Disusun Oleh :
Nama Kelompok 7 :
1.Ranika Putri
4.Anisa Putri
5.Fajar Kurnia
Dosen Pembimbing
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah keperawatan keluarga dewasa akhir ini dapat
Kelompok
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………
BAB 1 PENDAHULUAN…………………………………………………………………….
2. Rumusan Masalah……………………………………………………………….........
3. Tujuan…………………………………………………………………………............
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………...............................
1. Kesimpulan.......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………............……............
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pengertian lansia adalah periode dimana organisme telah mencapai kemasakan dalam
ukuran dan fungsi dan juga telah menunjukkan kemunduran sejalan dengan waktu. Ada
beberapa pendapat mengenai usia kemunduran´ yaitu ada yang menetapkan 60 tahun, 65
tahun dan 70 tahun. Badan kesehatan dunia (WHO) menetapkan 65 tahun sebagai usia yang
menunjukkan proses menua yang berlangsung secara nyata dan seseorang telah disebut lanjut
usia. Lansia banyak menghadapi berbagai masalah kesehatan yang perlu penanganan segera
dan terintegrasi.
Seiring dengan pertumbuhan seseorang, usia merekapun juga bertambah. Dari anak-anak,
remaja awal, remaja akhir, dewasa awal, dewasa madya, dan dewasa akhir. Perubahn ini juga
diikuti dengan perubahan lainnya, yaitu perubahan fisik dan perubahan intelektual
Perubahan Fisik yang semakin menua akan sangat berpengaruh terhadap peran dan
hubungan dirinya dengan lingkunganya. Dengan semakin lanjut usia seseorang secara
berangsur-angsur ia mulai melepaskan diri dari kehidupan sosialnya karena berbagai
keterbatasan yang dimilikinya. Keadaan ini mengakibatkan menurun, baik secara kualitas
maupun kuantitasnya sehingga hal ini secara perlahan mengakibatkan terjadinya kehilangan
dalam berbagai hal yaitu: kehilangan peran ditengah masyarakat, hambatan kontak fisik dan
berkurangnya komitmen.
Perubahan intelektual, pada umumnya orang percaya bahwa proses belajar, memori, dan
intelegensi mengalami kemerosotan bersamaan dengan terus bertambahnya usia. Kecepatan
dalam memproses informasi mengalami penurunan pada masa dewasa akhir. Selain itu,
orang-orang dewasa lanjut kurang mampu mengeluarkan kembali informasi yang telah
disimpan dalam ingatannya. Kecepatan memproses informasi secara pelan-pelan memang
akan mengalami penurunan pada masa dewasa akhir.
Dengan adanya perubahan ini, maka terkadang membuat orang-orang yang telah masuk
dalam fase ini menjadi menarik diri dari lingkungannya.
2. Rumusan Masalah
c) Bagaimana masalah yang sering terjadi pada keluarga dengan tahap perkembangan
dewasa akhir?
akhir?
akhir?
3. Tujuan
a) Untuk mengetahui defenisi dari keluarga dengan tahap perkembangan dewasa akhir.
c) Untuk mengetahui masalah yang sering terjadi pada keluarga dengan tahap
dewasa akhir
dewasa akhir
BAB II
PEMBAHASAN
1. DEFENISI
Menurut Erikson tahap dewasa akhir memasuki tahap integrity vs despair yaitu
kemampuan perkembangan lansia mengatasi krisis psikososialnya. Banyak stereotip positif
dan negatif yang mampu mempengaruhi kepribadian lansia. Integritas ego penting dalam
menghadapi kehidupan dengan puas dan bahagia. Hal ini berdampak pada hub.sosial dan
produktivitasnya yang puas. Lawannya adalah despair yaitu rasa takut mati dan hidup terlalu
singkat, rasa kekecewaan. Beberapa cara hadapi krisis dimasa lansia adalah tetap produktif
dalam peran sosial, gaya hidup sehat, dan kesehatan fisik.
