(PSIKIATRI)
Dr . Hudiyati Agustini
(dr. Mayang Anggraini Naga / FIKES ARM-MIK U-EU)
1
DESKRIPSI
Pembahasan meliputi garis besar patofisiologi istilah
gangguan psikiatrik yang umum.
Mengingat gangguan psikiatri tidak dapat
dijelaskan dengan istilah fisik seperti gangguan
penyakit- penyakit lain, oleh karenanya di samping
membahas etiologi gangguan mental yang sangat
kompleks, juga dibahas peran faktor psikologis dan sosial
juga dasar kimiawi yang dapat mempengaruhi gangguan
psikiatrik.
2
PSYCHIATRY
Psychiatry tersusun dari kata:
psych/o- = mind, -iatr/o = treatment
Adalah cabang ilmu kedokteran yang meliput diagnosis,
terapi, dan preventif penyakit akibat gangguan mental
(setara dengan dokter spesialis lainnya).
Seorang psikiatrist adalah seorang lulusan pendidikan
kedokteran.
Seorang psikiatrist bisa melanjutkan menjadi spesialis:
Psikiatrist anak
Psikiatrist forensik
Psikoanalisis dalam teknik
Psikoterapuetik khusus
3
PSIKOLOGIST
Seorang ahli bukan dokter, yang terlatih dalam metode:
psikoterapi, analisis, riset, menyelesaikan pendidikan
master/Ph.D. di bidang:
- psikologi klinis
- psikologi pendidikan
- psikologi eksperimental
- psikologi sosial
Psikologist klinis :
bisa menggunakan semua metode psychoterapi.
tidak boleh memberi obat atau melaksanakan “electrical
shock therapy” seperti yang dilaksanakan oleh psychiatrist.
terlatih untuk melaksanakan test evaluasi segala aspek
kesehatan mental dan intelegensi seseorang pasien.
4
Contoh test-test :
1. Tes Kecerdasan / I.Q test (Intelligence Quotient)
(0->6->26-40- menurun)
WAIS = Wechsler Adult Intelligence Scale
Stanford-Binet Intelligence Scale
6
GANGGUAN PSIKIATRIK
Ide Sigmund Freud’s berperan penting dalam upaya untuk
mengerti berbagai tipe gangguan psikiatrik.
Freud percaya bahwa kepribadian terbentuk dari 3 (tiga)
bagian utama: id, ego dan super-ego.
11
Mental and Behavioral Disorder
13
Mental And Behavioral Disorders due to
Psychoactive Substance Use
Beberapa zat yang dapat menyebabkan gangguan
psikiatrik:
Opioids (heroin, morfin, kodein, merperidin)
Cannabis (marijuana)
Cocaine
Hallucinogens (LCD, mercaline, PCP)
Sedatif (barbiturate, diazepam, chlordiaxepoxide,
meprobamate)
Amfetamin (benzidine, dextroamphetamine,
phenmetrazine)
14
KARAKTER:
Acute intoxication: gangguan kesadaran, kognitif, perilaku,
psikososial
Harmful use: kerusakan fisik seperti hepatitis, kerusakan
mental seperti depresi
Dependence syndrome: ketergantungan obat
Withdrawal state: akibat penggunaan yang persisten, bisa
terjadi kejang
Withdrawal state delirium: kejang disertai penurunan
kesadaran / delirium
Psychotic disorder: halusinasi, paranoid, psikosis
15
PARANOID DISORDER
persistent delusions of presecuration & jealousy for
at least 1 week duration.
Chronic state of presecutory delusions, lasting
about 6 months.
Tidak seberat paranoid schezophrenic yang
disertai alur pikiran tidak koheren.
16
Schizophrenia, Schizotypal, and
Delusional Disorders
SCHIZOPHRENIC DISORDERS is a major disorder
characterized by withdrawal from reality into a inner of
disorganized thinking and feeling.
bizarre delusions
auditory hallucinations
illogical thinking
incoherent speech
marked deterioration from a previous level of functioning in
areas of work and social relation
17
Mood (Affective) Disorders
Gangguan perangai
Terjadi perubahan mood menjadi depresi
(sangat sedih) atau manik (sangat gembira)
Termasuk di dalam nya :
1. Manic episode
2. Bipolar, cyclothymia
3. Depressive episode, dysthymia
4. Reccurent depressive disorder
18
Manic-Depressive Illness, dengan gejala:
19
Major Depression
Sebagian besar depresi meliput: dysphoric mood (sedih,
putus asa, perasa, cemas dan tidak semangat), gejala lain
bisa: hilang nafsu makan, turun berat badan, gangguan tidur
(insomnia, hyposomnia), pikiran mau mati atau bunuh diri,
serba lamban memikir, decisiveness, dan lelah. Bisa juga ada
delusion atau hallusinasi.
20
Cyclothymic Disoder (cycl/o- = cycle, thymic = mind)
adalah suatu kondisi dengan tanda banyak period diliputi
episode manic dan depresif, tidak seberat atau durasi lama
seperti pada manic-depressive illness.
Pada ini tidak ada gambaran psychotic lain dari pada manic
depressive illness.
21
Neurotic, Stress Related, and
Somatoform Disorders
Tanda khas pada gangguan ini adalah
ketegangan yang tidak menyenangkan, sedih,
perasaan was-was.
Termasuk di dalam nya :
1. Phobia
2. Anxiety disorders
3. Dissociative / conversion
4. Somatoform disorders
22
PHOBIA (takut yang irasional) :
Agoraphobia
Claustrophobia
Acrophobia
Social phobia
Zoophobia
23
DISSOCIATIVE DISORDERS
Disebut juga hysterical neurosis, gangguan conversi
Dissociation type adalah simtoma mental yang berusaha
menyembunyikankan rasa sakit sehingga terjadi konflik
yang tidak disadari.
Atau hilang fungsi sebagian tubuh yang tidak dapat
dijelaskan secara medis.
Contoh:
psychogenic amnesia
psychogenic fungsi: : sulit menelan, hilang suara, tuli,
buta, paralisis
multiple personality
24
SOMATOFORM DISORDERS
Gejala gangguan fisik akibat ekspresi konflik mental.
Simtoma fisik yang timbul tidak cukup menjelaskan
adanya gangguan organik, cedera, ataupun efek samping
dari obat/alkohol.
1. Simtoma somatoform
Adalah gejala penyakit yang tidak dapat dijelaskan secara
medis
Misalnya : GE (sakit perut, mual, muntah, diare),
kardiovaskular (sakit anginal, palpitasi)
2. Hypochondriasis (hypochondrial neurosis):
Adalah rasa takut yang irasional dan ansietas terhadap
kesehatannya, takut mengalami penyakit serius.
25
Behavioral Syndromes Associated with
Physiological Disturbances and Physical Factors
26
Disorders of Adult Personality and
Behavior
27
Misalnya:
Paranoid, fanatik
Schizoid, amoral, antisosial, sosipatik
Emotionally unstable, passive-aggressive, histerikal
Anankastic, perfectionism, compulsive, obsessive
Immature, narcissistic
Pathological gambling, pyromania, kleptomania
PSYCHOSEXUAL DISORDERS (deviasi dari norma):
transsexualism, transvertism, fetishism, sexual sadism,
sexual masochism, exhibitionism, voyeurism
28
Mental Retardation
Kelainan karena perkembangan mental dan pikiran
yang tidak sempurna.
Ditandai dengan tingkat kecerdasan yang rendah,
misalnya kemampuan kognitif, berbicara, motorik, dan
social.
Dapat disertai kondisi mental maupun psikis lainnya.
Mild: setara usia 9- <12 tahun
Moderate: setara usia 6- <9 tahun
Severe: setara usia 3- <6 tahun
Profound: setara usia <3 tahun
29
30
Disorders of Psychological Development
Onset pada bayi atau masa kanak-kanak
Disebabkan perkembangan system saraf pusat yang
abnormal, misalnya karena epilepsy, afiksia
neonatorum
Kondisi menetap, tidak ada fase remisi maupun relaps
Contoh:
Speech disorder: artikulasi, repetitive, eksprsif, aphasia
Scholastic skills disorder: membaca, berhitung
Motor function disorder: dyspraxia
Pervasive developmental disorder: autism
31
CHILDHOOD AUTISM
Manifest sebelum usia 3 tahun
Gangguan pada 3 aspek:
Interaksi sosial
Komunikasi
Perilaku restriksi (terbatas), stereotip (tipe tertentu/khas),
repetitive (berulang)
Kadang disertai fobia, gangguan tidur dan makan,
tantrum, self directed aggression
Contoh: atypical autism, Rett’s syndrome, Asperger’s
syndrome
32
Behavioral and Emotional Disorders with Onset
Usually Occurring in Childhood and Adolescence
Hyperkinetic disorders
Biasa terlihat sejak usia <5 tahun
Misalnya: hiperaktif, gangguan atensi
Conduct disorder: dis-sosial, agresif, bullying
Emotional disorders: ansietas karena perpisahan, sibling
rivalry
Tic disorders: gerakan otot yang involunter, rapid, rekuren,
nonritmik
Nonorganic enuresis / encopreisi
Stuttering (stammering)
33
PENYULUHAN
34
35
Masalah
TUGAS
37
SELESAI
38