Anda di halaman 1dari 38

Petunjuk Pencapaian Indikator

RPJMN;
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
(Germas) TAHUN 2020-2024

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat


OVERVIEW GERMAS
Awareness GERMAS terhadap Program Kemenkes

Sumber: Survey Tempo 2019


Data per tanggal 24 November 2019
Sampai dengan saat ini, PEMERINTAH DAERAH YANG SUDAH

MENERBITKAN KEBIJAKAN GERMAS


366
KEBIJAKAN

241
KAB/KOTA
31
PROVINSI

Provinsi Jml Provinsi Jml Provinsi Jml Provinsi Jml Provinsi Jml
Bali 15 Jambi 10 Kaltim 12 NTB 5 Sulut 2
Babel 9 Jabar 19 Kaltara 2 NTT 12 Sumbar 9
Banten 4 Jateng 61 Kepri 7 Riau 5 Sumsel 17
Bengkulu 24 Jatim 40 Lampung 9 Sulbar 3 Sumut 12
Yogyakarta 6 Kalbar 5 Maluku 5 Sulsel 14 Papua 0
DKI 5 Kalsel 16 Malut 5 Suteng 9 Papbar 0
Gorontalo 9 Kalteng 4 Aceh 2 Sultra 10 TOTAL 366
Advokasi Germas Kab/Kota untuk terbitnya regulasi Germas di
provinsi dan Kab/Kota

Lounching Germas di semua Kabupaten/Kota

Kampanye Germas/Kesehatan dengan 5 tema di semua Kab/kota


KEGIATAN
GERMAS
Festival/Gerakan massa membawa misi edukasi Germas
MELALUI
DEKONSENTRASI
2017-2019 Sosialisasi germas melalui berbagai Media lokal

Pemberdayaan dan Kemitran dengan mitra potensial daerah

Inovasi implementasi Germas Spesifik Daerah


Mempercepat pemberian jaminan asupan gizi sejak dalam
1 kandungan
Mengembangkan
2
Visi
Sistem Jaminan Gizi Memperbaiki pola asuh keluarga
dan Tumbuh
Kembang Anak
Memperbaiki fasilitas air bersih dan sanitasi lingkungan yang
Jokowi & 3 mendukung tumbuh kembang anak

Ma’ruf Amin Memperkuat program promotif dan preventif dengan pembudayaan


1 gerakan hidup sehat dan peningkatan pengawasan kualitas obat dan
makanan

Mempercepat pemerataan pembangunan infrastruktur dasar, terutama


2 SPAM dan perbaikan sanitasi (tiap rumah tangga memiliki jamban)

Meningkatkan akses warga miskin di seluruh pelosok tanah air untuk


Mengembangkan 3 mendapatkan bantuan kesehatan (PBI JKN)
Reformasi Sistem
Kesehatan Meningkatkan efektivitas program JKN (percepatan peningkatan kepesertaan
4 dan peningkatan kualitas layanan kesehatan)

Meningkatkan pemerataan fasilitas dan kualitas pelayanan kesehatan,


5 termasuk di desa-desa dan wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar)
dengan skema DAK fisik

6 Mempercepat upaya penurunan AKI dan AKB


TANTANGAN PELAYANAN KESEHATAN
DALAM PROMOTIF - PREVENTIF
Banyak tenaga kesehatan masyarakat yang
tidak terserap di fasilitas kesehatan 4
1 masyarakat atau bahkan unemployed Masih rendahnya daya serap
puskesmas/ fasilitas kesehatan untuk merekrut
Pola hidup dan peran tenaga promotif-preventif 5
serta masyarakat belum
terbiasa menerapkan pola
pencegahan  Belum populernya pelayanan kesehatan
promotif-preventif dilihat dari masih
2 Kompetensi sedikitnya tayangan di media yang 6
tenaga kesehatan menekankan pencegahan
masyarakat yang belum
didayagunakan sesuai  Porsi anggaran pembiayaan kesehatan di
tupoksi secara maksimal era JKN lebih besar untuk pengobatan
3 penyakit kronik degenerative
Masih kurangnya 7
distribusi tenaga kesehatan
masyarakat yang menurunkan
intensitas kegiatan UKM Kuliah Umum Menteri Kesehatan UI Nov 2019
GERMAS DALAM RANCANGAN RPJMN 2020-2024
Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta dengan
penekanan pada penguatan pelayanan kesehatan dasar (Primary Health Care) dan peningkatan upaya
promotif dan preventif didukung oleh inovasi dan pemanfaatan teknologi

STRATEGI RPJMN 2020-2024

Peningkatan Percepatan Peningkatan Pembudayaan Penguatan sistem


kesehatan ibu, anak perbaikan gizi pengendalian Gerakan kesehatan dan
KB, dan kesehatan masyarakat penyakit Masyarakat Hidup pengawasan obat dan
reproduksi makanan
Sehat (Germas)

SASARAN PEMBUDAYAAN GERMAS


Meningkatkan Gerakan Menurunnya prevalensi Meringankan beban
Menurunkan
hidup sehat bagi individu, penyakit tidak menular dan pembiayaan kesehatan
stunting, AKI dan
keluarga, UKBM dan penyakit menular Nasional
AKB
Masyarakat
Permenkes 74 Tahun 2015
tentang Upaya Peningkatan dan Pengendalian Penyakit

Promosi Kesehatan harus dilaksanakan dalam bentuk:

1 2 3 4 5
Pengembangan Penciptaan Penguatan Pengembangan Penataan kembali
kebijakan publik lingkungan yang gerakan kemampuan arah pelayanan
berwawasan kesehatan kondusif masyarakat individu kesehatan

Strategi:
01 Pemberdayaan masyarakat didukung dengan Metode dan Media
Yang Tepat, data yang valid dan akurat
02 Advokasi serta sumberdaya yang optimal temasuk
SDM yang profesional
03 Kemitraan
PROMOSI KESEHATAN
Proses untuk memberdayakan masyarakat melalui kegiatan
menginformasikan, memengaruhi, dan membantu masyarakat
agar berperan aktif untuk mendukung perubahan perilaku
dan lingkungan serta menjaga dan meningkatkan kesehatan
menuju derajat kesehatan yang optimal
[Permenkes No.74 Tahun 2015 pasal 1 butir 3]
Memperkuat program promotif dan preventif dengan pembudayaan
1 gerakan hidup sehat dan peningkatan pengawasan kualitas obat dan
makanan

Instruksi Presiden No. 1 Tahun 2017:


Peningkatan
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Peningkatan
Aktivitas Fisik Pencegahan dan Deteksi
1) Aktivitas fisik Dini Penyakit
2) Perilaku hidup sehat
3) Pangan sehat dan percepatan perbaikan gizi
4) Pencegahan dan deteksi dini
5) Kualitas lingkungan Peningkatan
Peningkatan
Edukasi 6) Edukasi hidup sehat Kualitas
Hidup Sehat Lingkungan

Peraturan Menteri PPN/Kepala Bappenas No. 11 Thn


2017: Pedoman Umum Pelaksanaan Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat
Penyediaan
1) Pedoman Pelaksanaan Peningkatan
Perilaku
Pangan Sehat 2) Pedoman Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan Tingkat Hidup Sehat
dan Percepatan
Perbaikan Gizi
Pusat dan Daerah
Apa yang dilakukan?

Menggerakkan
Menggerakkan
Germas
Germas Provinsi,
Provinsi,
Co-Location Coordination Collaboration Integration Kab/Kota,
Kab/Kota,
Puskesmas
Puskesmas

34 Provinsi
514 Kab/Kota
9900 Puskesmas
Tahun 2020 = 155 Kab/Kota
Tahun 2021 = 189 Kab/Kota
Tahun 2022 = 224 Kab/Kota
Tahun 2023 = 257 Kab/Kota
Tahun 2024 = 291 Kab/Kota
13
INDIKATOR RPJMN 2020-2024
1. Kabupaten/kota yang menerapkan kebijakan
gerakan masyarakat hidup sehat
2. Kab/kota melaksanakan pembinaan posyandu
aktif
3. Tersusunnya Regulasi/Pedoman/rekomendasi
Germas Bagi Kementerian Lembaga (Pusat)
INDIKATOR 1.
Kabupaten/Kota yang menerapkan Kabijakan
Masyarakat Hidup Sehat
DEFINISI OPERASIONAL
Kabupaten/kota yang menerapkan kebijakan Germas dengan kriteria:
1) Memiliki Kebijakan Germas sesuai dengan Inpres no 1 tahun 2017
(melaksanakan 5 kluster germas),
2) Gerakan melibatkan lintas sektor, swasta, mitra potensial dan atau UKBM,
3) Melaksanakan kegiatan penggerakan masyarakat Germas minimal 4 kali setahun
OUTPUT
Presentase kabupaten/Kota yang telah menerapkan kebijakan gerakan masyarakat
hidup sehat
KRITERIA 1.
Memiliki kebijakan Germas sesuai dengan Inpres
1 tahun 2017 (melaksanakan 5 kluster)
DEFINISI OPERASIONAL
Kebijakan atau regulasi Germas yang ditetapkan oleh kepala daerah
(Gubernur/Bupati/Walikota) berupa Peraturan/Surat Keputusan/Instruksi/Surat Edaran
tentang gerakan masyarakat hidup sehat dan dapat ditambah kebijakan yang berkaitan
dengan germas lainnya

OUTPUT
Dokumen kebijakan baik berupa softcopy maupun hardcopy yang telah ditanda tangani
oleh kepala daerah
KRITERIA 2.
Gerakan melibatkan lintas sektor, swasta, mitra
potensial dan atau UKBM
DEFINISI OPERASIONAL
Pelaksanaan gerakan massa dengan melibatkan unsur-unsur lintas sektor beserta
partisipannya sekurang-kurangnya 10 unsur, seperti; OPD, Ormas, Organisasi Profesi,
Swasta, Tokok Masyarakat, Tokoh Agama, LSM, Kader/UKBM, dan sebagainya;
sebagaimana disebutkan di dalam regulasi germas daerah,

OUTPUT
Laporan Kegiatan, Dokumentasi, dan Daftar Hadir
KRITERIA 3.
Melaksanakan kegiatan penggerakan masyarakat
Germas minimal 4 kali dalam 1 tahun
DEFINISI OPERASIONAL
Kegiatan penggerakan massa dengan melibatkan unsur-unsur lintas sektor beserta
partisipannya yang dilaksanakan sebanyak minimal 4 (empat) kali dengan tema
Germas berbeda dalam 1 (satu) tahun.

OUTPUT
Laporan Kegiatan, Dokumentasi, dan Daftar Rekapitulasi Pelaksanaan kegiatan.
Indikator Direktorat Promkes dan PM
tahun 2020-2024
No Indikator Definisi Oprasional Formula Sumber Bas TARGET
Data eline 2020 2021 2022 2023 2024
Data

1 Kabupaten/kot Kabupaten/kota yang Jumlah Lap 118


a yang menerapkan kebijakan Kabupaten/K Dinkes K/K 30% 35% 40% 45% 50%
menerapkan Germas dengan kriteria : ota yang Prov (155) (189) (224) (257) (291)
kebijakan 1) Memiliki Kebijakan menerapkan
gerakan Germas sesuai dengan kebijakan
masyarakat Inpres no 1 tahun 2017 Gerakan
hidup sehat (melaksanakan 5 kluster Masyarakat
germas) Hidup Sehat
2) Melibatkan lintas sektor, dibagi total
mitra potensial dan atau kab/kota
UKBM dikalikan
3) Melaksanakan kegiatan 100%
massal Germas minimal
4 kali setahun
TARGET Indikator Germas Tahun 2020-2024
NO INDIKATOR TH 2020 TH 2021 TH 2022 TH 2023 TH 2024

1 Kabupaten/kota yang 155 155+34 = 189 189+34= 224 224+34= 257 257+34= 291
menerapkan kebijakan Kab/Kota kab/kota kab/kota
gerakan masyarakat kab/kota kab/kota
hidup sehat

2 Tersusunnya 3 Dokumen 6 Dokumen 9 Dokumen 12 Dokumen 15 Dokumen


Regulasi/Pedoman/Rek
omendasi Germas
Kementerian Lembaga
(Pusat)

Indikator Kabupaten/Kota yang menerapkan kebijakan Germas:


1. Tahun 2020:

155
• Penetapan sasaran Kabupaten/Kota oleh Direktorat Promosi Kesehatan
• Kab/Kota sebagai lokus adalah yang telah menerbitkan Kebijakan Germas
2. Tahun 2021 – 2014:
• Masing-masing provinsi wajib mengusulkan minimal 2 Kab/Kota yang mengimplementasikan kebijakan Germas
dalam 1 tahun
NO PROVINSI
155 Kab/Kota Lokus Germas Tahun 2020
KABUPATEN/KOTA NO PROVINSI KABUPATEN/KOTA
1 Aceh 1. Kab. Aceh Barat 5. Kep. Riau 18. Kota Bintan
2. Kab. Lhoksumawe 19. Kab. Lingga
3. Kab. Langsa 20. Kab. Natuna
2 Sumatera Utara 4. Kab. Langkat 6 Jambi 21. Kab. Kerinci
5. Kab. Padang Lawas 22. Kota Sungai Penuh
6. Kab. Toba Samosir 23. Kab. Batanghari
7. Kab. Labuhan Batu Selatan 24. Kab. Bungo
8. Kab. Humbang Hasundutan 7. Bengkulu 25. Kab. Bengkulu Utara
9. Kab. Samosir 26. Kab. Bengkulu Selatan
10. Kab. Padang Lawas Utara 27. Kab. Kaur
3. Sumatera Barat 11. Kab. Padang Pariaman 28. Kab. Kepahiang
12. Kab. Pasaman 29. Kab. Rejang Lebong
13. Kab. Dharmasraya 30. Kota Bengkulu
14. Kab. Pesisir Selatan 8. Sumatera Selatan 31. Kab. Ogan Komering Ilir
15. Kab. Padang Panjang 32. Kab. Ogan Komering Ulu
4. Riau 16. Kab. Pelalawan 33. Kab. Ogan Komering Ulu Seltn
17. Kab. Rokan Hilir
155 Kab/Kota Lokus Germas Tahun 2020

NO PROVINSI KABUPATEN/KOTA NO PROVINSI KABUPATEN/KOTA


34. Kab. Ogan Komering Ulu Timur 51. Kab. Sukabumi
35. Kab. Musi Banyuasin 52. Kab. Karawang
9. Kep. Bangka Belitung 36. Kab. Bangka Selatan 53. Kab. Ciamis
37. Kota Pangkalpinang 54. Kota Bandung
10. Lampung 38. Kab. Lampung Selatan 55. Kab. Purwakarta
39. Kab. Lampung Tengah
56. Kota Depok
40. Kab. Tulang Bawang
13 DKI Jakarta 57. Kota Adm Jakarta Timur
41. Kab. Mesuji
58. Kota Adm Jakarta Selatan
42. Kab. Pringsewu
59. Kota Adm Jakarta Pusat
43. Kota Bandar Lampung
60. Kota Adm Jakarta Barat
11. Banten 44. Kab. Lebak
61. Kota Adm Jakarta Utara
45. Kab. Pandeglang
14 Jawa Tengah 62. Kab. Boyolali
46. Kab. Serang
12 Jawa Barat 47. Kab. Bogor 63. Kab. Brebes

