Anda di halaman 1dari 21

PENGKAJIAN STATUS

KOGNITIF DAN AFEKTIF


(SPMSQ)

Dinar Yuni Awalia, S.Kep., Ns


LATAR BELAKANG
 Kognitif adalah suatu proses mental yang
dengannya seorang individu menyadari
dan mempertahankan hubunganya
dengan lingkungan baik lingkungan dalam
maupun luar (fungsi mengenal) (Yosef,
2007)

 Gangguan kognitif adalah setiap kondisi


atau proses patofisiologis yang dapat
merusak atau mengubah jaringan otak
mengganggu fungsi cerebral, tanpa
memperhatikan penyebab fisik, gejala
khasnya berupa kerusakan kognitif,
disfungsi perilaku dan perubahan
kepribadian, [Linda Carman Copel, 2007]
Perubahan Kognitif pada
lansia merupakan sebuah proses
menua yang secara sehat atau
normal. Pengaruh pada beberapa
aspek seperti menurunnya daya ingat
dan memori dalam kehidupan sehari
– hari.
Penurunan kognitif pada
lansia juga bergantung pada faktor
usia juga jenis kelamin khususnya
pada wanita, dikarenakan pada
wanita ada peranan hormon seks
endogen dalam perubahan fungsi
kognitif serta fungsi reseptor
esterogen di otak yang berperan
dalam fungsi belajar dan memori.
FUNGSI KOGNITIF
Pada umumnya kognitif pada lansia
memiliki beberapa peranan, contohnya
dalam perubahan kognitif pada lansia.

1). Proses penuaan akibat kinerja otak,


terdapat adanya perubahan pada otak
yang berhubungan dengan usia. Setiap
tahun terjadi pengurangan volume
pada masing – masing area lobus
frontalis juga lobus tempora. Hal inilah
yang menjadi volume otak disertai
dengan menurunnya fungsi kognitif.
FUNGSI KOGNITIF (2)
2) Faktor usia, dengan bertambahnya
usia seseorang maka semakin
banyak terjadi perubahan pada
sistem tubuh dan organnya, salah
satunya yaitu penurunan fungsi.
Dalam hal ini pengaruh pada
fungsi kognitif yaitu menurunnya
kemampuan intelektual,
kemampuan transmisi saraf otak
menjadi lambat dan hilangnya
memori juga informasi yang ada.
 Klien dgn gangguan mental
organik : DELIRIUM &
DEMENSIA akan mengalami
GANGGUAN KOGNITIF
 Mrpk respon maladaptif yg
ditandai oleh daya ingat yang
terganggu, DISORIENTASI,
INKOHEREN, & SUKAR
BERPIKIR secara LOGIS
RENTANG RESPON KOGNITIF

RESPON ADAPTIF RESPON MALADATIF


Tegas Mudah Lupa
Ingatan Utuh Kadang bingung, mispersepsi
Orientasi Lengkap Inkoheren
Persepsi Akurat Disorientasi
Perhatian terfokus Daya Ingat hilang
Koheren Tidak mampu mengambil
keputusan
Pikiran Logis Berpikir tidak jernih
FAKTOR PREDISPOSISI
Gangguan kognitif pada umumnya
disebabkan oleh gangguan fungsi biologic
dan sistem saraf pusat.

Faktor predisposisi yg menyebabkan individu


mengalami gangguan kognitif :
1. Gangguan suplai O2, glukosa, & zat gizi
dasar penting lainnya ke otak.
2. Degenerasi yg berhubungan dgn penuaan

3. Pengumpulan zat beracun dlm jaringan


otak
4. Penyakit hati kronik & penyakit ginjal
kronik
5. Malnutrisi

6. Cacat genetik
FAKTOR PRESIPITASI
Serangan mayor pd otak →
gangguan fungsi kognitif, antara
lain :
1. Hipoksia
2. Gangguan metabolik :
hipertiroidisme, hiperglikemia,
dll
3. Toksik & agen infeksi
4. Respon yg berlawanan thd
pengobatan
5. Perubahan struktur otak
6. Sensori terganggu krn stimulus
yg kurang atau berlebihan
PENGKAJIAN STATUS
KOGNITIF PADA LANSIA
Penyebab-penyebab fisiologis, psikologis, dan multiple dari kerusakan
kognitif pada lansia, disertai dengan pandangan bahwa kerusakan mental ada
lah normal, proses berhubungan dengan usia, sering menimbulkan pengkajian
tidak lengkap terhadap masalah ini.

Standarisasi tes pemeriksaan suatu variasi tentang fungsi kognitif, membantu


mengidentifikasi deficit-defisit yang berdampak pada seluruh kemampuan
fungsi. Tes formal dan sistemik dari status mental dapat membantu perawat
menentukan prilaku mana terganggu dan memerlukan intervensi.
-SPMSQ-
 Short Portable Mental Status
Questionnaire (SPMSQ),
digunakan untuk mendeteksi
adanya tingkat kerusakan
intelektual, terdiri dari hal
yang mengetes orientasi,
memori dalam hubungannya
dengan kemampuan
perawatan diri, memori jauh,
dan kemampuan matematis.
 Metode SPMSQ merupakan
metode yang digunakan untuk
penentuan skors sederhana dalam
merentangkan tingkat fungsi intelek
tual, yang membantu dalam
membuat keputusan yang khusus
mengenai kapasitas perawatan diri.
FORM SPMSQ
Short Portable Mental Status Questionnaire
Intruksi untuk melengkapi Short Portable Mental Status
Questionnaire (SPMSQ), adalah :

Semua respon-respon yang dinilai benar harus diberikan


oleh subjek tanpa adanya referensi apapun, seperti kalender,
surat kabar, sertifikat/akte kelahiran, atau bantuan-bantuan
lain untuk mengingat.
 Pertanyaan 1
Dinilai benar jika klien menjawab pada waktu bulan yang tepat, tanggal
yang tepat, dan tahun yang diberikan secra benar.
 Pertanyaan 2

Penjelasan dari klien/responden sendiri


 Pertanyaan 3

Dinilai benar jika klien memberikan gambaran yang benar dari


lokasi.;rumah saya, nama yang benar dari kota atau daerah tempat
tinggal, atau nama rumah sakit atau institusi bila subjek yang
diinstitualisasi semua dapat diterima.
 Pertanyaan 4

Dinilai benar bila nomor telpn benar dan dapat dipastikan,atau bila
klien dapat mengulang nomor yang sama pada bentuk pertanyaan yang
lain.
 Pertanyaan 5

Harus dinilai benar bila pernyataan usia klien/responden sesuai dengan


tanggal lahir
 Pertanyaan 6
Dinilai benar jika bulan tanggal pasti dan tahun semua diberikan.
 Pertanyaan 7
Memerlukan jawaban dari responden hanya nama terakhir dari nama presiden
 Pertanyaan 8
Memerlukan hanya nama terakhir presiden sebelumnya
 Pertanyaan 9
Tidak perlu diperiksa. Dinilai benar, jika diberikan jawaban pertama adalah “ibu
saya seorang wanita” ditambah dengan nama akhir dari pada nama ibu
responden
 Pertanyaan 10
Dinilai benar jika dapat menjawab seri (angka/nilai) dan dapat mengupayakan
hasil dari seri (angka/nilai)
PENILAIAN SPMSQ
Data menunjukkan bahwa
pendidikan, budaya dan
bahasa dapat mempengaruhi
kinerja pada kuesioner status
mental dan ini harus dilakukan
dalam mengevaluasi nilai yang
dicapai oleh individu.
KRITERIA PENILAIAN SPMSQ

 Kesalahan 0-2 fungsi INTELEKTUAL UTUH


 Kesalahan 3-4 kerusakan INTELEKTUAL RINGAN
 Kesalahan 5-7 kerusakan INTELEKTUAL SEDANG
 Kesalahan 8-10 kerusakan INTELEKTUAL BERAT
HAL YANG PERLU
DIPERHATIKAN !!!
1. Bisa dimaklumi jika lebih dari satu kesalahan, jika
klien/responden hanya berpendidikan sekolah dasar.
2. Bisa dimaklumi jika kurang dari dari satu kesalahan, jika
klien/responden mempunyai pendidikan diatas sekolah
menengah atas.
3. Bisa dimaklumi jika lebih dari satu kesalahan untuk
klien/responden berkulit hitam, dengan menggunakan
kriteria pendidikan yang sama, untuk menyesuaikan
dengan perbedaan bahasa dan budaya.
TERIMAKASIH
TUHAN MEMBERKATI

Anda mungkin juga menyukai