Anda di halaman 1dari 26

KOMPLIKASI DAN

PENANGANAN AWAL
KEGAWATDARURATAN
Dosen Pengampu : Intan Noor Khalifah SST.,MPH
Kelompok 2

01 Anis 05 Fina Nurfaizah

Dea Haniwi
02 Maringgit 06 Hilmatul ‘Azizah

Via Arivia
03 Dede Rima
07 Rahmawati

Denisa Nezaluna
04 Ramadanti
01
Kebijakan Pemerintah
Tentang Kehamilan
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA
NOMOR 97 TAHUN 2014
 Pasal 1 ayat 2 Pelayanan Kesehatan Masa Hamil adalah setiap kegiatan dan/atau
serangkaian kegiatan yang dilakukan sejak terjadinya masa konsepsi hingga melahirkan.

 Pelayanan Kesehatan Masa Hamil Pasal 12


• (1) Pelayanan Kesehatan Masa Hamil bertujuan untuk memenuhi hak setiap ibu hamil
memperoleh pelayanan kesehatan yang berkualitas sehingga mampu menjalani kehamilan
dengan sehat, bersalin dengan selamat, dan melahirkan bayi yang sehat dan berkualitas.
• (2) Pelayanan Kesehatan Masa Hamil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sejak
terjadinya masa konsepsi hingga sebelum mulainya proses persalinan
• (3) Pelayanan Kesehatan Masa Hamil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib dilakukan
melalui pelayanan antenatal terpadu.
Lanjutan...

 (4) Pelayanan antenatal terpadu sebagaimana dimaksud pada ayat (3) merupakan
pelayanan kesehatan komprehensif dan berkualitas yang dilakukan melalui:
a) pemberian pelayanan dan konseling kesehatan termasuk stimulasi dan gizi agar
kehamilan berlangsung sehat dan janinnya lahir sehat dan cerdas;
b) deteksi dini masalah, penyakit dan penyulit/komplikasi kehamilan;
c) penyiapan persalinan yang bersih dan amand. perencanaan antisipasi dan persiapan
dini untuk melakukan rujukan jika terjadi penyulit/komplikasi;
d) penatalaksanaan kasus serta rujukan cepat dan tepat waktu bila diperlukan; dan
e) melibatkan ibu hamil, suami, dan keluarganya dalam menjaga kesehatan dan gizi ibu
hamil, menyiapkan persalinan dan kesiagaan bila terjadi penyulit/komplikasi.
Lanjutan...

Pasal 13
 (1) Pelayanan Kesehatan Masa Hamil dilakukan sekurang-kurangnya 4 (empat) kali
selama masa kehamilan yang dilakukan:
a) 1 (Satu) kali pada trimester pertama;
b) 1 (Satu) kali pada trimester kedua; dan
c) 2 (Dua) kali pada trimester ketiga
 (2) Pelayanan Kesehatan Masa Hamil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi dan kewenangan.
 (3) Pelayanan Kesehatan Masa Hamil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus
dilakukan sesuai standar dan dicatat dalam buku KIA.
 (4) Ketentuan mengenai buku KIA dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
02
PEMANFAATAN
BUKU KIA
Buku KIA
Buku KIA adalah buku yang
berisi catatan kesehatan
ibu mulai dari hamil,
bersalin, nifas, dan catatan
kesehatan ibu dan anak

Isi buku KIA


Terdiri 2 bagian :
Bagian pertama untuk ibu
Bagian kedua untuk anak.
Tujuan KIA

Untuk meningkatkan kualitas pelayanan KIA sehingga


dapat menekan AKI dan AKB di indonesia.

Untuk memudahkan keluarga dalam memahami


informasi kesehatan tentan ibu dan anak yang
tercantum dalam buku KIA

Untuk meningkatkan praktik keluarga dan masyarakat


dan memelihara atau merawat kesehatan ibu dan anak
Manfaat Buku
KIA
Yaitu ibu dan anak mempunyai catatan kesehatan
yang lengkap UMUM

1. Mencatat dan memantau kesehatan ibu dan anak


2. Alat dan komunikasi penyuluhan yang dilengkapi
informasi penting bagi ibu, keluarga dan
masyarakat
KHUSUS
3. Alat untuk mendeteksi secara dini adanya
gangguan atau masalah kesehatan ibu dan anak
4. Sebagai catatan pelayanan gizi dan kesehatan ibu
dan anak
Pemanfaatan Buku KIA

Dibaca dan Dimengerti Jangan Rusak dan Hilang


Untuk menanyakan pada Karena buku KIA berisi
petugas kesehatan tentang informasi penting kesehatan ibu
sesuatu yang tidak hamil dan anak. Serta menjadi
dimengerti. jaminan kesehatan.

Selalu Dibawa Menjelaskan Buku KIA


Pada saat ibu melakukan Untuk meminta penjelasan
kunjungan ke fasilitas pada tenaga kesehatan dan
pelayanan kesehatan dan kader isi buku KIA kepada
pada saat berkunjung ke ibu dan keluarga dan meminta
posyandu. untuk menerapkannya.
03

Tanda Bahaya
Kehamilan
1. Tidak mau makan dan 4. Beberapa Bagian Tubuh
muntah terus menerus Membengkak
Jika mual muntah pada ibu hamil terjadi terus Jika terjadi pembengkakan pada kaki, tangan
menerus dan berlebihan bisa menjadi tanda bahaya dan wajah disertai dengan pusing kepala, nyeri
pada kehamilan. Karena dapat menyebabkan ulu hati, kejang dan pandangan kabur harus
kekurangan gizi, dehidrasi, dan penurunan segera diwaspadai.
kesadaran.

5. Terjadi Pendaharan
2. Mengalami demam tinggi
Harus mewaspadai jika terjadi. Hal ini karena bisa Hal ini bisa menjadi tanda-tanda
saja demam terjadi karena dipicu adanya infeksi. yang dapat mengancam pada janin
atau ibu.
3. Pergerakkan janin di 6. Air Ketuban Pecah Dini
kandungan Kurang Karena kondisi ini bisa membahayakan
Pergerakkan janin yang kurang aktif atau bahkan kondisi ibu dan bayi. Hal ini dapat
berhenti merupakan tanda bahaya selanjutnya. Hal mempermudah terjadinya infeksi dalam
ini menandakan jika janin mengalami kekurangan kandungan
oksigen atau kekurangan gizi.
A. Tanda Bahaya Pada
Kehamilan Awal
1. Pendarahan 4. keputihan
Sedikit bercak darah masih tergolong normal. Keputihan dalam jumlah normal masih tergolong
Namun, pendarahan berat bisa menjadi tanda wajar. Namun, bisa menjadi indikasi adanya penyakit
keguguran atau ektopik. Apalagi, jika pendarahan jika keluar dalam jumlah yang sangat berlebihan.
yang terjadi disertai kram yang cukup hebat. Keputihan yang tak wajar bisa berdampak pada
kesehatan bayi.
2. Mual Parah
Mual dan muntah adalah masalah yang paling 5. Rasa Terbakar saat Buang Air Kecil
umum diderita ibu hamil. Namun, jangan Ini merupakan tanda umum dari infeksi saluran
disepelakan jika Anda mengalami keadaan yang kemih. Jika tidak ditangani dengan cepat, dapat
parah hingga membuat Anda dehidrasi. meningkatkan risiko kelahiran prematur.
6. Diabetes
3. Panas Tinggi
Ibu hamil yang mengalami masalah kesehatan,
demam mencapai 38 derajat celcius yang disertai
seperti diabetes, penyakit tiroid, tekanan darah
ruam dan nyeri sendi pada ibu hamil bisa menjadi
tinggi, dan asma harus mencatat perubahan kondisi
indikasi infeksi seperti toksoplasma dan
mereka selama kehamilan. Sebab, masalah serius
cytomegalovirus (CMV). CMV merupakan
bisa menghampiri jika penyakit tersebut ada pada
penyebab paling umum dari tuli bawaan.
status tidak terkontrol.
B. Tanda Bahaya Pada
Kehamilan Lanjut
Perdarahan Pervaginam Plasenta Previa
Plasenta previa didefinisikan sebagai
Perdarahan pervaginaan dikatakan tidak
plasenta yang berimplantasi diatas atau
normal bila ada tanda-tanda seperti
mendekati ostium serviks interna.
keluarnya darah merah segar atau
kehitaman dengan bekuan, Ruptur Uteri
perdarahan kadang banyak kadang
Ruptur uteri adalah robeknya dinsing
tidak terus menerus, perdarahan
uterus pada saat kehamilan/ persalinan,
disertai rasa nyeri.
pada saat umur kehamilan lebih dari 28
minggu
Solusio Plasenta
Nyeri Perut Hebat
Pada persalinan normal, plasenta akan Nyeri abdomen yang mengindikasikan
lepas setelah bayi lahir, namun mengancam jiwa adalah nyeri perut yang hebat,
karena keadaan abnormal menetap dan tidak hilang setelah beristirahat,
plasenta dapat lepas sebelum terkadang dapat disertai dengan perdarahan lewat
waktunya atau yang disebut jalan lahir
solusio plasenta.
Lanjutan...
Hampir separuh dari ibu-ibu hamil akan mengalami bengkak yang
Bengkak Pada normal pada kaki yang biasanya muncul pada sore hari dan biasanya
Muka dan hilang setelah beristirahat atau dengan meninggikan kaki lebih tinggi
Ekstremitas daripada kepala