Tahap terakhir siklus kehidupan keluarga dimulai dengan salah satu atau kedua pasangan
memasuki masa pensiun, terus berlangsung hingga salah satu pasangan meninggal, dan
berakhir dengan pasangan lain meninggal (Duvall dan Miller, 1985). Menurut J.W. Santrock
(J.W.Santrock, 2002, h.190), ada dua pandangan tentang definisi orang lanjut usia atau
lansia, yaitu menurut pandangan orang barat dan orang Indonesia. Pandangan orang barat
yang tergolong orang lanjut usia atau lansia adalah orang yang sudah berumur 65 tahun
keatas, dimana usia ini akan membedakan seseorang masih dewasa atau sudah lanjut.
Sedangkan pandangan orang Indonesia, lansia adalah orang yang berumur lebih dari 60
tahun. Lebih dari 60 tahun karena pada umunya di Indonesia dipakai sebagai usia maksimal
kerja dan mulai tampaknya ciri-ciri ketuaan.
Persepsi tahap siklus kehidupan ini sangat berbeda dikalangan keluarga lanjut usia.
Beberapa orang merasa menyedihkan, sementara yang lain merasa hal ini merupakan tahun-
tahun terbaik dalam hidup mereka. Banyak dari mereka tergantung pada sumber-sumber
finansial yang adekuat, kemampuan memelihara rumah yang memuaskan, dan status
kesehatan individu. Mereka yang tidak lagi mandiri karena sakit, umumnya memiliki moral
yang rendah dan keadaan fisik yang buruk sering merupakan anteseden penyakit mental
dikalangan lansia (Lowenthal, 1972). Sebaliknya lansia yang menjaga kesehatan mereka,
tetap aktif dan memiliki sumber-sumber ekonomi yang memadai menggambarkan proporsi
orang-orang yang lebih tua dan substansial dan senantiasa berpikir positif terhadap
kehidupan ini.
2. INDIKATOR
a. Perkembangan fisik
Berkurangnya tingkat metabolisme dan menurunnya kekuatan otot-otot juga
mengakibatkan pengaturan suhu badan menjadi sulit. Selain itu pada usia lanjut
terjadi penurunan dalam waktu tidur yang diperlukan dan kenyataan tidurnya.
Orang usia lanjut umumnya menderita gangguan insomnia, lalu perubahan dalam
sistem pencernaan, kesulitan dalam makan, perubahan dalam indra penciuman
dan perasa yang menjadi kurang tajam, serta perubahan dalam penampilan seperti
daerah kepala, tubuh, dan persendian
b. Perkembangan kognitif
Kecerdasan dan kemampuan memproses
Kecepatan memproses informasi mengalami penurunan pada dewasa
akhir. Contohnya kurang mampu mengeluarkan informasi kembali yang
disimpan dalam ingatannya.
Pendidikan, pekerjaan, dan kesehatan
Pendidikan, pekerjaan, dan kesehatan adalah tiga komponen yang paling
berpengaruh dalam fungsi kognitif dari orang-orang dewasa lanjut. Pada
saat ini, mereka telah memperoleh pendidikan yang lebih tinggi.
Pengalaman pekerjaan menekan pada orientasi kognitif. Peningkatan
penekanan pada proses informasi didalam pekerjaannya mungkin
mempertinggi kecakapan intelektual individu. Sedangkan kesehatan yang
buruk berkaitan dengan tes-tes intelegasi pada masa dewasa akhir.
c. Perkembangan psikis dan intelektual
Penurunan kemampuan mental merupakan bagian dari proses penuaan organisme
secara umum, hampir sebagian besar menunjukkan bahwa puncak usia antara 45-
55 tahun kebanyakan kemampuan seseorang secara terus menerus mengalami
penurunan.
d. Perkembangan emosional
Memasuki masa tua, sebagian besar lanjut usia kurang siap menghadapi dan
menyikapi masa tua tersebut, sehingga menyebabkan para lanjut usia kurang
dapat menyesuaikan diri dan memecahkan masalah yang dihadapi. Munculnya
rasa tersisih, tidak dibutuhkan lagi, ketidakikhlasan menerima kenyataan baru
seperti penyakit yang tak kunjung sembuh, kematian pasangan, merupakan
sebagian kecil dari perasaan yang tidak enak yang harus dihadapi lanjut usia.
Sejalan dengan bertambahnya usia, terjadinya gangguan fungsional, keadaan
depresi dan ketakutan akan mengakibatkan lanjt usia semakin sulit dalam
menyesuaikan diri cenderung menjadi semakin sulit penyesuaian diri pada masa-
masa selanjutnya.
e. Perubahan dalam peran sosial di masyarakat
Akibat berkrangnya fungsi indra pendengaran, penglihatan, gerak fisik dan
sebagainya maka muncul gangguan fungsional atau bahkan kecacatan pada lansia.
Misalnya badan menjadi bungkuk, pendengaran sangat berkurang, penglihatan
kabur dan sebagainya sehingga sering menimbulkan keterasingan
Masalah –masalah kesehatan pada tahap keluarga dewasa akhir atau menurut Friedman
2) Gangguan mobilitas
3) Penyakit kronik
6) Memberikan asuhan
7) Isolasi social
9) Gangguan kognitif
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2018, Sumatera Barat menduduki peringkat
ketujuh yang memiliki jumlah populasi dewasa akhir terbanyak di Indonesia sebanyak
44.403 jiwa dengan jumlah populasi terbanyak di Kota Padang dengan jumlah 28.896
jiwa dan di Kecamatan Padang Timur dengan kepadatan penduduk yang meningkat dari
tahun ke tahun. Jumlah dewasa akhir terbanyak di Kota Padang yaitu diwilayah kerja
Puskesmas Andalas sebanyak 6.001 jiwa (Dinas Kesehatan Kota Padang, 2018).
5. PERAN PERAWAT
Perkembangan keluarga merupakan proses perubahan yang terjadi pada sistem keluarga
meliputi; perubahan pola interaksi dan hubungan antar anggota keluarga disepanjang
waktu. Perubahan ini terjadi melalui beberapa tahapan atau kurun waktu tertentu. Pada
setiap tahapan mempunyai tugas perkembangan yang harus dipenuhi agar tahapan
perkembangannya. Hal ini penting mengingat tugas perawat dalam mendeteksi adanya
masalah keperawatan yang dilakukan terkait erat dengan sifat masalah yaitu potensial
atau aktual.
Tugas bantuan pelayanan kesehatan antara lain:
Peran perawat pada tahap ini yaitu: kebutuhan promosi kesehatan dan pemeriksaan
berkala.
c. Menurunnya kesehatan
PENUTUP
A. Saran
Perkembangan fisik dewasa akhir atau lansia pasti mengalamai penurunan dan
memburuknya fungsi dan keadaan fisik pada lansia, perubahan fisik ini perubahan yang bisa
kita lihat, dan kita rasakan. Oleh karenanya, lansia harus selalu dalam keadaan sehat, tidak
melakukan aktifitas yang berlebihan yang dapat menimbulkan cidera fisik. Karena ketika
terjadi cidera fisik walaupun ringan akan berdampak besar bagi kelanjutan kondisi kesehatan
fisik lansia tersebut. Lansia tersebut akan gampang terserang penyakit fisik seperti kerapuhan
Sedangkan untuk psikis, lansia tidak boleh terlalu stress dan berfikir secara berlebih,
karena haltersebut dapat berdampak pada kondisi psikis lansia tersebut. Diharapkan para
lansia harus selalu berfikir positif guna untuk menjaga kesehtan mereka, baik kesehatan
psikis maupun fisik mereka. Karena perkembangan maupun kondisi psikis saling
http://www.psycholovegy.com/2012/05/masa-perkembangan-manusia-dewasa-akhir.html