48. Kab. Cianjur 64. Kab. Klaten

49. Kab. Cirebon 65. Kab. Pekalongan


50. Kab. Garut 66. Kab. Pemalang
67. Kab. Purbalingga
68. Kab. Semarang
155 Kab/Kota Lokus Germas Tahun 2020

NO PROVINSI KABUPATEN/KOTA NO PROVINSI KABUPATEN/KOTA


69. Kota Magelang 86. Kab. Bondowoso
70. Kota Pekalongan 87. Kab. Sidoarjo
71. Kota Salatiga 88. Kota Mojokerto
72. Kota Semarang 89. Kota Blitar
73. Kota Surakarta 90. Kab. Sampang
15 Daerah Istimewa 74. Kab. Bantul
17 Bali 91. Kab. Gianyar
Yogyakarta
75. Kab. Sleman 92. Kab. Badung

76. Kab. Gunung Kidul 93. Kab. Bangli

77. Kab. Kulon Progo 94. Kab. Karangasem


78. Kota Yogyakarta 95. Kab. Tabanan
16 Jawa Timur 79. Kab. Lumajang 96. Kab. Buleleng
80. Kab. Banyuwangi 18 Nusa Tenggara Barat 97. Kab. Lombok Timur
81. Kab. Bojonegoro 98. Kab. Lombok Tengah
82. Kab. Kediri 99. Kab. Dompu
83. Kab. Tuban 100. Kab. Lombok Utara
84. Kota Surabaya 19 Nusa Tenggara Timur 101. Kab. Sikka
85. Kab. Pasuruan
155 Kab/Kota Lokus Germas Tahun 2020

NO PROVINSI KABUPATEN/KOTA NO PROVINSI KABUPATEN/KOTA


102. Kab. Sumba Timur 119. Kota Balikpapan
103. Kab. Sumba Barat 24 Kalimantan Utara 120. Kab. Malinau
104. Kab. Nagekeo 25 Gorontalo 121. Kab. Gorontalo Utara
20 Kalimantan Barat 105. Kab. Landak 122. Kab. Boalemo
106. Kab. Sambas 123. Kab. Gorontalo
107. Kota Pontianak 26 Sulawesi Selatan 124. Kab. Gowa
21 Kalimantan Selatan 108. Kab. Barito Kuala 125. Kab. Sinjai
109. Kab. Tapin 126. Kab. Enrekang
110. Kab. Hulu Sungai Tengah 127. Kab. Luwu Utara
111. Kab. Hulu Sungai Utara 128. Kab. Maros
112. Kab. Balangan 129. Kab. Pinrang
113. Kab. Tanah Bumbu 130. Kab. Soppeng
114. Kota Banjarmasin 131. Kab. Jeneponto
22. Kalimantan Tengah 115. Kab. Kapuas 27 Sulawesi Tenggara 132. Kab. Buton Utara
116. Kab. Katingan 133. Kab. Konawe Kepulauan
23. Kalimantan Timur 117. Kota Bontang 134. Kab. Buton
118. Kab. Kutai Kartanegara 135. Kab. Kolaka
136. Kab. Konawe
155 Kab/Kota Lokus Germas Tahun 2020

NO PROVINSI KABUPATEN/KOTA NO PROVINSI KABUPATEN/KOTA


28 Sulawesi Tengah 137. Kab. Donggala
30 Sulawesi Barat 147. Kab. Majene
138. Kab. Poso
148. Kab. Mamuju Tengah
139. Kab. Banggai
140. Kab. Morowali 31 Maluku 149. Kab. Maluku Tenggara
141. Kota Palu 150. Kab. Buru
142. Kab. Buol
151. Kab. Seram Bagian Timur
29 Sulawesi Utara 143. Kab. Bolaang Mongondouw Utara
144. Kab. Bolaang Mongondouw Timur 32 Maluku Utara 152. Kab. Halmahera Barat

145. Kab. Minahasa Tenggara 153. Kota Ternate


146. Kab. Minahasa Utara
33 Papua 154. Kab. Jayapura

34 Papua Barat 155. Kab. Sorong

LOKUS GERMAS TAHUN 2021-2024


DIUSULKAN OLEH DINAS KESEHATAN PROVINSI
MINIMAL 2 KABUPATEN/KOTA SETIAP TAHUN, MELALUI
SURAT USULAN DARI KEPALA DINAS KESEHATAN
PROVINSI
STRATEGI PENCAPAIAN
INDIKATOR
Strategi Pembudayaan GERMAS 2020-2024

Desa
• Institusi Sehat
Kawasan Sehat Pemerintah
• Institusi Swasta Kec.
GERMAS
2020-2024

• Posyandu aktif Desa Sehat


• Posbindu PTM Sehat Kab/Kot
• UKS
a
Tatanan Sehat • Tempat ibadah
Sehat
• Pasar sehat Desa
• Pekerja dan Sehat Kec.
tempat kerja Sehat
• FKTP swasta
UKBM • Puskesmas Desa
Sehat
• dsb
Pelaksanaan Kegiatan

Unit tekni terkait


Peningkatan Edukasi dan
Dire kto rat Pro mke s dan PM Perilaku Sehat Unit tekni terkait
S e bag ai Ko o rdinato r
Pro g ram
Unit tekni terkait
Ak vitas Fisik
Unit tekni terkait GERMAS
KOORDINASI
GERMAS G ERM A S Unit tekni terkait
Bidang
Penyediaan Pengan Sehat
BIDANG KESEHATAN



In t e g r a s i lin t a s p r o g r a m
K o la b o r a s i lin t a s s e k t o r
D u k u n g a n r e g u la s i d a n
dan Perbaikan Gizi Unit tekni terkait
Kesehatan
su m b e rd a y a

Peningkatan Kualitas Unit tekni terkait


Biro Pe re nc anaan dan Lingkungan Unit tekni terkait
Ang g aran
S e bag ai Ko o rdinato r Peningkatan Unit tekni terkait
KOORDINASI Pe re nc anaan dan Evaluas i Pencegahan dan Deteksi
Dini Penyakit Unit tekni terkait

GERMAS Perencanaan dan Evaluasi


KEMENKES • UKBM
Pemberdayaan • Ormas
• Institusi Pendidikan

KEMENTER Advokasi • Kementerian/Lembaga


GERMAS
• Pemerintah Prov/Gubernur
IAN/LEMBA • OPD terkait Lintas Sektor
• Tokoh Nasional
GA
TERKAIT
Kemitraan • Dunia Usaha
• Ormas
• LSM
STRATEGI PENCAPAIAN INDIKATOR GERMAS
ADVOKASI

Kebijakan/Regulasi:
DPR/DPRD, Gubernur, Bupatti, Perda, Pergub/Bub/Walkot,
Wali Kota, Kepala OPD, Camat, SASARA
Keputusan
N
Kepala Desa/Lurah TERSIER Gub/Gub/Walkot/Instruksi
Gub/Bub/Walkot
SASARA
Tenaga Kesehatan, Toma, Toga,
N
SKUNDE Kader, Pendamping Masyarakat,
Interaksi langsung kepada R Ormas, Dunia Usaha dll
masyarakat, sebagai
influense SASARA
N Perubahan Pola Hidup:
PRIMER Selalu olahraga, konsumsi makan
MASYARAKAT sehat, ceck kesehatan, lingkungan
PENGGERAKAN MASYARAKAT sehat dsb
ADVOKASI

