Anda di halaman 1dari 14

PSIKOLOGI PERKEMBANGAN PADA MASA DEWASA MADYA

(40-60 TH) PADA PERUBAHAN BIOLOGIS DEWASA MADYA


NAMA KELOMPOK (ABSEN 5-8)
1. DAVINA UTAMI
2. DELI AGUSTINA
3. DESI DESTI ARIYANTI P
4. DIAN PURNAMA SARI
PENGERTIAN PSIKOLOGI PERKEMBANGAN

Psikologi perkembangan adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku individu


dalam perkembangannya dan latar belakang yang mempengaruhinya.
Masa dewasa madya merupakan salah satu periode dari perkembangan
manusia. Masa dewasa madya merupakan masa perubahan dari masa dewasa
ke masa dewasa madya yang meliputi perubahan penampilan fisik yang
dikarenakan penuaan, kesepian yang disebabkan oleh kehilangan pasangan
hidup dan anak-anak yang sudah berkeluarga.

Hasil penelitian Oswald (2002); Barkan and Greenwood (2003), dan Qiang (2005),
menyimpulkan bahwa pada akhir dewasa madya seseorang memiliki
kecenderungan persoalan yang khas, seperti pekerjaan yang muncul sangat
mungkin telah terselesaikan oleh mereka dalam mencapai pensiun, tetapi dalam
situasi-situasi yang menuntut usia dewasa madya mencapai status memadai dalam
jabatan, banyak diantara dewasa madya (khususnya pria) merasa tidak puas dalam
pekerjaanya, masalah berkaitan dengan pola keluarga ada beberapa faktor yang
menyulitkan seseorang dewasa madya dalam mengadakan adjustment
(penyesuaian diri).
CIRI-CIRI MASA DEWASA MADYA

1. Usia madya merupakan periode yang sangat ditakuti

2. Usia madya merupakan masa transisi

3. Usia madya adalah masa stress


4. Usia madya adalah usia yang berbahaya

5. Usia madya adalah usia canggung

6. Usia madya adalah masa berprestasi

7. Usia madya adalah masa evaluasi


8. Usia madya dievaluasi dengan standar ganda

9. Usia madya merupakan masa sepi

10. Usia madya merupakan masa jenuh


TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN

Menurut Havighurst, tugas perkembangan adalah tugas-tugas yang harus


diselesaikan individu pada fase-fase atau periode kehidupan tertentu; dan apabila
berhasil mencapainya mereka akan berbahagia, tetapi sebaliknya apabila mereka
gagal akan kecewa dan dicela orang tua atau masyarakat dan perkembangan
selanjutnya juga akan mengalami kesulitan Masa Usia Madya/Masa Dewasa Madya
1. Menerima dan menyesuaikan diri terhadap perubahan
fisik dan fisiologis
2. Menghubungkan diri sendiri dengan pasangan hidup
sebagai individu
3. Membantu anak-anak remaja belajar menjadi orang
dewasa yang bertanggung jawab dan berbahagia
4. Mencapai dan mempertahankan prestasi yang
memuaskan dalam karir pekerjaan
5. Mengembangkan kegiatan-kegiatan pengisi waktu
senggang yang dewasa
6. Mencapai tanggung jawab sosial dan warga Negara
secara penuh.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN

Menurut Elizabeth B. Hurlock, baik faktor kondisi internal maupun faktor kondisi
eksternal akan dapat mempengaruhi tempo/kecepatan dan sifat atau kualitas
perkembangan seseorang. Tetapi sejauh mana pengaruh kedua faktor tersebut sukar
untuk ditentukan, terlebih lagi untuk dibedakan mana yang penting dan kurang
penting. Tetapi bailklah beberapa diantara faktor faktor-faktor tersebut ditinjau:

Posisi dalam keluarga

Makanan
Intelligensi
Luka dan penyakit
Seks
Hawa dan sinar
Kelenjar-kelenjar

Kebangsaan (ras) Kultur (budaya)


Elizabeth B. Hurlock juga mengemukakan beberapa hal yang menjadi penyebab terjadinya
perkembangan (Cause of Development) yaitu:
1. Kematangan (Maturation)

Perkembangan fisik dan mental adalah sebagian besar akibat dari pada kodrat yang telah
menjadi bawaan dan juga dari pada latihan dan pengalaman si anak. Kodra ini diperoleh dari
turunan perkembangan (Heredity Endownment) dan menimbulkan pertumbuhan yang terlihat,
meskipun tanpa dipengaruhi oleh sebab-sebab nyata dari lingkungan.

2. Belajar dan latihan (Learning)

Sebab terjadinya perkembangan yang kedua adalah dengan melalui proses belajar atau dengan
latihan. Disini terutama termasuk usaha anak sendiri baik dengan atau tidak dengan melalui
bantuan orang dewasa.

3. Kombinasi kematangan dan belajar (Interaction of Maturation and Learning)

Kedua sebab kematangan dan belajar atau altihan itu tidak berlangsung sendiri-sendiri, tetapi
bersama-sama, bantu membantu.
Telah banyak percobaan-percobaan diadakan untuk mengetahui sampai
dimana seorang anak dapat berkembang hanya atas dasar kodrat dan
sejauh mana atas dasar pengajaran/pengalaman. Hasilnya antara lain:
Pada tahun-tahun pertama “kematangan” ini penting karena
memungkinkan pengajaran/pelatihan.
Dalam hal perkembangan phylogenetic tidak terdapat perbedaan di
antaraanak kembar dan anak yang berbeda rasnya (Nego dan Amreika
misalnya).
Berlangsungnya secara bersama-sama antara pertumbuhan kodrat
(kematangan) dengan pengajaran/latihan adalah sangat
menguntungkan bagi perkembangan anak.
Perubahan Bologis Pada Masa Dewasa

Penuaan biologis (biological aging atau senescence) mulai terjadi—penurunan terpengaruh


biologis dalam pemfungsian organ dan sistem yang berlaku umum bagi seluruh anggota spesies
kita (Berk, 2010). Selama usia 60-70 an, perubahan tampilan fisik dan penurunan fungsi tubuh
terjadi sangat pelan sehingga sebagian besar sulit untuk diamati. Kemudian, perubahan itu akan
terjadi semakin cepat

Pancaindra
1. Penglihatan Ketika lensa mengeras dan menipis, kemampuan untuk fokus
pada objek dekat menurun. Menguningnya lensa, melemahnya
Dari usia 30 tahun otot yang mengendalikan pupil, dan redupnya vitreous (zat mirip
agar-agar yang memenuhi mata) mengurangi jangkauan cahaya
retina dan merusak kemampuan membedakan warna dan
penglihatan di malam hari. Ketajaman pandangan, atau
ketepatan dalam pembedaan, semakin berkurang dengan
penurunan tajam antara usia 70 dan 80 tahun.
2. Pendengaran Kepekaan terhadap suara menuru, terutama frekuensi tinggi tetapi secara
berangsur-angsur meluas pada semua frekuensi. Perubahan pada laki-laki
Dari usia 30 tahun dua kali lebih cepat dibanding perempuan.

3. Pengecap Kepekaan pada empat rasa dasar—manis, asin, asam dan pahit—
berkurang. Hal ini mungkin dikarenakan faktor lain selain penuaan, karena
Dari usia 60 tahun jumlah dan persebaran perasa pada lidah tidak berubah.

4. Penciuman
Hilangnya reseptor bau mengurangi kemampuan untuk
mendeteksi dan mengidentifikasi bau.
Dari usia 60 Bertahap

5. Peraba Hilangnya reseptor sentuhan mengurangi kepekaan pada


tangan, terutama ujung jejari.
Dari usia 60 Bertahap
Kardiovaskular (bertahap)
Ketika otot jantung menjadi semakin kaku, detak jantung maksimum menurun sehingga
mengurangi kemampuan jantung untuk memenuhi kebutuhan oksigen tubuh saat tegang karena
olahraga. Ketika dinding arteri menegang dan menumpuk plak, aliran darah ke sel tubuh
berkurang

Pernapasan (bertahap)
Saat aktivitas fisik, kemampuan pernapasan menurun dan laju napas meningkat. Menegangnya
jaringan ikat pada paru-paru dan otot duda menjadikan lebih sulit bagi paru-paru untuk
memperoleh volume penuh

Kekebalan (bertahap)
Menyusutnya kelenjar timus menghambat pematangan sel T dan kemampuan sel B dalam
melawan penyakit sehingga memengaruhi respons kekebalan
Otot (bertahap)
Ketika saraf perangsang otot mati, jumlah serat otot kejang cepat (yang bertanggung jawab atas
kecepatan dan kekuatan eksplosif) menurun dan menebal melebihi saraf otot kejang lambat
(yang mendukung daya tahan). Tendon dan ligamen (yang menyalurkan tindakan otot)
menegang sehingga mengurangi kecepatan dan fleksibilitas gerak.

Tulang rawan pada sendi-sendi menipis dan


Kerangka retak, menyebabkan ujung tulang di bawahnya
terkikis. Sel-sel baru terus tersimpan pada
Mulai di akhir usia 30-an, lapisan luar tulang, dan kandungan mineral
mempercepat di usia 50-an, tulang menurun. Tulang lebih luas namun
melambat di usia 70-an keropos melemahkan kerangka dan
menjadikannya lebih rentan patah. Perubahan
pada perempuan lebih cepat dibanding pada
laki-laki.
Reproduksi
Pada perempuan, Masalah kesuburan (seperti sulit hamil dan melahirkan tepat
mempercepat setelah usia waktu) dan risiko punya bayi dengan kelainan kromosom
35 tahun, pada laki-laki mulai meningkat.
sesudah usia 40 tahun

Saraf Bobot otak berkurang saat neuron kehilangan kadar air dan
Dari usia 50 tahun mati, terutama pada korteks serebral, dan ketika bilik (ruang)
pada otak melebar. Perkembangan sinapsis baru dan generai
terbatas neuron sebagian dapat mengimbangi penurunan ini.

Kulit ari kurang menempel juat pada dermis,


Kulit (bertahap) serat pada dermis dan hypodermis menipis,
sel-sel lemak pada hypodermis berkurang.
Akibatnya, kulit menjadi longgar, kurang elastis,
dan keriput. Perubahan lebih cepat pada
perempuan dibanding pada laki-laki.
Rambut
Uban dan tipis.
Dari usia 35 tahun

Hilangnya kekuatan tulang menyebabkan


Tinggi runtuhnya piringan pada kolom tulang
Dari usia 35 tahun punggung, sehingga menyebabkan hilan
tinggi sebesar 2 inci pada usia 70-an dan
80-an.

Bobot
Perubahan berat badan mencerminkan
Bertambah hingga
peningkatan lemak dan penurunan otot
usia 50 tahun,
menurun dari usia dan mineral tulang. Oleh karena otot dan
60 tahun tulang lebih berat daripada lemak,
hasilnya adalah kenaikan berat diikuti oleh
pengurangan. Lemak tubuh terakumulasi
pada batang tubuh dan berkurang pada
kaki dan tangan.

Anda mungkin juga menyukai