Anda di halaman 1dari 13

INTERAKSI VITAMIN K DAN VITAMIN E

TERMASUK KALSIUM (CA) DAN FOSFOR (P)

Nama Anggota :
Adinda Intan Miranda
Deni Adrian Saroha
Levi Ramadhan
Mardiah
BAB I : PENDAHULUAN
A. Definisi Vitamin
Istilah vitamin berasal dari nama “Vitamine” yang diberikan oleh Casimir Funk untuk faktor tambahan makanan. Vitamin
adalah zat katalitik yang tidak dapat disintesis oleh tubuh dalam metabolismenya dan harus tersedia dari luar. Kebutuhan
vitamin pada ternak terutama digunakan untuk pertumbuhan, kesehatan, konversi ransum, reproduksi dan pemeliharaan.
Vitamin yang sekarang diakui adalah persenyawaan organik yang
(a) komponen bahan makanan tetapi bukan karbohidrat, lemak, protein dan air
(b) terdapat dalam bahan makanan dalam jumlah yang sangat sedikit
(c) esensial untuk perkembangan jaringan normal dan untuk kesehatan, pertumbuhan dan hidup pokok,
(d) jikatidak terdapat dalam ransum yang tepat diabsorbsi atau dipergunakan, mengakibatkan penyakit difesiensi yang khas atau
sindrom dan
(e) tidak dapat disintesis oleh hewan dan maka dari itu harus tersedia dalam ransum.
B. Devinisi Mineral
Mineral adalah salah satu komponen nutrisi yang memiliki peran penting dalam pertumbuhan,
kesehatan, produksi, reproduksi dan kekebalan tubuh hewan. Berdasarkan jumlah yang dibutuhkan
ternak, mineral terbagi menjadi mineral makro dan mikro. Mineral makro seperti kalsium (Ca), fosfor (P)
dan kalium (K) berperan penting dalam aktivitas fisiologis dan metabolisme tubuh, sedangkan mineral
mikro seperti mangan (Mn), tembaga (Cu), zinc (Zn), kobalt (Co), iodine (I) dan selenium (Se) berperan
untuk aktivitas enzim dan hormon dalam tubuh.
BAB II : PEMBAHASAN

1. Vitamin K
Vitamin K (K dari :Koangulations-Vitamin” dalam Bahasa Jerman dan Bahasa Denmark) merujuk
pada sekelompok vitamin lipofilik dan hidrofobik yang dibutuhkan untuk modifikasi pascatranslasi dari
berbagai macam protein, seperti dalam proses pembekuan darah. Secara kimiawi vitamin ini adalah
turunan 2-metil-1,4-naftokuinona. Vitamin k bersifat tahan panas, tetapi akan segera rusak apabila
terpapar senyawa asam, basa, dan cahaya matahari. . Vitamin K ditemukan dalam sayuran hijau seperti
bayam, katuk kol, selada, dan brikoli. Semakin hijau daun-daunan semakin tinggi vitamin kandungan
vitamin K-nya. Bahan makanan lain yang mengandung vitamin K dalam jumlah kecil adalah susu,
daging, telur, serealia, buah-buahan dan sayuran lain.
Vitamin K merupakan senyawa yang penting pada proses koagulasi darah oleh karena itu semula disebut faktor koagulasi
yang kemudian disebut vitamin K. Fungsi vitamin K diperlukan dalam proses pembekuan darah, khususnya diperlukan dalam
sintesis protombin di dalam hati, karena protombin bersama tromboplastin dan dengan adanya trombokinase akan membentuk
trombin. Dengan adanya trombin maka fibrinogin akan berubah menjadi fibrin. Fibrin inilah yang sebetulnya diperlukan dalam
proses pembekuan darah. Kebutulan minimum vitamin K tergantung pada ransum yang tidak mengandung antistres seperti
sulfaquinoxzaline dan obat-obatan lainnya akan cukup bila dalam ransum mengandung vitamin K sebanyak 0,6 mg ransum.
Dalam keadaan stress atau terserang coccidiosis berat ayam membutuhkan lebih banyak vitamin K dalam keadaan demikian
dibutuhkan 8mg/kg ransum.

• Cara kerja vitamin K. Di hati, vitamin K bekerja dengan cara mensitensis protombin dan faktor pembekuan darah
lainnya melalui aktivasi protombin dengan reaksi karbosilasu gugus glu pada residu protein prekusornya. Asam glutamate
yang mengalami reaksi karboksilasi akan berubah menjadi asam karboksiglumat gamma.

• Pada tulang, vitamin K akan membantu senyawa osteokalsin (yang diproduksi oleh osteoblas, kumpulan sel pembentuk
tulang) yang berperan dalam penyerapan mineral untuk mebentuk struktur tulang yang kuat. Vitamin K termasuk ke dalam
golongan heamostatics karena vitamin K ini digunakan untuk melindungi tubuh dari proses pendarahan.
2. Vitamin E
Vitamin E merupakan vitamin yang penting dalam mempengaruhi fungsi metabolik, proses pertumbuhan dan
produksi. Kekurangan atau tidak adanya vitamin E dalam ransum dapat menekan pertumbuhuan, menurunkan
produksi atau menimbulkan penyakit.

Vitamin E merupakan vitamin yang dibutuhkan oleh ternak yang berperan sebagai antioksidan, membantu dalam
perkembangan embrio dan fertilisasi ternak. Antioksidan mempunyai peran penting untuk mencegah kerusakan yang
ditimbulkan oleh radikal bebas. Vitamin E berperan sebagai vital dalam kehidupan dan pertumbuhan ungas. Tersedia
secara alami dalam pakan dan tidak di sintesis dalam tubuh unggas, pemenuhan kebutuhan optimal dianjurkan
melalui suplementasi.

Sumber vitamin E tertinggi terdapat pada biji-bijian yang berminyak seperti kacang kedelai, biji kapas, jagung, dan
biji bunga matahari. Aktivitas vitamin E dalam bahan makanan yang bersal dari tumbuhan yaitu tokoferol dan
tokotrienol terdapat dalam jumlah yang bervariasi pada jaringan hewan.
Fungsi vitamin E dapat di kelompokkan berdasar dua sifatnya yang penting :

a. Berhubungan dengan sifatnya sebagai antioksidan

b. Beruhubungan dengan metabolisme selenium

Vitamin E mungkin mempunyai fungsi penting lain yang tidak berkaitan dengan fungsi sebagai
antioksidan, yaitu :

c. Fungsi struktural dalam memlihara integritas membran sel

d. Sintesis DNA

e. Merangsang reaksi kekebalan

f. Mencegah penyakit jantung koroner

g. Mencegah keguguran dan sertilisasi


• Akibat kekurangan vitamin E

Kekurangan vitamin E pada manusia menyebabkan hemolisis eritrosit. Pada unggas kekurangan vitamin E menyebabkan
merosotnya kesuburan, bertambahnya telur berdaya retas rendah, dan tingkat mortalitas embrionik lebih tinggi.

• Akibat kelebihan vitamin E

Menggunakan vitamin E secara berlebihan dapat menimbulkan keracunan. Namun, akibatnya tidak tidak terlalu
merugikan seperti halnya dengan kelebihan vitamin A.

• Metabolisme vitamin E

Ester vitamin E yang terdapat di dalam bahan makanan, di hidrolisa oleh enzim lipase dari sekresi pankreas dan vitamin
E di bebaskan di serap bersama lipoid dan asam lemak hasil pencernaan. Vitamin E menggunakan misel yang dibentuk oleh
asam lemak dan garam empedu sebagai carrier dalam proses penyerapan, bersama dengan vitamin A,D dan K. Vitamin E di
simpan di dalam hati jaringan lemak, maka itulah interaksi yang terjadi antara vitamin E dengan vitamin A,D dan K.
3. Kalsium (Ca)
Kalsium merupakan mineral yang paling banyak terdapat di dalam tubuh. Kalsium mempunyai
berbagai fungsi dalam tubuh, seperti pembentukan tulang dan gigi. Kebutuhan kalsium dipengaruhi oleh
beberapa faktor seperti umur, bobot badan serta tahapan produksi. Kalsium merupakan mineral yang
paling banyak dibutuhkan oleh ternak dan berperan penting sebagai penyusun tulang dan gigi. Jika
ransum ternak pada masa pertumbuhan defisien kalsium (Ca) maka pembentukan tulang menjadi kurang
sempurna dan akan mengakibatkan gejala penyakit tulang. Beberapa faktor makanan dapat membantu
meningkatkan absorpsi kalsium (Ca), sedangkan beberapa faktor lain dapat menurunkan absorpsi kalsium
(Ca) oleh usus halus.
Sumber kalsium utama adalah susu dan hasil susu, seperti keju. Ikan dimakan dengan tulang,
termasuk ikan kering merupakan sumber kalsium yang baik. Serealia, kacang-kacangan dan hasil kacang-
kacangan, tahu dan tempe dan sayuran hijau merupakan sumber kalsium yang baik juga, tetapi bahan
makanan ini mengandung banyak zat yang menghambat penyerapan kalsium seperti serat, fitat dan
oksalat. Susu nonfat merupakan sumber terbaik kalsium karena ketersediaan biologiknya yang tinggi.
• Akibat kekurangan kalsium

Kekurangan kalsium pada masa pertumbuhan dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan. Kekurangan kalsium
dapat pula menyebakan osteomalasia, yang dinamakan juga riketsia pada orang dewasa dan biasanya terjadi
karena kekurangan vitamin D dan ketidakseimbangan konsumsi kalsium terhadap fosfor. Kadar kalsium darah
yang sangat rendah dapat menyebabkan tetani atau kejang. Kekurangan kalsium dapat mengakibatkan kegagalan
induk bunting mengeluarkan plasenta, kfever atau hypocalcemia ditandai oleh gejala sapi yang ambruk.

• Akibat kelebihan kalsium

Konsumsi kalsium hendaknya tidak melebihi 2500 mg sehari. Kelebihan kalsium dapat menimbulkan batu ginjal
atau gangguan ginjal. Di samping itu, dapat menyebabkan konstipasi (susah buang air besar). Kelebihan kalsium
bisa terjadi bial menggunakan suplemen kalsium berupa tablet atau bentuk lain
4. Forfor (P)
Fosfor (P) merupakan mineral kedua terbanyak dalam tubuh dengan distribusi dalam jaringan yang
menyerupai distribusi Ca. Fosfor memegang peranan penting dalam proses mineralisasi tulang. Kandungan
fosfor dalam tubuh ternak lebih rendah daripada kandungan kalsium (Ca). Gejala defisiensi fosfor yang
parah dapat menyebabkan persendian kaku dan otot menjadi lembek. Ransum yang rendah kandungan
fosfornya dapat menurunkan kesuburan (produktivitas), indung telur tidak berfungsi normal, depresi dan
estrus tidak teratur. Pada ternak ruminansia mineral fosfor yang dikonsumsi, sekitar 70% akan diserap,
kemudian menuju plasma darah dan 30% akan keluar melalui feses.

Fungsi fosfor antara lain :


a. Klasifikasi tulang dan gigi
b. Mengatur pengalihan energi
c. Absorpsi dan transportasi zat gizi
d. Bagian dari ikatan esensial
e. Pengaturan keseimbangan zat gizi
Sumber fosfor biasanya terdapat di dalam semua makanan, terutama makanan yang kaya akan protein. Contohnya
seperti daging, telur, susu dan hasil olahannya, kacang-kacangan dan hasil olahannya serta serelia.

• Akibat kekurangan fosfor :

Kekurangan fosfor bisa terjadi bila menggunakan obat antacid untuk menetralkan asam lambung, seperti
aluminium hidroksidauntuk jangka lama. Kekurangan fosfor juga bisa terjadi pada penderita yang kehilangan
banyak cairan melalui urin. Kekurangan fosfor menyebabkan kerusakan tulang.

• Akibat kelebihan fosfor :

Kelebihan fosfor karena makanan jarang terjadi. Bila kadar fosfor darah terlalu tinggi, ion fosfat akan mengikat
kalsium sehingga dapat menimbulkan kejang.

Interaksi yang terjadi antara kalsium (Ca) dan fosfor (P) yaitu sama-sama memiliki fungsi dalam pembentukan
tulang dan gigi.
BAB III: PENUTUP

KESIMPULAN
Vitamin adalah zat gizi penting yang dibutuhkan tubuh untuk tumbuh, berkembang, dan
menjalankan fungsinya yang normal. Interaksi yang terjadi antara vitamin E menggunakan misel yang
dibentuk oleh asam lemak dan garam empedu sebagai carrier dalam proses penyerapan, bersama dengan
vitamin A,D dan K. Vitamin E di simpan di dalam hati jaringan lemak. Mineral adalah salah satu
komponen nutrisi yang memiliki peran penting dalam pertumbuhan, kesehatan, produksi, reproduksi dan
kekebalan tubuh hewan. Berdasarkan jumlah yang dibutuhkan ternak, mineral terbagi menjadi mineral
makro dan mikro. Interaksi yang terjadi antara kalsium (Ca) dan fosfor (P) yaitu sama-sama memiliki
fungsi dalam pembentukan tulang dan gigi.

Anda mungkin juga menyukai