Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

GANGGUAN PROSES PIKIR (WAHAM)

KELOMPOK 7
 BAYU CESARYANTO
 HERVINA
 MUHAMAD PAJAR
 SEKAR NOEDARA
 SITI FATMILA
PENGERTIAN

Waham adalah suatu keyakinan yang dipertahankan


secara kuat terus-menerus, tetapitidak sesuai dengan
kenyataan. (Budi Anna Keliat, 2006)Waham adalah
keyakinan seseorang yang berdasarkan penilaian
realitas yang salah.Keyakinan klien tidak konsisten
dengan tingkat intelektual dan latar belakang
budayaklien (Aziz R, 2003)
Etiologi
1. Faktor Predisposisia.

a. Genetis : diiturunkan, adanya abnormalitas perkembangan sistem


saraf yang berhubungan dengan respon biologis yang maladaptif.
b. Neurobiologis : adanya gangguan pada korteks pre frontal dan
korteks limbicc.
c. Neurotransmitter : abnormalitas pada dopamine, serotonin dan
glutamat.
d. Psikologis : ibu pencemas, terlalu melindungi, ayah tidak peduli.

2. Faktor Presipitasia.

a. Proses pengolahan informasi yang berlebihan


b. Mekanisme penghantaran listrik yang abnormal.
c. Adanya gejala pemicu
1. Klien mengungkapkan sesuatu yang diyakinninya (tentang agama,
kebesaran,kecurigaan, keadaan dirinya berulang kali secara
berlebihan tetapi tidak sesuai dengankenyataan

2. Klien tampak tidak mempunyai orang lain

3. Curiga
Tanda dan Gejala
4. Bermusuhan

5. Merusak diri sendiri, orang lain dan lingkungan

6. Takut dan sangat waspada

7. Tidak tepat menilai lingkungan/realitas

8. Ekspresi wajah tegang

9. Mudah tersingung
Masalah Keperawatan Yang Sering
Muncul

1. 2

Resiko tinggi mencederai diri, orang lain dan Kerusakan komunikasi :


lingkungan
verbal

3.

Perubahan isi pikir : waham


1.Gangguan fungsi kognitif ( perubahan
daya ingat)
Cara berpikir magis dan primitif,
perhatian, isi pikir, bentuk dan
5. Fungsi sosial :
pengorganisasian bicara (tangensial, kesepian
neologisme, sirkumtansial)
6. Isolasi sosial,
Akibat Yang 2. Fungsi menarik diri dan harga
Presepsi Depersonalisasi dan halusinasi diri rendah
Sering Muncul
3. Fungsi emosi
Afek datar, afek tidak sesuai, reaksi
berlebihan, ambivalen

4. Fungsi motorik
Imfulsif gerakan tiba-tiba dan spontan,
manerisme, stereotopik gerakan yang
diulang-ulang, tidak bertujuan, tidak
dipengaruhi stimulus yang jelas,
katatonia
Mekanisme Koping

Perilaku yang mewakili upaya untuk melindungi klien dari pengalaman


yangmenakutkan dengan respon neurobiologist yang maladaptive
meliputi: regresi berhubungandengan masalah proses informasi dengan
upaya untuk mengatasi ansietas, proyeksi sebagaiupaya untuk
menjelaskan kerancuan persepsi, menarik diri, pada keluarga:
mengingkari.
Fase-fase
Proses terjadinya waham
1. Fase Lack of Human need
Waham diawali dengan terbatasnya kebutuhn-kebutuhan klien baik secara fisik maupun psikis. Secar fisik klien
dengan waham dapat terjadi pada orang-orang dengan status sosial
dan ekonomi sangat terbatas. Biasanya klien sangat miskin dan menderita. Keinginan ia untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya mendorongnya untuk melakukan kompensasi yang salah.

2. Fase lack of self esteem


Tidak ada tanda pengakuan dari lingkungan dan tingginya kesenjangan antara
self ideal dengan self realit (kenyataan dengan harapan) serta dorongan kebutuhan yang tidakterpenuhi sedangkan
standar lingkungan sudah melampaui kemampuannya. Misalnya, saatlingkungan sudah banyak yang kaya,
menggunakan teknologi komunikasi yang canggih, berpendidikan tinggi serta memiliki kekuasaan yang luas,
seseorang tetap memasang
selfideal yang melebihi lingkungan tersebut. Padahal self reality nya sangat jauh. Dari aspek pendidikan klien, materi,
pengalaman, pengaruh, support system semuanya sangat rendah.

