Anda di halaman 1dari 26

PSIKO SOSIAL

MASA DEWASA AKHIR

* Fitria Wulandari
201810001
MASA DEWASA AKHIR

Masa dewasa akhir Masa dewasa akhir adalah dimana masa


penutupan dalam rentang hidup seseorang dimana masa
yang beranjak jauh dari kehidupan masa sebelumnya.
Menurut pandangan psikologi masa tua atau lansia
memiliki umur sekitar 60 sampai meninggal, dimana pada
usia ini terjadi penurunan kekuatan fisik, dan penurunan
daya ingat seseorang.
A. Perkembangan Fisik di
masa dewasa akhir

Masa lanjutan atau masa dewasa akhir (60 ke atas)  khusus bagi orangtua yang
sudah menginjak lansia   permasalahan dari diri sendiri dengan perubahan fisik,
mulai tanda penuaan,penurunan keterampilan psikis, seperti penurunan berat
badan,penurunan fungsi penglihatan dan pendengaran dan penurunan
kardiovaskuler karena dimasa ini dimana usia lanjut memasuki masa dewasa
akhir akan terlihat gejala penurunan fisik dan psikologisnya.
* PANJANG USIA
Harapan hidup dan masa hidup,tua awal,tua menengah, tua akhir, teori
biologis proses menjadi tua
RANGKAIAN PERKEMBANGAN FISIK DIMASA DEWAA AKHIR
Perubahan otak ,sistem, penampilan,pergerakan, perkembangan dll
 
PANJANG USIA ( harapan hidup )
* Perkiraan jumlah tahun rata- rata masa hidup seseorang yang dilahirkan
pada tahun tertentu. Dimana harapan hidup sangat meningkat
* Masa hidup : jumlah tahun maksimum dimana individu dapat hidup,
rentang hidup maksimum dari manusia adalah sekitar 120 hingga 125
tahun
* Rata- rata wanita hidup lebih lama dibandingkan pria,perbedaanjenis
kelamin berkaitan dengan faktor biologis dan sosial
* Perkembangan fisik dewasa akhir
Perkembangan fisik merupakan menurunnya dan memburuknya fungsi dan keadaan fisik pada lansia, perubahan
fisik ini perubahan yang bisa kita lihat, dan kita rasakan. Perubahan ini pasti terjadi pada masa dewasa akhir /
lansia, yang mana tidak ada seorangpun yang bisa menghindari dan menutupinya, karna hal ini merupakan
ketentuan dari Allah Swt. Banyak perubahan fungsi organ yang semakin menurun dalam masa dewasa akhir ini,
seperti menurunnya beberapa sistem saraf, kemampuan berfikir otak. Penjelasan lebih lanjut seperti dibawah ini :
1. Daya Ingat (Memori)
2. Indera Penglihatan (Mata)
3. Indra Pendengaran (Telinga)
4. Indra Peraba
5. Daerah bagian kepala
6. Daerah Tubuh
7. Daerah Persendian
8. Perubahan pada kesehatan
* Kesehatan
Kesehatan fisik pada masa dewasa akhir menjadi kegelisahan yang berat pada masa ini. Kekuatan fisik, panca
indera, potensi, dan kapasitas intelektual mulai menurun. Perubahan fisik yang terlihat diantaranya rambut yang
mulai memutih, kulit keriput, dan gigi yang mulai lepas. Sistem saraf mulai melemah ditandai dengan menurunnya
kemampuan intelektual, mulai sering lupa, dan melemahnya refleks sensorik dan motorik. Hal ini terjadi karena
neuron-neuron tidak dapat mengganti sel-sel dengan sendirinya. Organ-organ tubuh seperti alat reproduksi mulai
menunjukkan menopouse sehingga menjadi ketidak berfungsian organnya, jantung mulai tidak beraturan detaknya.
B. Perkembangan Kognitif
di Masa Dewasa Akhir
[Usia 60 tahun sampai Kematian]
* B.
Perkembangan Kognitif
di Masa Dewasa Akhir
Peta Konsep

1- Fungsi Kognitif pada Orang


2- Perkembangan Bahasa
Lanjut Usia
1- Fungsi Kognitif pada orang
lanjut usia
1- Fungsi Kognitif pada Orang
Lanjut Usia
Faktor-Faktor dalam
Penurunan Mekanika Kognitif
Kecepatan
Pemrosesan

- Kecepatan pemrosesan akan mengalami penurunan pada


masa dewasa akhir. Meskipun kecepatan pemrosesan
informasi cenderung melambat di masa akhir, masih
terdapat variasi individual dalam kemampuan ini.
- Cenderung berkaitan dengan penurunan fungsi otak dan
sistem saraf pusat
- Kesehatan dan olahraga mempengaruhi seberapa
penurunan
1- Fungsi Kognitif pada Orang
Lanjut Usia

Memori

Tidak semua aspek-aspek dari memori cenderung mengalami


kemunduran seiring dengan bertambahnya usia. Kemunduran
terutama terjadi dalam memori episodik dan memori kerja.
Kemunduran dalam kecepatan perseptual berkaitan dengan
kemunduran memori.
Keberhasilan di usia lanjut tidak berarti harus mengalami
kemunduran, namun mengurangi proses kemunduran yang terjadi
dan berusaha agar dapat beradaptasi terhadapnya.
1- Fungsi Kognitif pada Orang
Lanjut Usia

Komponen Penting Yang Berpengaruh Terhadap


Fungsi Kognitif Dewasa Akhir
1. Pendidikan
Orang dewasa lanjut usia yang memiliki semangat tinggi dalam hal
pendidikan, akan mengurangi penurunan fungsi kognitif dan membuat
suatu penyesuaian yang lebih baik terhadap masa pensiun.
Penelitian:
penurunan fungsi kognitif ialah usia 74-89 tahun, jenis kelamin laki-
laki, riwayat pendidikan terakhir lulusan SD.

2. Pekerjaan
Meningkatnya penekanan informasi dalam pekerjaan dapat
meningkatkan
kemampuan intelektual individu. (Kristjuha & Taidre, 2010: Schooler
&
Kaplan, 2008)
Penelitian:
pekerjaan yang mengalami penurunan fungsi kognitif ialah petani
(40,8%),
diikuti oleh ibu rumah tangga, sedangkan TNI/POLRI tidak mengalami
penurunan fungsi kognitif dengan pemeriksaan MMSE.

3. Kesehatan
Gaya hidup yang buruk: Beberapa penurunan fungsi kognitif yang
ditemukan pada dewasa akhir berkaitan dengan faktor menurunnya
kesehatan seperti hipertensi, diabetes, gangguan suasana hati
(depresi).
Gaya hidup yang baik dan olahraga berkaitan dengan meningkatnya
fungsi kognitif.
2- Perkembangan
Bahasa
Perkembangan Bahasa

Banyak orang lanjut usia mempertahankan atau meningkatkan


pengetahuan mengenai kata – kata dan makna kata:
pembendaharaan kata sering kali terus bertambah

Beberapa Individu menunjukkan kemunduran:


1. Kesulitan memahami pembicaraan
2. Terkait dengan ketrampilan fonologi. Volume rendah, tidak
terartikulasi, sintaks yang rumit, dan tidak lancar
3. Cara menceritakan kembali sebuah kisah cenderung menghilangkan
elemen penting
Perkembangan Bahasa
Faktor dalam kemunduran keterampilan
bahasa:

Masalah pendengaran: mengalami kesulitan memahami pembicaraan


seperti ketika pembicaraan cepat, ada stimulus-stimulus lain yang muncul
(berisik,dll), tidak bisa menatap lawan bicara (di telfon misalnya).
Melibatkan fenomena “di ujung lidah”

Menurunnya kecepatan pemrosesan informasi dan working memory


berkaitan dengan kurangnya efisiensi berbahasa pada orang-orang lanjut
usia.
3. Kerja dan Masa Pensiun
* Kerja
Pada awal abad ke-21, presentase laki-laki yang berusia 65 tahun ke atas yang tetap bekerja
purna waktu, lebih sedikit dibandingkan pada awal abad ke-20, meskipun kini hukum
pemerintahan pusat memungkinkan individu-individu yang berusia 65 tahun ke atas tetap
bekerja Beberapa pensiunan hanya pensiun sebagian, dan terlibat dalam pekerjaan separuh
waktu dengan cara mengurangi jumlah jam kerja atau dengan melakukan pekerjaan baru.

*Penyesuaian Terhadap Masa Pensiun

Pensiun merupakan suatu proses, bukan merupakan suatu peristiwa Sebuah studi menemukan
bahwa laki-laki memiliki semangat juang yang lebih tinggi ketika pensiun dalam periode dua tahun,
dibandingkan laki-laki yang pensiun dalam periode waktu lebih lama. Orang-orang lanjut usia
menunjukan penyesuaian yang paling baik terhadap pensiun, adalah mereka yang sehat, memiliki
keuangan yang memadai, aktif, lebih terdidik, memiliki jaringan sosial yang luas meliputi kawan-
kawan dan keluarga, serta biasanya puas dengan kehidupannya sebelum mereka pensiun.
4. Kesehatan Mental
*Depresi
Para peneliti menemukan bahwa gejala depresi bervariasi, mulai dari yang lebih jarang dialami hingga
lebih sering dialami dimasa dewasa akhir dibandingkan dimasa dewasa awal (Fiske, Wetherel, & Gatz,
2009). Lebihg dari setengah kasus depresi pada orang dewasa lanjut usia mempresentasikan pertama
kalinya individu-individu ini mengalami depresi dalam hidup mereka. Simtom depresi meningkat di
kelompok tua sekali, dan peningkatan ini berhubungan dengan presentase wanita yang lebih tinggi dalam
kelompok tersebut, lebih banyaknya di fabilitas fisik, lebih banyak kerusakan kognitif, dan status sosial
ekonomi yang lebih rendah.
Sayangnya, 80 persen orang lanjut usia yang memiliki gejala depresi tidak ditangani sama sekali.
Kombinasi dari pemberian obat dan psiko terapi dapat menghasilkan kemajuan yang berarti pada sekitar
empat diantara lima orang-orang lanjut usia yang mengalami depresi.
5. Agama
Dalam sebuah analisis, baik orang-orang lanjut usia Amerika-Afrika maupun orang kulit hitam karibia
dilaporkan memiliki tingkat partisipasi religius yang lebih tinggi, mengatasi masalah secara religius, dan
spiritualitas yang lebih tinggi dibandingkan orang dewasa lanjut usia kulit putih non latin (Taylor, Chatters,
& Jackson, 2007).
Agama dapat memnuhi kebutuhan psikologis pada orang-orang lanjut usia, membantu mereka menghadapi
kematian yang akan datang, menemukan dan membina penghayatan akan makna dan pentingnya hidup,
serta menerima kemunduran yang tidak terelakan karena usia (Daaleman, perera, & Studenski, 2004).
Berdoa dan meditasi menurunkan insiden kematian pada orang-orang lanjut usia karena dapat mengurangi
stres dan mengurangi produksi hormon stres seperti adrenalin. Berkurangnya hormon stres berkaitan
dengan jumlah keuntungan kesehatan, termasuk meningkatnya sistem kekebalan tubuh (McCullough dkk,
2000)
C. Perkembangan
Sosialemosional
Di masa dewasa akhir
1 . Teori Perkembangan Sosioemosi
A. TEORI ERIKSON
Integritas versus Keputusasaan
• Meliputi refleksi terhadap masa lalunya, menyusun potongan-potongan tinjauan
yang positif atau menyimpulkan bahwa hidup individu tersebut tidak dijalani dengan
baik.
• Jika kehidupan yang dilewati baik → Puas (integritas).
• Jika kehidupan yang dilewati negatif → Lintasan kenangan hidupnya negatif
(keputusasaan).
Tinjauan Hidup
• Individu meninjau kembali pengalaman hidupnya di masa lampau, mengevaluasi,
menginterpretasi, dan seringkali menginterpretasikannya kembali (George, 2010;
Robitaille & kawan-kawan, 2010). • Tinjauan hidup menyangkut integritas versus
kekecewaan. • Beberapa terapis menggunakan reminiscence therapy (terapi
kenangan) ketika menangani orang-orang lanjut usia.
2. Kepribadian, Diri dan Masyarakat
A. KEPRIBADIAN
Para peneliti telah menemukan bahwa kepribadian juga berkaitan dengan resiko kematian
pada orang orang lanjut usia. Sebuah studi longitudinal terhadap lebih dari 1.200 individu
selama tujuh decade mengungkapkan bahwa 5 faktor besar kepribadian dari kehati-hatian
(conscientiousness) dapat memprediksi risiko kematian yang lebih tinggi dari masa kanak-
kanak hingga masa dewasa akhir (Martin, Friedman & Schwartx, 2007). Sebuah studi
lainnya menemukan bahwa dua dari lima faktor besar kepribadian terkait dengan kematian
orang dewasa lanjut usia dalam sebuah studi, dengan sikap kehati-hatian yang rendah dan
neurosisme yang tinggi memprediksi kematian dini (Wilson & kawan-kawan, 2004).
Dalam studilongitudinal selama 5 risiko kematian yang lebih tinggi (Iwasa & Kawan-
kawan, 2008).
B. DIRI DAN MASYARAKAT
*Penghargaan Diri
Penghargaan diri meningkat di usia 20an, mendatar di usia 30an dan 40an, meningkat di
usia 50an dan 60an, dan kemudian menurun secara drastic di usia 70an dan 80an. Di
hamper seluruh masa dewasa, penghargaan diri laki-laki lebih tinggi dibandingkan dengan
penghargaan diri perempuan. Meskipun demikian, di usia 70an dan 80an, penghargaan diri
laki-laki dan perempuan cenderung sama.
3. Relasi Keluarga dan Sosial

*A. KERAGAMAN GAYA HIDUP


Orang Lanjut Usia Yang Menikah
*Masa antara pensiun dan kematian kadang disebut sebagai “tahap terakhir dari
proses pernikahan” . Gambaran pernikahan dalam kehidupan orang lanjut
usiaumumnya positif (Peek, 2009). Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa
kepuasan pernikahan lebih tinggi pada orang lanjut usia dari pada orang paruh
baya (Henry & kawan-kawan, 2007). Dalam penelitian ini , orang lanjut usia
menganggap pasangannya lebih ramah dari pada orang paruh baya.

*Individu yang menikah atau memiliki pasangan dimasa dewasa akhir biasanya
lebih bahagia dan hidup lebih lama dibanding mereka yang hidup sendiri
(Manzoli & kawan-kawan, 2007) disamping itu sebuah studi longitudinal yang
dilakukan baru- baru ini terhadap orang-orang berusia 75 tahun keatas,
mengungkapkan bahwa dalam jangka waktu 7 tahun, jumlah kematian diantara
individu-individu yang menikah cenderung lebih sedikit dibandingkan individu
yang tidak menikah
4. Etnisitas, Gender dan Budaya
• Menurut Karasik & Hamon (2007),
A. ETNISITAS Meskipun orang-orang lanjut usia dari
• Menurut Hinrichsen (2006), Individu-individu lanjut usia etnis minoritas menghadapi tekanan dan
dari etnik minoritas lebih sering sakit namun lebih diskriminasi, kebanyakan dari orang-
jarang memperoleh kesempatan untuk memperoleh orang ini telah memiliki mekanisme
perawatan. penyelesaian masalah yang memberi
• Mereka lebih sering memiliki riwayat pendidikan yang kesempatan bagi mereka untuk bertahan
rendah, pengangguran, kondisi permukiman yang
buruk, harapan-harapan hidup yang pendek
di lingkungan dominasi orang-orang kulit
dibandingkan orang lanjut usia Amerika yang berkulit putih nonlatin.
putih. • Perluasan jaringan keluarga membantu
• Banyak pekerja dari etnis minoritas yang tidak pernah orang- orang lanjut usia dari kelompok
menikmati Jaminan Sosial dan asuransi kesehatan, di minoritas mengatasinya dengan hal-hal
mana penghasilan mereka dipotong untuk itu, karena
pokok yang nyata dalam kehidupan, dan
mereka meninggal sebelum mencapai usia yang
memenuhi syarat untuk memperoleh manfaat memberi mereka perasaan
tersebut. dicintai
B. G E N D E R

✘ Menurut Gutmann (1975), beberapa ahli perkembangan percaya bahwa


terjadi penurunan feminitas pada perempuan dan penurunan
maskulinitas pada laki-laki saat mereka memasuki masa dewasa
akhir.

✘ Bukti menyatakan bahwa laki-laki lanjut usia menjadi lebih feminism


yaitu berjiwa pengasuh, sensitif, meskipun nampaknya perempuan
tidak perlu menjadi lebih maskulin seperti asertif, dominan.

✘ Risiko ganda juga dapat dialami oleh banyak perempuan, yaitu beban
yang berkaitan dengan ageism dan seksisme (Calisanti, 2009)

28
C. BUDAYA
7 faktor yang dapat memprediksi status yang tinggi untuk orang-orang lanjut usia
di sebuah budaya (sangree, 1989):

• Orang lanjut usia memiliki pengetahuan yang berharga


• Orang lanjut usia mengendalikan sumber daya keluarga/komunitas yang
penting
• Orang lanjut usia diizinkan untuk terlibat di dalam fungsi-fungsi yang berguna
dan bernilai, selama mungkin
• Terdapat kontinuitas peran sepanjang masa hidup
• Perubahan peran yang terkait dengan usia melibatkan tanggung jawab,
otoritas, dan kapasitas sebagai penasehat, yang lebih besar
• Keluarga besar merupakan suatu bentuk pengaturan keluarga yang banyak
dijumpai di suatu budaya, dan orang lanjut usia diintegrasikan ke dalam
keluarga besar.
• Secara umum, penghormatan kepada orang lanjut usia lebih banyak dijumpai
di budaya kolektif, dibandingkan di budaya individualis.
29
5. Proses Masa Tua Yang
Berhasil

Diet Gaya Stimulasi Keterampil Relasi


yang
tepa hidup
yang dan
fleksibilitas an
coping dan
dukungan
t aktif mental yang
positif sosial
yang
baik

30
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai