Oleh:
(10158/0046833830)
PENDAHULUA
N
1.1. LATAR BELAKANG
1. Pendidikan semakin maju tapi moral dan perilaku anak bangsa terutama kalangan
remaja pelajar semakin mengkhawatirkan atau kemajuan pendidikan tersebut tidak
diikuti dengan majunya perilaku siswa. Pendidikan adalah pondasi awal bagi siswa untuk
mengemban ilmu karena hal itu merupakan proses mengubah jati diri seorang siswa lebih
baik dan maju. Selain itu pendidikan mampu meningkatkan seseorang menuju sebuah
kedewasaan agar seseorang tersebut bisa mengatasi permasalahan-permasalahan yang
akan datang.
2.
3. Pendidikan tidak hanya menjadi sarana transfer ilmu pengetahuan kepada peserta
didik, tetapi juga menumbuhkan sikap dan perilaku siswa. Sehingga sekolah yang
merupakan tempat penyelenggaraan pendidikan, memiliki peranan penting dalam proses
mengubah sikap dan perilaku siswa
● Pendidikan
● Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang
yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau
penelitian.
● Moral
● Hamid Darmadi (2007: 50) mengungkapkan pengertian moral dari segi etomologis ialah
perkataan sedangkan moral berasal dari bahasa latin yaitu “Mores” yang berasal dari suku kata
“Mos”. Mores berarti adat-istiadat, kelakuan, tabiat, watak, akhlak, yang kemudian artinya
berkembang menjadi sebagai kebiasaan dalam bertingkah laku yang baik, susila.
● Karakter
● Karakter secara umum adalah watak, sifat atau hal-hal yang sangat mendasar pada diri seseorang.
● Pelajar
● Pelajar adalah istilah lain yang digunakan bagi peserta didik yang mengikuti pendidikan formal
tingkat dasar maupun pendidikan formal tingkat menengah.
2.1. PENDIDIKAN MORAL
Nurul Zuriah (2008: 22) mendefinisikan bahwa pendidikan moral adalah suatu
program pendidikan (sekolah dan luar sekolah) yang mengorganisasikan dan menyederhanakan
sumber-sumber moral dan disajikan dengan memperhatikan pertimbangan psikologi untuk tujuan
pendidikan.
Hamid Darmadi (2007: 51) mengemukakan bahwa tujuan pendidikan moral adalah menghargai
dan menghormati manusia sebagai manusia serta memperlakukan manusia sebagai manusia
merupakan kewajiban manusiawi setiap manusia.
Tujuan pendidikan karakter yaitu meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil pendidikan di
sekolah yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter, berakhlak mulia dan berbudi
luhur.
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1. WAKTU, TEMPAT, DAN JENIS PENELITIAN
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI MIPA 4 SMA Negeri 1 Kulisusu, Kel. Bangkudu,
Kec. Kulisusu, Kab. Buton Utara.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dalam waktu kurang lebih 1 hari pada hari Kamis tanggal
11 November 2021 sekitar pukul 10.00 WITA.
3. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif.
3.2. METODE PENGUMPULAN DATA/INFORMASI
•Metode pengumpulan data/informasi
Penelitian ini menggunakan 2 macam teknik pengumpulan data, yakni wawancara dan studi dokumentasi.
1. Wawancara
Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara semi terstruktur di mana
akan dilakukan kepada siswa-siswi Kelas XI MIPA 4 SMA Negeri 1 Kulisusu.
2. Studi Dokumentasi
Studi Dokumentasi Menurut Sugiyono (2015:82) dokumentasi merupakan catatan peristiwa pada waktu
yang lalu, dan dapat berbentuk tulisan, gambar, maupun karya – karya monumental dari seseorang
3.3. POPULASI DAN VARIABEL PENELITIAN
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas XI MIPA 4 SMA Negeri 1 Kulisusu yang
terdiri dari 6 orang yaitu Ainun Fasda Hatim, Ineng Hutami Putri, Elsa Riani Karim, Indri
Alfionita, Minarti, dan Ardiman.
2. Variabel penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dalam bentuk sesi tanya jawab atau
wawancara kepada siswa- siswi kelas XI MIPA 4 SMA Negeri 1 Kulisusu.
Analisis data dilakukan berasal dari jawaban narasumber yang menggambarkan proses
dan aktivitas Pendidikan Moral dan Karakter di SMA Negeri 1 Kulisusu agar dapat di
analisis lebih lanjut serta dapat menemukan solusi atas permasalahan terkait Pendidikan
Moral dan Karakter di SMA Negeri 1 Kulisusu.
3.5. KERANGKA BERPIKIR
Kerangka berpikir peneliti yaitu:
4.2. PEMBAHASAN
Beberapa pertanyaan yang diajukan yaitu mengenai tanggapan narasumber terhadap
Pendidikan Moral dan Karakter di SMA Negeri 1 Kulisusu. Beberapa aktivitas Pendidikan Moral
dan Karakter yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kulisusu seperti melalui penyampaian dari guru
atau nasehat maupun Organisasi-Organisasi berbasis Pendidikan Moral dan Karakter. Terjadi
penurunan maupun peningkatan terhadap Pendidikan Moral dan Karakter di SMA Negeri 1
Kulisusu. Ada beberapa faktor penyebab terjadinya hal tersebut serta pengaruhnya terhadap guru
maupun siswa.
.
Dari penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Moral dan Karakter di Kelas XI
MIPA 4 SMA Negeri 1 Kulisusu sudah berjalan dengan baik. Akan tetapi, semua tergantung kepada
guru dan siswa apakah peduli terhadap Pendidikan Moral dan Karakter di sekolah atau tidak. Oleh
karena itu, dibutuhkan penerapan Pendidikan Moral dan Karakter secara optimal di SMA Negeri 1
Kulisusu.
BAB 5
PENUTUP
5.1. KESIMPULAN
Kerusakan moral dan karakter pelajar masih bisa kita
saksikan di mana-mana. Banyaknya faktor-faktor yang
mempengaruhi hal tersebut serta dampak dari kerusakan
moral dan karakter pelar membuat pendidikan moral dan
karakter masih perlu di terapkan lebih baik lagi kedepannya.
5.2. SARAN
Hendaknya penanaman niai-nilai pendidikan moral dan
karakter harus dilaksanakan secara optimal lagi oleh semua
warga sekolah.
LAMPIRAN DOKUMENTASI
SESI
WAWANCARA
KEPADA
SISWA-SISWI
KELAS XI
MIPA 4 SMA
NEGERI 1
KULISUSU
TERKAIT
PENDIDIKAN
MORAL DAN
KARAKTER
TERIMA KASI
H
SEMOGA BERMANFAAT