3. Fase control internal external


Klien mencoba berfikir rasional bahwa apa yang ia yakini atau apa-apa yang ia katakanadalah kebohongan, menutupi
kekurangan dan tidak sesuai dengan kenyataan. Tetapi menghadapi kenyataan bagi klien adalah sesuatu yang sangat
berat, karena kebutuhannyauntuk diakui, kebutuhan untuk dianggap penting dan diterima lingkungan menjadi
4. Fase environment support

Adanya beberapa orang yang mempercayai klien dalam lingkungannya menyebabkanklien merasa
didukung, lama kelamaan klien menganggap sesuatu yang dikatakan tersebutsebagai suatu kebenaran
karena seringnya diulang-ulang. Dari sinilah mulai terjadinyakerusakan kontrol diri dan tidak
berfungsinya norma ( Super Ego ) yang ditandai dengantidak ada lagi perasaan dosa saat berbohong.

5. Fase comforting
Klien merasa nyaman dengan keyakinan dan kebohongannya serta menganggap bahwasemua orang sama
yaitu akan mempercayai dan mendukungnya. Keyakinan sering disertaihalusinasi pada saat klien
menyendiri dari lingkungannya. Selanjutnya klien lebih seringmenyendiri dan menghindar interaksi sosial
( Isolasi sosial

).6. Fase improving


Apabila tidak adanya konfrontasi dan upaya-upaya koreksi, setiap waktu keyakinan yangsalah pada klien
akan meningkat. Tema waham yang muncul sering berkaitan dengantraumatik masa lalu atau kebutuhan-
kebutuhan yang tidak terpenuhi ( rantai yang hilang ).Waham bersifat menetap dan sulit untuk dikoreksi.
Isi waham dapat menimbulkan ancamandiri dan orang lain. Penting sekali untuk mengguncang keyakinan
klien dengan carakonfrontatif serta memperkaya keyakinan relegiusnya bahwa apa-apa yang
dilakukanmenimbulkan dosa besar serta ada konsekuensi sosia
Jenis Waham

a) Waham kebesaran : individu meyakini bahwa ia memiliki kebesaran atau kekuasaan


khusus yang diucapkan berulang kali, tetapi tidak sesuai kenyataan. Misalnya, “Sayaini pejabat di
separtemen kesehatan lho!” atau, “Saya punya tambang emas.”

b) Waham curiga: individu meyakini bahwa ada seseorang atau kelompok yang
berusahamerugikan/mencederai dirinya dan siucapkan berulang kali, tetapi tidak sesuai kenyataan.
Contoh, “Saya tidak tahu seluruh saudara saya ingin menghancurkan hidup saya karena mereka iri
dengan kesuksesan saya.”

c) Waham agama: individu memiliki keyakinan terhadap terhadap suatu agama secara
berlebihan dan diucapkan berulang kali, tetapi tidak sesuai kenyataan. Contoh, “Kalau
saya mau masuk surga, saya harus menggunakan p
akaian putih setiap hari.”

d) Waham somatic: individu meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya tergangguatau terserang penyakit
dan diucapkan berulang kali, tetapi tidak sesuai dengankenyataan.
Misalnya, “Saya sakit kanker.” (Kenyataannya pada pemeriksaan
laboratorium tidak ditemukan tanda-tanda kanker, tetapi pasien terus mengatakan bahwa ia sakit kanker).

e) Waham nihilistik: Individu meyakini bahwa dirinya sudah tidak ada didunia/meninggal dan diucapkan
berulang kali, tetapi tidak sesuai kenyataan.Misalnya ”Ini kan alam kubur ya, sewmua yang ada disini
adalah roh-roh”.
f) Waham sisip pikir : keyakinan klien bahwa ada pikiran orang lain yang
disisipkan kedalam pikirannya.

g) Waham siar pikir : keyakinan klien bahwa orang lain mengetahui apa
yang dia pikirkan walaupun ia tidak pernah menyatakan pikirannya kepada
orang tersebuth)

h) Waham kontrol pikir : keyakinan klien bahwa pikirannya dikontrol oleh


kekuatan diluar dirinya
Rentang Respon
MASALAH KEPERAWATAN DAN
DATA YANG PERLU DIKAJI

Masalah Keperawatan : Perubahan Isi Pikir : Waham

1) Data subjektif :

Klien mengungkapkan sesuatu yang diyakininya ( tentang agama, kebesaran,kecurigaan, keadaan dirinya)
berulang kali secara berlebihan tetapi tidak sesuai kenyataan.

2). Data objektif

Klien tampak tidak mempunyai orang lain, curiga, bermusuhan, merusak (diri, oranglain, lingkungan), takut
kadang panik, sangat waspada, tidak tepat menilai lingkungan/ realitas, ekspresi wajah klien tegang,
mudah tersinggung.
DIAGNOSA
KEPERAWATAN

Perubahan Proses Pikir: Waham


RENCANA TINDAKAN
KEPERAWATAN
1. Tujuan umum : Klien tidak terjadi perubahan proses pikir: waham

2. Tujuan khusus :

a. Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat

Tindakan :

• Bina hubungan. saling percaya: salam terapeutik, perkenalkan diri, jelaskan tujuaninteraksi, ciptakan lingkungan yang
buat kontrak yang jelas topik, waktu,tempat).
• Jangan membantah dan mendukung waham klien: katakan perawat menerima
keyakinan klien “saya menerima keyakinan anda” disertai ekspresi menerima,
katakan perawat tidak mendukung disertai ekspresi ragu dan empati, tidakmembicarakan isi waham klien.c.

• Yakinkan klien berada dalam keadaan aman dan terlindungi: katakan perawatakan menemani klien dan klien berada di
yang aman, gunakan keterbukaandan kejujuran jangan tinggalkan klien sendirian.d.

• Observasi apakah wahamnya mengganggu aktivitas harian dan perawatan diri


b. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki

Tindakan :

• Beri pujian pada penampilan dan kemampuan klien yang realistis.

• Diskusikan bersama klien kemampuan yang dimiliki pada waktu lalu dan saat iniyang realistis.c.

• Tanyakan apa yang biasa dilakukan kemudian anjurkan untuk melakukannya saatini (kaitkan dengan aktivitas
sehari hari dan perawatan diri).

• Jika klien selalu bicara tentang wahamnya, dengarkan sampai kebutuhan wahamtidak ada. Perlihatkan kepada
klien bahwa klien sangat penting.
c. Klien dapat mengidentifikasikan kebutuhan yang tidak terpenuhi

Tindakan :

• Observasi kebutuhan klien sehari-hari

• Diskusikan kebutuhan klien yang tidak terpenuhi baik selama di rumah maupun dirumah sakit (rasa
sakit, cemas, marah)

• Hubungkan kebutuhan yang tidak terpenuhi dan timbulnya waham

• Tingkatkan aktivitas yang dapat memenuhi kebutuhan klien dan memerlukanwaktu dan tenaga (buat
jadwal jika mungkin)

• Atur situasi agar klien tidak mempunyai waktu untuk menggunakan wahamnya
EVALUASI

a. Klien dapat membina hubungan saling prcaya dengan perawat.

b. Klien dapat mengungkapkan secara verbal kemampuan realitas yang dimiliki

c. Klien dapat menyebutkan kebutuhan yang tidak terpenuhi sehingga menjadi waham
setelah tiga minggu.
Kesimpulan

Waham adalah suatu keyakinan seseorang yang berdasarkan penilaian realitas


yang salah, keyakinan yang tidak konsisten dengan tingkat intelektual dan latar
belakang budaya,  budaya, ketidakmampuan ketidakmampuan merespons
merespons stimulus stimulus internal internal dan eksternal eksternal melalui
melalui proses interaksi / informasi interaksi / informasi secara akurateseorang
yang mengalami waham berpikir bahwa ia memiliki banyak kekuatan dan bakat
serta tidak merasa terganggu jiwanya atau ia merasa sangat kuat dan sangat
terkenal.
THANKS

Anda mungkin juga menyukai