Anda di halaman 1dari 8

Antropologi Psikologi

ANEKA WARNA MASYARAKAT DAN


KEBUDAYAAN

Fitria Wulandari
201810001
ANEKA RAGAM KEBUDAYAAN DAN MASYARAKAT

A.    Konsep Suku Bangsa


1.      Suku Bangsa
Setiap kebudayaan yang hidup dalam suatu masyarakat baik berwujud
sebagai komunitas desa, kota, sebagai kelompok kekerabatan, atau
kelompok adat yang lain, bisa menampilkan suatu corak khas yang
terutama terlihat oleh orang di luar warga masyarakat yang bersangkutan.
Berdasarkan atas corak khususnya tadi, suatu kebudayaan dapat dibedakan
dari kebudayaan lain.
Pokok perhatian dari suatu deskripsi etnografi adalah kebudayaan-
kebudayaan dengan corak khas seperti itu. Istilah etnografi untuk suatu
kebudayaan dengan corak khas adalah ”suku bangsa” (dalam bahasa inggris
disebut ethnic group dan bila diterjemahkan secara harfiah “kelompok
etnik” ). Namun di sini digunakan istilah “suku bangsa” saja karena sifat
kesatuan dari suatu suku bangsa bukan “kelompok” melainkan “golongan”.
2.      Beragam Kebudayaan Suku Bangsa

Seorang antropolog tentu menghadapi masalah perbedaan asas dan


kompleksitas dari unsur kebudayaan. Para antropolog sebaiknya membedakan
kesatuan masyarakat suku-suku bangsa di dunia berdasarkan atas kriteria mata
pencarian dan sistem ekonomi ke dalam enam macam (a) masyarakat pemburu
dan peramu (hunting and gathering societies),  (b) masyarakat peternak
(pastoral societies), (c) masyarakat peladang (societies of shifting
cultivators), (d) masyarakat nelayan (fishing communities), (e) masyarakat
petani pedesaan (peasant communities), dan (f ) masyarakat perkotaan
kompleks (complex urban societies).
Kebudayaan suku bangsa yang hidup dari berburu dan meramu (hunting and
gathering societies) pada bagian terakhir abad ke-20 ini sudah hampir tidak ada
lagi di muka bumi ini. Mereka kini tinggal di daerah-daerah terisolasi di daerah-
daerah pinggiran atau daerah-daerah terpencil yang karena keadaan alamnya
tidak suka didiami oleh bangsa-bangsa lain. Di Negara kita suku-suku bangsa
yang hidup dari meramu, yaitu meramu sagu, masih ada di daerah-
daerah  rawa-rawa di pantai-pantai Irian Jaya.
B.     Konsep Daerah Kebudayaan

Suatu daerah kebudayaan adalah suatu daerah pada peta dunia yang oleh para
ahli antropologi disatukan berdasarkan persamaan unsur-unsur atau ciri-ciri
kebudayaan yang mencolok. Dengan pengolongan seperti itu, berbagai suku
bangsa yang tersebar di suatu daerah di muka bumi diklasifikasikan berdasarkan
unsur-unsur kebudayaan yang menunjukkan persamaaan, untuk memudahkan
para ahli antropologi melakukan penelitian analisa komparatif.
Ciri-ciri kebudayaan yang dijadikan dasar dari suatu pengolongan daerah
kebudayaan bukan hanya unsur-unsur kebudayaan fisik saja (misalnya alat-alat
yang digunakan berbagai jenis mata pencaharian hidup, yaitu alat bercocok
tanam, alat berburu, dan alat transportasi, senjata, bentuk-bentuk ornamen, gaya
pakaian, bentuk rumah, dsb), tetapi juga unsur-unsur kebudayaan abstrak seperti
unsur-unsur organisasi kemasyarakatan, system perekonomian, upacara
keagamaan, adat istiadat dll. Persamaan ciri-ciri mencolok dalam suatu daerah
kebudayaan biasanya hadir lebih kuat pada kebudayaan-kebudayaan yang
menjadi pusat pada kebudayaan yang bersangkutan, dan makin tipis didalam
kebudayaan-kebudayaan yang jaraknya makin jauh dari pusat tersebut.
C.    Daerah-daerah Kebudayaan di Amerika Utara

Kesembilan daerah kebudayaan di Amerika Utara menurut


klasifikasi Clark Wissler adalah:
1.      Daerah kebudayaan Eskimo
2.      Daerah kebudayaan Yukon-Mackenzie
3.      Daerah kebudayaan pantai barat laut
4.      Daerah kebudayaan dataran tinggi
5.      Daerah kebudayaan Plains
6.      Daerah kebudayaan hutan timur
7.      Daerah kebudayaan Dataran California (California Great Basin)
8.      Daerah kebudayaan barat daya
9.      Daerah kebudayaan tenggara
10.  Daerah kebudayaan Meksiko
Bahwa dalam aneka ragam kebudayaan dan masyarakat
terdapat konsep suku bangsa yang terdiri dari suku bangsa
dan beragam kebudayaannya, konsep daerah kebudayaan
yang mengklasifikasikan beragam suku bangsa berdasarkan
persamaan unsur kebudayaannya, daerah kebudayaan di
Amerika Utara yang diklasifikasikan menjadi Sembilan daerah
kebudayaan menurut Clark Wissler, daerah kebudayaan
Amerika Latin tentang sistem penggolongan daerah
kebudayaan dan daerah kebudayaannya, empat sub kawasan
geografi dari oceania, delapanbelas daerah kebudayaan di
Afrika, tujuh daerah kebudayaan di Asia, sembilanbelas suku
bangsa di Indonesia, ras, bahasa, dan kebudayaan.
  Ras, Bahasa dan Kebudayaan

              Sejumlah manusia yang memiliki ciri-ciri ras tertentu yang sama,


belum tentu mempunyai bahasa induk yang termasuk satu rumpun bahasa,
apalagi mempunyai satu kebudayaan yang tergolong satu daerah
kebudayaan. Misalnya ada beberapa orang Thai, beberapa orang Khmer, dan
beberapa orang sunda. Ketiga golongan itu mempunyai ciri-ciri ras yang
sama, yang dalam ilmu antropologi fisik sering kali disebut ciri-ciri ras
Paleo-Mongoloid. Namun bahasa induk masing-masing orang tadi
termasuk keluarga bahasa yang sangat berlainan. Bahasa Thai termasuk
keluarga bahasa Sino-Tibetan; bahasa Khmer termasuk keluarga bahasa
Austro-Asia, dan bahasa sunda termasuk keluarga bahasa Austronesia.
Demikian pula kebudayaan ketiga gabungan orang-orang itu berlainan satu
dengan yang lain. Kebudayaan Thai dan Khmer terpengaruh oleh agama
Buddha Theravada, tetapi kebudayaan sunda terpengaruh oleh agama Islam.
          
  Dalam zaman sekarang ini, komunikasi antara
manusia dan mobilitas manusia di seluruh penjuru
muka bumi kita ini makin meluas, maka pembauran
antara manusia dari beragam ras, beragam bahasa,
dan beragam kebudayaan juga menjadi makin
intensif. Walaupun demikian, untuk keperluan
analisis antropologi secara histori kita perlu
mengetahui pola-pola penyebaran yang asli dari
beragam ras, bahasa, dan kebudayaan di muka bumi.

Anda mungkin juga menyukai