Anda di halaman 1dari 23

Kelompok 6

Nama:
1. Abdullah
2. Ardis Laily Zakiya
3.Erta Aprilian
4.M Fatuddin Yusuf
5. Tantri Murti Sari
Dampak Positif dan Negatif
Perkembangan ilmu Teknologi
Bagi
Umat Islam
Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK) disatu sisi memang
berdampak positif. Yakni dapat memperbaiki
kualitas hidup manusia. Berbagai sarana
modern industri, komunikasi, dan
transportasi, terbukti sangat bermanfaat.
Contohnya: Dengan ditemukannya mesin
jahit, dalam satu menit bisa dilakukan sekitar
7000 tusukan jarum jahit. Bandingkan kalau
kita menjahit dengan tangan, hanya bisa 23
tusukan permenit
Tapi disisi lain, tak jarang IPTEK
berdampak negatif karena merugikan
dan membahayakan kehidupan
martabat manusia. Bom atom telah
menewaskan ratusan ribu manusia di
Hiroshima dan Nagasaki pada tahun
1945. Disinilah, peran agama sebagai
pedoman hidup menjadi sangat
penting untuk ditengok kembali. 
Dampak Positif dari
perkembangan
teknologi bagi umat
islam
a.  Memperoleh Kemudahan
Memperoleh kemudahan dalam hidup dengan
mengembangkan potensi diri dan dengan memanfaatkan segala
yang Allah tundukkan bagi manusia di alam ini sejalan dengan
kehendak Allah. Allah menghendaki manusia memperoleh
kemudahan, dan tidak menghendaki menghadapi kesusahan
hidup. Hal itu dinyatakan oleh Allah dalam firman-Nya:

)185 : ‫ِر ْي ُد هللاُ ِب ُك ُم ا ْل ُي ْس َر َوالَ ُي ِر ْي ُد ِب ُك ُم ا ْل ُع ْس َر … (البقرة‬


Artinya:      “Allah menghendaki kemudahan bagimu, 
dan tidak menghendaki kesukaran bagimu” (QS. Al-
Baqarah (2) :185).

Allah menyatakan, bahwa memang Allah sengaja


memberikan berbagai kemudahan kepada manusia agar
manusia hidup dengan mudah.
b. Mengenal dan Mengagungkan
Allah.
Ketika pertama manusia mengembangkan teknologi
bangunan, manusia telah diberikan contoh langit yang
tinggi, yang luas dan kokoh, yang tidak takut akan
runtuh. Begitu pula ketika manusia mengembangkan
teknologi pesawat udara, Allah telah memberikan
contoh bagaimana burung bisa terbang di angkasa
dengan stabil, mampu mempertahankan
keseimbangan tanpa takut jatuh, dan lain sebagainya.
Karena itu ketika menerangkan berbagai struktur di
alam ini, Allah menyatakan bahwa semua itu menjadi
pelajaran bagi manusia untuk lebih mengenal dan
mengangungkan Allah penciptanya.
c. Meningkatkan Kualitas Pengabdian Kepada Allah
Manusia diciptakan oleh Allah hanyalah untuk mengabdi kepada ‑Nya.
Demikian dinyatakan oleh Allah dalam firman­-Nya:
ُ ‫َو َما َخ َل ْق‬
َ ‫ت ا ْل ِجنَّ َو ْاإلِ ْن‬
)56 : ‫ (الذاريات‬.‫س إِالَّ لِ َي ْع ُبد ُْو ِن‬
Artinya:        “Dan tidaklah Au menciptakan jin dan manusia melainkan
untuk mengabdi kepada-Ku”. (QS. al ‑ Dzariyat (51) : 56).
Teknologi apabila dirancang dan dimanfaatkan secara benar dalam konteks
tugas pengabdian manusia tersebut, maka teknologi diyakini akan mampu
meningkatkan kualitas pengabdiannya kepada Allah. Jam misalnya, adalah
produk teknologi yang dimanfaatkan oleh umat Islam setiap hari untukl
mengetahui waktu-waktu shalat sehingga umat Islam dapat menunaikan
ibadah shalat tepat pada waktunya, begitu pula kompas dimanfaatkan
untuk mengetahui arah kiblat sehingga tidak terjadi salah arah dalam
shalat. Dalam hal produk teknologi pangan, dengan banyaknya produk
makanan yang beredar di masyarakat, kita mampu mengetahui
komponen‑komponen yang dipergunakan sebagai bahan, proses
pembuatannya, sehingga kita dapat mengetahui apakah makanan yang kita
konsumsi itu halal atau haram, begitu pula dengan produk ‑produk
teknologi lainnya.
Apabila berbagai kemajuan yang dicapai manusia diniatkan dan diarahkan
untuk kepentingan peningkatan kualitas pengabdiannya kepada Allah,
maka kemajuan yang dicapai itu tidak membuat manusia menjadi lalai
akan tugas kehidupannya.
d. Memperoleh Kesenangan dan Kebahagiaan Hidup
Kemudahan‑kemudahan yang diperoleh manusia melalui
pemanfaatan teknologi membuat manusia dapat memperoleh
kesenangan dan kebahagiaan hidup serta tetap dalam
koridor kesenangan dan kebahagiaan yang halal, yang
diridhai Allah. Allah tidak menghendaki manusia hidup
susah, tetapi sebaliknya Allah menghendaki manusia hidup
senang, hidup bahagia. Ketika Allah menempatkan Adam
dan istrinya di bumi,
‫س ْب َع‬ َ ‫اء َف‬
َ َّ‫س َّواهُن‬ ِ ‫الس َم‬ ْ ‫ض َج ِم ْي ًعا ُث َّم‬
َّ ‫اس َت َوى إِلَى‬ ِ ‫ِي َخلَ َق َل ُك ْم َما فِي ْاألَ ْر‬
ْ ‫ه َُو ا َّلذ‬
)29 : ‫ (البقرة‬.‫ش ْي ٍء َعلِ ْي ٌم‬ َ ِّ ‫ت َوه َُو ِب ُكل‬ٍ ‫س َم َوا‬
َ
Artinya:        “Dia-lah Alah yang menjadikan segala yang
ada di bumi untuk kamu sekalian dan Dia berkehendak
(menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan
Dia Maha Mengetahui segala sesuatu” (QS. Al-Baqarah (2):
29).
e. Meningkatkan Kemampuan Memanfaatkan Kekayaan Alam
Teknologi meningkatkan kemampuan manusia melakukan eksplorasi kekayaan
alam tersebut secara optimal. Banyak negara, bangsa yang tidak memiliki
kekayaan alam memadai tetapi karena memiliki kemampuan teknologi canggih
hidup lebih sejahtera dibandingkan dengan negara, bangsa yang memiliki
kekayaan alam melimpah tetapi teknologinya tertinggal. Jepang umpamanya,
adalah sebuah negara kecil, yang miskin akan kekayaan alam, tetapi kemajuan
teknologinya tinggi, ia lebih kaya dibandingkan dengan Indonesia yang
kekayaannya melimpah tetapi tertinggal kemajuan teknologinya dibandingkan
dengan Jepang. Masih banyak negara di dunia ini yang kaya seperti Jepang dan
yang tertinggal seperti Indonesia.

Bumi ini Allah ciptakan dengan baik, artinya memiliki kesempurnaan


dankeseimbangan sehingga dapat bertahan dan menyediakan berbagai kebutuhan
hidup manusia. Karena itu Allah mengingatkan agar pemanfaatan kekayaan alam
yang ada di bumi ini jangan sampai mengganggu keseimbangan alam tersebut. Hal
itu Allah ingatkan dalam firman-Nya:
Artinya:      “Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah
(Allah) memperbaikinya, dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak
akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah
amat dekat kepada orang‑orang yang berbuat baik”. (QS. al ‑A’raf (7) : 56).
f.   Menumbuhkan Rasa Syukur Kepada Allah.
Bagi orang beriman, sekecil apapun nikmat yang ia dapatkan dari rezeki halal
yang diberikan Allah kepadanya akan melahirkan rasa syukur kepada ‑Nya
sebagai pemberi nikmat. Apalagi dengan kemajuan teknologi yang mampu
melipat‑gandakan nikmat itu kepadanya, maka rasa syukur kepada‑Nya pun
juga akan berlipat ganda. Rasa syukur kepada Allah yang paling ringan adalah
mengucapkan “alhamdulillahi rabbil ‘alamin “, namun hakikat syukur yang
sebenarnya adalah memanfaatkan nikmat itu secara, benar untuk meningkatkan
ketakwaannya kepada Allah. Karena itu diperlukan tekad, kesungguhan untuk
mewujudkan rasa syukur dalam amal kehidupan secara riil. Allah mengingatkan:
Artinya:      “Dan (ingatlah) tatakala Tuhanmu memaklumkan “Sesungguhnya jika
kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu
mengingkari (nikmat‑Ku), maka sesungguhnya azab‑Ku sangat pedih “. QS.
Ibrahim (14) : 7).
Sekalipun demikian, memang banyak manusia, bahkan kebanyakan manusia
tidak menyadari kalau nikmat itu adalah anugerah Allah sehingga ia tidak
mensyukuri nikmat tersebut. Hal ini juga diingatkan oleh Allah dalam firman-
Nya:
Teknologi membuat manusia semakin mudah meraih keinginannya, semakin
ringan beban hidup yang harus ditanggung, semakin besar hasil yang bisa
diperoleh. Kemudahan, keringanan, dan kenikmatan itu tidak mustahil membuat
manusia semakin lupa kepada Allah, semakin jauh dari-Nya, apabila tidak
disikapi secara cermat dan diiringi dengan iman yang teguh. Karena itu ilmu
pengetahuan dan teknologi harus dilandasi oleh iman agar pemanfaatannya
terarah untuk meningkatkan kualitas takwanya kepada Allah SWT.
Dampak Negatif dari
Perkembangan
Teknologi bagi Umat
Islam
a. Kemerosotan moral di kalangan
warga masyarakat, khususnya di
kalangan remaja dan pelajar.
Kemajuan kehidupan ekonomi yang
terlalu menekankan pada upaya
pemenuhan berbagai keinginan
material, telah menyebabkan sebagian
warga masyarakat menjadi “kaya
dalam materi tetapi miskin dalam
rohani”.
b. Kenakalan dan tindak menyimpang di
kalangan remaja semakin meningkat semakin
lemahnya kewibawaan tradisi-tradisi yang ada
di masyarakat, seperti gotong royong dan
tolong-menolong telah melemahkan kekuatan-
kekuatan sentripetal yang berperan penting
dalam menciptakan kesatuan sosial. Akibat
lanjut bisa dilihat bersama, kenakalan dan
tindak menyimpang di kalangan remaja dan
pelajar semakin meningkat dalam berbagai
bentuknya, seperti perkelahian, corat-coret,
pelanggaran lalu lintas sampai tindak
kejahatan.
c. Pola interaksi antar manusia yang berubah Kehadiran
komputer pada kebanyakan rumah tangga golongan
menengah ke atas telah merubah pola interaksi keluarga.
Komputer yang disambungkan dengan telpon telah
membuka peluang bagi siapa saja untuk berhubungan
dengan dunia luar. Program internet relay chatting
(IRC), internet, dan e-mail telah membuat orang asyik
dengan kehidupannya sendiri. Selain itu tersedianya
berbagai warung internet (warnet) telah memberi
peluang kepada banyak orang yang tidak memiliki
komputer dan saluran internet sendiri untuk
berkomunikasi dengan orang lain melalui internet. Kini
semakin banyak orang yang menghabiskan waktunya
sendirian dengan komputer. Melalui program internet
relay chatting (IRC) anak-anak bisa asyik mengobrol
dengan teman dan orang asing kapan saja.
Kesimpulan
Adapun dampak negatif maupun positif
dalam perkembangan iptek, Kemajuan dalam
bidang iptek telah menimbulkan perubahan
sangat cepat dalam kehidupan umat manusia.
Perubahan ini, selain sangat cepat memiliki
daya jangkau yang amat luas. Hampir tidak
ada segi-segi kehidupan yang tidak tersentuh
oleh perubahan. Perubahan ini pada
kenyataannya telah menimbulkan pergeseran
nilai nilai dalam kehidupan umat manusia,
termasuk di dalamnya nilai-nilai agama,
moral, dan kemanusiaan.

Anda mungkin juga menyukai