Anda di halaman 1dari 32

PENYAKIT

KARANTINA

dr. Rudy Afriant, SpPD-KHOM


Pengertian Karantina

KARANTINA ADALAH PEMBATASAN AKTIVITAS ORANG


SEHAT ATAU BINATANG YANG TELAH TERPAJAN
(EXPOSED) KASUS PENYAKIT MENULAR TERTENTU.
UNTUK MENCEGAH PENYEBARAN PENYAKIT LEBIH
LANJUT.
Tujuan Karantina

• Menolak dan mencegah masuk dan keluarnya


penyakit karantina dengan sarana angkutan
darat, laut dan udara.
Dasar Hukum & Pengertian

• UU No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan


Dalam Undang-undang Pokok Kesehatan pasal 6 sub
3 tercantum kewajiban  mencegah penyakit
menular dengan usaha karantina.

UU No. 1 Tahun 1962 Tentang Karantina Laut


UU No. 2 Tahun 1962 Tentang Karantina Udara
UU No. 4 tahun 1984 tentang Wabah Penyakit
Menular
Jenis Penyakit Karantina

• Berdasarkan Pasal 1 Ayat (1) UU No. 1 dan UU No. 2 Tahun


1962 Tentang Karantina Laut dan Karantina Udara,
Penyakit Karantina ada 6 Jenis Penyakit.

• Jenis-jenis Penyakit Karantina (6 Penyakit)


1. Pes (Plague);
2. Kolera (Cholera)
3. Demam kuning
4. Cacar (smallpox)
5. Tifus bercak wabahi - Typhus exanthematicus infectiosa
(Louse borne typhus)
6. Demam balik-balik (Louse borne Relapsing fever)
Usaha Karantina

• Yang disebut usaha karantina ialah tindakan-tindakan


untuk mencegah penjalaran sesuatu penyakit yang
dibawa oleh seorang yang baru masuk wilayah Indonesia
dengan alat-alat pengangkutan Darat, Laut dan Udara.
(Penjelasan UU No. 1 dan UU No. 2)
Tindakan Khusus Terhadap Penyakit
Karantina
• Tindakan terhadap penyakit karantina dilakukan oleh
dokter pelabuhan.

• Baik Instansi pemerintah maupun swasta memberi


bantuannya jika diminta dokter pelabuhan utk
melaksanakan tindakan tsb.
Suatu pelabuhan/wilayah dinyatakan
terjangkit penyakit karantina apabila pd
pelabuhan atau wilayah itu terdapat:

• Seorang penderita penyakit karantina yg bkn berasal dari


wilayah itu /luar pelabuhan
• Tikus berpenyakit pes
• Binatang yang bertulang punggung dan mengandung
virus demam kuning yang aktif
• Wabah demam kuning
PES
Penyakit Pes

• Penyebab : Bakteri Yersinia pestis


• Gejala Klinis :
– Gejala Umum : Demam
– Gejala Khusus :
• pembesaran kelenjar getah bening paling
sering di daerah selangkang/inguinal,
paling jarang terjadi di daerah ketiak.

• pes paru (batuk berdahak bercak darah,


sesak nafas, lemah, gagal nafas, efusi
pleura)
Penyakit Pes
• Masa Inkubasi : 1 - 7 hari

• Cara Penularan :
– Gigitan kutu tikus (Xenopsylla Chepsis),
gigitan atau cakaran kucing
– Gigitan kutu manusia
Pengawasan Penderita, Kontak dan Lingk
sekitar
• Laporkan kpd institusi kesehatan setempat.
• Isolasi:
– bersihkan penderita, pakaian dan barang2 dari kutu
dengan insektisida kutu
– Rujuk ke RS
– Lakukan kewaspadaan standar terhadap sekret
penderita dan kemungkinan penyebaran lewat udara
sampai 48 jam setelah terapi efektif selesai
• Disinfeksi serentak :
Dilakukan thdp dahak dan alat-alat tercemar
• Karantina:
kemoprofilaksis dan pengawasan ketat selama 7 hari
terhadap orang yang serumah dan kontak langsung
dengan pes paru
Pengawasan Penderita, Kontak dan Lingk
sekitar

– Investigasi Kontak:
semua orang yang kontak langsung dengan penderita
pes paru

– Investigasi sumber infeksi :


binatang pengerat yang sakit atau mati beserta kutunya.

– Pengobatan spesifik: Streptomycin (obat pilihan utama)


Tindakan International
• Pemerintah melaporkan dlm wkt 24 jam kpd WHO dan
negara tetangga.
• Lakukan semua upaya yg diwajibkan bagi kapal, pesawat
udara atau transportasi darat yg datang dari daerah pes
• Semua kapal hrs bebas dari binatang pengerat
• Bangunan di pelabuhandan bandara hrs bebas dr tikus
• Bagi yg melakukan perjalanan international mewajibkan
utk isolasi slm 6 hr sblm berangkat dihitung dr saat
terakhir terpajan.
Kapal ditetapkan terjangkit pes, jika

• Pd wkt tiba di pelabuhan terdpt penderita pes


atau terdpt tikus pes dikapal.
• Lebih dari enam hari sesudah embarkasi terjd
peristiwa pes.
Cara Pencegahan

- Berikan penyuluhan kpd masyarakat


- Lakukan survei populasi binatang pengerat scr
berkala
- Penanggulangan tikus pd kapal atau dermaga atau
gedung
- Gunakan APD
- Imunisasi aktif dgn vaksin
KOLERA
Penyakit Kolera

• Agen Penyebab : Vibrio Cholera


• serogroup O1, terdiri 2 biotype : 1) Vibrio klasik 2) Vibrio El
Tor yang terdiri dari serotipe Inaba, Ogawa dan Hikojima.
Tahun 1992 muncul serotype baru yang disebut v. cholera
O139

• Reservoir: manusia, zooplankton

• Masa Inkubasi: beberapa jam – 5 hari, umumnya 2-3 hari

• Cara Penularan: melalui makanan dan minuman yang


terkontaminasi secara langsung atau tidak langsung oleh tinja
atau muntahan dari orang yang terinfeksi
Penyakit Kolera

• Masa Menular: beberapa hari setelah sembuh. Pada


penderita ‘carrier’ v. cholera di dalam feses dapat
menetap sampai beberapa bulan.

• Gambaran :
– onset tiba-tiba, diawali dengan mual dan muntah
– diare berat, cair terus menerus seperti air cucian beras,
– tanpa sakit perut,.
– komplikasi : dehidrasi, syok, gagal ginjal akut.
Pengawasan Penderita, kontak atau lingk
Sekitarnya

• Laporkan kpd Instansi kesehatan setempat.

• Isolasi: perawatan di RS dengan melaksanakan


kewaspadaan diperlukan utk pasien berat.

• Disinfeksi Serentak : terhadap tinja, muntahan dan linen


dengan pemanasan, dan melakukan pembersihan
menyeluruh.

• Pengobatan
1. Terapi rehidrasi agresif
2. antibiotika yang tepat (pilihan: gol kuinolon, spt
ciprofloxacin,levofloxacin)
3. Pengobatan komplikasi.
• Managemen Kontak:
surveilans terhadap orang yang mengkonsumsi minuman
dan makanan yang sama dengan penderita, selama 5
hari setelah kontak terakhir.
Jika ada kemungkinan adanya penularan sekunder dalam
rumah tangga diberikan terapi kemoprofilaksis.

• Investigasi Sumber Infeksi : ditanyakan tentang


masukan makanan dan minuman dalam 5 hari sebelum
sakit. Pencarian dengan mengkultur tinja disarankan
untuk anggota rumah tangga atau yang kemungkinan
terpajan dari satu sumber (common source) di daerah
yang sebelumnya tidak terinfeksi.
Tindakan International

• Pemerintah suatu negara hrs melapor kpd WHO dan


negara tetangga.
• Pelancong international imunisasi dengan vaksin oral
dianjurkan untuk yang akan bepergian dari negara maju
ke negara endemis atau negara yang sedang mengalami
wabah kolera.
• Peraturan kesehatan International menyatakan bahwa :
orang yang melakukan perjalanan internasional dan
datang dari daerah terjangkit kolera yang masih dalam
masa inkubasi dan orang yang menunjukkan gejala kolera
harus menyerahkan tinjanya untuk dilakukan pemeriksaan.
Kapal ditetapkan Terjangkit Kolera,
jika
• Pada wkt tiba di pelabuhan terdpt penderita kolera di
dalamnya
• Dalam 5 hr sblm tiba di pelabuhan terdpt penderita
kolera di dalamnya.
Tindakan Pencegahan

•  imunisasi aktif :
– vaksin kuman yang dimatikan dan disuntikkan saat
wabah kurang efektif, memberikan perlindungan
parsial 50% kasus dalam waktu hanya 3-6 bulan

– vaksin oral, dapat menghasilkan antibody dengan


kadar tinggi yang dapat melindungi sampai beberapa
bulan.

.
YELLOW FEVER
Penyakit Yellow Fever

• Etiologi : Flavivirus

• Cara Penularan :
– Siklus penularan di hutan reservoarnya adalah primata
dan nyamuk Haemogogus.
– Siklus penularan di kota adalah manusia dan nyamuk
Aedes aegypty.

• Masa inkubasi : 3 hingga 6 hari.


Penyakit Yellow Fever

• Gejala Klinis :
Merupakan infeksi virus akut dengan durasi pendek dan
mortalitas yang bervariasi.

Demam mendadak, menggigil, dan nyeri punggung, mual


dan muntah.
Denyut nadi lemah dan pelan walau suhu meningkat.
Pengawasan penderita

• Isolasi : kewaspadaan universal terhadap darah


dan cairan tubuh paling sedikit sampai 5 hari
setelah sakit, penderita dihindari dari gigitan
nyamuk
• Desinfeksi serentak : tidak dilakukan
desinfeksi. Rumah penderita dan sekitarnya
disemprot dengan insektisida efektif.
• Imunisasi : bagi mereka yang kontak dengan
penderita sebelumnya.
• Investigasi terhadap kontak dan sumber
infeksi di semua tempat yang dikunjungi
penderita 3 – 6 hari sebelum mereka sakit.
Tindakan International
– Segera laporkan kpd WHO dan negara tetangga

– Karantina thdp hewan


Monyet yg datang dari daerah endemis. Dilakukan
karantina slm 7 hr stlh meninggalkan daerah endemis.

– Perjalanan International :
Mereka yang datang dari daerah endemis Afrika dan
Amerika Selatan diwajibkan memiliki sertifikat vaksinasi
yang masih berlaku, bila belum diimunisasi, perlu
dilakukan selama 6 hari sebelum diijinkan melanjutkan
perjalanannya.
Demikian juga mereka yang akan berkunjung ke daerah
endemis perlu diberikan imunisasi sebelumnya.
(International Certificate of Vaccination (ICV) untuk
demam kuning berlaku mulai 10 hari sampai 10 tahun
setelah imunisasi. )
Kapal ditetapkan Terjangkit demam
kuning, jika
• Pada wkt tiba di pelabuhan terdpt penderita
demam kuning di dalamnya.
• Di dalam perjlanan terdpt peristiwa demam
kuning di dalamnya
Cara Pencegahan

– Pencegahan : Imunisasi aktif bagi semua orang (bayi 9


bulan ke atas) yang oleh karena tempat tinggal,
pekerjaan dan perjalanan berisiko terpajan infeksi.
Antibodi terbentuk 7-10 hari setelah imunisasi.

– Pembasmian nyamuk aedes aegypti

Anda mungkin juga menyukai