KEPERAWATA
N KASUS 21
2. Keluhan Utama
PENGKAJIAN a. Saat MRS
● Klien mengeluh susah untuk menggerakkan
1. Identitas Klien kakinya serta merasa sesak, pusing dan BAK
● Nama : Tn. A sedikit. Edema di ekstremitas bawah,
● Umur : 72 Tahun b. Saat Pengkajian
● Alamat : Banyumas ● Klien mengeluh susah menggerakan kaki,
● Suku/Bangsa : Jawa sesak, pusing, BAK sedikit
● Agama : Islam
● Pekerjaan : Buruh 3. Riwayat Kesehatan
● Pendidikan : SD ● 1. Riwayat penyakit sekarang
● Tgl MRS : 10 November 2021 pukul 09.25 Pasien dirawat di ruang jantung pada hari Rabu
WIB 10 November 2021 jam 09.25 dengan keluhan
● Tgl Pengkajian : 12 November 2021 pukul susah untuk menggerakkan kakinya serta merasa
17.00 WIB sesak, pusing dan BAK sedikit. Edema di
Identitas Penanggung Jawab ekstremitas bawah, tidak ada tanda-tanda
● Nama : Ny. S dehidrasi, distensi vena jugularis (+), asites (+).
● Umur : 45 Tahun Dengan tanda-tanda vital TD 70/40 mmhg, nadi
● Alamat : Banyumas 55x/ menit, RR: 26x/ mnt.
● Suku/Bangsa : Jawa ● 2. Riwayat penyakit dahulu:
● Agama : Islam Klien mengatakan belum pernah merasakan
● Pekerjaan : Swasta seperti ini
● Pendidikan : SMA ● 3. Riwayat penyakit keluarga:
● Hub. Dengan Klien : Anak Tidak ada
4. Pemeriksaan fisik 4.3 Persyarafan (B3)
1) Keadaan Umum : baik, Inspeksi :- 5) Pengkajian Psikososial
Klien ingin mengatakan tidak
Auskultasi :-
betah dan berharap ingin cepat
2) kesadaran : composmetis Perkusi :-
pulang sehingga klien mengeluh
Palpasi :- tidak bisa tidur.
3) Tanda-tanda vital 4.4 Perkemihan : Eliminasi urin Hubungan klien dengan keluarga,
TD : 70/ 40 mmHg (B4) perawat baik.
N : 55 x /menit Inspeksi : -
RR : 26 x/menit Auskultasi : - 6) Pengkajian Spiritual
Perkusi : dullness Selama MRS klien tidak dapat
4) Body Sistem Palpasi : tidak ada menjalankan sholat 5 waktu
4.1 Pernafasan (B1) pembesaran kandung kemih karena keadaan umum klien
Inspeksi : pola nafas tidak teratur 4.5 Pencernaan (B5) bedrest, klien hanya dapat berdoa
Auskultasi : Tidak ada suara nafas Inspeksi : - kepada Tuhan YME agar diberi
kesembuhan dan berharap cepat
tambahan seperti wheezing, Auskultasi :-
pulang.
Ronchi Perkusi : dullness Sebelum MRS klien taat
Perkusi : Sonor Palpasi : - beribadah sholat 5 waktu di
Palpasi : Vokal fremitus teraba 4.6 Tulang otot integument mushola terdekat atau kadang-
simetris kanan dan kiri (B6) kadang dirumah.
4.2 Kardio Vaskuler (B2) Inspeksi : warna kulit terang
Inspeksi : - tanpak pucat,
Auskultasi : - Auskultasi : -
Perkusi : mur-mur Perkusi : -
Palpasi : teraba denyut jantung Palpasi : terdapat edema
Data abnormal
1. Total pemasukan cairan dalam 8
jam adalah 900 ml dan total
pengeluaran 1125 ml dengan
balance 225 ml.
2. Edema +4 di ekstremitas bawah
3. TD : 70/40 mmhg, Normalnya
120/80 mmhg
4. Nadi 55x/menit, normalnya 60-
100x/menit
5. RR : 26x/menit, normalnya untuk
lansia 28x/menit
No Analisa data Problem Etiologi
DS : klien mengatakan sesak nafas, Risiko ketidakseimbangan Asites
BAK sedikit, ansietas cairan
DO : klien tampak pucat, klien
tampak sesak, terdapat edema pada
1 ekstremitas bawah
TD : 70/40 mmHg
N : 55 x/ menit
Analisis
RR : 26 x/ menit
DS : Klien
menggerakan kaki
mengatakan susah Intoleransi aktivitas Ketidakseimbangan
antara suplay dan Data
2 DO : klien tampak meringis ketika kebutuhan oksigen,
menggerakan kaki, mobilisasi imobilitas
pasien terganggu
DS : klien mengatakan pusing, Penurunan curah jantung Perubahan preload
sesak nafas (dispnea)
DO : Terdapat edema, distensi vena
jugularis, tekanan darah menurun,
3
nadi perifer teraba lemah.
Penurunan curah jantung
Diagnosa Keperawatan
Definisi :
Mengidentifikasi, merawat dan membatasi komplikasi akibat ketidakseimbangan antara suplai dan konsumsi oksigen miokard.
Tindakan :
1. Observasi
- Identifikasi tanda/gejala primer penurunan crah jantung (meliputi dispnea, kelelahan, edema, ortopnea, paroxysmal nocturnal
dyspnea, peningkatan CVP)
- Identifikasi tanda/gejala sekunder penurunan curah jantung (meliputi peningkatan berat badan, hepatomegaly, distensi vena
jugularis, dll)
- Monitor tekanan darah (termasuk tekanan darah ortostatik, jika perlu)
- Monitor intake dan output cairan
- Periksa tekanan darah dan frekuensi nadi sebelum dan sesudah aktivitas
2. Terapeutik
- Posisikan pasien semi-fowler atau fowler dengan kaki ke bawah atau posisi nyaman
- Fasilitasi pasien dan keluarga untuk modifikasi gaya hidup sehat
- Berikan dukungan emosional dan spiritual
3. Edukasi
- Anjurkan beraktivitas fisik sesuai toleransi
- Anjurkan beraktivitas fisik secara bertahap
- Ajarkan pasien dan keluarga mengukur intake dan output cairan harian
4. Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian antiaritmia, jika perlu
- Rujuk ke program rehabilitasi jantung
2. Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan antara
suplai dan kebutuhan oksigen d.d mengeluh nyeri,
dispnea saat/setelah aktivitas
Definisi :
Mengidentifikasi dan mengelola pengguanaan energi untuk mengatasi atau mencegah kelelahan dan
mengoptimalkan proses pemulihan.
Tindakan :
1. Observasi
- Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan.
- Monitor kelelahan fisik dan emosional.
- Monitor pola dan jam tidur.
- Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan aktivitas.
2. Terapeutik
- Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus (mis. Cahaya, suara, kunjungan)
- Berikan aktivitas distraksi yang menenangkan.
- Fasilitasi duduk di sisi tempat tidur, jika tidak dapat berpindah atau berjalan.
3. Edukasi
- Anjurkan tirah baring.
- Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap.
- Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala kelelahan tidak berkurang.
- Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan.
4. Kolaborasi
- Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan aasupan makanan.
3. Risiko ketidakseimbangan cairan d.d asites
Tujuan dan Kriteria hasil (SLKI)