upaya strategis yang dilakukan secara kontinyu yang bertujuan untuk


mendapatkan dukungan dan komitmen dari para pengambil
keputusan dalam merumuskan, implementasi dan memantau
kebijakan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (germas).
Dukungan yang dibutuhkan antara lain kebijakan publik
berwawasan kesehatan, pemenuhan sumberdaya kesehatan,
sarana dan prasarana promotif dan preventif dan juga dukungan
dana operasional.
KEMITRAAN
Hubungan kerjasama antara dua pihak atau lebih berdasarkan
kesetaraan, keterbukaan dan saling menguntungkan untuk
mencapai tujuan bersama berdasarkan atas kesepakatan, prinsip dan
peran masing-masing.
Kemitraan merupakan upaya untuk memperluas jejaring kerjasama
dengan berbagai unsur yang terkait untuk mendukung advokasi dan
pemberdayaan masyarakat dalam upaya menuju perubahan perilaku
sehat. Kemitraan dilakukan dengan organisasi profesi kesehatan,
organisasi kemasyarakatan, dunia usaha dan sektor terkait lainnya
KEMITRAAN
GERAKAN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Upaya untuk menciptakan perubahan perilaku, serta membangun daya dan


mengembangkan kemandirian masyarakat dengan menumbuhkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan dalam upaya mewujudkan germas.
Oleh karena permasalahan di masing-masing daerah berbeda maka setiap daerah
dapat mengembangkan strategi pemberdayaan masyarakat sesuai situasi setempat.
Kegiatan- kegiatan dalam pemberdayaan masyarakat antara lain berupa berbagai
bentuk UKBM seperti Posyandu, Posbindu PTM, Poskestren, UKS/M, UKK /
Cerdik di tempat kerja, Prolanis, dll).
PENYEBARLUASAN INFORMASI

Germas harus disebarkan kepada seluruh masyarakat dengan


menggunakan seluruh saluran media informasi termasuk
media penyiaran, media luar ruang, media teknologi
informasi.
Terlebih di era informasi, penggunaan media teknologi
informasi dapat menjangkau sasaran sampai tingkat individu
sehingga diharapkan adanya peningkatan kesadaran masyarakau
untuk berperilaku hidup bersih dan sehat.
PELAPORAN INDIKATOR RPJMN 2020-2024
Alur Pelaporan Indikator Promkes

Perencanaan, Evaluasi dan


Pelaporan BAPPENAS KEMENKES/ BIRO
PERENCANAAN

Koordinasi, Sosialisasi,
DIREKTORATPROMOSI DITJEN/ SETDITJEN UNITUTAMA LAIN
Pendampingan, Monitoring, dan
KESEHATAN DAN PM KESMAS LINGKUP KEMENKES
Pelaporan Indikator RPJMN

K oor dinas i, Sosi alisas i, Pen damping an


DINAS KESEHATAN Pelaksanaan, Monitoring, dan Pelaporan
PROVINSI Indikator RPJMN

DINAS KESEHATAN KABUPATEN Koordinasi, Sosialisasi, Persiapan,


1. Regulasi Germas sesuai Inpres 1 /2017 Pe lak sanaan, da n P el apo ra n
2. Gerakan melibatkan Lintas Sektor
Indikator RPJMN
3. Frekuensi 4 kali dalam 1 tahun

Laporan
OPD OPD OPD OPD
Umpan Balik Gerakan Lintas Sektor

Dilakukan secara berjenjang mulai dari Kabupaten/Kota, Provinsi dan Pusat


setiap 1 (satu) tahun sekali, atau sewaktu-waktu bila diperlukan untuk evaluasi
MEKANISME PELAPORAN

1. Laporan pelaksanaan indikator RPJMN di tingkat kabupaten/kota disusun oleh Dinas Kesehatan
Kab/Kota, untuk selanjutnya disampaikan kepada Dinas Kesehatan Provinsi.
2. Dinas Kesehatan Provinsi melalui menyusun laporan pencapaian indikator RPJMN berdasarkan
laporan Dinas Kesehatan Kab/Kota dan mempertimbangkan hasil evaluasi kegiatan OPD di
tingkat provinsi. Laporan tersebut selanjutnya disampaikan ke Direktorat Promosi Kesehatan dan
PM dengan tembusan Setditjen Kesmas.
3. Direktorat Promosi Kesehatan dan PM mengoordinasikan pelaporan capaian dan evaluasi
indikator RPJMN di daerah.
4. Kementerian PPN/Bappenas selanjutnya menyusun laporan yang mengintegrasikan hasil
pemantauan dan evaluasi di tingkat pusat serta konsolidasi laporan pelaksanaan Germas di
daerah.
5. Direktorat Promosi Kesehatan Selanjutnya melakukan rekapitulasi, analisis dan penyusunan
laporan lebih lanjut. Selanjutnya dibahas dalam evaluasi tingkat Ditjen Kesehatan Masyarakat.
6. Selanjutnya, laporan tahunan capaian indikator RPJMN Promkes dan PM disampaikan kepada
Menteri Kesehatan dan Bappenas paling lambat pada bulan minggu kedua Maret.
WAKTU DAN
MEKANISME PELAPORAN

No Diskripsi Perkiraan Waktu Penanggung Jawab


Penyampaian
1 Penyampaian laporan tahunan pelaksanaan Minggu ke 1 Kadinkes Kabupaten/Kota
Indikator RPJMN oleh Dinas Kesehatan Kab/Kota Bulan Februari
kepada Dinas Kesehatan Provinsi  

2 Penyampaian laporan tahunan pelaksanaan Minggu ke 2 Kadinkes Provinsi


Indikator RPJMN oleh Dinas Kesehatan Provinsi Bulan Februari
kepada Direktorat Promkes dan PM  

3 Konsolidasi Laporan Indikator RPJMN Promkes Minggu ke 1 Direktorat Promkes dan


dan PM Bulan Maret PM
4 Penyampaian laporan tahunan pelaksanaan Minggu ke 2 Direktorat Promkes dan
indikator RPJMN kepada Ditjen Kesmas dan Bulan Maret PM
Bappenas
37

H E A LT H Y L I V I N G - H E A LT H Y S TA R T F R O M M E

THANK YOU
Indikator Direktorat Promkes dan PM tahun 2020-2024
No Indikator Definisi Oprasional Formula Sumber Basel TARGET
Data ine
2020 2021 2022 2023 2024
Data

1 Kabupaten/ko Kabupaten/kota yang menerapkan Jumlah Lap 118


ta yang kebijakan Germas dengan kriteria : Kabupaten/Kota Dinkes K/K 30% 35% 40% 45% 50%
menerapkan 1) Memiliki Kebijakan Germas sesuai yang Prov
kebijakan dengan Inpres no 1 tahun 2017 menerapkan
gerakan (melaksanakan 5 kluster germas) kebijakan
masyarakat 2) Melibatkan lintas sektor, mitra Gerakan
hidup sehat potensial dan atau UKBM Masyarakat
3) Melaksanakan kegiatan massal Hidup Sehat
Germas minimal 4 kali setahun dibagi total
kab/kota
dikalikan 100%
2 Kab/kota Kabupaten/kota yang memiliki posyandu Jumlah Kab/Kota Lap
melaksanakan aktif minimal 80% dari jumlah posyandu. yang memiliki Dinkes 25% 208 288 368 411 411
pembinaan Posyandu aktif adalah posyandu dengan Posyandu aktif Provinsi (asu Kab/kota Kab/kot Kab/kot Kab/ko Kab/kot
posyandu kriteria: minimal 80% dari msi a a ta a
aktif 1) Melakukan kegiatan rutin posyandu total lokus 13
setiap bulan, minimal 8 kali dalam 1 kab/kota stunting Prov
tahun menc
2) Memiliki minimal 5 orang kader apai
3) Melaksanakan Pelayanan KIA, 60%
imunisasi, Gizi, dan Diare, pembagian posy
Vit A (layanan esensial) andu
4) Memilki alat pemantauan aktif)
pertumbuhan/timbangan bada

Anda mungkin juga menyukai