PERTEMUAN 6
Harizal, S.Pd., M.Sc
Program Studi Farmasi
Universitas Esa Unggul
1
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN
2
Pendahuluan
3
Ikatan Sigma etilena
4
• Ikatan sigma pada ikatan rangkap dua berasal dari orbital
atom karbon yang terhibridisasi sp2.
Deskripsi orbital
• Sudut ikatan lebih kurang sebesar 120º dan geometri
molekulnya segitiga planar.
• Orbital p yang tidak terhibridisasi yang memiliki satu
elektron akan bertumpang tindih membentuk ikatan
rangkap dua (ikatan pia).
5
Panjang dan sudut ikatan
9
Tatanama IUPAC dan
IUPAC yang baru
10
Penamaan cincin
Dalam suatu cincin, ikatan rangkap
dianggap berada pada karbon 1 dan
karbon 2. CH3
3
1
CH3 2
2 1
1-metilsiklopentena 3-metilsiklopentena
11
Ikatan rangkap ganda
13
Senyawa siklik
14
Contoh Soal 1
Manakah yang merupakan alkena yang paling stabil?
Penyelesaian
Senyawa (a) relatif stabil. Meskipun ikatan rangkapnya berada pada
salah satu atom karbon jembatan, namun, ikatan ini tidak berada
diantara dua cincin. Ikatan rangkap trans berada pada sistem cincin
beranggotakan 10 atom.. Senyawa (b) melanggar aturan Bredt sehingga
kurang stabili. Ikatan rangkap trans berada pada cincin beranggotakan
6 atom.
senyawa (c) (norbornene) merupakan senyawa stabil. Ikatan rangkap
cis tidak berada pada karbon jembatan. Senyawa (d) juga merupakan
senyawa stabil. Meskipun ikatan rangkap berada pada 15
karbon jembatan
dari sistem bisiklik, terdapat sistem cincin beranggotakan 8 atom
Tatanama E-Z
• Gunakan aturan Cahn–Ingold–Prelog untuk menandai
prioritas gugus yang berikatan langsung dengan tiap atom
karbon pada ikatan rangkap.
• Jika dua gugus dengan prioritas tertinggi berada pada sisi
yang sama, maka senyawa tersebut dinamai Z (untuk
zusammen).
• Jika dua gugus dengan prioritas tertinggi berada pada sisi
yang berseberangan, maka senyawa tersebut dinamai E
(untuk entgegen).
16
Contoh
• Tandai prioritas dari substituen
berdasarkan nomor atom
1 masing-masing (gugus 1
2 memeiliki prioritas tertinggi)
• Jika gugus dengan priorits
tertinggi berada pada sisi yang
berseberangan, maka isomer
1 2 itu memiliki nama E.
• Jika gugus dengan prioritas
tertinggi berada pada sisi yang
E-1-bromo-1-kloropropena sama, maka isomer tersebut
memiliki nama Z.
17
Penggunaan komersil dari etilena
18
Penggunaan komersial dari
propilena
=>
19
Polimer adisi
20
Energi hidrogenasi
• Pembakaran suatu alkena dan hidrogenasi alkena dapat memberikan
data yang berharga untuk mengetahui stabilitas ikatan rangkap.
• Semakin banyak substituen yang terikat pada ikatan rangkap, semakin
rendah energi hidrogenasinya.
21
Stabilitas Relatif
22
Efek substituen
• Diantara sesama isomer konstitusional, semakin banyak substituen pada
ikatan rangkap, semakin stabil isomer tersebut.
• Semakin lebar jarak antar gugus yang terikat, semakin kecil efek sterik yang
dihasilkan sehingga semakin meningkatkan stabilitas senyawa.
23
Isomer dengan dua substituen
• Stabilitas: cis < geminal < trans isomer
• Isomer yang kurang stabil memiliki energi hidrogenasi
eksotermik yang semakin tinggi.
CH3 CH3
cis-2-butena C C -120 kJ
H H
(CH3)2C=CH2
iso-butena -117 kJ
H CH3
trans-2-butena C C -116 kJ
CH3 H
24
Stabilitas Sikloalkena
• Isomer Cis memiliki stabilitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan isomer
trans pada molekul sikloalkana kecil.
• Cincin kecil memiliki tambahan tegangan cincin tambahan.
• Setidaknya dibutuhkan sistem cincin dengan 8 anggota atom untuk
membentuk isomer dengan ikatan rangkap trans yang stabil.
• Untuk senyawa siklodekena (atau cincin yang lebih besar), ikatan rangkap
trans memiliki stabilitas yang sama dengan ikatan rangkap cis.
25
Aturan Bredt
26
Sifat Fisik Alkena
• Titik didih rendah, semakin meningkat dengan kenaikan
massa molekul.
• Alkena bercabang memiliki titik didih yang lebih rendah.
• Memiliki kerapatan yang lebih kecil dibandingkan air.
• Sedikit polar:
– Ikatan Pi mudah terpolarisasi, sehingga interaksi dipol-dipol sesaat
dapat terjadi.
– Gugus alkil merupakan gugus pendonor elektron terhadap ikatan
pi, sehingga dapat terbentuk momen dipol kecil.
27
Polaritas dan momen dipol alkena
• Alkena Cis memiliki momen dipol yang lebih besar dibandingkan trans
alkena, sehingga sedikit lebih polar.
• Titik didih alkena cis akan lebih tinggi dibandingkan alkena trans.
28
Rangkuman Sintesis alkena
• Dehidrohalogenasi E2 (-HX)
• Dehidrohalogenasi E1 (-HX)
• Dehalogenasi dari dibromida vicinal (-X2)
• Dehidrasi alkohol (-H2O)
29
Dehidrohalogenasi melalui
mekanisme E2
31
Produk Hofmann
Basa yang gemuk, seperti kalium tert-butoksida, mengabstraksi H+ yang
paling terbuka, sehingga menghasilkan alkena yang memiliki
subtituen yang lebih sedikit sebagai produk mayor (Produk Hofmann).
32
Stereokimia pada eliminasi E2
33
Contoh Soal 2
Tunjukkan bahwa reaksi dehalogenasi 2,3-dibromobutanea oleh ion
iodida merupakan reaksi yang stereospesifik dengan menunjukkan bahwa
dua diastereomer pada bahan dasar menghasilkan produk distereomer
yang berbeda.
Penyelesaian
Rotasikan lah senyawa meso-2,3-dibromobutana menjadi suatu konformer dimana
atom bromin berada pada posisi anti dan koplanar satu sama lain, makan akan
diperoleh produk berupa trans-2-butena. Konformasi yang sama dari enansiomer
dari (±) diastereomer menunjukkan bahwa produk yang dihasilkan akan berupa cis-
2-butena.
34
Reaksi E2 pada Sikloheksana
35
Contoh Soal 3
Jelaskan mengapa senyawa terdeuterasi berikut 1-bromo-2-
metilsikloheksana mengalami dehidrohalogenasi melalui mekanisme E2
menghasilkan satu produk berikut dan buka dua produk lainnya.
Penyelesaian
Dalam reaksi eliminasi E2, atom hidrogen dan gugus pergi harus berada
pada posisi trans-aksial satu sama lain. Pada senyawa ini, hanya satu
atom hidrogen, deuterium, yang memiliki posisi trans terhadap atom
bromin. Ketika atom bromin berada pada posisi aksila, atom deuterium
yang berada di sebelahnya juga berada dalam posisi aksial sehingga
dihasilkan posisi trans-diaksial satu sama lain.
36
Dehalogenasi dibromida vicinal
39
Mekanisme Dehidrasi: E1
Langkah 1
Langkah 2
Langkah 3
40
Contoh Soal 4
Tuliskan mekanisme reaksi untuk reaksi dehidrasi t-butil alkohol
terkatalisis asam sulfat.
Penyelesaian
Tahap pertama merupakan protonasi gugus hidroksil yang mengubah gugus ini
menjadi gugus pergi yang bagus.
41
Perengkahan alkana terkatalisis
43
Ikatan pada Alkena
44
Adisi Elektrofilik
• Tahap 1: elektron Pi menyerang elektrofil.
45
Jenis-jenis reaksi adisi
46
Adisi HX pada alkena
• Tahap 1 merupakan protonasi ikatan rangkap.
• Tahap protonasi membentuk karbokation yang
paling stabil.
• Pada tahap 2, nukleofil menyerang karbokation
membentuk suatu alkil halida.
• HBr, HCl, dan HI dapat digunakan pada reaksi ini.
47
Mekanisme adisi HX
Tahap 1: Protonasi ikatan rangkap.
48
Regioselektivitas
• Aturan Markovnikov: adisi suatu proton ke suatu
ikatan rangkap senyawa alkena menghasilkan suatu
produk dengan proton asam berikatan dengan
karbon yang memiliki hidrogen terbanyak.
• Aturan Markovnikov (tambahan): dalam suatu reaksi
adisi elektrofil pada alkena, elektrofil mengadisi
sedemikian sehingga dihasilkan intermediet
karbokation yang paling stabil.
49
Aturan Markovnikov
51
Inisiasi radikal bebas
52
Tahap propagasi
• Bromin ditambahkan pada ikatan rangkap
membentuk intermediet radikal yang paling
stabili: CH CH3
3
Br
tertiary radical (more stable)
CH3 CH3
Br
tertiary radical (more stable)
55
Mekanisme reaksi hidrasi
56
Orientasi reaksi hidrasi
CH3 H CH3
CH3 C CH CH3 H O H CH3 C CH CH3
+
H
3o, more stable
Protonasi mengikuti aturan
Markovnikov: hidrogen
CH3
ditambahkan pada karbon
CH3 C CH CH3
yang memiliki substituen
H
yang lebih sedikit untuk
membentuk intermediet ,
2o less stable
yang lebih stabil. not formed
57
Penataanulang
CH3 CH3
50% H2SO4
CH3 C CH CH2 CH3 C CH CH3
CH3 OH CH3
Penataanulang:
CH3 CH3 CH3
CH3 C CH CH3 CH3 C CH CH3 CH3 C CH CH3
CH3 CH3 OH CH3
Penyelesaian
Reaksi ini membutuhkan adisi HBr pada alkena sesuai dengan orientasi
Markovnikov. Adisi ionik HBr menghasilkan produk yang tepat.
59
Contoh Soal 2
Ubahlah 1-metilsikloheksanol menjadi 1-bromo-2-metilsikloheksana.
Penyelesaian
Sintesis ini membutuhkan konversi suatu alkohol menjadi alkil,bromida
pada karbon yang bersebelahan. Produk anti-Markovnikov dapat
terbentuk melalui adisi radikal bebas HBr pada 1-metilsikloheksena.
60
Contoh Soal 2 (Lanjutan)
Penyelesaian (Lanjutan)
Sintesis dua tahap diringkaskan sebagai berikut:
61
Reaksi Oksimerkurasi–Demerkurasi
62
Reaksi Oksimerkurasi
63
Mekanisme Oksimerkurasi
64
Pembukaan cincin ion
Merkurinium
• Air menyerang karbon yang memiliki substituen yang lebih
banyak membentuk produk Markovnikov.
• Air mendekati ion merkuriunium dari sisi yang
berseberangan dengan cincin (adisi anti).
65
Reaksi Demerkurasi
68
Contoh Soal 3
Tunjukkan intermediet dan produk yang dihasilkan dari reaksi
alkoksimerkurasi–demerkurasi
1-metilsiklopentena, menggunakan metanol sebagai pelarut.
Penyelesaian
Merkuri asetat mengadisi 1-metilsiklopentena menghasilkan ion
merkurinium siklik. Ion ini memiliki muatan positif yang cukup pada
atom karbon yang memiliki substituen yang lebih banyak (karbon
tersier). Metanol menyerang karbon ini.
69
Hidroborasi alkena
• Boran mengadisi ikatan rangkap dalam satu tahap reaksi, dima boran
mengadisi atom karbon yang memiliki substituen paling sedikit dan
hidrogen mengadisi karbon dengan substituen terbanyak.
• Orientasi ini menempatkan muatan positif parsial pada lkeadaaan
transisi di bagian atom karbon yang memiliki substituen terbanyak.
71
Stereokimia Hidroborasi
CH3 CH3
CH3
BH3 THF H H2O2 H
BH2 NaOH
OH
72
Contoh soal 4
Tunjukkan bagaimana cara mengubah 1-metilsiklopentanol menjadi 2-
metilsiklopentanol.
Penyelesaian
Gunakan reaksi hidroborasi–oksidasi untuk membentuk 2-metil
siklopentanol dari 1-metilsiklopentena. Gunakan lambang (1) dan (2)
diatas dan dibawah tanda panah untuk menunjukkan tiap tahap dari
reaksi yang dilakukan.
73
Contoh Soal 5
Molekul norbornena yang dilabeli dengan deuterium dijadikan
bahandasar dalam reaksi hidroborasi-oksidasi. Tentukan struktur
intermediet dan produk dari reaksi ini.
Solution
Adisi syn dari BH3 pada ikatan rangkap dua norbornena terjadi pada
sisi yang paling mudah diakses (ekso). Oksidasi menghasilkan produk
dimana atom hidrogen dan atom hidroksilberada pada posisi ekso. (sisi
ikatan rangkap yang lebih sulit dijangkau oleh BH3 disebut sisi endo)
74
Oksidasi alkil boran menjadi
alkohol
76
Adisi Halogen
77
Mekanisme adisi halogen pada
alkena
meso
79
Uji ketidakjenuhan
• Tambahkan Br2 ke dalam CCl4 (warna
merah coklat gelap) ke dalam suatu
senyawa alkena.
• Warna akan hilang dengan cepat
karena molekul bromin mengadisi
ikatan rangkap (tabung reaksi sebelah
kiri).
• Jika tidak terdapat ikatan rangkap
pada sampel, maka bromin akan
membuat sampel menjadi warna
kecoklatan.
• Reaksi ini merupakan uji keberadaan
gugus alkena.
80
Pembentukan halohidrin
81
Mekanisme pembentukan Halohidrin
82
Contoh Soal 6
Buatlah mekanisme reaksi untuk reaksi antara 1-metilsiklopentena
dengan air bromin.
Penyelesaian
1-Metilsiklopentena bereaksi dengan bromin menghasilkan suatu ion
bromonium. Serangan oleh air dapat terjadi baik pada karbon sekunder
maupun karbon tersier dari ion bromonium. Serangan oleh air pada
akhirnya terjadi pada karbon yang memiliki subtituen yang lebih
banyak (dengan muatan positif yang lebih banyak).
83
Contoh Soal 7
Ketika sikloheksena direaksikan dengan bromin dalam larutan natrium
klorida jenuh, dihasilkan campuran trans-2-bromosikloheksanol dan
trans-1-bromo-2-klorosikloheksana. Tuliskan mekanisme reaksi
pembentukan kedua produk ini.
Penyelesaian
Sikloheksena bereaksi dengan bromin menghasilkan ion bromonium yang
bereaksi dengan nukleofil yang ada pada campuran reaksi. Nukleofil
terbanyak yang ada pada campuran reaksi adalah air dan ion klorida.
Serangan oleh air menghasilkan bromohidrin dan serangan oleh klorida
menghasilkan dihalida. Kedua serangan nukleofil tersebut menghasilkan
produk anti.
84
Hidrogenasi Alkena
86
Katalis Hidrogenasi Kiral
88
Karbena: Metode Diazometana
N N CH 2 N N CH 2
diazometana
H
Panas atau sinar UV
N N CH 2 N2 + C
H
karbena
Reagen Simmons–
Smith
90
Reaksi Eliminasi alfa
91
Stereospesifisitas
H CH3 H Br CH3
CHBr3
C C
CH3 KOH/H2O CH3 H
H
Br
92
Contoh karbena
Reaksi Simmons–Smith
CH2I2
Zn, CuCl
CHBr3 Br
KOH/H2O Br
93
Epoksidasi
96
Pembukaan cincin epoksida
H
• Proses ini dikatalisis oleh O OH
asam C C C C
• Molekul air menyerang
O
epoksida terprotonasi H2O H
H
pada sisi yang berlawanan
dengan cincin (serangan
sisi-belakang).
OH OH
• Produk berupa diol
C C C C
dengan posisi anti.
O OH
H H2O
H
97
Hidroksilasi Syn alkena
98
Mekanisme dengan OsO4
100
Mekanisme Ozonolisis
Penyelesaian
Struktur molekul alkena ini dapat direkonstruksi dengan menghilangkan
dua atom oksigen karbonil (C=O) dan menghubungkan atom karbon
karbonil satu sama lain membentuk ikatan rangkap dua. Satu hal yang
masih belum diketahi adalah geometri dari alkena yang digunakan .
Dapat berupa isomer cis atau trans..
103
Pembelahan oleh KMnO4
• Permanganat merupakan suatu oksidator kuat.
• Sebelum produk pembelahan alkena dihasilkan,
senyawa glikol akan dihasilkan dan teroksidasi
lebih lanjut.
• Karbon dengan dua substituen akan menghasilkan
keton, sedangkan karbon dengan satu substituen
akan menghasilkan asam karboksilat.
• Ikatan rangkap dua terminal ═CH2 akan
menghasilkan CO2.
104
Perbandingan pembelahan oleh
permanganat dan ozonolisis
karboksilat
105
• Suatu alkena (monomer) dapat mengadisi molekul alkena
lain membentuk rantai polimer
Polimerisasi
• Terdapat tiga metode pembentukan polimer:
– Kationik, reaksi terjadi melalui intermediet karbokation
– Radikal bebas
– Anionik, reaksi terjadi melalui intermediet karbokation (jarang
ditemukan)
106
Polimerisasi Kationik
107
Tahap terminasi polimerisasi
kationik
109
Polimerisasi radikal
111
Sekian
112