Anda di halaman 1dari 13

URBANISASI

SEBAGAI
PERMASALAHAN
KOTA
WILAYAH WILAYAH
MIGRASI
A B

APA ITU
URBANISASI ? - SUBURBANISASI
- KONTRA URBANISASI
- URBANISASI

Urbanisasi merupakan salah satu isu utama dalam permasalahan


perkotaan terutama di Negara Berkembang (developing countries)
 Secara Umum : Proses migrasi/ perpindahan penduduk desa ke kota
 Sugiono Soetomo (2012) : Proses perubahan kehidupan dan tempat bagi
terwujudnya masyarakat dan bentuk perkotaan yang berbeda dengan
pedesaan, dalam konteks ekonomi, soial, dan mentalitas masyarakat.
 Alain Garnier (1984) : Proses pengembangan dan konsentrasi ruang
terbangun yang dicirikan oleh pergerakan migrasi penduduk dari lokasi
kecil pedesaan ke lokasi besar perkotaan.

DEFINISI  Paul Knox (1994) : Proses perubahan jumlah, kepadatan, dan komposisi
populasi, struktur ekonomi, dan perilaku manusia.
 URBANISASI secara lebih luas :
Karakter desa – karakter kota “semakin tinggi tingkat
Pergeseran masyarakat desa – kota perekonomian suatu
Masyarakat agraris – non agraris daerah semakin tinggi
Involusi – evolusi sector informal pula urbanisasi di daerah
Masyarakat tradisional – modern tersebut”
Kehidupan bazar – kapitalis
Cara pandang masyarakat pedesaan
 URBANISASI : Proses berpindahnya penduduk pedesaan menuju
perkotaan sebagai satu pusat aktivitas
 SUBURBANISASI : Perkembangan suatu kota yang
mempengaruhi wilayah di sekitarnya sehingga menjadi daya tarik
PROSES/ untuk datang ke kota

TAHAPAN  DISURBANISASI : Penurunan aktivitas penduduk dan ekonomi


akibat semakin minimnya lapangan pekerjaan di kota
 REURBANISASI : Dibangunnya pusat-pusat aktivitas baru yang
akan menjadi daya tarik kembali dengan aglomerasi yang lebih
rendah
URBA
PUSH FACTORS PULL FACTORS
NISASI

FAKTOR  Terbatasnya lapangan  Lapangan pekerjaan lebih


URBANISASI pekerjaan luas
 Upah kerja yang minim  Upah kerja lebih menjanjikan
 Keterbatasan sarana dan  Ketersediaan sarana dan
prasarana prasarana penunjang yang
lebih memadai
 Kehidupan pedesaan yang
cenderung monoton  Kota sebagai pusat aktivitas
lebih menarik untuk
kehidupan sosial
POSITIF NEGATIF
 Bagi desa padat penduduk dapat  Berkurangnya tenaga kerja untuk
mengurangi kepadatan penduduk mengolah pertanian
 Meningkatkan kesejahteraan
 Perilaku tidak sesuai dengan norma
DAMPAK penduduk melalui kiriman keluarga
akibat pengaruh perkotaan
yang bekerja di kota
BAGI DESA  Mendorong pembangunan desa  Kehilangan penduduk yang
 Mengurangi jumlah pengangguran berpotensi dan berkualitas
NEGATIF
 Munculnya permukiman dan Kawasan
kumuh
 Terjadinya kerusakan lingkungan hidup
POSITIF
 Peningkatan angka kemiskinan di
 Kota dapat memenuhi kebutuhan
perkotaan
jumlah tenaga kerja
 Semakin banyak sumber daya  Terjadinya kesenjangan antara kota

DAMPAK manusia yang berpotensi dan dengan desa maupun kota kecil dengan
kota besar
berkualitas
BAGI KOTA  Mempengaruhi tata ruang perkotaan
 Menimbulkan konflik sosial

Dampak negative Urbanisasi yang demikian merupakan cerminan kegagalan


pembangunan nasional dalam proses pengembangan kota. Tujuan utama
pembangunan kota adalah untuk membangun karakter manusia agar tercapai
kebahagiaan dan keserasian dalam kehidupan kota (urbanism).
 Isu URBANISASI pada perkotaan di negara berkembang maupun
negara maju berakibat pada morfologi kota yang memiliki dua
karakteristik (dualistic/ dualism) :
 Masyarakat tradisional – modern
 Masyarakat pedesaan – kekotaan
IMPLIKASI  Kualitas tinggi – kumuh
 Kota teratur – tidak teratur

 Modernisasi menciptakan perkembangan kota yang bergerak


vertical (masyarakat berevolusi) maupun horizontal (masyarakat
berinvolusi).
 Pada era ORDE BARU, pembangunan bersifat sentralistis (liberal).
 Kebijakan ekomoni makro (kota sebagai pusat ekonomi) mendorong orang
dari desa berbondong-bondong menuju perkotaan.
 Hal tersebut rentan terhadap arus globalisasi dan modernisasi yang
BAGAIMANA berkembang pesat, dinamis, dan terbuka.
URBANISASI  Pada era REFORMASI, paradigma lama digantikan dengan yang baru,
DI bersifat desentralistis, demokratis, dan melibatkan partisipasi masyarakat.
 PARTISIPASI MASYARAKAT = KONTROL PEMBANGUNAN =
INDONESIA? SUSTAINABLE DEVELOPMENT
 SUSTAINABLE DEVELOPMENT diperlukan demi kelangsungan kehidupan
kota (urbanism) – keberlanjutan ekosistem yang di dalamnya terdapat
manusia sebagai penghuni dan alam sebagai tempat penunjang kehidupan.
Proyeksi Penduduk Indonesia
90%

80%

70%

60%

BAGAIMANA 50%

40%

URBANISASI 30%

DI 20%

10%

INDONESIA? 0%
2005 2010 2015 2020 2025 2030 2035 2040 2045

Penduduk Kota Penduduk Desa

Source : BPS-BAPPENAS-UNFPA (2005)

 Tingkat pertumbuhan 2,75% per tahun


 2025 diproyeksikan 68% penduduk tinggal di perkotaan dengan 80%
penduduk perkotaan di Jakarta, DIY, Jawa Barat, dan Banten
 Tata ruang bukan hanya suatu hal yang mengatur mengenai kepemilikan
ruang (lahan).
 Pada hakikatnya tata ruang perlu dipahami sebagai pemanfaatan ruang
dimana mengatur yang di darat, laut, maupun udara.
 Pemanfaatan ruang perlu dipahami dengan baik dan perlu diatur dengan
IMPLIKASI baik pula agar tidak terjadi kepentingan konflik.

DALAM  CONTOH :
TATA RUANG? Akibat adanya urbanisasi yang tidak terkontrol, penduduk pedesaan yang
tidak mampu memiliki hunian layak dan pada dasarnya tentu memerlukan
tempat tinggal akhirnya memaksakan segala cara untuk memiliki rumah
yang dibangun pada lokasi yang tidak sesuai dengan peruntukan. Seperti
timbul permukiman kumuh di bantaran sungai , pinggiran rel kereta api,
dan bangunan rumah di atas lahan yang seharusnya hijau.
 Pengendalian pemanfaatan ruang melalui RDTR dan PZ
 Pemerataan pembangunan kota dan desa
 Membangun pusat kegiatan ekonomi baru pada setiap daerah sehingga
merangsang pertumbuhan ekonomi
 Menciptakan lapangan kerja di pedesaan
 Meningkatkan sarana dan prasarana desa seperti Pendidikan, kesehatan,
dan infrastruktur lainnya.
 Pengawasan pembangunan yang melibatkan partisipasi masyarakat
SOLUSI  Membangn Kawasan industry dan Kawasan ekonomi khusus pada daerah
bukan kota besar

GOALS :
“TERWUJUDNYA PEMBANGUNAN YANG BERKELANJUTAN DAN KOTA
YANG LAYAK HUNI BAGI MANUSIA YANG SESUAI DENGAN KAIDAH
EKOLOGI KEHIDUPAN YANG SERASI DAN SEIMBANG ANTARA
KEBUTUHAN MATERIIL DAN NON MATERIIL”
SUMBER :
Agustin, Dara P. Dalam radarplanologi.com, diakses 30 Juli 2019.
Andriyadi, R. Dalam unggahan di Youtube, diakses 31 Juli 2019.
Pratama, M. Arszandi, dkk. 2015. Menata Kota Melalui Rencana
Detail Tata Ruang. Yogyakarta : ANDI.
SEKIAN Soetomo, S. 2018. Urbanisasi dan Morfologi, Proses Perkembangan
DAN Peradaban dan Wadah Ruangnya menuju Ruang yang Manusiawi
(Edisi 3). Yogyakarta : Mobius
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai