MATA KULIAH
BIMBINGAN DAN KONSELING
SEKOLAH MENENGAH
PENGERTIAN BIMBINGAN DAN KONSELING
1. Pengertian Bimbingan
Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang diberikan oleh orang yang ahli kepada seorang atau
beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa; agar orang yang dibimbing dapat
mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri; dengan memanfaatkan kekuatan individu
dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku.
2. Pengertian Konseling
a. Konseling melibatkan dua orang yang saling berinteraksi dengan jalan mengadakan
komunikasi langsung, mengemukakan dan memperhatikan dengan seksama isi
pembicaraan, gerakan-gerakan isyarat, pandangan mata, dan gerakan-gerakan lain
dengan maksud untuk meningkatkan pemahaman kedua belah pihak yang terlibat
di dalam interaksi itu.
b. Model interaksi di dalam konseling itu terbatas pada dimensi verbal, yaitu konselor
dan klien saling berbicara.
c. Interaksi antara konselor dan klien berlangsung dalam waktu yang relatif lama dan
terarah kepada pencapaian tujuan.
d. Tujuan dari hubungan konseling ialah terjadinya perubahan pada tingkah laku klien.
e. Konseling merupakan proses yang dinamis.
f. Konseling didasari atas penerimaan konselor secara wajar tentang diri klien.
Keterangan:
Gambar 1 = Pelayanan bimbingan yang belum mencakup pelayanan konseling
(periode pertama dan kedua)
Gambar 2 = Pelayanan bimbingan yang sudah meliputi pelayanan konseling sebagai salah satu
bentuk pelayanan bimbingan (periode ketiga)
Gambar 3 = Pelayanan bimbingan dan konseling yang saling berhimpitan (periode keempat
dan kelima)
Gambar 4 = Pelayanan konseling yang meliputi seluruh pelayanan yang dahulu disebut
“Bimbingan dan Konseling” (perkembangan yang terakhir).
d. Tujuan Bimbingan dan Konseling
1. Tujuan Umum
Untuk membantu individu memperkembangkan diri secara optimal sesuai dengan tahap
perkembangan dan predisposisi yang dimilikinya (seperti kemampuan dasar dan bakat-bakatnya),
berbagai latar belakang yang ada (seperti latar belakang keluarga, pendidikan, status sosial
ekonomi), serta sesuai dengan tuntutan positif lingkungannya. Dalam kaitan ini, bimbingan
dan konseling membantu individu untuk menjadi insan yang berguna dalam kehidupannya
yang memiliki berbagai wawasan, pandangan, interpretasi, pilihan, penyesuaian,
dan ketrampilan yang tepat berkenaan dengan diri sendiri dan lingkungannya.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus bimbingan dan konseling merupakan penjabaran tujuan umum yang
dikaitkan secara langsung dengan permasalahan yang dialami oleh individu
yang bersangkutan, sesuai dengan kompleksitas permasalahannya.
Masalah-masalah individu bermacam ragam jenis, intensitas, dan sangkut
pautnya, serta masing-masing bersifat unik. Oleh karena itu tujuan khusus bimbingan
dan konseling untuk seorang individu berbeda dari (dan tidak boleh disamakan dengan)
tujuan bimbingan dan konseling untuk individu lainnya.
e. Asas-asas Bimbingan dan Konseling
Asas-asas bimbingan dan konseling yaitu ketentuan-ketentuan yang harus diterapkan
dalam penyelenggaraan layanan.
Adapun asas-asas bimbingan dan konseling yaitu:
Pasien Klien
Resep
1) Meskipun pelayanan BK menjangkau setiap tahap dan bidang perkembangan dan kehidupan
individu, namun bidang bimbingan pada umumnya dibatasi hanya pada hal-hal yang menyangkut
pengaruh kondisi mental dan fisik individu terhadap penyesuaian diri di lingkungannya.
2) Keadaan sosial, ekonomi dan politik yang kurang menguntungkan merupakan faktor
salah-satu pada diri individu dan hal itu semua menuntut perhatian seksama dari
para konselor dalam mengemtaskan masalah klien.
c. Prinsip-prinsip berkenaan dengan program layanan
1) Konselor harus memulai kariernya sejak awal dengan program kerja yang jelas, dan memiliki
kesiapan yang tinggi untuk melaksanakan program tersebut.
6) Konselor harus mampu bekerjasama secara efektif dengan kepala sekolah, memberikan
perhatian dan peka terhadap kebutuhan, harapan, dan kecemasan-kecemasannya.
C. Orientasi dan Ruang Lingkup Bimbingan dan Konseling
Apakah yang menjadi titik berat pandangan atau pusat perhatian konselor terhadap kliennya?
a. Orientasi Perseorangan
b. Orientasi Perkembangan
c. Orientasi Permasalahan
2. Ruang Lingkup Bimbingan dan Konseling
Bidang administrasi
dan supervisi
Tujuan:
Perkembangan optimal setiap siswa
Bidang pengajaran sesuai dengan bakat, kemampuan,
Minat dan nilai.
Bidang bimbingan
2) Tanggung jawab konselor sekolah
b) Tanggung jawab kepada orang tua e) Tanggung jawab kepada diri sendiri
a. Hakekat BK
b. Layanan Orientasi
Layanan orientasi adalah layanan bimbingan yang dilakukan untuk memperkenalkan
siswa/mhs baru dan atau seseorang terhadap lingkungan yang baru dimasukinya.
Individu yang memasuki lingkungan baru perlu segera dan secepat mungkin memahami
lingkungan barunya itu. Hal-hal yang perlu diketahui itu pada garis besarnya adalah
keadaan lingkungan fisik, materi dan kondisi kegiatan, peraturan dan berbagai ketentuan
lainnya, jenis personal yang ada, tugas masing-masing dan saling hubungan diantara
mereka.
1) Kunjungan ke SD pemasok
2) Kunjungan ke SLTP pemesan
3) Malam pertemuan dengan orang tua
4) Staf konselor bertemu dengan guru membicarakan siswa-siswa baru
5) Mengunjungi kelas
6) Memanfaatkan siswa senior
Layanan Orientasi di Luar Sekolah
Demikian juga individu yang memasuki lingkungan baru di luar (seperti pegawai baru,
anggota baru suatu organisasi, bekas narapidana yang kembali ke masyarakat, dan
tidak terkecuali pengantin baru) memerlukan orientasi tentang lingkungan barunya itu.
Dengan orientasi itu proses penyesuaian diri kembali akan memperoleh sokongan yang
amat berarti.
Cara penyajian orientasi di luar sekolah sangat tergantung pada jenis orientasi
yang diperlukan dan siapa yang memerlukannya.
c. Layanan Informasi
3. Setiap individu adalah unik. Pertemuan antara keunikan individu dan variasi kon
disi yang ada di lingkungan dan masyarakat yang lebih luas, diharapkan dapat
menciptakan berbagai kondisi baru baik bagi individu yang bersangkutan maupun
bagi masyarakat, yang semuanya itu sesuai dengan keinginan
individu & masyarakat.
Jenis-jenis Informasi
Ceramah Karyawisata
Konferensi Karier
Diskusi
Buku Panduan
d. Layanan Penempatan dan Penyaluran
Individu sering mengalami kesulitan dalam menentukan pilihan, sehingga tidak sedikit
individu yang bakat, kemampuan minat, dan hobinya tidak tersalurkan
dengan baik. Individu seperti itu tidak mencapai perkembangan secara optimal.
Mereka memerlukan bantuan atau bimbingan dari orang-orang dewasa,
terutama konselor, dalam menyalurkan potensi dan mengembangkan dirinya.
Siswa yang mengalami masalah belajar perlu mendapat bantuan agar masalahnya
tidak berlarut-larut yang nantinya dapat mempengaruhi proses perkembangan siswa.
a. Pengajaran perbaikan c. Peningkatan motivasi belajar
b. Kegiatan pengayaan d. Pengembangan sikap dan kebiasaan belajar yang baik.
f. Layanan Konseling Perorangan
5
Proses konseling
1 Kesadaran dan
pemahaman masalah
Individu
Pendekatan dan teori konseling
j. Bimbingan akademik/belajar
Bimbingan akademik ialah bimbingan dalam hal menemukan cara belajar yang tepat, dalam
memilih program studi yang sesuai, dan dalam mengatasi kesukaran-kesukaran yang
timbul berkaitan dengan tuntutan0tuntutan belajar di suatu institusi pendidikan.
l. Bimbingan Sosial
Instrumentasi bimbingan dan konseling merupakan salah satu sarana yang perlu dikembangkan
agar pelayanan bimbingan dan konseling terlaksana secara lebih cermat dan berdasarkan
data empirik.
Termasuk ke dalam instrumen yang dimaksudkan itu adalah berbagai tes, inventori, angket
dan format isian. Sedang untuk pemahaman yang “lebih luas” dapat digunakan
berbagai brosur, leaflet, selebaran, model, contoh, dan lain sebagainya.
Instrumentasi bimbingan dan konseling meliputi digunakan dan dikembangkannya
berbagai instrumen, baik berupa instrumentasi tes maupun instrumentasi non-tes.
Data yang telah terkumpul melalui berbagai teknik/prosedur untuk sejumlah individu perlu
dihimpun secara cermat. Data pribadi siswa di sekolah meliputi:
p. Kunjungan rumah
q. Alih tangan
Kegiatan alih tangan meliputi dua jalur, yaitu jalur kepada konselor
dan jalur dari konselor.
Hal-hal yang hendaknya tidak dilakukan oleh konselor dalam pengalihtanganan klien:
1. Klien tidak diberi alternatif pilihan kepada ahli mana ia akan dialihtangankan.
2. Konselor mengalihtangankan klien kepada pihak yang keahliannya diragukan,
atau kepada ahli yang reputasinya kurang dikenal.
3. Konselor membicarakan permasalahan klien kepada calon ahli tempat alih
tangan tanpa persetujuan klien.
4. Konselor menyebutkan nama klien kepada calon ahli tempat alih tangan.