KELOMPOK 7
BAYU CESARYANTO
HERVINA
MUHAMAD PAJAR
SEKAR NOEDARA
SITI FATMILA
PENGERTIAN
2. Faktor Presipitasia.
3. Curiga
Tanda dan Gejala
4. Bermusuhan
9. Mudah tersingung
Masalah Keperawatan Yang Sering
Muncul
1. 2
3.
4. Fungsi motorik
Imfulsif gerakan tiba-tiba dan spontan,
manerisme, stereotopik gerakan yang
diulang-ulang, tidak bertujuan, tidak
dipengaruhi stimulus yang jelas,
katatonia
Mekanisme Koping
Adanya beberapa orang yang mempercayai klien dalam lingkungannya menyebabkanklien merasa
didukung, lama kelamaan klien menganggap sesuatu yang dikatakan tersebutsebagai suatu kebenaran
karena seringnya diulang-ulang. Dari sinilah mulai terjadinyakerusakan kontrol diri dan tidak
berfungsinya norma ( Super Ego ) yang ditandai dengantidak ada lagi perasaan dosa saat berbohong.
5. Fase comforting
Klien merasa nyaman dengan keyakinan dan kebohongannya serta menganggap bahwasemua orang sama
yaitu akan mempercayai dan mendukungnya. Keyakinan sering disertaihalusinasi pada saat klien
menyendiri dari lingkungannya. Selanjutnya klien lebih seringmenyendiri dan menghindar interaksi sosial
( Isolasi sosial
b) Waham curiga: individu meyakini bahwa ada seseorang atau kelompok yang
berusahamerugikan/mencederai dirinya dan siucapkan berulang kali, tetapi tidak sesuai kenyataan.
Contoh, “Saya tidak tahu seluruh saudara saya ingin menghancurkan hidup saya karena mereka iri
dengan kesuksesan saya.”
c) Waham agama: individu memiliki keyakinan terhadap terhadap suatu agama secara
berlebihan dan diucapkan berulang kali, tetapi tidak sesuai kenyataan. Contoh, “Kalau
saya mau masuk surga, saya harus menggunakan p
akaian putih setiap hari.”
d) Waham somatic: individu meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya tergangguatau terserang penyakit
dan diucapkan berulang kali, tetapi tidak sesuai dengankenyataan.
Misalnya, “Saya sakit kanker.” (Kenyataannya pada pemeriksaan
laboratorium tidak ditemukan tanda-tanda kanker, tetapi pasien terus mengatakan bahwa ia sakit kanker).
e) Waham nihilistik: Individu meyakini bahwa dirinya sudah tidak ada didunia/meninggal dan diucapkan
berulang kali, tetapi tidak sesuai kenyataan.Misalnya ”Ini kan alam kubur ya, sewmua yang ada disini
adalah roh-roh”.
f) Waham sisip pikir : keyakinan klien bahwa ada pikiran orang lain yang
disisipkan kedalam pikirannya.
g) Waham siar pikir : keyakinan klien bahwa orang lain mengetahui apa
yang dia pikirkan walaupun ia tidak pernah menyatakan pikirannya kepada
orang tersebuth)
1) Data subjektif :
Klien mengungkapkan sesuatu yang diyakininya ( tentang agama, kebesaran,kecurigaan, keadaan dirinya)
berulang kali secara berlebihan tetapi tidak sesuai kenyataan.
Klien tampak tidak mempunyai orang lain, curiga, bermusuhan, merusak (diri, oranglain, lingkungan), takut
kadang panik, sangat waspada, tidak tepat menilai lingkungan/ realitas, ekspresi wajah klien tegang,
mudah tersinggung.
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
2. Tujuan khusus :
Tindakan :
• Bina hubungan. saling percaya: salam terapeutik, perkenalkan diri, jelaskan tujuaninteraksi, ciptakan lingkungan yang
buat kontrak yang jelas topik, waktu,tempat).
• Jangan membantah dan mendukung waham klien: katakan perawat menerima
keyakinan klien “saya menerima keyakinan anda” disertai ekspresi menerima,
katakan perawat tidak mendukung disertai ekspresi ragu dan empati, tidakmembicarakan isi waham klien.c.
• Yakinkan klien berada dalam keadaan aman dan terlindungi: katakan perawatakan menemani klien dan klien berada di
yang aman, gunakan keterbukaandan kejujuran jangan tinggalkan klien sendirian.d.
Tindakan :
• Diskusikan bersama klien kemampuan yang dimiliki pada waktu lalu dan saat iniyang realistis.c.
• Tanyakan apa yang biasa dilakukan kemudian anjurkan untuk melakukannya saatini (kaitkan dengan aktivitas
sehari hari dan perawatan diri).
• Jika klien selalu bicara tentang wahamnya, dengarkan sampai kebutuhan wahamtidak ada. Perlihatkan kepada
klien bahwa klien sangat penting.
c. Klien dapat mengidentifikasikan kebutuhan yang tidak terpenuhi
Tindakan :
• Diskusikan kebutuhan klien yang tidak terpenuhi baik selama di rumah maupun dirumah sakit (rasa
sakit, cemas, marah)
• Tingkatkan aktivitas yang dapat memenuhi kebutuhan klien dan memerlukanwaktu dan tenaga (buat
jadwal jika mungkin)
• Atur situasi agar klien tidak mempunyai waktu untuk menggunakan wahamnya
EVALUASI
c. Klien dapat menyebutkan kebutuhan yang tidak terpenuhi sehingga menjadi waham
setelah tiga minggu.
Kesimpulan