PEMBELAJARAN
SEBAGAI SUATU SISTEM
HAKIKAT PEMBELAJARAN
TUJUAN
EVALUASI MATERI
METODE
LANJ. PEMBELAJARAN SEBAGAI SUATU
SISTEM
Faktor
Faktor Faktor Faktor
sarana &
guru siswa lingkungan
fasilitas
- PENTINGNYA PERENCANAAN DALAM
PEMBELAJARAN
- KONSEP DASAR PERENCANAAN
PEMBELAJARAN
- KEDUDUKAN DAN FUNGSI PERTEMUAN 2
PERENCANAAN PEMBELAJARAN
- PRINSIP PENYUSUNAN PERENCANAAN
PEMBELAJARAN
PENTINGNYA PERENCANAAN DALAM
PEMBELAJARAN
Perencanaan pembelajaran (instructional design),
memproyeksikan aktivitas yang akan dilakukan pada saat
pembelajaran. Pentingnya perencanaan pembelajaran dapat
terlihat terutama dari beberapa segi sebagai berikut:
a. Pertimbangan praktis
PERENCANAAN
KURIKULUM PEMBELAJARAN HASIL
PEMBELAJARAN
LANJ. PENTINGNYA PERENCANAAN
DALAM PEMBELAJARAN
c. Prinsip penyusunan
perencanaan pembelajaran
(instructional design)
Fleksibel
KONSEP DASAR PERENCANAAN
PEMBELAJARAN
Instructional Instructional
Development Implementation
(gambaran model (gambaran
pengembangan pelaksanaan
pembelajaran) pembelajaran)
Instructional
Instructional
Evaluation (memilih
Management
dan
(mengelola proses
mengembangkan
pembelajaran)
model penilaian)
LANJ. KEDUDUKAN DAN FUNGSI
PERENCANAAN PEMBELAJARAN
poin-poin di
samping: Perencanaan pembelajaran berfungsi sebagai alat pengendali sekaligus kontrol
dalam setiap kegiatan pembelajaran.
Aktual &
Sistematis
Kontekstual
PERTEMUAN 3
PT
Pengetahuan
(Knowledge)
SMA/K Keterampilan
(Skill)
Sikap
SMP (Attitude)
SD
28
PROSES PEMBELAJARAN MENYENTUH TIGA RANAH
1
SIKAP
(Tahu Mengapa)
Produktif
Inovatif
2 Kreatif 3
KETERAMPILAN Afektif
PENGETAHUAN
(Tahu Bagaimana) (Tahu Apa)
29
Proses pembelajaran pada
Kurikulum 2013 untuk
semua jenjang
dilaksanakan dengan
menggunakan Pendekatan
Saintifik
30
Pendekatan
Saintifik
Diyakini sebagai titian emas
perkembangan dan
pengembangan sikap,
keterampilan, dan
pengetahuan peserta didik
dalam pendekatan atau
proses kerja yang memenuhi
kriteria ilmiah
31
Esensi Pendekatan
Saintifik
Merujuk pada teknik
Merujuk pada teknik
investigasi atas suatu
1 fenomena/gejala, memperoleh
pengetahuan baru, atau
Lebih mengedepankan
mengoreksi dan memadukan
pengetahuan
penalaransebelumnya.
induktif
2 (memandang fenomena atau
situasi secara spesifik untuk
kemudian menarik simpulan
secara keseluruhan)
32
Esensi Pendekatan
Saintifik
Berbasis pada bukti-bukti
dari objek yang dapat
3 diobservasi, empiris, dan
terukur dengan prinsip-prinsip
Memuat serangkaian
penalaran aktivitas
yang spesifik
pengumpulan data melalui
observasi atau eksperimen,
4 mengolah informasi/data,
menganalisis, kemudian
memformulasi, dan menguji
hipotesis.
33
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
SAINTIFIK
Experimen- Networking
Observing Questioning Associating
ting (membentu
(mengamati) (menanya) (menalar)
(mencoba) k Jejaring)
34
PERTEMUAN 5
38
LANGKAH
KEGIATAN BELAJAR KOMPETENSI YANG DIKEMBANGKAN
PEMBELAJARAN
Mengembangkan sikap
teliti, jujur, sopan,
• Melakukan menghargai pendapat
eksperimen orang lain, kemampuan
• Membaca sumber berkomunikasi,
MENGUMPULKAN
lain selain buku teks menerapkan kemampuan
INFORMASI/
EKSPERIMEN • Mengamati objek/ mengumpulkan informasi
kejadian/aktivitas melalui berbagai cara
• Wawancara dengan yang dipelajari,
nara sumber mengembangkan
kebiasaan belajar dan
belajar sepanjang hayat.
39
LANGKAH KOMPETENSI YANG
KEGIATAN BELAJAR
PEMBELAJARAN DIKEMBANGKAN
• Mengolah informasi yang
sudah dikumpulkan baik
terbatas dari hasil
eksperimen maupun hasil
dari kegiatan mengamati
dan kegiatan Mengembangkan sikap
mengumpulkan informasi. jujur, teliti, disiplin,
taat aturan, kerja
MENGASOSIASIKA
• Pengolahan informasi yang keras, kemampuan
N/
dikumpulkan dari yang menerapkan prosedur
MENGOLAH
bersifat menambah dan kemampuan
INFORMASI
keluasan dan kedalaman berpikir induktif serta
sampai kepada pengolahan deduktif dalam
informasi yang bersifat menyimpulkan.
mencari solusi dari berbagai
sumber yang memiliki
pendapat yang berbeda
sampai kepada yang
bertentangan.
40
LANGKAH KOMPETENSI YANG
KEGIATAN BELAJAR
PEMBELAJARAN DIKEMBANGKAN
Mengembangkan sikap
jujur, teliti, toleransi,
Menyampaikan hasil
kemampuan berpikir
pengamatan,
sistematis,
kesimpulan
MENGKOMU- mengungkapkan
berdasarkan hasil
NIKASIKAN pendapat dengan
analisis secara lisan,
singkat dan jelas, dan
tertulis, atau melalui
mengembangkan
media lainnya .
kemampuan berbahasa
yang baik dan benar
41
PENERAPAN PEMBELAJARAN SAINTIFIK
42
Gurumengajukan pertanyaan yang dapat
menumbuhkan kemampuan berpikir
tingkat tinggi (High Order Think Skills)
yang mencakup aspek sikap, ketrampilan
dan pengetahuan.
Gurumemberikan penguatan kepada siswa
dengan jawaban dari rasa ingin tahu para
siswa dalam berdiskusi.
Guru
menggunakan berbagai media
maupun alat peraga yang menarik
43
- P ENGE MB ANGAN TUJUAN DALAM PE RENCANAAN PEMBELAJARAN
- P ENGE MB ANGAN ISI/MATERI DALAM PERENCANAAN PEMBELAJARAN
- P ENGE MB ANGAN PROSES DAN EVALUASI DAL AM PERENCANAAN
PERTEMUAN 6
PE MBEL AJARAN
PENGEMBANGAN TUJUAN DALAM PERENCANAAN
PEMBELAJARAN
• Rumusan
kualifikasi
Tujuan kemampuan yang
harus dicapai oleh
pembelajara siswa setelah
n melakukan proses
pembelajaran.
