Anda di halaman 1dari 13

KELOMPOK 2

KDK II
Kasus dan Daftar Tilik (TELINGA)

Feni Aryani (154011504)


Vita Selviana Devi(154011521)
Maria Jami Ratu(154011510)

Ms.

Politeknik Karya Husada

Tahun 2020/2021
Mendengar merupakan salah satu kemampuan pada telinga manusia yang menunjangkomunikasi satu sama lain.
Selain itu, telinga juga berfungsi menjaga keseimbangan tubuh. Bila telinga Anda mengalami gangguan, tentu
aktivitas yang Anda lakukan juga mengalami hambatan. Untuk mengetahui lebih jauh, simak ulasan mengenai
anatomi telinga berikut ini.

Memahami anatomi telinga manusia

Telinga manusia terdiri dari tiga bagian, yaitu telinga luar (outer ear), telinga tengah (middle ear), dan yang terakhir
telinga bagian dalam (inner ear). Perhatikan ilustrasi anatomi telinga berdasarkan tiga bagiannya berikut ini.
Telinga luar (outer ear)
Struktur telinga ini terbentuk dari auricula (daun telinga) dan kanal pendengaran eksternal (liang telinga atau ear canal).
Auricula terbentuk oleh tulang rawan elastis yang melekat erat pada kulit yang miring. Ini berfungsi untuk menangkap suara
dan melokalisasi suara. Auricula membentuk cekungan yang disebut concha dan bagian pinggirannya dinamakan heliks.
Struktur daun telinga terdiri dari:
•Heliks
•Spiral
•Antiheliks
•Fosa skafoid
•Fosa segitiga
•Crura antiheliks
•Antitragus
•Lobule
•Tragus
Liang telinga (ear canal) dibentuk oleh tulang rawan dan tulang temporal. Ukurannya sekitar 4 cm dari tragus ke membran
timpani (tympanic membrane) yang juga disebut sebagai gendang telinga dan melengkung membentuk huruf S. 
Lengkungan tersebut berguna untuk mencegah benda asing mencapai membran timpani. Terdapat kondil mandibula di struktur
depan tulang liang telinga dan sel udara mastoid di bagian ujungnya.
Ada beberapa saraf sensori di bagian telinga luar, seperti saraf aurikular, saraf oksipital, saraf ariculotemporal, dan cabang
aurikular saraf fagus (saraf arnold). 
Gangguan telinga yang mungkin Anda hadapi ketika telinga luar bermasalah adalah otitis eksterna. Kondisi ini juga bisa
disebut dengan swimmer’s ear
Telinga tengah (middle ear)
Fungsi telinga bagian ini adalah menghantarkan suara yang telah dikumpulkan auricula ke telinga dalam. Bagian telinga ini
memanjang dari rongga ke membran timpani, ke jendela oval yang terdiri dari tulang malleus, incus, dan stapes dan banyak
dinding yang rumit. 
Membran timpani
Membran timpani berbentuk tipis dan semi transparan yang memisahkan telinga luar dengan telinga tengah yang terdiri dari pars
flaccida dan pars tensa. Tulang malleus melekat kuat pada membran timpani dengan bentuk cekungan yang disebut umbo.
Struktur yang lebih tinggi dari umbo inilah yang disebut dengan flaccida pars dan sisanya disebut dengan pars tensa.
Ada tiga saraf sensorik pada membran timpani, yaitu:
•Saraf auriculotemporal
•Saraf arnold
•Cabang saraf timpanik
Pada permukaan dalam membran timpani terdapat rantai tulang yang bergerak disebut ossicles, yaitu:
•Malleus (palu)
•Incus (landasan)
•Stapes (sanggurdi) 
Unsur-unsur tulang ini berfungsi untuk menghantarkan dan memperkuat gelombang suara hingga 10 kali lebih kuat dari udara ke
telinga dalam.
Saluran eustachius
Saluran eustachius yang menghubungkan telinga tengah dengan hulu kerongkongan dan hidung (nasofaring). Fungsinya untuk
menyamakan tekanan udara dengan gerakan buka tutup. Otot penting yang terdapat di telinga tengah meliputi otot stapedius dan
tendon tensor tympani.
Bagian horizontal saraf wajah melintasi rongga timpani. Oleh karena itu, bila terjadi kelumpuhan pada saraf atau otot wajah akan
menyebabkan ketajaman suara terhalang dan kerusakan pada telinga dalam.
Telinga bagian dalam (inner ear)
Struktur telinga ini disebut dengan rongga labirin yang berfungsi membantu keseimbangan dan menyalurkan suara ke
sistem saraf pusat. Rongga ini terbentuk dari labirin osseus, yaitu rangkaian tulang temporal dan labirin membran (kantung
dan saluran membran). Labirin membran juga memiliki komponen, yaitu:
Koklea
Koklea (cohclea) adalah organ penting pada telinga dalam yang berbentuk cangkang siput. Bentuknya seperti tabung yang
membengkok ke arah belakang sejauh 2,5 lingkaran dengan bentuk kerucut di ujungnya. 
Bagian ini memiliki tiga bilik, yaitu skala vestibuli, saluran koklear, dan skala timpani. Pada koklea ini, terdapat organ korti
yang berfungsi mengubah gelombang suara menjadi impuls saraf.
Vestibular
Vestibular merupakan bagian penghubung antara koklea dan saluran semisirkular. Ini terdiri dari sakula dan utrikula, yaitu
sel rambut yang menjaga keseimbangan posisi kepala terhadap gaya gravitasi pada saat tubuh dalam keadaan diam.
Semisirkular
Semisirkular adalah saluran setengah lingkaran dari tiga saluran berbeda, yaitu kanalis semisirkularis horizontal, kanalis
semisirkularis vertikal atas, dan kanalis semisirkularis vertikal belakang yang berisi ampula. Ini berfungsi untuk
menentukan kesadaran posisi kepala saat terjadi gerakan rotasi atau memutar.
Gangguan telinga yang mungkin Anda hadapi ketika telinga bagian dalam bermasalah adalah labirinitis. Selain itu, 
gangguan pendengaran sensorineural juga terjadi ketika telinga bagian dalam, tepatnya saraf koklea mengalami gangguan. 
KESIMPULAN

Dari anatomi telinga, Anda sudah mempelajari struktur yang menyusun telinga, yaitu telinga bagian luar, telinga
bagian tengah, dan telinga bagian luar. Ketiga bagian telinga tersebut menjadi saluran suara dari luar untuk masuk
dan diterjemahkan di otak.
Dilansir dari Stanford Childrens, proses mendengar dimulai dari telinga luar yang menangkap suara berupa getaran
atau gelombang di sekitar Anda . Lalu, suara diturunkan ke liang telinga sehingga memberi tekanan atau pukulan
pada gendang telinga (membran timpani). Saat gendang telinga bergetar, getaran akan diteruskan ke tulang
ossicles sehingga getaran diperkuat dan dikirim ke telinga bagian dalam.
Begitu getaran mencapai telinga dalam, getaran akan diubah menjadi impuls listrik dan dikirim ke saraf
pendengaran pada otak. Otak lalu menerjemahkan impuls ini sebagai suara.
Setelah mengatahui anatomi telinga, Anda pasti memahami bahwa telinga bukan hanya sebagai alat mendengar,
tapi juga menjaga keseimbangan. Ini membuat Anda bisa berjalan, melompat, berlari tanpa terjatuh. Bila Anda
merasakan gangguan pada telinga Anda, segera periksa kesehatan Anda ke dokter untuk mendapatkan diagnosis
dan pengobatan yang tepat.
CONTOH KASUS
TULI

Seorang anak laki-laki, 11 tahun, datang ke Puskesmas dengan


keluhan pendengaran berkurang sejak 2 tahun lalu disertai dengan
perasaan pusing bila kepala dipalingkan dengan tiba-tiba . Nilai rapor
menurun seiring dengan bertambah beratnya penurunan pendengaran.
Si A juga akhir-akhir ini sering menarik diri dari pergaulan. Riwayat
keluar cairan dari dalam telinga sejak usia 7 tahun.
DAFTAR TILIK
PEMERIKSAAN FISIS TELINGA
Petunjuk : Berilah nilai pada kotak yang sesuai. Nilai 0 bila tidak dilakukan, nilai 1 bila dilakukan tapi belum memuaskan dan nilai 2 bila memuaskan
    SKOR
NO ASPEK YANG DINILAI
0 1 2

1 Menerangkan cara dan tujuan pemeriksaan      


2 Menyiapkan alat yang akan digunakan untuk pemeriksaan      
3 Mengatur posisi duduk dengan pasien      
4 Mengatur posisi lampu kepala di kepala      
5 Mengatur fokus cahaya lampu kepala      
A. PEMERIKSAAN TELINGA      
6 Inspeksi      
Tampak memperhatikan keadaan telinga luar

7 Palpasi      
Tampak menekan dengan jari telunjuk pada daerah depan dan belakang telinga untuk menilai adanya kelainan-kelainan pada telinga

8 Menarik aurikula untuk menilai ada tidaknya nyeri      


9 Otoskopi      
Melakukan pemilihan spekulum telinga yang tepat

10 Memegang dan memposisikan daun telinga yang akan diperiksa      


11 Mengarahkan sorotan lampu kepala ke dalam liang telinga      
12 Menilai keadaan liang telinga      
13 Memasukan spekulum telinga ke dalam liang telinga      
14 Menilai keadaan gendang telinga      
15 Mengeluarkan spekulum telinga dari dalam liang telinga      
16 Lakukan ekstraksi serumen :      
a. Bila serumen cair : gunakan aplikator kapas.
- ambil kapas secukupnya, letakkan di ujung jari telunjuk.
- Letakkan apliaktor di atas kapas kira-kira 1/3 bagian bawah kapas
- Kapas dilipat 2 samap membungkus aplikator
- Jepit kapas dengan ujung jari telunjuk dan ibu jari, sambil aplikator di putar ke arah jarum jam. Ujung aplikator harus terbungkus erat dengan kapas.
- Lakukan pengecekan apakah ujung aplikator yang tajam tidak melampaui ujung kapas.
- Lakukan pengecekan apakah ujung aplikator yang tajam tidak melampaui ujung kapas
- Lewatkan aplikator kapas di api bunsen.
- Bersihkan serumen dengan memasukkan aplikator ke liang telinga kira-kira 1 ½ cm – 2 cm, sampai bersih
a. Bila serumen lunak, gunakan serumen spoon :
- Serumen spoon dimasukkan dari arah superior dengan posisi spoon menghadap ke bawah.
- Serumen ditarik dari dalam ke luar sampai bersih.
- Cek kembali bila masih ada yang tersisa dilakukan pembersihan kembali dengan menggunakan aplikator kapas.
a. Bila serumen keras (bila memungkinkan) : gunakan serumen hook
- Masukan hook secara melintang di antara serumen dengan meatus dari arah posterior
- Setelah kira-kira hook melewati serumen 1-2 mm, alat hook di putar sehingga serumen keluar dari liang telinga
- Evaluasi liang tulinya apakah ada tanda-tanda peradangan atau tidak. Bila ada beri tampon burowi. Bila tidak bersihkan kembali dengan aplikator kapas.
a. Bila serumen keras tidak memungkinkan diekstraksi :
- Tetesi serumen dengan pelunak serumen (karbogliserin/waxel) selama 2 – 3 hari hingga kotoran lunak.
Setelah lunak, serumen dikeluarkan dengan cara di bilas (spooling) air hangat (sesuai suhu tubuh)

Anda mungkin juga menyukai