Anda di halaman 1dari 9

MANAJEMEN PENYAKIT BERBASIS

WILAYAH PEGUNUNGAN DAN PESISIR

Kelompok V :
1. Daniel Irmanto (202007011014101)
2. Desi Daniel Palulun (20180711014269)
3. Rahel. E.C. Sigalingging (20180711014209)
4. Shara Safitri (20180711014333)
5. Siti Mulyani (20180711014223)
6. Suriani Korwa ( TIDAK AKTIF)
7. Yani Kotouki (20180711014101)
8. Yuniarti Lumban Tobing (20180711014297)
PENENTUAN WILAYAH KERJA

NO NAMA DISTRIK IBU KOTA LUAS WILAYH

1 KURIMA OBOLMA 605 KM2

2 ANGGRUK YAHOLIKMA 440 KM2

3 NINIA NINIA 390

4 SILIMO SILIMO 536

5 SAMANAGE SAMANAGE 361

6 NALCA NALCA 225

7 DEKAI DEKAI 520

8 OBIO OBIO 470

9 SURU-SURU GOFA 431

10 WUSAMA APDAGMA 360

11 AMUMA AMUMA 376

12 MUSAIK USAREGEIK 452

13 PASEMA PASEMA 320

14 HOGIO PAIMA 374

15 MUGI KOSIHUN 311

16 SOBA SOBA 162

17 WERIMA WERIMA 360

18 TANGMA TANGMA 340

19 UKHA UKHA 360

20 PANGGEMA PONTENIKMA 530

21 KOSAREK KOSAREK 350

22 NIPSAN NIPSAN 341

23 UBAHAK UBAHAK 432

24 PRONGGOLI SIWIKMA 330

25 WALMA WALMA 341


26 YAHULIAMBUT SUBUNDALEK 340

27 HEREAPINI HEREAPINI 361

28 UBALIHI WANAM 340

29 TALAMBO LELAMBO 342

30 PULDAMA PULDAMA 272

31 ENDOMEN ENDOMEN 343

32 KONA KONA 126

33 DIRWEMNA DIRWEMNA 170

34 HOLUON HOLUWON 190

35 LOLAT WANIM 341

36 SOLOIKMA WAEWEN 344

37 SELA SELA 354

38 KORUPUN KOROPUN 230

39 LANGDA LANGDA 341

40 BOMELA BOMELA 350

41 SUNTAMON SUNTAMON 331

42 SEREDELA SEREDELA 340

43 SOBAHAM YALISOMON 331

44 KABIANGGAMA KABIANGGAMA 329

45 KWELEMDUA DEBULA 331

46 KWIKMA SILAKMA 351

47 HILIPUK HILIPUK 180

48 DURAM DURAM 100

49 YOGOSEM YOGOSEM 150

50 KAYO KAYO 198

51 SUMO SUMO 350


Penentuan kasus penyakit tidak menular dan atau faktor risiko
yang menjadi prioritas masalah
10 kasus PTM terbanyak di kabupaten Yahukimo

N JENIS PENYAKIT JUMLAH


O
1 Dyspepsia (gangguan pencernaan) 3745
2 Karies gigi 3743
3 Asma 1404
4 Diabetes 1404
5 Penyakit sendi 1020
6 Hipertensi 920
7 Obs. Febris (suhu tubuh diatas 37 derajat) 74
8 Myalgia 61
9 Cepalgia 27
1
0
Gastritis 6
Gambaran proses kejadian penyakit beserta seluruh
factor risiko yang diduga berperan
4. Model gambaran kejadian (patogenesis) dalam teori simpul
simpul 1 simpul 2 simpul 3 simpul 4 simpul 5

sumber penyebab media transmisi variabel suprasistem:


- perilaku pemajanan kejadian penyakit klim = Kabupaten ini tergolong
-Dari bakteri dapat -reaksi bakteri yang masuk beriklim basah dengan curah
Infeksi bakteri H terjadi satu individu -kebiasaan merokok -bakteri menyerang serta hujan tetapi intensitas hujan
pylori ,Gaya ke individu lain merusak dinding sel berlangsung sepanjang tahun
-infeksi dimulai dari
melalui rute fekal- lambung, karena bakteri ini dan tidak menampakkan
hidup,makanan/ perpindahan bakteri dapat hidup didalam asam, perbedaan musim yang jelas
oral maupun oral-
minuman (seperti pada epitel gaster sehingga asam lambung antara musim hujan dan
oral.
kebiasaan kemudian akan terjadi menjadi tidak efektif dalam kemarau.
merokok, -lingkungan, misalnya invasi epitel yang membunuh bakteri, yang Topografi wilayah = (berkaitan
pengaruh lingkungan menyebab nyeri pada dapat menyebabkan
minuman dengan perilaku, karena
sekitar dalam lambung manusia penyakit saluran dimana topografi di kabupaten
berkafein, pengonsumsian pencernaan seperti asam Yahukimo ini rata-rata
beralkohol , makanan dan -perilaku ( seperti gaya lambung. didaerah bersuhu 20,5°C yang
makanan pedas ) minuman hidup) tergolong beriklim basah
dengan curah hujan 21 hari per
bulan, kaitan dengan topografi
dan perilaku yaitu kabupaten
Yahukimo memilih untuk
mengonsumsi minuman
berkafein,beralkohol serta
kebiasaan merokok untuk
menghangatkan tubuh
meraka. )
5. Susunan kegiatan pengendalian tiap simpul berdasarkan model tersebut di atas

simpul 1 simpul 2 simpul 3 simpul 4 simpul 5

 pengobatan atau - mencuci tangan menggunakan - memperbaiki pola makan


membunuh bakteri sabun sebelum makan atau sehat (konsumsi buah
sesudah buang air besar untuk pengobatan dan Menjaga daya
penyebab infeksi di dan sayuran hijau) tahan tubuh pada
lambung membunuh Bakteri Yang pada terapi
rute fekal (melalui tinja) - menerapkan PHBS saat musim hujan
 tidak merokok serta mengubah
- menghindari makanan yang -mengurangi stres
 menghindari dapat menghambat kebiasaan atau
 minuman berkafein penyembuhan seperti perilaku.
dan beralkohol serta makanan pedas dan
makanan pedas dan asam
asam
- melalakukan pengobatan infeksi
 memperbaiki atau H. pylory dengan memberikan
mengatur pola makan jenis antibiotik yang dapat
yang benar. membunuh bakteri.
 DLL.
Manajemen kasus Dypepsia

Manajemen kasus dyspepsia:


 Salah satu penyebab tingginya kasus dyspepsia disebabkan oleh bakteri dan gaya hidup /perilaku =
tidak menerapkan PHBS (yang dapat menimbulkan infeksi bakteri), serta tidak menerapkan pola makan
sehat
 program penanggualangan =Penerapan PHBS
Manajemen Faktor Resiko Dyspepsia
Manajemen faktor risiko dyspepsia :
 Mengurangi faktor risiko seperti menerapkan pola makan sehat, mengurangi minuman berkafein,
bersoda serta beralkohol, mengurangi makanan pedas dan asam ,PHBS, mengurangi stres dan tidak
merokok,
 Edukasi,evaluasi, intervensi perilaku kognitif seperti teknik relaksasi , endoskopi (pemeriksaan
terbaik),

Anda mungkin juga menyukai