Anda di halaman 1dari 15

PEMIKIRAN

EKONOMI
AL-SYATIBI DAN
IBNU KHALDUN
ALFRYANDA : 222020203874234015
HASMIA HUSNI : 22020203874234007
MUH. RIDWAN SAENONG : 2020203874234009
Al-Syatibi yang bernama lengkap Abu Ishaq
bin Musa bin Muhammad Al-Lakhmi Al-Syatibi
merupakan salah seorang cendikiawan Muslim
yang belum banyak diketahui latar belakang
Biografi kehidupannya. Yang jelas, ia berasal dari suku
Arab Lakhmi. Nama Al-syatibi dinisbatkan ke
daerah asal keluarganya, Syatibah (Xatiba atau
Al-Syatibi Jativa), yang terletak di kawasan Spanyol bagian
timur. Al-Syatibi dibesarkan dan memperoleh
seluruh pendidikannya di ibu kota kerajaan
Nashr, Granada, yang merupakan benteng
terakhir umat islam di Spanyol.
Imam al-Syatibi merupakan salah seorang pemikir Islam
yang hidup pada keemasan Islam di Granada karena kota
itu menjadi pusat kegiatan ilmiah dengan berdirinya
Universitas Granada. Al-Syatibi mempunyai pemikiran
sendiri mengenai ekonomi Islam dan mempunyai konsep
sendiri tentang ekonomi Islam. Menurutnya dalam
ekonomi Islam itu terdapat maqashid syariah yang terdiri
dari dharuriyat, hajjiyat dan tahsiniyat. Selain itu Al-
Syatibi juga mempunyai konsep sendiri mengenai objek
kepemilikan dan pajak.
PEMIKIRAN EKONOMI

Al-SYATIBI
Dharuriyat Hajjiyat Tahsiniyat
Tujuannya adalah agar
Jenis maqhasid ini manusia dapat melakukan
Jenis maqashid ini yang terbaik untuk
merupakan kemestian dan
landasan dalam
dimaksudkan untuk menyempurnakan
menegakkan kesejahteraan memudahkan kehidupan, pemeliharaan lima unsur
manusia di dunia dan di menghilangkan kesulitan pokok kehidupan manusia. Ia
akhirat yang mencakup dan menjadikan tidak dimaksudkan untuk
pemeliharaan lima unsur menghilangkan atau
pemeliharaan yang lebih mengurangi berbagai
pokok dalam kehidupan baik terhadap lima unsur
manusia, yakni agama, kesulitan, tetapi hanya
jiwa, akal, keturunan, dan
pokok kehidupan manusia. bertindak sebagai pelengkap,
harta. penerang dan penghias
kehidupan manusia.
 Kerusakan pada
 Kerusakan pada
maqhasid hajjiyat dan
maqhasid dharuriyatakan
Korelasi membawa kerusakan
maqhasid tahsiniyat yang
bersifat absolut
Antara pula pada maqhasid
hajjiyat dan maqhasid
terkadang dapat merusak
maqhasid dharuriyat.
Dharuriyat, tahsiniyat. Sebaliknya,
Pemeliharaan maqhasid
kerusakan pada
Hajjiyat dan maqhasid hajjiyat dan
hajjiyat dan maqhasid
tahsiniyat diperlakukan
Tahsiniyat maqhasid tahsiniyat
tidak dapat merusak
demi pemeliharaan
maqhasid dharuriyat
maqhasid dharuriyat.
secara tepat.
Pandangan
Al-Syatibi di Objek
Bidang kepemilikan
Pajak
Ekonomi
IBNU KHALDUN
Nama lengkapnya adalah Abd al-Rahman bin
Muhammad bin Khaldun al-Hadrawi, dikenal dengan panggilan
Waliyuddin Abu Zaid, Qadi al-Qudat. Ia lahir tahun 732 H di
Tunis. Ia bermazhab Maliki, Muhadist al-Hafidz, pakar ushul
fiqh, sejarawan, pelancong, penulis dan sastrawan. Saat kecil ia
biasa dipanggil dengan nama Abdurrahman. Sedangkan Ibnu
Zaid adalah panggilan keluarganya. Ia bergelar waliyudin dan
nama populernya adalah Ibnu Khaldun.
Ibnu Khaldun telah banyak mendeskripsikan pemikirannya dalam
berbagai aspek ilmu dan kehidupan manusia yang dituangkannya
dalam sebuah karya yang fenomenal yaitu Al- Muqaddimah. Ibnu
Khaldun telah pula memprediksikan banyak hal yang akhirnya
menjadi persoalan yang sampai pada dunia modern saat ini tetap
mengemuka sebagai wacana yang tidak akan berhenti untuk
dibicarakan. Sebagai contoh yang ia ajukan adalah kasus usaha
pribadi dan usaha publik, perlakuan dunia atas mata uang yang
akhirnya mempunyai fungsi yang sangat fital dalam dunia
ekonomi, dan lain-lain. Apa yang dikemukakan tersebut, murni
berasal dari pemikiran cerdas Ibnu Khaldun.
PEMIKIRAN EKONOMI
SUDUT TENAGA JURUSAN KEGUNAAN
 a. Kegunaan barang-barang
 a. Tenaga untuk mengerjakan yang dihasilkan itu hanyalah
untuk kepentingannya sendiri,
barang-barang (objekt) untuk
dinamakan “rizqy” (tersebut
Persoalan memenuhi kebutuhannya
sendiri (subjekt), dinamakan
55 kali dalam al-Qur‟an
dengan 77 kata-kata yang
Ekonomi “ma’asy” (penghidupan).
 b. Tenaga untuk mengerjakan
sama).
 b. Kegunaannya untuk
barang-barang yang
kepentingan orang banyak,
memenuhi kebutuhan orang
sedang kepentingan orang
banyak (Massaal subjektif),
yang mengerjakan tidaklah
dinamakan “tamawwul”
menjadi tujuan utama. Hal ini
(perusahaan).
dinamakan “kasab” (tersebut
67 kali dalam al-Qur‟an).
Uang
Mata Uang Soal-soal
Pribadi dan
Memegang Ekonomi Dalam
Uang
Peranan Penting 33 Pasal
Perusahaan
Al-  a. Kitab al-Kharaj, karangan Abu
Muqaddimah Yusuf (wafat 182 H).
Ibnu  b. Kitab al-Amwal, karangan Obeid
Khaldun: Kasim bin Salim (154-224 H).
Sumber  c. Kitab Siasatul Madaniyah (Politik
Kebangunan Pembangunan Negara), karya Filosof
Eropa Al-Farabi (260-330H).
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai