Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

S DENGAN GANGGUAN
SISTEM PENCERNAAN ATAS INDIKASI GASTRITIS DIRUANG
MAWAR
RSUD CIERENG SUBANG
TAHUN 2018

Oleh :
AAN ANENGSIH, S.Kep
NIM : E1814901001

PROGRAM STUDI PREFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) YPIB
MAJALENGKA
2019
Latar Belakang

Gastritis merupakan salah satu penyakit yang paling banyak


dijumpai di klinik penyakit dalam dan kehidupan sehari-hari.
Gastritis adalah proses inflamasi pada mukosa dan submukosa
lambung atau gangguan kesehatan yang disebabkan oleh faktor
iritasi dan infeksi. Secara histopatologi dapat dibuktikan dengan
adanya infiltrasi sel-sel radang pada daerah tersebut (Hirlan, 2009).
Perubahan gizi lanjut usia merupakan salah satu masalah yang
harus dihadapi, hal ini terjadi oleh beberapa faktor antara lain :
perubahan pola makan, faktor ekonomi keluarga,perubahan fisik
dan mental lanjut usia. Perubahan fisik dan penurunan fungsi tubuh
akan mempengaruhi konsumsi dan penyerapan zat gizi. Zat gizi
termasuk zat besi pada lanjut usia yang mempunyai efek dari
penurunan kemampuan lansia dalam beraktivitas dan menurunkan
kekebalan tubuh (Maryam,2008).
Menurut World Health Organisation (WHO) yang
dikutip oleh Kurnia (2010) angka kejadian gastritis di
dunia sekitar 1,8-2,1 juta dari jumlah penduduk
setiap tahun.
Dari data Riskesdas tahun 2017 gastritis merupakan
penyakit dua terbesar dengan prevalensi 285.282 dengan
frekuensi 15,8%.
Sedangkan penderita gastritis di Rumah Sakit
Ciereng Subang dari tahun 2017, jumlah penderita
penyakit gastritis ada 158 kasus dengan 2 kematian,
sedangkan tahun 2018 jumlah penderita penyakit
gastritis ada 273 kasus dengan 15 kematian.
Tujuan Penelitian
 Tujuan Umum
 Tujuan Khusus

Manfaat Penulisan
 Bagi Akademis
 Bagi Pelayanan keperawatan di Rumah Sakit
 Bagi Profesi kesehatan
 Bagi Peneliti

Metode Penulisan
 Metode
 Teknik Pengumpulan Data
1. Wawancara
2. Observasi
3. Pemeriksaan
Sumber Data
1. Data Primer
2. Data Sekunder
3. Data Tersier

Sistematika Penulisan
TINJAUAN TEORITIS
Pengertian Gastritis
Gastritis adalah inflamasi dari mukosa lambung klinis yang
ditemukan berupa dispepsia atau indigesti berdasarkan pemeriksaan
endoskopi ditemukan eritema mukosa, sedangkan hasil foto
memperlihatkan iregularitas mukosa (Brunner & Suddarth, 2015).

Anatomi Fisiologi Sistem Pencernaan


Lambung terletak di daerah epigastrik dan sebagian di sebelah
kiri hipokondrik dan umbilikal. Bagian atas disebut fundus dan
bagian bawah disebut antrum pilorik. Berhubungan dengan esofagus
melalui spinkter kardia dan duodenum melalui spinkter pilorik
(Evelyn, 2002).
Klasifikasi:
 Gastritis akut

 Gastritis kronik

Etiologi
obat- obatan seperti aspirin, alkohol, trauma pada
lambung, kelainan pembuluh darah pada lambung, luka
akibat operasi/bedah lambung, autoimun pada anemia
pernisiosa, adanya tumor pada lambung.
Gejala Klinis
Rasa terbakar di lambung dan akan menjadi semakin
parah ketika sedang makan, disusul dengan nyeri ulu hati,
mual dan sering muntah, tekanan darah menurun, pusing,
keringat dingin, nadi cepat, kadang berat badan menurun,
disertai dengan nasfu makan menurun secara drastis, wajah
pucat, suhu badan naik, keluar keringat dingin.
Patofisiologi
Proses
Mukosa Prostaglandin
Autodigesti Barier Rusak
Barier
Acid

Perdarahan dan Perlukaan


HCl Saraf Kolinegik
Erosi Lambung Mukosa

Analisa Data
Diagnosis Keperawatan (Doengoes, 2014):
 Gangguan rasa nyaman: nyeri berhubungan dengan
mukosa lambung yang teriritasi.
 Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia.
 Ansietas/ketakutan berhubungan dengan perubahan
status kesehatan, ancaman kematian.
 Gangguan pola tidur berhubungan dengan adanya rasa
nyeri.
 Kurang pengetahuan tentang penyakit dan
penatalaksanaan berhubungan dengan informasi yang
kurang
Diagnosis (Brunner & Suddarth, 2005):
 Gastritis Akut

 Gastritis Kronik

Komplikasi (Mansjoer, 2003):


 Kompikasi Gastritis Akut

 Kompikasi Gastritis Kronik

Pemeriksaan Penunjang:
 EGD (Esofagogastriduodenoskopi)

 Foto Rontgen

 Analisa Gaster

 Angiografi

 Amilase Serum
Pencegahan
Pertimbangkan diet, pola makan, serta penggunaan resep
dan obat-obatan bebas, juga gaya hidup, termasuk konsumsi
alkohol dan merokok, hindari makanan yang mengandung asam
tinggi dan makanan yang mungkin memperburuk penyakit.

Penatalaksanaan (Mansjoer, 2003; Nettina, 2001):


 Penghilangan etiologi

 Diet lambung porsi kecil

 Pengaturan sekresi asam lambung

 Anjuran makanan berserat tinggi secara teratur

 Hindari konsumsi kafein, kola, alkohol, dan merokok


Dampak Masalah (Muttaqin, 2013; Judith M. Wilkinson,
2002):
 Gangguan rasa nyaman nyeri

 Gangguan nutrisi

 Cemas

 Gangguan pola tidur

Nutrisi (Alimul, 2012)


Zat makanan oleh tubuh yang bertujuan menghasilkan
energi dan digunakan dalam aktivitas tubuh
Penatalaksanaan Nutrisi Pada Gastritis (Nettina, 2001):
 Diet seimbang

 Anjuran makanan berserat tinggi secara teratur

 Hindari konsumsi kafein, kola, alkohol, dan merokok

Nutrisi Lansia
pemenuhan kebutuhan gizi yang diberikan dengan baik
yang dapat membantu dalam proses beradaptasi atau
menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang
dialaminya selain itu dapa menjaga kelangsungan pergantian
sel-sel tubuh sehingga dapat memperpanjang usia.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Gizi Pada
Lansia:
 Berkurangnya kemampuan mencerna makanan akibat
kerusakan gigi atau ompong.
 Berkurangnya indera pengecapan mengakibatkan
penurunan terhadap cita rasa manis, asin, asam, dan pahit.
 Esophagus/kerongkongan mengalami pelebaran.

 Rasa lapar menurun, asam lambung menurun.

 Gerakan usus atau gerak peristaltic lemah dan biasanya


menimbulkan konstipasi.
 Penyerapan makanan di usus menurun
Masalah Gizi pada Lansia:
 Gizi Berlebih

 Gizi Berkurang

 Kekurangan Vitamin

Pemantauan Status Nutrisi:


 Penimbangan Berat Badan

 Kekurangan Kalori Protein

 Kekurangan Vitamin D

Gizi Tepat Untuk Lansia


Mengacu pada makanan empat sehat lima sempurna
Kerangka Masalah
Analisis Jurnal
Tinjauan Kasus Dan Pembahasan
KESIMPULAN
 Pengkajian kasus Gastritis dilakukan dalam bentuk
anamnese.
 Pada akhir evaluasi semua hasil tindakan kasus belum
dapat teratasi sesuai dengan tujuan yang diharapkan
Karena klien telah lama menderita penyakit gastritis
sehingga memerlukan waktu yang relatif lama untuk
penyembuhannya. Meskipun demikian ketiga diagnosa
tersebut pada dasarnya mengalami kemajuan-kemajuan
yang cukup berarti.
SARAN
 Bagi petugas kesehatan perawat hendaknya dalam
melaksanakan asuhan keperawatan tidak
mengesampingkan perannya
 Pastisipasi klien dan keluarga serta kerjasama perawat
yang baik dalam pogram pengobatan sangat membantu
dalam proses penyembuhan pasien
 Diharapkan kepada klien setelah pulang kerumah agar
menjaga kesehatannya
 Kepada rekan-rekan mahasiswa akademi kesehatan bila
merawat klien gastritis harus memberikan asuhan
keperawatan yang sesuai

Anda mungkin juga menyukai