KELOMPOK 1
a. -
b. Stroke iskemik et kausa trombus : gejala didahului lateralisasi, namun muncul bukan saat aktivitas
biasanya pagi hari/bangun tidur
c. Perdarahan intraserebelar : perdarahan terjadi di cerebellum yang merusak fungsi keseimbangan,
pendengaran, suhu, makan
d. Perdarahan subarakhnoid : gejalanya didahului peningkatan TIK (nyeri kepala, muntah, diplopia),
kaku kuduk positif, biasa terjadi saat stress fisik (mengangkat beban berat, batuk, bersin, mengedan)
e. Perdarahan intraserebral : pada perdarahan intraserbral sering terjadi saat emosi & aktivitas ,
didahului adanya gejala dari peningkatan TIK (mual/muntah dan sakit kepala), pemeriksaan kaku
kuduk negatif
2. Seorang perempuan berusia 60 tahun dibawah ke UGD RS oleh anaknya karena
tiba-tiba tidak dapat berbicara dan mengerti pembicaraan sejak 2 jam yang lalu.
Keluhan diawali saat pasien menerima telepon yang mengabarkan bahwa adiknya
meninggal dunia. Pasien tampak mengalami kelemahan pada anggota gerak sisi kanan
dan terlihat mulutnya mencong. Sejak 1 tahun yang lalu pasien terdiagnosis
mengalami gangguan irama jantung dan hipertensi, namun tidak rutin kontrol.
Pemeriksaan fisik: tekanan darah kiri 170/110 mmHg, frekuensi nadi 110 x/menit,
ireguler, GCS E4M5Vafasia global, kesan parese N. VII dekstra sentral, kesan
hemiparesis dekstra, lainnya dalam batas normal. Bagaimanakah manajemen tekanan
darah fase akut pada pasien?
a. Tidak diturunkan
b. Diturunkan dengan obat oral dalam 24 jam
c. Diturunkan segera hingga tekanan darah di bawah 140/90 mmHg
d. Diturunkan dengan obat intravena dalam 1 jam hingga tekanan darah di bawah
140/90 mmHg
e. Diturunkan dengan obat intravena dalam 1 jam dengan penurunan maksimal 20-
25% MAP awal
Jawaban A. Tidak diturunkan
a. -
b. Diturunkan dengan obat oral dalam 24 jam -> Stroke iskemik dengan MAP > 140
mmHg atau stroke hemoragik dengan MAP > 130 mmHg.
c. Diturunkan segera hingga tekanan darah di bawah 140/90 mmHg
d. Dalam 1 jam hingga tekanan darah di bawah 140/90 mmHg
e. Diturunkan dengan obat intravena dalam 1 jam dengan penurunan maksimal 20-
25% MAP awal -> hipertensi emergensi atau stroke iskemik maupun stroke
hemoragik dengan diastolik > 120 mmHg
DISKUSI TOPIK 1
Kelompok 2
Dayu Wardhana 1102014166
Kinaryochi Wijaya 1102016098
Armain 1102017039
Firyal Iftinanda 1102017095
Moh Firdaus 1102017140
Risna Sari Desvianty 1102017199
1. Seorang laki-laki berusia 25 tahun dibawa oleh ayahnya ke UGD RS
karena tiba-tiba mengalami nyeri kepala hebat sejak 1 jam yang lalu.
Keluhan disertai muntah, pandangan ganda, dan nyeri bila menunduk.
Tidak ada kelemahan/baal sesisi, mulut mencong, dan bicara pelo.
Menurut ayahnya sudah yang semakin sering sejak 6 bulan2 tahun ini
pasien mengeluh nyeri kepala yang lalu. Pemeriksaan fisik: tekanan darah
kiri 130/90 mmHg, kanan 120/85 mmHg, GCS 15, kaku kuduk (+), lainnya
dalam batas normal.
Apakah diagnosis yang tepat pada pasien?
II.
• Tiba-tiba mengalami nyeri kepala hebat sejak 1 jam yang lalu
(onset) (mendadak -> Neorovaskular)
• Nyeri kepala hebat disertai muntah, pandangan ganda (diplopia) =
peningkatan TIK (Tekanan Intrakranial)
• Kaku kuduk (+)
III. ALASAN MEMILIH BUTIR JAWABAN
TERSEBUT
a. Stroke iskemik et kausa embolus -> terdapat riw. hipertensi, afasia,
hemiparesis, onset tiba-tiba disertai gejala lateralisasi. Irama nadi ireguler.
Biasanya saat aktivitas.
b. Stroke iskemik et kausa trombus -> onset tiba-tiba disertai gejala
lateralisasi. Saat istirahat
c. Perdarahan intraserebelar -> ada gangguan koordinasi tubuh, ada
kelemahan wajah sesisi dan hipertensi.
d. Perdarahan intraserebral -> adanya peningkatan TIK terlebih dahulu, baru
ada lateralisasi.
2. Seorang laki-laki berusia 25 tahun dibawa oleh ayahnya ke UGD RS
karena tiba-tiba mengalami nyeri kepala hebat sejak 1 jam yang lalu.
Keluhan disertai muntah, pandangan ganda, dan nyeri bila menunduk.
Tidak ada kelemahan/baal sesisi, mulut mencong, dan bicara pelo.
Menurut ayahnya sudah 2 tahun ini pasien mengeluh nyeri kepala
yang semakin sering sejak 6 bulan yang lalu. Pemeriksaan fisik:
tekanan darah kiri 130/90 mmHg, kanan 120/85 mmHg, GCS 15, kaku
kuduk (+), lainnya dalam batas normal.
Apa etiologinya?
a. Embolus
b. Trombus
c. Amiloidosis
d. Pecah pembuluh darah
e. Arteri venous malformation
I. JAWABAN -> e. Arteri venous malformation
II.
Etiologi yang paling sering menyebabkan perdarahan subarakhnoid adalah
ruptur spontan aneurisma vascular, salah satu arteri di dasar otak dan adanya
malformasi arteriovenosa.
Nyeri kepala hebat tiba-tiba (mendadak) 1 jam yang lalu, Nyeri kepala hebat
disertai muntah, pandangan ganda, TIK meningkat , kaku kuduk (+)
III. ALASAN MEMILIH BUTIR JAWABAN
TERSEBUT
a. Embolus : etiologi stroke iskemik, terdapat baal
sesisi (kebas), mulut mencong
b. Trombus : etiologi iskemik, terdapat baal sesisi
(baal), mulut mencong
c. Amiloidosis : penumpukuan protein
d. Pecah pembuluh darah : stroke hemoragik
3. Seorang laki-laki berusia 27 tahun datang diantar istrinya ke poliklinik RS
karena mengeluh nyeri kepala yang bertambah berat disertai demam yang
hilang timbul sejak 3 minggu yang lalu. Sejak 3 hari terakhir keluhan disertai
muntah menyemprot, kelemahan dan baal pada anggota gerak sisi kirinya,
serta bicara pelo. Pasien pengguna putauw sejak 5 tahun terakhir dan sering
bergantian jarum suntik dengan temannya. Pemeriksaan fisik: suhu 37.7 C, oral
trush (+), GCS 15, parese N. VII sinistra sentral, hemiparesis sinistra dengan
kekuatan otot ekstremitas atas dan bawah 4, lainnya dalam batas normal.
Apakah diagnosis yang tepat pada pasien?
a. Meningoensefalitis toksoplasma
b. Meningoensefalitis tuberkulosa
c. Ensefalitis toksoplasma
d. Ensefalitis tuberkulosa
e. Ensefalitis kriptokokus
Jawaban C. Ensefalitis Toksoplasma
a. Meningoensefalitis bakterial
b. Meningoensefalitis viral
c. Meningitis toksoplasma.
d. Meningitis kriptokokus
e. Ensefalitis tuberkulosa
I. JAWABAN-> A. Meningoensefalitis bakterial
II.
Adanya gejala meningitis dan ensefalitis seperti,
kejang kelojotan, muntah nyeri, kepala demam,
penurunan kesadaran dan TIK meningkat.
a. Acyclovir
b. Ceftriaxone
c. Pirimetamin
d. Amfoterisin-B
e. Obat anti tuberkulosa
I. JAWABAN-> b. Ceftriaxone
a. Cedera kepala difus adalah Cedera aksonal difus adalah cedera pada otak
yang tidak menyebabkan perdarahan tetapi merusak sel-sel otak.
Kerusakan sel-sel ini menyebabkan otak tidak bisa berfungsi.
b. Karena salah satu kriteria Cedera kepala berat adalah GCS 3-8, terdapat
pingsan lebih dari 6 jam, dan terdapat defisit neurologis
d. Karena salah satu kriteria Cedera kepala sedang adalah GCS 9-12,
terdapat pingsan 10 menit – 6jam, dan terdapat defisit neurologis
e. Karena salah satu kriteria Cedera kepala minimal adalah GCS 15, tidak
terdapat pingsan, dan tidak terdapat defisit neurologis
6. Seorang perempuan berusia 25 tahun dibawa ke UGD RS oleh suaminya dengan
keluhan terdapat riwayat pingsan selama 5 menit setelah kepala terbentur akibat
terjatuh dari motor 1 jam yang lalu. Pasien mengenakan helm, namun terlepas sesaat
setelah terjatuh. Saat ini pasien mengeluh sakit kepala terutama di bagian belakang.
Tidak ada muntah, pandangan ganda, kelemahan atau baal sesisi. Pasien tidak ingat
saat sadar setelah pingsan sampai dibawa ke RS, namun ingat kejadian sebelum
kecelakaan. Apakah jenis amnesia pada pasien?
a. Anomik
b. Antegrad
c. Retograd
d. Temporal
e. Antegrad dan retograd
Jawaban B. Antegrad
Pada amnesia anterograde, seseorang tidak dapat mengingat informasi atau
hal-hal yang baru dialami setelah terjadinya peristiwa pemicu amnesia.
Namun, mereka bisa mengingat semua hal sebelum peristiwa tersebut.
Alasan mengapa tidak memilih butir jawaban yang lain?
a. Epidural
b. Subdural
c. Intraserebral
d. Intraserebelar
e. Subarakhnoid.
I. JAWABAN -> b. Subdural
II.
• karena adanya countercoup, perdarahan di
sinus sagittal superior
• usia tua (>40 tahun), progresivitas ke arah
perburukan lambat.
III. ALASAN MEMILIH BUTIR JAWABAN TERSEBUT
a. Bikonveks
b. Berbentuk bulan sabit
c. Mengikuti sulkus dan girus
d. Pepper and salt appearance
e. Berbentuk bulat di cerebelum
I. JAWABAN-> b. Berbentuk bulan
sabit
II.
Perdarahan
subdural
7. Seorang laki-laki berusia 60 tahun dalam perawatan hari ke-3 di ICU dengan
return of spontaneous circulation (ROSC) pasca resusitasi jantung paru setelah
mengalami miokardial infark. Saat ini tanda-tanda vital: tekanan darah 100/60
mmHg, denyut nadi 60 x/menit reguler, frekuensi napas 14 x/menit ventilator,
temperatur 370C. Status generalis dalam batas normal. Status neurologis: GCS E1
M1 V1, pupil bulat, isokor, diameter 3 mm, RCL +/+, RCTL +/+, refleks kornea
+/+, doll’s eye phenomenone (+), refleks muntah (+), siklus bangun tidur (+), dan
komunikasi (-). Apakah diagnosis yang paling tepat pada pasien?
a. Koma
b. Status vegetatif
c. Mati batang otak
d. Locked in syndrome
e. Minimally conscious state
Jawaban: b. status vegetatif
Karena
● refleks batang otak (kornea, doll’s eye phenomenone, muntah, dan
cahaya) +
● siklus bangun tidur / wakefulness +
● komunikasi atau awareness (-)
Alasan mengapa tidak memilih butir jawaban yang lain?
A. Koma 🡪 respon sangat minimal. Refleks batang otak (+), siklus bangun
tidur (-), dan komunikasi (-)
C. Mati batang otak 🡪 kerusakan batang otak. Refleks batang otak (-), siklus
bangun tidur (-), komunikasi (-)
D. Locked in syndrome 🡪 otot volunteer paralisis kecuali otot gerakan mata.
Siklus bangun tidur (+), komunikasi (+). Komunikasi dengan gerakan mata
E. Minimally conscious state 🡪 GCS 12-14, siklus bangun tidur (+),
komunikasi (+/-).
8. Seorang laki-laki berusia 60 tahun dibawa oleh anaknya ke UGD RS karena sulit diajak bicara
sejak 2 jam yang lalu. Tidak ada nyeri kepala, muntah, pandangan ganda, dan kelemahan/baal sesisi
sebelumnya. Pasien didiagnosis gagal ginjal dan harus menjalani cuci darah sejak 6 bulan yang lalu,
namun kemarin pasien tidak cuci darah karena merasa bosan. Pemeriksaan fisik: frekuensi nafas
24x/menit, Kussmaul, asites, edema pretibial, GCS E3M5V3, kaku kuduk (-), lateralisasi (-).
a. Analisa gas darah
b. Gula darah sewaktu
c. Kadar ureum dan kreatinin
d. CT-scan kepala non kontras
e. Kadar elektrolit dalam darah
Penjelasan
Jawaban : C. Kadar ureum & Kreatinin
● A. analisa gas darah : untuk mengukur kadar oksigen, karbon dioksida, pH dalam
darah. Untuk pasien hipoksia
● B. gula darah sewaktu : untuk menilai hipo/hiperglikemia pada pasien DM
● C. kadar ureum & kreatinin : merupakan pemeriksaan penunjang pada gagal
ginjal
● D. ct-scan kepala non kontras : untuk meliha perdarahan di kepala, biasanya untuk
stroke
● E. kadar elektrolit dalam darah : untuk menilai kadar elektrolit, dilakukan jika
curiga hipo/hipernatrium
7. Seorang laki-laki berusia 60 tahun dalam perawatan hari ke-2 di ICU dengan
perdarahan batang otak. Saat ini tanda-tanda vital: tekanan darah 100/60 mmHg,
denyut nadi 60 x/menit reguler, frekuensi napas 12x/menit ventilator, temperatur
37⁰C. Status generalis dalam batas normal. Status neurologis: GCS E1 M1 V1,
pupil bulat, isokor, diameter 5 mm, RCL -/-, RCTL -/-, refleks kornea -/-, doll’s
eye phenomenone (-), refleks muntah (-), siklus bangun tidur (-), dan
komunikasi (-). Apakah diagnosis yang paling tepat pada pasien?
a. Koma
b. Status vegetatif
c. Mati batang otak
d. Locked in syndrome
e. Minimally conscious state
I. JAWABAN -> c. mati batang otak
II.
GCS E1 M1 V1, RCL -/-, RCTL -/-, refleks kornea -/-,
doll’s eye phenomenone (-), refleks muntah (-),
siklus bangun tidur (-), dan komunikasi (-)
III. ALASAN MEMILIH BUTIR JAWABAN
TERSEBUT
a. Koma 🡪 siklus bangun tidur (-), komunikasi (-), respon
sangat minimal, reflek batang otak (+)
b. Status vegetatif 🡪 siklus bangun tidur (+), komunikasi
(-)
d. Locked in syndrome : siklus bangun tidur (+),
komunikasi (+) 🡪 dengan pergerakan bola mata
e. Minimally conscious state 🡪 GCS 12-14, siklus
bangun tidur (+), komunikasi (+/-)
8. Seorang perempuan berusia 45tahun, dibawa oleh suaminya ke UGD RS
karena bicara merancau sejak 1 jam yang lalu. Tidak ada nyeri kepala, muntah,
pandangan ganda, dan kelemahan/baal sesisi sebelumnya. Pasien di diagnosis
diabetes melitus sejak 2 bulan yang lalu, namun tidak terkontrol. Pemeriksaan
fisik : frekuensi nafas 24x/menit, kussmaul, tanpa obesitas, GCS E3M5V3, kaku
kuduk (-), lateralisasi (-).
Apakah pemeriksaan penunjang yang sebaiknya dilakukan?
II.
Pasien di diagnosis diabetes melitus sejak 2 bulan yang
lalu, namun tidak terkontrol. kussmaul, tanpa obesitas,
GCS E3M5V3.
III. ALASAN MEMILIH BUTIR JAWABAN
TERSEBUT
a. Analisa gas darah 🡪 untuk mengukur kadar oksigen,
karbondioksida, pH dalam darah. Biasanya digunakan untuk pasien
hipoksia.
c. Kadar ureum dan kreatinin 🡪 terdapat riwayat penyakit ginjal.
d. CT-Scan Kepala Non Kontras 🡪 untuk melihat perdarahan di kepala
e. Kadar elektrolit dalam darah 🡪 dilakukan jika ada kecurigaan
gangguan metabolit (hiponatrium, hipernatrium, hipokalium, hiperkalium,
dll).
9. Seorang laki-laki berusia 60 tahun datang ke poliklinik umum RS dengan keluhan nyeri kepala
yang memberat sejak 3 bulan yang lalu. Keluhan disertai muntah, pandangan ganda, dan mulut
mencong. Sejak 6 bulan yang lalu terdapat keluhan buang air kecil tersendat, pancaran lemah,
terkadang disertai keluar darah, dan penurunan berat badan sebanyak 10 kg. Pemeriksaan fisik:
parese N. VII dan XII sinistra sentral, lainnya dalam batas normal. Apakah diagnosis yang paling
tepat pada pasien di atas?
a. Metastasis intrakranial
b. Ensefalitis tuberkulosa
c. Stroke like syndrome
d. Tumor otak primer
e. Stroke iskemik
Penjelasan
●Jawaban : C. Tumor otak primer
●Gejala tumor otak adalah peningkatan tekanan intracranial (sakit kepala hebat dan disertai
muntah)
●Defisit neurologis yang progresif
●Penurunan fungsi kognitif
●Pada glioma derajat rendah gejala yang biasa ditemui adalah kejang
●Penurunan nafsu makan
●Penglihatan ganda
●Gangguan keseimbangan
●Kelumpuhan ekstremitas gerak
Alasan mengapa memilih butir jawaban tersebut
● A. metastasis intracranial : gejalanya hamper mirip tumor primer, namun ada gejala
tambahan seperti perubahan perilaku/kepribadian, mari rasa, gangguan
pendengaran, kelemahan pada lengan atau tungkai, hilang keseimbangan
● B. ensefalitis tuberkulosa : demam (+) , TRM (-) , lateralisasi (+), dan peningkatan
TIK. Onset Kronik
● C. stroke like syndrome : ada rasa kebas di bagian tubuh, kesulitan bicara, kesulitan
berjalan, kehilangan keseimbangan. Onset mendadak
● D. tumor otak primer : ada peningkatan TIK, sakit kepala, mual dan muntah (gejala
khas), pandangan ganda, gejala diplopia (mulut mencong), penurunan nafsu makan
● E. stroke iskemik : gejala didahuli lateralisasi, onsetnya mendadak, ucapan tidak jelas
atau kacau, kelemahan pada salah satu ekstremitas, sakit kepala hebat secara tiba
tiba, penurunan kesadaran
9. Seorang perempuan berusia 50th datang ke poliklinik RS dengan keluhan nyeri
kepala yang semakin memberat sejak 3 bulan yang lalu. Keluhan disertai muntah,
pandangan ganda, dan bicara pelo sejak 2 minggu yang lalu. Terdapat penurunan
berat badan dan nafsu makan dalam 1 bulan terakhir. Riwayat penyakit
sebelumya disangkal. Pemeriksaan fisik : pharese N.VII sinistra sentral, lainnya
dalam batas normal. Apakah pemeriksaan penunjang yang tepat pada pasien
diatas?