Dinamakan ketuban pecah sebelum waktunya apabila terjadi sebelum


persalinan yang disebabkan karena berkurangnya kekuatan membran/
peningkatan tekanan uteri yang juga dapat disebabkan adanya infeksi
Ketuban Pecah yang dapat berasal dari vagina dan serviks yang dapat dinilai dari
cairan ketuban di vagina. Pecahnya selaput ketuban
Dini
dapat terjadi pada kehamilan 37 minggu preterm maupun
kehamilan aterm.

Jika suhu ibu hamil berada pada > 38°C dalam kehamilan, ini
Demam Tinggi menandakan ibu dalam masalah. Demam pada kehamilan merupakan
manifestasi tanda gejala infeksi kehamlan.
Deteksi Dini
Terhadap
Komplikasi Ibu Dan
Janin Menggunakan
KSPR Dan KPPS
PENGERTIAN
Pengertian KSPR Pengertian KPPS
Kartu Skor Poedji Rochjati (KSPR) yaitu KPPS adalah Kartu Prakiraan Persalinan
berupa kartu skor yang digunakan ‘Soedarto’. KPPS digunakan untuk
sebagai alat skrining antenatal berbasis skrinning atau deteksi dini menentukan
keluarga guna menemukan faktor risiko jenis persalinan dan tempat persalinan
ibu hamil, yang selanjutnya dilakukan yang tepat bagi ibu hamil.
upaya terpadu untuk menghindari dan
mencegah kemungkinan terjadinya
upaya komplikasi obtetrik pada saat
persalinan.
Cara untuk Mendeteksi Dini Kehamilan
Beresiko Menggunakan KSPR
Dibagi menjadi tiga kelompok

2. Kehamilan Resiko
Tinggi (KRT)
1. Kehamilan Resiko 3. Kehamilan Resiko
Rendah (KRR) Sangat Tinggi
(KRST)
— METODE DETEKSI DINI
KPPS

Metode KPPS ini dilakukan dengan cara


pengkuran panjang telapak kaki kanan
dan tinggi fundus uteri. Hal ini untuk
menentukan terjadinya kesempitan
panggul.
1. Ibu Hamil dalam posisi berdiri tanpa alas kaki
2. Alat ukur yang dibutuhkan: pita pengukur (meteran) Pengukuran
3. cara pengukuran: dari tumit sampai ke ujung jari kaki
kanan terpanjang Telapak Kaki
4. hasil di Plot pada sumbu “panjang kaki kanan” Kanan
Dari hasil analisis dapat disimpulkan:
1. Ada korelasi positif antara panjang telapak kaki, dengan kejadian
pangul sempit yang ditunjukkan dengan nilai (r =0,484).
2. Tinggi badan dan jenis persalinan berhubungan dengan kejadian
panggul sempit.
3. Tedapat hubungan kuat antara panjang telapak kaki kanan dengan
panggul sempit.
THANKS
Don’t Need Your Questions. I’m Not A
Profesor. – NCT, Make A Wish

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics
& images by Freepik
Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai