Anda di halaman 1dari 46

Penanganan Bahan Berbahaya

Beracun
Sunardi
Akademi Farmasi Indonesia
Yogyakarta
Bahan Berbahaya dan Beracun
( B3 )
Adalah bahan yang karena sifat dan atau
konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara
langsung maupun tidak langsung, dapat
mencemarkan dan atau merusak lingkungan
hidup, dan atau dapat membahayakan
lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan
hidup manusia serta makhluk hidup lainnya
(berdasarkan PP No 74 tahun 2001 tentang
Pengelolaan B3)
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
Adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan yang
mengandung bahan berbahaya dan atau beracun
yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau
jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak
langsung, dapat mencemarkan dan atau merusak
lingkungan hidup, dan atau dapat membahayakan
lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup
manusia serta makhluk hidup lainnya (berdasarkan
PP No 85 tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah
B3)
simbol
Klasifikasi B3
( PP 74 Tahun 2001 )
1. mudah meledak (explosive),
2. pengoksidasi (oxidising),
3. sangat mudah sekali menyala (extremely flammable),
4. sangat mudah menyala (highly flammable),
5. mudah menyala (flammable),
6. amat sangat beracun (highly toxic),
7. sangat beracun (highly toxic),
8. beracun (toxic),
9. berbahaya (harmful),
10.korosif (corrosive),
11.bersifat iritasi (irritant),
12.berbahaya bagi lingkungan (dangerous to the environment),
13.karsinogenik (carcinogenic),
14.teratogenik (teratogenic),
15. mutagenik (mutagenic).
Limbah B3
( PP No 85 Tahun 1999 )
1. Bahan yang mudah meledak,
2. mudah terbakar,
3. reaktif,
4. beracun,
5. menyebabkan infeksi dan
6. korosif.
Tata cara Penanganan
1. kenali dengan apa kita bekerja atau apa yang kita
hasilkan dari pekerjaan kita untuk memastikan
kita memperlakukannya dengan benar
2. gunakan alat pelindung diri yang dibutuhkan
3. pasang indentitas (simbol dan label) pada bahan-
bahan tersebut untuk menghilangkan salah
penggunaan
4. tempatkan bahan/limbah tersebut pada tempat
yang seharusnya.
5. buang sisa ataupun kemasan bahan tersebut
sesuai aturan yang berlaku
6. jangan pernah melakukan pencampuran
bahan-bahan tersebut secara serampangan
7. khusus untuk pengelolaan limbah B3
terdapat hal tambahan yang harus
diperhatikan yaitu :
Khusus Limbah B3
a) Limbah B3 yang dihasilkan hanya boleh diolah
oleh pihak yang memang sudah mendapatkan
ijin dari KLH
b) Melaporkan kinerja pengelolaan limbah B3
minimal setiap 3 bulan ke instansi yang
ditunjuk
c) Melakukan penyimpanan limbah B3 maksimal
90 hari di tempat penyimpanan sementara
yang berijin
Penanganan B3
 Simbol B3 adalah gambar yang menunjukkan
klasifikasi B3
 Label B3 adalah uraian singkat yang menunjukkan
antara lain klasifikasi dan jenis B3
 MSDS (Material Safety Datasheet) adalah lembar
data khusus yang menjelaskan tentang suatu bahan
kimia mengenai pengenalan umum, sifat-sifat bahan,
cara penanganan, penyimpanan, pemindahan dan
pengelolaan limbah buangan bahan tersebut.
Bahan Kimia Beracun ( Toxic )
Adalah bahan kimia yang dapat menyebabkan
bahaya terhadap kesehatan manusia atau
menyebabkan kematian apabila terserap ke
dalam tubuh karena tertelan, lewat pernafasan
atau kontak lewat kulit.
Bahan Kimia Korosif ( Corrosive )
Adalah bahan kimia yang karena reaksi kimia
dapat mengakibatkan kerusakan apabila kontak
dengan jaringan tubuh atau bahan lain (karat
pada logam).
Bahan Kimia Mudah terbakar ( Flammable )

Adalah bahan kimia yang mudah bereaksi


dengan oksigen dan dapat menimbulkan
kebakaran. Reaksi kebakaran yang amat cepat
dapat juga menimbulkan ledakan.
Bahan Kimia Peledak ( Explosive )
Adalah suatu zat padat atau cair atau campuran
keduanya yang karena suatu reaksi kimia dapat
menghasilkan gas dalam jumlah dan tekanan
yang besar serta suhu yang tinggi, sehingga
menimbulkan kerusakan disekelilingnya.
Bahan Kimia Reaktif terhadap Asam

Bahan Kimia Reaktif Terhadap Asam (Acid


Sensitive Substances) Adalah bahan kimia yang
amat mudah bereaksi dengan asam
menghasilkan panas dan gas yang mudah
terbakar atau gas-gas yang beracun dan korosif.
Gas Bertekanan ( Compressed Gases )

Gas Bertekanan (Compressed Gases) Adalah gas


yang disimpan dibawah tekanan, baik gas yang
ditekan maupun gas cair atau gas yang
dilarutkan dalam pelarut dibawah tekanan.
Bahan Kimia Radioaktif
Adalah bahan kimia yang mempunyai
kemampuan memancarkan sinar radioaktif
dengan aktivitas jenis lebih besar dari 0,002
microcurie/gram.
Beracun (Toxic) Corrosive Flammable
1) Penyimpanan yang Aman Ruangan sejuk,
2) sirkulasi udara yg baik,
3) jauh dari potensi kebakaran,
4) tidak terkena langsung sinar matahari ,
5) logam disekeliling harus dicat dan tahan korosif,
6) tempat penampung harus tahan korosif Ruangan cukup
dingin,
7) jauh dari lokasi yang potensinya mudah terjadi
kebakaran,
8) singkirkan semua sumber pemicu api
Explosive, Compressed Gas, Radioaktif
1) Ruangan harus kokoh (tahan dari api dan lantai tidak dari
bahan yang menimbulkan loncatan api),
2) sirkulasi udara yang baik, harus selalu terkunci.
3) Ruangan sejuk,
4) bangunan harus tahan api,
5) tabung harus disimpan dengan posisi berdiri dan diikat,
6) jauhkan dari sinar matahari langsung.
7) Pemakai zat radioaktif dan sumber radiasi harus memiliki
instalasi fasilitas atom, tenaga yang terlatih dan
peralatan teknis yang mendapat ijin dari BATAN
Penanganan bahan kimia berbahaya
1. Mengenali bahan
Pelajari informasi sifat bahan, bahaya dan cara
penanganannya (buku indeks atau MSDS (LDKB).
Jangan mencicipi atau mencium uapnya untuk mengenali
bahan
2. Substitusi
Bila mungkin jangan menggunakan bahan kimia
berbahaya. Usahakan mencari gantinya (substitusi) yang
lebih aman
3. Menggunakan sesedikit mungkin bahan
Bila harus menggunakan bahan berbahaya, gunakan
sesedikit mungkin, termasuk pemesanannya.
Penanganan bahan kimia berbahaya
4. Mencegah emisi
Usahakan mencegah emisi atau kebocoran bahan beracun
dan korosif. Bila emisi tak dapat dihindari, isolasi daerah
emisi, dan hisap dengan local exhauster atau lakukan
pekerjaan dalam lemari asam.
5. Mengurangi keterpaan
Bila emisi tak terhindarkan, buka jendela dan pasang
ventilasi agar pencemaran di bawah nilai ambang batas
(NAB). Bila tidak mungkin, kurangi waktu kerja atau waktu
keterpaan
Penanganan bahan kimia berbahaya
6. Menggunakan APD
Gunakan APD (Gloves, kacamata, masker, respirator)
untuk melindungi diri dari keterpaan.
7. Hati-hati dengan bahaya kebakaran
Hindari bahan mudah terbakar dari nyala api, bara,
loncatan listrik dan logam panas.
8. Waspadai bahan atau campuran eksplosif
Jauhkan bahan eksplosif dari panas, gesekan
mekanik, goncangan dan udara panas sinar matahari.
Penanganan bahan kimia berbahaya
9. Bahaya tersembunyi dari gudang
Jaga gudang agar tetap dingin, berventilasi, kering,
jauh dari api, serta hindari interaksi antara bahan
inkopatibel. Jaga gudang agar tetap bersih, rapi dan
periksa setiap saat akan adanya kebocoran atau
tumpahan.
10. Mengendalikan limbahan bahan kimia
Usahakan setiap proses dengan limbah seminimal
mungkin. Daur ulang disarankan. Ikuti aturan
pemusnahan atau pembuangan bahan dengan
benar.
Bahan Kimia Berbahaya
Di Laboratorium
1. Benzen
• Termasuk Bahan Kimia Karsinogenik
• Tidak digunakan sebagai pelarut kecuali
dengan penanganan yang serius.
• Efek kronik bahan muncul karena menghirup
uap dalam jangka waktu yang lama
• Dapat terserap lewat kulit
• Mudah terbakar
• Jika dimungkinkan diganti dengan toluen
2. Karbon Tetra Klorida
• Bahan ini dapat terserap kulit
• Dapat menyebabkan kematian bila menghirup
uap CCl4 konsentrasi tinggi
• Pada tingkatan yang lebih ringan dapat
menyebabkan kerusakan jantung dan hati
3. Sianida
• Termasuk golongan bahan kimiasangat
beracun dan reaktif
• Reaksi racun dapat terjadi jika sianida terhirup
/ terserap kulit
4. Hidrogen Fluorida
• Gas dan larutan HF merupakan racun yang
dapat terserap kulit dan masuk kedalam
jaringan tubuh yang menyebabkan nyeri
berkelanjutan dan luka bakar yang sukar
disembuhkan.
• Bila terjadi kontak langsung segera lepas
pakalian yang terkena dan siram dengan air
dingin hingga jaringan kulit yang memutih
hilang
5. Hidrogen Sulfida
• Bahan Kimia ini sangat berbahaya, karena
paparan dengan ini dapat menyebabkan
seseorang kehilangan kemampuan indera
penciuman.
• Konsentrasi encer H2S menyebabkan iritasi pada
sistem pernafasan yang diikuti dengan sakit
kepala pusing dan merasa mual.
• Pada konsentrasi tinggi bisa menyebabkan
kehilangan kesadaran dan paralisis pernafasan
6. Asam Perklorat
• Merupakan oksidator kuat yang dapat
bereaksi eksplosif dengan reduktor dan
senyawa organik lainnya.
• Asam perklorat tidak boleh dipanaskan
bersama asam sulfat, karena membentuk
ester perklorat yang bersifat eksplosif ( setara
dengan nitrogliserin )
LABEL ATAU SIMBOL BAHAYA
Eksplosif
• Bahaya : eksplosif pada
kondisi tertentu.

• Contoh : amonium
nitrat, nitroselulosa

• Keamanan : hindari
benturan, gesekan,
loncatan bunga api dan
panas
Oksidator
• Bahaya : oksidator dapat
membakar bahan lain,
penyebab timbulnya api,
penyebab kesulitan dalam
pemedaman api.
• Contoh : hidrogen
peroksida, kalium
perklorat.
• Keamanan : hindarkan
panas serta bahan mudah
terbakar dan reduktor
Mudah Terbakar
Bahaya : mudah terbakar
1. Zat terbakar langsung
( aluminium alkil fosfor )
2. Gas amat mudah
terbakar ( butana,
propana )
3. Zat yang sensitif
terhadap air
4. Cairan mudah terbakar (
aseton, benzen )
Toksik
• Toksik dan berbahaya
bagi kesehatan jika
terhirup, tertelan atau
kontak dengan kulit dan
mematikan.
• Contoh : arsen
triklorida, merkuri
klorida.
• Hindarkan kontak atau
masuk tubuh
Iritasi
• Iritasi pada kulit, mata
dan alat pernafasan
• Contoh : amonia, benzil
klorida
• Hindari kontaminasi
udara pernafasan ,
kontak kulit dan mata
Korosif
• Korosif atau merusak
jaringan tubuh
• Contoh : belerang
dioksida, klorin
• Hindari kontaminasi
pernafasan, kontak
dengan kulit dan mata/
Infeksius
• Symbol Bahan Infeksius
Bahan Beracun
BAHAN BERACUN Syarat Penyimpanan
• Sianida • Ruangan dingin berventilasi
• Arsenida • Jauh dari bahaya kebakaran
• fosfor • Dipisahkan dari bahan lain
yang mungkin bereaksi
• Disediakan APD, pakaian
kerja, masker dan sarung
tangan
Bahan Korosif
BAHAN KOROSIF PENYIMPANAN
• Asam-Asam • Ruang dingin dan
• Anhidrid asam berventilasi
• alkali • Wadah tertutup dan
beretiket
• Dipisah dari zat-zat beracun
Bahan Mudah Terbakar
BAHAN MUDAH TERBAKAR PENYIMPANAN
• Benzen • Suhu dingin dan berventilasi
• Aseton • Jauhkan dari sumber api
• Eter dan panas, terutama
• heksan loncatan bunga api listrik
dan bara.
• Tersedia alat pemadam
kebakaran
BAHAN MUDAH MELEDAK
BAHAN MUDAH MELEDAK PENYIMPANAN
• Amonium Nitrat • Ruangan dingi dan
• TNT berventilasi
• Nitrogliserin • Jauh dari panas dan api
• Hindarkan dari gesekan
atau tumbukan mekanik
BAHAN OKSIDATOR
BAHAN OKSIDATOR PENYIMPANAN
• Perklorat • Suhu dingin dan berventilasi
• Permanganat • Jauhkan dari sumber api
• Peroksida dan panas, terutama
loncatan bunga api listrik
dan bara
• Jauhkan dari cairan yang
mudah terbakar dan
reduktor
BAHAN REAKTIF TERHADAP AIR
BAHAN REAKTIF PENYIMPANAN
• Na • Suhu ruangan dingin, kering
• Hidrida dan berventilasi
• Karbida • Jauhkan dari sumber api
• Nitrida dan panas, terutama
loncatan bunga api listrik
dan bara
• Tersedia pemadam
kebakaran tanpa air ( CO2 ,
halon, dry powder )
Bahan Reaktif Terhadap Asam
bahan PENYIMPANAN
• Na • Ruangan dingin berventilasi
• Hidrida • Jauh dari sumber api, panas
• Sianida dan asam
• Ruang didesain agar tidak
dimungkinkan terbentuk
kantong-kantong hidrogen
• Tersedia APD, kaca mata,
sarung tangan , pakaian
kerja
GAS BERTEKANAN
GAS BERTEKANAN PENYIMPANAN
• N2 • Disimpan pada silinder
• ASETILEN tegak berdiri dan terikat
• H2 • Ruangan dingin dan tidak
• Cl2 terkena langsung sinar
matahari
• Jauh dari api dan panas
• Jauh dari bahan korosif yang
dapat merusak kran dan
katup

Anda mungkin juga menyukai