LANJ. PENGEMBANGAN TUJUAN DALAM PERENCANAAN
PEMBELAJARAN
Tujuan Kompetensi
• Bahan harus valid dan signifikan sesuai dengan perkembangan pembangunan dan kemajuan IPTEK
• Bahan pelajaran harus mencakup berbagai ragam tujuan (pengetahuan, sikap, keterampilan)
Valid
Tingkat kepentingan
Kebermanfaatan
Layak dipelajari
Menarik minat
LANJ. PENGEMBANGAN ISI/MATERI DALAM
PERENCANAAN PEMBELAJARAN
Continuity (tingkat
keberlanjutan)
3. Berkelanjutan
PENILAIAN DALAM
KURIKULUM 2013
Belajar Tuntas
Autentik
Berkesinambungan
Belajar Tuntas Asumsi yang digunakan dalam belajar tuntas adalah peserta didik
dapat mencapai kompetensi yang ditentukan, asalkan peserta didik mendapat bantuan
yang tepat dan diberi waktu sesuai dengan yang dibutuhkan. Peserta didik yang
belajar lambat perlu diberi waktu lebih lama untuk materi yang sama, dibandingkan
peserta didik pada umumnya.
Untuk kompetensi pada kategori pengetahuan dan keterampilan (KI-3 dan KI-4),
peserta didik tidak diperkenankan mengerjakan pekerjaan atau kompetensi
berikutnya, sebelum mampu menyelesaikan pekerjaan dengan prosedur yang benar
dan hasil yang baik.
2. Autentik
Memandang penilaian dan pembelajaran adalah merupakan dua hal yang saling
berkaitan. Penilaian autentik harus mencerminkan masalah dunia nyata, bukan
dunia sekolah. Menggunakan berbagai cara dan kriteria holistik (kompetensi utuh
merefleksikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap). Penilaian autentik tidak
hanya mengukur apa yang diketahui oleh peserta didik, tetapi lebih menekankan
mengukur apa yang dapat dilakukan oleh peserta didik.
3. Berkesinambungan
5 Ulangan Tengah Semester dan Ulangan Guru (di bawah koord. Setiap Semester
Akhir Semester satuan pendidikan)
6 Ujian Tingkat Kompetensi Sekolah (kisi-kisi dari Setiap tingkat kompetensi (tidak bersamaan
Pemerintah) dengan UN)
7 Ujian Mutu Tingkat Kompetensi Pemerintah Setiap akhir tingkat kompetensi (bukan
akhir jenjang sekolah)
Guru Sekol
ah
Pemerintah Siswa
1. Ujian Tingkat Kompetensi (UN)
Waktu: Akhir jenjang sekolah Penilaian Diri
2. Ujian mutu Tingkat Kompetensi Waktu: Sebelum ulangan
Waktu: Setiap akhir tingkat harian
kompetensi
Ujian Tingkat Kompetensi
Kelas
Tingkat Kompetensi VI Uji Tingkat Kompetensi VI
Kelas XII
Tingkat Kompetensi V Uji Tingkat Kompetensi V
Kelas XI
Kelas X
Tingkat Kompetensi IVa Uji Tingkat Kompetensi IVa
Kelas IX
Tingkat Kompetensi IV Uji Tingkat Kompetensi IV
Kelas VIII
Kelas VII
Tingkat Kompetensi III Uji Tingkat Kompetensi III
Kelas VI
Kelas V
Tingkat Kompetensi II Uji Tingkat Kompetensi II
Kelas IV
Kelas III
Tingkat Kompetensi I Uji Tingkat Kompetensi I
Kelas II
Kelas I
Ruang Lingkup Penilaian
Keterampilan
Pengetahuan
Sikap
Pengetahuan
Sikap
•Tes Praktek
• Projek
• Portofolio
Penilaian
Proses Hasil
Selama Pembelajaran Setelah
Pembelajar
Formal
an
Informal
Komentar guru Kegiatan yg disusun
terhadap secara sistematis
dengan tujuan untuk
jawaban/pertanya membuat simpulan
an/komentar tentang kemajuan
siswa peserta didik
Penilaian Proses dan Penilaian Hasil
Kompetensi Teknik Proses Hasil
Observasi (langsung atau v v
tidak langsung)
Sikap Penilaian Diri V
Penilaian teman sejawat V
Jurnal v
Tes Tulis v
Pengetahuan Tes Lisan v
Penugasan v v
Tes Praktik v v
Ketrampilan Projek v v
Portofolio v v
UJIAN TENGAH
SEMESTER
PERTEMUAN 9
Penila
ian
Observas
i Penila Diri
ian
Tema
Jurnal
n
sejaw
at
a. Observasi
Merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk saling
menilai terkait dengan sikap dan perilaku keseharian peserta didik. Instrumen
yang digunakan berupa lembar penilaian antarpeserta didik.
d. Jurnal Catatan Guru
Merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi hasil
pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkaitan dengan
sikap dan perilaku. Jurnal bisa dikatakan sebagai catatan yang berkesinambungan
dari hasil observasi.
Sikap yang Dinilai
Sikap KI/KD
• Jujur Pada:
• Disiplin KI-1 : Sikap Religius
• Tanggung Jawab
• Toleransi KD 1.1; 1.2
• Gotong royong &
• Santun KI-2: Sikap Sosial
• Percaya Diri
KD 2.1; 2.2 dst..
Contoh Instrumen Penilaian Sikap
Penila
ian
Observas
i Penila Diri
ian
Tema
Jurnal
n
sejaw
at
Pedoman Observasi Sikap Spiritual
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual peserta didik. Berilah tanda cek (v) pada kolom
skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan
kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan
sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
No Pernyataan TP KD SR SL
1 Saya tidak menyontek pada saat mengerjakan ulangan
2 Saya menyalin karya orang lain dengan menyebutkan
sumbernya pada saat mengerjakan tugas
3 Saya melaporkan kepada yang berwenang jika menemukan
barang
4 Saya berani mengakui kesalahan yang saya dilakukan
5 Saya mengerjakan soal ujian tanpa melihat jawaban teman
yang lain
Keterangan :
•SL = Selalu , apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
•SR = Sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan
•KD = Kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
•TP = Tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Lembar Penilaian Teman Sejawat
Sikap Disiplin
Petunjuk :
Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap tanggung jawab yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan
kriteria sebagai berikut :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan
kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan
sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Contoh :
Skor diperoleh 14, skor tertinggi 4 x 5 pernyataan = 20, maka skor
akhir :
Nama : ……………….
Kelas : ……………….
Tanggung Jawab
Gotong Royong
No Nama Siswa
Percaya Diri
Keterangan
Toleransi
Disiplin
Santun
Jujur
Contoh Pengolahan Nilai Rapor
Deskresi Catatan :
Tes
Tes Lisan
Tertulis
Penugasan
Lembar penugasan
(PR, kliping)
Contoh Pengolahan Nilai Rapor
Deskripsi Catatan :
Menguasai semua kompetensi dengan baik terutama dalam memahami aspek
ruang dan waktu serta pengertian dinamika interaksi manusia.
PERTEMUAN
10
Model Rapor
Teknik dan Instrumen Penilaian
Tes Praktik
Proyek
Portofolio
Penilaian Proyek
Penilaian mencakup :
1. Penilaian Proses
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan
c. Penyajian
2. Penilaian Hasil
a. Isi laporan
b. Bahasa
c. Estetika
Instrumen: Pedoman Penskoran
Contoh Lembar Pengamatan Bermain Peran
Kelas : ............................
Kegiatan : Bermain peran
Tema : Proklamasi Kemerdekaan
Aspek Penilaian
Rata-Rata
Nama Partisipasi Penghayatan Peran Kerjasama
Nilai
Pedoman Penskoran
Aspek Penilaian Deskripsi Nilai
Partisipasi Keterlibatan dalam bermain peran
60 – 100
Peran dari tokoh yang diperankan
Penghayatan Penjiwaan terhadap tokoh
Peran Kesesuaian kostum tokoh 60 – 100
Semangat bermain peran
Kerjasama Membantu teman
60– 100
Tenggang rasa dengan teman
Contoh Penilaian Projek
Kelompok : ……………………..
Kelas : ……………………...
Tema : Semangat dan komitmen pendiri negara
Rata-Rata Skor
Lembar Penilaian Gagasan Kreatif
Kelas : ............................
Nama : ............................
Topik : Energi Alternatif
Deskripsi Catatan :
Memiliki kemampuan yang sangat baik dalam mengamati kebudayaan dan
fikiran masyarakat Indonesia, perlu ditingkatkan dalam mengobservasi dan
menyajikan bentuk-bentuk dinamika interaksi manusia
A. PENGOLAHAN NILAI HASIL BELAJAR SIKAP
Meskipun nilai aspek pengetahuan diolah secara kuantitatif, tetapi yang diisikan
di buku rapor adalah deskripsi kualitatif. Deskripsi tersebut berupa kalimat positif
tentang apa yang menonjol terkait kemampuan siswa dalam tiap muatan
pelajaran, dan usaha-usaha apa yang perlu untuk mencapai kompetensi yang
ditetapkan. Oleh sebab itu, sebelum melaksanakan ulangan harian, ulangan
tengah semester, dan ulangan akhir semester diperlukan langkah-langkah sebagai
berikut.
a. Menyusun kisi-kisi
b.Menyusun soal sesuai kisi-kisi
c. Melaksanakan ulangan
d. Menganalisis hasil ulangan yang bertujuan untuk mengetahui kekuatan dan
kelemahan tiap siswa dari muatan-muatan mata pelajaran dalam satu perangkat
soal.
C. Pengolahan Nilai Aspek Keterampilan
Nilai Kompetensi
Predikat
Pengetahuan Ketrampilan Sikap
A 4 4
SB
A- 3.66 3.66
B+ 3.33 3.33
B 3 3 B
B- 2.66 2.66
C+ 2.33 2.33
C 2 2 C
C- 1.66 1.66
D+ 1.33 1.33
K
D 1 1
Rentang Nilai
No. SKOR Nilai
1 0.00 ˂ skor ˂ 1,00 D
2 1,00 ˂ skor ≤ 1,33 D+
3 1,33 ˂ skor ≤ 1,66 C-
4 1,66 ˂ skor ≤ 2,00 C
5 2,00 ˂ skor ≤ 2,33 C+
6 2,33 ˂ skor ≤ 2,66 B-
7 2,66 ˂ skor ≤ B
3,00
8 3,00 ˂ skor ≤ 3,33 B+
9 3,33 ˂ skor ≤ 3,66 A-
10 3,66 ˂ skor ≤ 4,00 A
Ketuntasan Belajar
KD pada Belum
KI-3 dan Tuntas Remedial
KI-4 < 2.66
KD pada Tuntas Melanjut
KI-3 dan kan
KI-4 > 2.66
KD pada
Belum Tuntas Remedial
KI-3 dan 75 % siswa Klasikal
KI-4
KD pada KI-1 Tuntas
..
dan KI-2 BAIK
Kriteria Kenaikan Kelas
Kriteria kenaikan kelas ditentukan oleh satuan pendidikan, dengan
ketentuan minimal :
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua
semester pada tahun pelajaran yang diikuti.
2. Mencapai tingkat kompetensi yang dipersyaratkan, minimal
sama dengan KKM.
3. Mencapai nilai sikap untuk semua mata pelajaran minimal baik.
4. Tidak terdapat nilai kurang dari KKM maksimal pada tiga mata
pelajaran.
5. Ketidakhadiran siswa tanpa keterangan maksimal 15 % dari
jumlah hari efektif.
Kriteria Kelulusan
Kurikulum
Silabus
RPP
PEMBELAJARA
N
PRINSIP-PRINSIP DAN TEKNIS PENGEMBANGAN
SILABUS PEMBELAJARAN
Prinsip-prinsip silabus
Aktual &
Konsisten Memadai
Kontekstual
Fleksibel Menyeluruh
LANJ. PRINSIP-PRINSIP DAN TEKNIS PENGEMBANGAN
SILABUS PEMBELAJARAN
Dikembangkan oleh guru secara mandiri apabila guru tersebut mampu mengenali seluruh
kebutuhan dan sumber terkait dengan kepentingan pembuatan silabus pembelajaran.
Kelompok guru mata pelaran, yaitu kolaborasi antar sesama guru baik yang terdapat dalam
satu institusi (internal) maupun lalu lintas sekolah (eksternal).
Di SD atau madrasah yang menganut pendekatan guru kelas, pembuatan silabus dapat
dilakukan secara bersama-sama.
Dikerjakan dengan memanfaatkan kelompok kerja guru seperti MGMP atau organisasi profesi
lain.
Model lain yang dikembangkan secara kreatif dan inovatif oleh masing-masing lembaga
(satuan pendidikan).
PROSEDUR DAN LANGKAH-LANGKAH PRAKTIS
MENGEMBANGKAN SILABUS PEMBELAJARAN
Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsur
yang terlibat dalam pembelajaran
Sebagai pedoman kerja/kegiatan bagi setiap unsur guru dan unsur siswa
Rencana pembelajaran mengacu pada enam hal penting yang harus dipersiapkan
ketika akan melaksanakan proses pembelajaran, antara lain:
Pencapaian tujuan yang harus dirumuskan oleh guru berdasarkan GBPP
Perumusan tujuan belajar yang mengacu kepada pengembangan perilaku khusus
yang akan dicapai pada akhir pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran hendaknya didasarkan kepada pengetahuan, sikap, dan
keterampilan yang dimiliki oleh siswa
Proses pembelajaran berorientasi kepada oleh kegiatan pemikiran, mentalitas, dan
perbuatan siswa yang diwujudkan dalam pembelajaran secara aktif (CBSA)
Optimalisasi pemanfaatan media dan sumber belajar untuk mendukung proses
belajar aktif
Evaluasi yang didasarkan kepada perubahan perilaku siswa baik yang
direncanakan (instructional effect ) maupun tidak (nurturan effect)
PRINSIP PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
Pemilihan Pengembang
kompetens an sistem
i yang pembelajara
sesuai
Spesifikasi n
indikator
evaluasi Penilaian
untuk
menentukan (evalusi)
keberhasilan
kompetensi
LANJ. PRINSIP PENGEMBANGAN RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN
15
Esensi pembelajaran terpadu
Keterpaduan dalam pembelajaran ini dapat
Model pembelajaran terpadu merupakan
dilihat dari aspek proses, waktu, aspek
suatu sistem pembelajaran yang
materi belajar, dan aspek kegiatan belajar
memungkinkan siswa baik secara
mengajar. Pembelajaran terpadu dapat
individual maupun kelompok aktif
dilaksanakan dalam proses pembelajaran
menggali dan menemukan konsep serta
siswa sekolah dasar sesuai dengan
prinsip keilmuan secara holistik, bermakna,
kompetensi dan materi ajar yang terdapat
dan aktif.
dalam kurikulum.
(2) Mempelajari
(1) Menetapkan mata kompetensi dasar dan (3) Memilih dan
pelajaran yang akan indikator dari mata menetapkan tema atau
dikembangkan pelajaran yang akan topik pemersatu
dipadukan
Kegiatan Pendahuluan
Kegiatan Akhir
Pengembangan perencanaan
pembelajaran terpadu
Dalam 1. Penetapan Materi Pelajaran
merancang
perencanaan 2. Penetapan Kompetensi Dasar
pembelajaran
terpadu pada 3. Penetapan Hasil Belajar
tingkat
sekolah dasar 4. Penetapan Tema
harus merujuk
kepada 5. Pemetaan Keterhubungan Kompetensi Dasar dengan Tema Pemersatu
langkah
perancangan 6. Penyusunan Silabus Pembelajaran Terpadu
perencanaan
pembelajaran 7. Penyusunan Satuan Pembelajaran Terpadu
di samping:
PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU
• merupakan salah satu model
pembelajaran terpadu yang
menggunakan tema untuk
mengaitkan beberapa mata
pelajaran sehingga dapat
• memberikan pengalaman
pembelajaran yang
bermakna bagi peserta didik
menghubungkan berbagai
gagasan, konsep, keterampilan,
sikap, dan nilai, baik antar mata
pelajaran maupun dalam satu
mata pelajaran
KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU
•• Pengalaman
Pengalaman dan
dan kegiatan
kegiatan belajar
belajar relevan
relevan dengan
dengan tingkat
tingkat perkembangan
perkembangan dan
dan
1 kebutuhan
kebutuhan anak
anak usia
usia sekolah
sekolah dasar;
dasar;
•• Kegiatan
Kegiatan -kegiatan
-kegiatan yang
yang dipilih
dipilih dalam
dalam pelaksanaan
pelaksanaan pembelajaran
pembelajaran tematik
tematik
2 bertolak dari minat dan kebutuhan peserta didik;
bertolak dari minat dan kebutuhan peserta didik;
•• Kegiatan
Kegiatan belajar
belajar dipilih
dipilih yang
yang bermakna
bermakna dan
dan berkesan
berkesan bagi
bagi peserta
peserta didik
didik
3 sehingga hasil belajar dapat bertahan lebih lama;
sehingga hasil belajar dapat bertahan lebih lama;
•• Memberi
Memberi penekanan
penekanan pada
pada keterampilan
keterampilan berpikir
berpikir peserta
peserta didik;
didik;
4
•• Menyajikan
Menyajikan kegiatan
kegiatan belajar
belajar yang
yang bersifat
bersifat pragmatis
pragmatis sesuai
sesuai dengan
dengan
5 permasalahan
permasalahan yang
yang sering
sering ditemui
ditemui peserta
peserta didik
didik dalam
dalam lingkungannya;
lingkungannya; dan
dan
•• Mengembangkan
Mengembangkan keterampilan
keterampilan sosial
sosial peserta
peserta didik,
didik, seperti
seperti kerjasama,
kerjasama,
6 toleransi,
toleransi, komunikasi,
komunikasi, dan
dan tanggap
tanggap terhadap
terhadap gagasan
gagasan orang
orang lain
lain
FUNGSI PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU
•• lebih
lebih bergairah
bergairah belajar
belajar karena
karena mereka
mereka dapat
dapat berkomunikasi
berkomunikasi dalam
dalam
5
situasi
situasi nyata,
nyata, seperti
seperti bercerita,
bercerita, bertanya,
bertanya, menulis
menulis sekaligus
sekaligus
mempelajari pelajaran yang lain;
mempelajari pelajaran yang lain;
•• lebih
lebih merasakan
merasakan manfaat
manfaat dan
dan makna
makna belajar
belajar karena
karena materi
materi yang
yang
6 disajikan
disajikan dalam
dalam konteks
konteks tema
tema yang
yang jelas;
jelas;
•• guru
guru dapat
dapat menghemat
menghemat waktu,
waktu, karena mata pelajaran yang disajikan
disajikan
7
secara
secara terpadu
terpadu dapat
dapat dipersiapkan
dipersiapkan sekaligus
sekaligus dan
dan diberikan
diberikan dalam
dalam 22
atau
atau 33 pertemuan
pertemuan bahkan
bahkan lebih dan
dan atau pengayaan;
pengayaan; dan
dan
•• budi
budi pekerti
pekerti dan
dan moral
moral peserta
peserta didik
didik dapat
dapat ditumbuh
ditumbuh kembangkan
kembangkan
8
dengan
dengan mengangkat sejumlah nilai budi pekerti sesuai dengan
mengangkat sejumlah nilai budi pekerti sesuai dengan situasi
situasi
dan kondisi
dan kondisi
CIRI PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU