Anda di halaman 1dari 11

Asuhan Keperawatan Anak

Pada An. S Dengan Pharingitis


di Rumah Sakit KARTINI
 KELOMPOK 4 :
1. Alif Triayuningsi (202107057)
2. Rista Setia Rini (202107051)
3. Febri Putri Pertiwi (202107069)
4. Alya Paramuditha (202107063)
5. Maslikah (202107093)
6. Tri Sulistiyo Indramawan (202107075)
Pengkajian keperawatan
Diagnosa Medis : Pharingitis
Tanggal pengkajian : 01 Desember 2021

A. Identitas Pasien
Nama : An. S
Umur : 12 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku/Bangsa : Indonesia
Bahasa : Jawa
Pekerjaan : Pelajar
Status : Belum Menikah
Alamat : Jl. Masjid No.14 Mojosari
Nama Orang tua : Tn. A
Pekerjaan : Swasta
B. STATUS KESEHATAN

1. KELUHAN UTAMA

Ayah pasien mengatakan pasien demam 3 hari

2. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG

Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 01 Desember 2021 ayah px mengatakan pasien demam kurang lebih 3 hari, mual, muntah. Ayah
px mengatakan anaknya sering tidak mau makan. Ayah px mengatakan anaknya tidak nafsu makan, sehari menghabiskan 3-4 sendok nasi. Px
dirumah biasanya minum -+ 1000cc/hari dengan jenis air putih dan susu. Ayah px mengatakan BAK sebelum sakit -+ 4-5 x/hari dan BAB 1-
2x/hari dengan feses lunak. Selama sakit px BAK 1-2x/hari dan BAB 1x/hari dengan feses lembek. Sebelum sakit px mengatakan tidur -+7-8
jam. Selama sakit px mengatakan tidur sedikit terganggu karena mengeluh demam dan menggigil. Px juga sempat berobat ke IGD RS Kartini
Pada tanggal 27 November 2021. saat dilakukan pengkajian didapatkan wajah kemerahan, terasa panas, mata berkaca-kaca. Dengan vital sign
TD: 92/58, RR: 23x/menit, N: 100x/menit, S: 38,5°C , Spo2: 98% spontan

3. RIWAYAT KESEHATAN DAHULU

Ayah px mengatakan anaknya memiliki Riwayat penyakit Pharingitis

4. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

px mengatakan keluarga tidak memiliki penyakit yang dialami px saat ini


C. POLA KESEHATAN FUNGSIONAL ATAU POLA GORDON
1. Pola Persepsi Kesehatan dan Managemen Kesehatan
Ayah px mengatakan menjaga kesehatan itu penting. Jika px sakit segera dibawa ke dokter.
2. Pola Nutrisi Metabolik
Ayah px mengatakan anaknya tidak nafsu makan, sehari menghabiskan 3-4 sendok nasi. Px dirumah biasanya minum -
+1000cc/hari dengan jenis air putih dan susu.
3. Pola Eliminasi
Ayah px mengatakan BAK sebelum sakit -+4-5x/hari dan BAB 1-2x/hari dengan feses lunak. Selama sakit px BAK 1-
2x/hari dan BAB 1-x/hari dengan feses lembek.
4. Pola Aktivitas dan Latihan
Ayah px mengatakan, px sehari-hari masih bersekolah, biasanya pulang sekolah bermain Bersama temannya sebentar
kemudian tidur siang, dan ada waktu luang digunakan untuk kumpul bersama keluarga dan belajar.
5. Pola Tidur dan Istirahat
Sebelum sakit px mengatakan tidur -+7-8jam. Selama sakit px mengatakan tidur sedikit terganggu karena mengeluh
demam dan menggigil.
6. Pola Persepsi Kognitif
Ayah px mengatakan sedikit mengetahui tentang penyakitnya, sebelumnya px mempunyai Riwayat Pharingitis, px
mengatakan sudah 3 hari merasakan demam naik turun. Suhu tubuh 38,5°C
7. Pola Persepsi Konsep Diri
Ayah px mengatakan menerima keadaan saat ini. Ayah px mengatakan harus cepat sembuh supaya bisa berkumpul
lagi bersama keluarga dan teman-temannya.
8. Pola Peran dan Hubungan
Px berperan sebagai anak yang dilahirkan pada keluarga yang cukup, hubungan dengan keluargabaik begitu juga
dengan lingkungan.
9. Pola Seksualitas
Px masih berusia 12 tahun berjenis kelamin perempuan dan masih bersekolah
10. Pola Koping dan Toleransi Stress
Ayah px mengatakan biasanya ada kesalahfahaman dengan teman sebaya sehingga px membicarakan dengan
keluarga jika ada masalah
11. Pola Nilai dan Kepercayaan
Ayah px mengatakan tetap berdoa supaya diberikan kesembuhan dan bisa berkumpul Kembali dengan keluarga dan
teman sebayanya. Px mengatakan menjalankan ibadahb yang telah diajarkan orang tuan dan disekolah.
D. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum
TD : 92/58 mm/Hg RR : 23x/menit SPO2 : 98%
N : 100x/menit S : 38,5°C BB : 34,5 kg
2. Kepala
Bentuk kepala mesocepal, tidak ada jejas, rambut hitam bersih, konjungtiva tidak anemis, hidung tidak
adanya abses ataupun luka dan tidak ada pembesaran polip, keadaan telinga tidak ada serumen (bersih),
simetris, tidak ada gangguan pada pendengaran, keadaan mulut bibir kering, tidak ada stomatitis.
3. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
4. Dada
Paru-paru
Inspeksi : Simetris, tidak ada retraksi dada
Palpasi : Teraba getar vocal fremitus
Perkusi : Sonor
Auskultasi : Vesikuler tidak ada suara nafas tambahan
Jantung
Inspeksi : tidak tampak Ictus Cordis
Palpasi : Teraba Ictus Cordis
Perkusi : Redup
Auskultasi : S1 S2 regular

Abdomen
Inspeksi : Tidak tampak oedema ataupun luka
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Bising Usus 20x/menit

Ekstremitas
Atas : terpasang infus pada tangan kanan RL 18 tts/m
Bawah : tidak tampak oedema ataupun luka, akral teraba hangat
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Satuan Normal

Hemoglobin 11,2 g/dl 11,5-13,5


Hematokrit 35,2 % 42-52
Leukosit 16,8 ribu/mm3 4-10
Trombosit 334 ribu/uL 150-450

Terapi :
 Inj Ceftriaxon 2x500 mg
 Inj Santagesic 175 mg (ekstra) k/p
 Inj Ondancentron 2 mg bila muntah
 Paracetamol syr 3xcth 1 ½
 Inf RL 18 tts/m
F. ANALISA DATA

DATA ETIOLOGI MASALAH

Infeksi Hipertermi
DS :
Ayah px mengatakan anaknya demam dan
Virus masuk ke pembuluh darah
menggigil

Pengeluaran endotoksin

DO :
Merangsang hipotalamus
- Keadaan umum : lemah
- TD : 92/58
Proses inflamasi
- Nadi : 100x/menit
- Suhu : 38,5°C
Respon tubuh
- RR : 23x/menit
- Px tampak menggigil
Hipertermi
- Wajah kemerahan
- Kulit terasa panas
G. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Hipertermi berhubungan dengan masuknya agen infeksius ke dalam tubuh


H. INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi
Keperawatan Hasil (SIKI)
(SDKI) (SLKI)
Managemen Hipertermi
Setelah dilakukan intervensi
Hipertermi berhubungan Observasi :
selama 1x24 jam diharapkan
dengan masuknya agen suhu tubuh berada pada 1. Identifikasi penyebab hipertermia

infeksius ke dalam sistem rentang normal dengan 2. Monitor suhu tubuh


kriteria hasil : 3. Monitor kadar elektrolit
tubuh
1. Suhu tubuh normal 4. Monitor keluaran urin

(36,5-37,5°C) 5. Monitor komplikasi akibat hipertermia


Terapeutik :
2. Menggigil menururn (5)
6. Sediakan lingkungan yang dingin
3. Suhu tubuh membaik (5) 7. Longgarkan atau lepaskan pakaian
8. Basahi dan kipasi permukaan tubuh
9. Berikan cairan oral
10. Ganti linen setiap hari atau lebih sering jika mengalami hiperhidosis (keringat
berlebih)
11. Hindari pemberian antipiretik atau aspirin
12. Berikan Oksigen jika perlu

Anda mungkin juga menyukai