Anda di halaman 1dari 28

BAB 18

AUDIT SIKLUS PENGGAJIAN DAN


PERSONALIA

Disusun oleh Kelompok 9 :

Kartika Kusuma N – 1209216349


Dwi Agustina – 1209216366
Rahmalia T N – 1209216391
Nina Qoriah – 1209216417
Tiniati – 1210215078

Prodi Akuntansi
Fakultas Ekonomi - Universitas Pancasila
Jakarta
2012
Tujuan Pembelajaran
a) Mengidentifikasi akun dan transaksi dalam siklus
penggajian dan personalia

b) Menguraikan fungsi bisnis dan dokumen serta catatan


terkait dalam siklus penggajian dan personalia

c) Memahami pengendalian internal dan merancang


serta melaksanakan pengujian pengendalian dan
pengujian subtantif atas transaksi untuk siklus
penggajian dan personalia

d) Merancang dan melaksanakan prosedur analitis


untuk siklus penggajian dan personalia

e) Merancang dan melaksanakan pengujian atas rincian


saldo untuk akun-akun dalam siklus untuk akun-akun
dalam siklus penggajian dan personalia.
A. Akun dan Transaksi Dalam Siklus Penggajian dan
Personalia

• Tujuan keseluruhan dalam audit penggajian dan personil siklus adalah


“untuk mengevaluasi apakah saldo rekening dipengaruhi oleh siklus
yang disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip - prinsip akuntansi
yang berlaku.”

Dalam sebagian besar sistem, akun gaji dan upah akrual


hanya akan digunakan pada akhir periode akuntansi.
A. Akun dan Transaksi Dalam Siklus Penggajian dan
Personalia
B. Fungsi Bisnis Dalam Siklus Penggajian dan Personalia
Serta Dokumen dan Catatan Terkait

Siklus penggajian dan personalia dimulai dengan merekrut karyawan


dan diakhiri dengan membayar karyawan tsb atas jasa yang mereka
laksanakan dan pemotongan pajak oleh pemerintah serta institusi lain
dan pajak gaji serta manfaat akrual.
Kelas transaksi, akun, fungsi bisnis dan dokumen serta
catatan terkait untuk siklus penggajian dan personalia
Dokumen dan
Kelas Transaksi Akun Fungsi Bisnis
Catatan

1. Kas penggajian
2. Semua akun 1. Catatan
beban gaji personalia
3. Semua akun 2. Formulir otorisasi
Personalia dan
Penggajian pemotongan pengurangan
kesempatan kerja
pajak gaji 3. Formulir otorisasi
4. Semua akun gaji tingkat
akrual pembayaran

1. Kartu waktu
2. Tiket waktu kerja
3. File transaksi
Pencatatan waktu penggajian
dan persiapan 4. Jurnal atau daftar
penggajian penggajian
5. File induk
penggajian
Kelas transaksi, akun, fungsi bisnis dan dokumen serta
catatan terkait untuk siklus penggajian dan personalia

Dokumen dan
Kelas Transaksi Akun Fungsi Bisnis
Catatan

Pembayaran gaji 1. Cek gaji


2. Rekonsiliasi
akun bank
penggajian

Penyusunan SPT 1. formulir W-2


pajak gaji dan 2. SPT pajak gaji
pembayran pahak
C. Metodologi Untuk Merancang Pengujian Pengendalian dan Pengujian
Subtantif Atas Transaksi untuk Siklus Penggajian Personalia
C. Metodologi Untuk Merancang Pengujian Pengendalian
dan Pengujian Subtantif Atas Transaksi
a) Memahami Pengendalian Internal-Siklus Penggajian dan
Personalia

Dengan menggunakan pengendalian kunci bagi siklus penggajian dan


personalia dapat ditentukan risiko pengendalian :

1) Pemisahan Tugas yang Memadai


- Fungsi penggajian harus independen dari departemen
sumberdaya manusia
- Pemrosesan penggajian harus terpisah dari penyimpanan cek
 gaji yang telah ditandatangani

2) Otorisasi yang Tepat,


- departemen sumber daya manusia yang boleh mengotorisasi
untuk menambah dan menghapus karyawan dari daftar
penggajian atau mengubah tingkat upah serta potongan.
- penyelia karyawan/ supervisor hanya boleh mengotorisasi
dalam hal Jumlah jam kerja setipa karyawan, terutama jam
lembur
C. Metodologi Untuk Merancang Pengujian Pengendalian
dan Pengujian Subtantif Atas Transaksi

a) Memahami Pengendalian Internal-Siklus Penggajian dan


Personalia

3) Dokumen dan Catatan yang Memadai


catatan waktu harus memadai untuk mengakumulasikan biaya
penggajian menurut pekerjaan atau penugasan untuk pegawai tak tetap

4) Pengendalian Fisik Terhadap Aktiva dan Catatan


 Membatasi akses ke cek gaji yang belum di tandatangani

 Cek harus ditandatangani oleh yang bertanggungjawab

 Penggajian harus didistribusikan oleh pihak yang independenda
ri fungsi penggajian dan pencatatan waktu

 Cek yang tidak dicairkan harus dikembalikan untuk disetor


ulang
C. Metodologi Untuk Merancang Pengujian Pengendalian
dan Pengujian Subtantif Atas Transaksi

a) Memahami Pengendalian Internal-Siklus Penggajian dan


Personalia

5) Pengecekan yang Independen atas Kinerja

Perhitungan penggajian harus diverivikasi secara independen

Diperlukan pengendalian yang memadai untuk memverivikasi


pembebanan biaya yang tepat
C. Metodologi Untuk Merancang Pengujian Pengendalian
dan Pengujian Subtantif Atas Transaksi

b) Formulir dan Pembayaraan Pajak Penggajian


1) Penyiapan Formulir Pajak Penggajian
Mereview pengisian dari setidaknya satu jenis formulir pajak
penggajian
Merekonsiliasi informasi pada formulir pajak dengan catatan
penggajian

2) Pembayaran Potongan Penggajian dan Pemotongan Lainnya


secara Tepat Waktu
Menguji pemenuhan kewajiban perpajakan klien
C. Metodologi Untuk Merancang Pengujian Pengendalian
dan Pengujian Subtantif Atas Transaksi

c) Persediaan dan Pertimbangan Kecurangan Penggajian

1) Hubungan antara Penggajian dan Penilaian Persediaan


Jika tenaga kerja merupakan bagian yang material untuk penilaian
persediaan, maka harus ditekankan pada pengujian pengendalian
internal atas transaksi penggajian yang tepat

Menelusuri tiket pekerjaan atau bukti lain bahwa karyawan telah melakukan
pekerjaan :
 Menelusuri catatan waktu ke catatan biaya pekerjaan
 Menelusuri catatan biaya pekerjaan ke kartu waktu
C. Metodologi Untuk Merancang Pengujian Pengendalian
dan Pengujian Subtantif Atas Transaksi
c) Persediaan dan Pertimbangan Kecurangan Penggajian

2) Pengujian atas Karyawan yang Tidak Ada


a. Mendeteksi penggelapan : 
 membandingkan nama pada cek yang dibatalkan dengan kartu
waktu dan catatan lain
 memeriksa endorsement pada cek yang dibatalkan
 memeriksa cek yang dicatat sebagai tidak berlaku

b. Menguji karyawan yang tidak ada :


 Menelusuri tansaksi yang dicatat pada jurnal penggajian dengan
department SDM
 Memilih beberapa file karyawan yang berhenti guna
menguji apakah mereka ditangani dengan benar.
C. Metodologi Untuk Merancang Pengujian Pengendalian
dan Pengujian Subtantif Atas Transaksi
c) Persediaan dan Pertimbangan Kecurangan Penggajian

2) Pengujian atas Karyawan yang Tidak Ada

c. Permintaan pembayaran gaji kejutan kepada karyawan


 prosedur di mana semua karyawan harus mengambil dan
menandatangani cek-nya atau catatan penggajian setoran langsung
di depan seorang penyelia dan auditor
 Setiap cek yang tidak diklaim harus diinvestigasi secara eksentefi
untuk menetukan apakah cek yang tidak diklaim itu merupakan
kecurangan atau penipuan
C. Metodologi Untuk Merancang Pengujian Pengendalian
dan Pengujian Subtantif Atas Transaksi

c) Persediaan dan Pertimbangan Kecurangan Penggajian

3) Pengujian atas Kecurangan Waktu


Merekonsiliasi total jam yang dibayar menurut catatan penggajian
dengan catatan kerja yang independen
D. Metodologi Untuk Merancang Pengujian Atas Rincian
Saldo
D. Metodologi Untuk Merancang Pengujian Atas Rincian
Saldo
D. Metodologi Untuk Merancang Pengujian Atas Rincian
Saldo

Verifikasi akun kewajiban yg berkaitan dg penggajian disebut beban


penggajian akrual (accrued payroll expenses). 

Dua tujuan audit yangberkaitan dengan saldo utama dalam menguji


kewajiban penggajian adalah :
1)Akrual dalam neraca saldo telah dinyatakan pada jumlah yang
benar (keakuratan).

2)Transaksi dalam siklus penggajian dan personalia telah dicatat


pada periode yang benar (pisah batas).

“Perhatian utama dalam kedua tujuan itu adalah


untuk memastikan bahwa tidak ada kurang saji
atau akrual yang dihilangkan.”
D. Metodologi Untuk Merancang Pengujian Atas Rincian
Saldo

Akun Kewajiban yang utama dalam siklus penggajian dan


personalia :
1) Jumlah Potongan dari Gaji Karyawan
2) Gaji dan Upah Akrual
3) Komisi Akrual
4) Bonus Akrual
5) Pembayaran Cuti Liburan, Cuti Sakit, atau Tunjangan
Akrual lainnya
6) Pajak Penggajian Akrual
D. Metodologi Untuk Merancang Pengujian Atas Rincian
Saldo

Pengujian atas Rincian Saldo untuk Akun Beban, mencakup


tentang :
1) Kompensasi Pejabat
2) Komisi
3) Beban Pajak Penggajian
4) Total Penggajian
5) Tenaga Kerja Kontrak
D. Metodologi Untuk Merancang Pengujian Atas Rincian
Saldo

Tujuan Penyajian dan Pengungkapan

a)Pengungkapan yang diperlukan untuk transaksi siklus penggajian


dan personalia tidaklah mendalam

a)Beberapa transaksi yang kompleks memerlukan pengungkapan


catatan kaki
CONTOH KASUS
NEW ANGGONO MEUBEL merupakan perusahaan yang bergerak
dibidang Rental/ Sewa Alat Berat. Perusahaan ini memiliki sebanyak
50 karyawan. Perusahaan ini masih menerapkan sistem penggajian
masih yang manual. Dalam sistem penggajian terdapat tiga bagian
yang saling terkait antara satu sama lainnya, yaitu :
a) Bagian adminitrasi , bertugas :
– mencatat daftar hadir karyawan dan waktu
b) Kasir , bertugas :
– Membuat laporan penerimaan gaji
– Membayar kerja karyawan sesuai laporan data penggajian
– Memasukkan uang ke dalam amplop gaji
– Membayarkan gaji dan minta tanda tangan
– Membubuhkan tanda lunas
c) Bagian departemen SDM , bertugas :
– Membuat perubahan dalam penggajian
CONTOH KASUS

Keterkaitan ini dapat dilihat melalui aktivitas penggajian berikut ini :


1. Bagian Departemen SDM memberikan informasi mengenai perubahan
penggajian. Setelah itu file yang telah diperbaharui akan disimpan ke dalam
file induk
2. Validasi data waktu dan kehadiran. Bagian administrasilah yang akan
melakukannya
3. Dalam melakukan penyiapan penggajian atas data dan waktu kehadiran
yang telah divalidasi oleh bagian administrasi beserta file induk penggajian
yang telah digunakan untuk menghitung berapa jumlah gaji yang diterima
karyawan. Kemudian informasi tersebut disimpan kembali di file induk
penggajian
CONTOH KASUS

Keterkaitan ini dapat dilihat melalui aktivitas penggajian berikut ini :


4. Melakukan penggajian terhadap karyawan.
 Pada aktivitas ini daftar gaji akan diberikan ke bagian kasir . Kemudian
dengan data dan informasi yang diterima maka kasir akan melaksanakan
tugasnya, seperti : membuat laporan penerimaan gaji, membayar kerja
karyawan sesuai laporan data penggajian, memasukkan uang ke dalam
amplop gaji.
 Dan dalam proses mencairkan / mengambil gajinya seorang karyawan
cukup menukarkan slip/ ceck gajinya kepada kasir maka, kasir akan
membayarkan gaji dan minta tanda tangan dan membubuhkan tanda lunas
pada slip gaji karyawan yang telah diterima .
CONTOH KASUS

Kelebihan yang dimiliki oleh perusahaan : birokarsi yang tidak terlalu rumit,
sehingga memudahkan karyawan dalam mengambil gaji dari kasir dengan
cukup menyerahkan rincian slip/ ceck gajinya kepada kasir

kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan : pemisahan tugas dalam siklus


penggajian kurang tepat karena semua siklus tertuju pada bagian kasir. Maka,
dengan tidak adanya pembagian tugas dan otorisasi yang tepat , kasir tersebut
dapat memanipulsi seperti gaji/ kartu waktu.
CONTOH KASUS

Solusinya : harus ada pemisahan tugas yang memadai dan otorisasi yang tepat
terutama dalam sistem penggajian yang telah terjadi. Seperti :
 Seorang kasir hanya diberikan tugas untuk membayar kerja karyawan sesuai
laporan data penggajian dan memasukkan uang ke dalam amplop gaji
 Mempekerjakan seseorang selain dari sistem penggajian untuk melakukan
pembayaran gaji , minta tanda tangan dan membubuhkan tanda lunas setelah
karyawan menukarkan slip/ check gaji kepadanya
 Perusahan merekrut kembali seseorang, selain dari sistem penggajian guna
membuat laporan penerimaan gaji yang diterima berdasarkan slip/check yang
telah ditukarkan oleh karyawan dan menyimpan kembali slip/ check tersebut.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai