat 1 : bahwa tenaga kesehatn bertugas
menyelenggarakan kegiatan sesuai dengan bidang
keahliannya.
3. Pasal 53 ayat 4 : hak untuk mendapatkan
perlindungan hukum bagi tenaga kesehatan.
Beberapa Masalah Hukum dalam
Praktek Keperawatan :
1. Format Persetujuan ( Consent )
- Persetujuan awal masuk.
- Persetujuan dilakukan tindakan (operasi)

Perawat dalam hal ini bertindak sebagai saksi


dan sebelumnya perawat yakin bahwa
pasien telah benar-benar dapat informasi
yang jelas.
2. Pengawasan penggunaan obat

Telah diatur oleh BPOM :


1.Obat bebas
2.Obat dengan resep dokter
3.Obat tertentu, seperti narkotika.
Perawat harus memperhatikan prosedur
dan pencatatan yang benar.
3. Incident Report
Setiap kali menemukan kecelakaan
baik mengenai pasien, pengunjung
maupun petugas sendiri Perawat harus
segera membuat laporan tertulis.
4. Pencatatan dan pelaporan
setiap selesai melakukan tindakan wajib
dilakukan pencatatan sesuai dengan
prinsip dokumentasi.
- tindakan yang dilakukan
- respon pasien
- waktu dilakukan
- nama dan tandatangan
Prinsip Dokumentasi dan Standar Praktek
Keperawatan ( Kelly,1987)
1. Catat secara objektif : apa yang dilihat, didengar, bau dan
rasa.
2. Catat secara lengkap : untuk, apa, dimana dan bagaimana.
3. Harus akurat : bila keliru, tulis kembali atau silang tanpa
hilangkan tulisan yang salah.
4. Harus spesifik
5. Catat perkembangan dan perubahan
6. Catat prilaku abnormal
7. Tulis dengan cara yang dibenarkan hukum
(menggunakan tinta hitam/tdk dg pensil )
8. Gunakan hanya singkatan standar/baku
9. Hati-hati menulis pernyatan
10. Catat tingkat pendidikan pasien
11. Catat waktu dan tanggal
12. Cantumkan tanda tangan

Anda mungkin juga menyukai