Kegel exercise dikembangkan oleh Dr. Arnold Kegel pada tahun 1940 untuk mengatasi masalah pada kekuatan otot dasar panggul (Rahajeng, 2010 : 121), dengan kata lain kegel exercise merupakan suatu bentuk terapi latihan yang ditujukan untuk meningkatkan kekuatan otot -otot dasar panggul, dimana latihan ini akan berdampak pada otot dasar panggul. Hasil yang maksimal dari latihan kegel akan diperoleh jika frekuensi latihan berkisar antara 3-5 kali perminggu, selain itu latihan kegel juga bisa memberikan manfaat jika dilakukan 1 kali dalam seminggu (Ichsani, 2010 dalam Lestari, 2011 : 3 ). Keistimewaan dari latihan ini yaitu sangat mudah untuk melakukannya, karena dapat dilakukan dengan berbagai posisi, saat berjalan, bekerja, ataupun istirahat (Rahajeng, 2010 : 121). Keberhasilan untuk melakukan latihan kegel dipengaruhi oleh dukungan suami dan motivasi yang tinggi. Dukungan suami adalah tingkatan dukungan yang diberikan kepada individu yang memiliki hubungan emosional yang cukup dekat dengan orang tersebut (Fatimah, 2009 : 6). Dukungan suami berupa dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental, dan dukungan informasi. Dukungan emosional yang diberikan suami yaitu seperti memberikan motivasi, dan menunjukan rasa sayang dan cinta pada istri (Lailatushifah & Ayu, 2008 : 3). Dukungan yang diberikan suami untuk melakukan latihan kegel pada ibu postpartum dapat mengembalikan salah satu masalah akibat persalinan, yaitu fungsi perkemihan. Karena ketika persalinan ibu tidak dapat menahan keluarnya air seni (ngompol) (Proverati & Widianti, 2010 : 55). Pada ibu postpartum yang mendapatkan dukungan suami akan memiliki motivasi dalam melakukan latihan kegel. Motivasi adalah kekuatan, dorongan, kebutuhan, semangat, tekanan, dan mekanisme psikologis yang mendorong seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu dengan melakukan tindakan (Nursalam & Efendi, 2008 : 39). Oleh karena itu dukungan suami sangat membantu ibu post partum termotivasi dalam melakukan latihan kegel atau latihan otot dasar panggul. Postpartum (puerperium) merupakan keluarnya plasenta dan kembalinya alat –alat kandungan seperti keadaan sebelum hamil. Lama masa postpartum berlangsung selama 6 minggu atau 42 hari. Selama masa postpartum terjadi perubahan fisiologis dan psikologis (Nurjanah, Maemunah, & Badriah, 2013 : 2). Perubahan fisiologis yang sering terjadi pada saat kehamilan dan melahirkan yaitu perubahan kekuatan otot dasar panggul (Lestari, 2011 : 3). Menurut NICE (National Institute of Clinical Excellence) menjelaskan bahwa kehamilan dan melahirkan menyebabkan 19,9 –70 % mengalami penurunan kekuatan otot dasar panggul. Berdasarkan hasil penelitian diatas (Rahajeng., 2010 ; Tracy & Withehouse., 2012 ; Nurjanah, Maemunah, & Badriah., 2013),latihan kegel yang dilakukan pada periode postpartum sangat berpengaruh terhadap perawatan fisik dan psikologis ibu untuk mencapai kesehatan yang optimal. Latihan kegel diberikan kepada ibu postpartum untuk mencegah terjadinya masalah selama periode postpartum seperti perdarahan, infeksi, penurunan kekuatan otot panggul dengan cara memberikan informasi dan demo yang merupakan intervensi utama. Informasi sarta demo yang diberikan kepada ibu post partum adalah berupa latihan kegel yang baik (Fathurrohman, Ermiati & Solehati, 2012 : 2). Banyak ibu yang tidak mengetahui latihan kegel setelah melahirkan, dan hal ini jarang sekali dilakukan karena tidak adanya dukungan suami dan motivasi, padahal latihan kegel yang dilakukan setelah melahirkan bertujuan untuk mencegah terjadinya penurunan kekuatan otot panggul (Pruett., et all, 2011 : 102). Peneliti ingin meneliti dukungan suami terhadap motivasi latihan kegel yang dilakukan pada ibu postpartum. Menurut hasil penelitian L.Thornton.,et all, (2006 : 100-102) menjelaskan bahwa kurangnya dukungan sosial suami dan motivasi merupakan hambatan untuk melakukan latihan fisik atau latihan kegel.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang permasalahan yang telah dikemukakan, maka dapatlah disusun rumusan masalah sebagai berikut, bagaimana cara agar ibu-ibu dapat melakukan senam kegel. 1.3 Tujuan Penelitian Untuk mengetahui bagaimana cara untuk melakukan senam kegel yang baik dan benar