Anda di halaman 1dari 13

ANGINA PEKTORIS

Angina pektoris
- adalah rasa sakit dada akibat adanya iskemik otot
jantung

- Sakit dada timbul karena timbunan asam laktat,


akibat metabolisme anaerob pada sel miokard yang
hipoksik

- Suatu sindroma klinis berupa rasa tidak nyaman di


dada, rahang, bahu, punggung atau lengan yang
timbul saat aktifitas atau stres emosional yang
berkurang dengan istirahat atau nitroglyserin. (SABIL)
- walaupun jarang, nyeri dapat dirasakan di daerah
epigastrium.
Angina pektoris terbagi dalam:
1. Angina pektoris stabil (Stable Angina )
adalah sakit dada yang timbul saat melakukan aktifitas.
Rasa sakit tidak lebih dari 15 menit dan hilang dengan
istirahat.

2. Angina Pektoris tidak stabil ( Unstable Angina )


Sakit dada yang timbul saat istirahat, lamanya lebih dari
15 menit, ada peningkatan dalam frekuensi sakitnya
atau ada gejala perburukan

3. Angina Variant/Prinzmetal
adalah bentuk angina tidak stabil yang disebabkan oleh
spasme arteri koroner
Patofisiolog dan patogenesis
* Angina pektoris timbul karena adanya ketidak seimbangan antara asu-
pan oksigen miokard dengan konsumsi oksigen miokard
* Adenosin yang dihasilkan di miokard yang iskemik merupakan mediator
utama timbulnya angina (nyeri dada) melalui stimulasi reseptor A1 yang
terletak di ujung saraf jantung
* Substrat patologikal bervariasi pada ateromatous yang menyebabkan
penyempitan arteri koroner, dengan penurunan diameterlumen ≥50%
maka aliran darah koroner tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan
metabolik jantung pada aktifitas fisik atau stres
* Stenosis yang terjadi tidak hanya tergantung dari pengurangan diame-
ter lumen tapi juga tergantung dan banyak stenosis yang terjadi
* Adanya stimulasi yang menyebabkan injuri ( hipertensi, hiperkolesterol-
emia) menyebabkan kerusakan endotel yang berakibat makrofag di
otot polos berproliferasi dan bermigrasi ke dalam dinding pembuluh
darah.
Diagnosis
Riwayat nyeri dada (angina)khas. Gejala khas mempunyai
empat gambaran kardinal ( four cardinal symptoms):
a. Lokasi
Tersering dirasakan di dada dekat sternum dan bisa dijumpai dimana
saja mulai dari epigastrium sampai ke rahang bawah atau gigi, bahu,
lengan sampai pergelangan tangan dan jemari. Rasa tidak nyaman be-
rupa rasa berat, tertekan, tertindih, tercekik, atau rasa panas. Bisa
disertai sesak nafas, mual, kecapekan dan gelisah
b. Durasi
Durasi berlangsung singkat, biasanya tidak lebih darin10 menit dan se-
ring kurang dari beberapa menit. Keluhan bertambah berat seiring
peningkatan aktifitas.
c. Karasteristik
Walaupun angina sering digambarkan sebagai rasa nyeri, tetapi pasien
mungkin menyangkal dan hanya mengeluh rasa tidak nyaman seperti
c. Karasteristik
Rasa nyeri, rasa tertekan atau tercekik. Intensitas keluhan
bervariasi dari sedikit perasaan tidak nyaman sampai rasa
nyeri yang hebat. Keluhan rasa tidak nyaman di dada mung-
kin disertai atau dilatarbelakangi oleh gejala lain seperti
sesak nafas, kelelahan, dan rasa mau pingsan

d. Berhubungan dengan latihan:


Pada kebanyakan kasus, angina diprovokasi oleh peningka-
tan konsumsi oksigen selama latihan (stres) dan segera
pulih dengan istirahat. Bila timbul saat istirahat menunjukan
adanya perubahan pada irama arteri koroner, aritmia atau
anginatidak stabil dimana emosi mungkin merupakan faktor
provokasi yang potensial
Klasifikasi angina
1. Kelas 1
Angina tidak timbul pada saat aktifitas sehari-hari.: seperti
berjalan atau menaiki tangga. Angin timbul pada saat la-
tihan berat, tergesa-gesa Dn berkepanjangan

2. Kelas 2
Sedikit pembatasan aktifitas sehari-hari, seperti jalan atau
naik tangga dengan cepat, jalan mendaki, aktifitas setelah
makan, di hawa dingin atau melawan angin, atau dalam ke-
adaan stres emosional, atau hanya timbul beberapa jam
setelah bangun tidur.
3. Kelas 3
Adanya tanda-tanda keterbatasan aktifitas sehari-hari,
angina
timbul jika berjalan rata satu atau dua blok (setara dengan
jarak 100-200 meter) dan naik tangga satu tingkat pada
kecepatan dan kondisi yang normal
4. Kelas 4
Ketidakmampuan melakukan aktifitas fisik apapun tanpa
keluhan rasa nyaman atau angina saat istirahat
Pemeroksaan non invasif
1. EKG saat istirahat
2. EKG stress testing
3. Ekokardiografi saat istirahat
4. Stres ekokardiografi
5. Myokardial perfusion scintigraphy
Untuk melihat iskemik miokard atau berkurangnya area per-
fusi setelah vasodilatasi
6. Radionuclide angiografi saat latihan
Untuk menilai fungsi ventrikel kiri

Pemeriksaan invasif
Angiografi koroner : untuk melihat ada tidaknya lumen
koroner yang stenosis, menentukan strategi pengobatn dan
menentukan prognosis.
Penatalaksanaan angin pektoris
Tujuan utama penatalaksanaan:
1. Menvegah terjadinya infar miokard dan nekrosis sshingga
meningkatkan kualitas hidup
2. Mengurangi simptom dan frekuensi serta beratnya iskemia
Prinsip penatalaksanaan angina pektoris adalah meningkatkan
pemberian oksigen sehingga meningkatkan aliran darah koro-
ner dan menurunkan kebutuhan oksigen

Terapi farmakologis angina pektoris dan anti iskemia:


1. Penyekat Beta ( Beta Blosker )
untuk menurunkan kebutuhan oksigen dg cara menurun-
kan frekuensi denyut nadi, kntraktilitas, tekanan d arteri
dan peregangan dinding ventrikel kiri. ( c: Propanolol)
2. Nitrat dan nitrit
Merupakan vasodilator endothelium untuk mengurangi
simptom angina pektoris, dan mempunyai efek antitrom-
botik dan antiplatelet
C: ISDN, isosorbid, nitroglyserin )
3. Kalsium antagonis
untuk menghambat masuknya kalsium yang akan menye-
babkab relaksasi otot polos pembuluh darah sehingga
terjadi vasodilatasi pembuluh darah epikardian dan siste-
mik
Menurunkan kebutuhan oksigen miokard dengan menurun-
kan resistnsi vaskuler sistemik
C: Amlodipin, Nifedipin, verapamil
Terapi farmakologis untuk mencegah infark miokard akut:
1. Terapi antiplatelet
C: Aspirin diberikan pada PJK akut/kronik, kecuali bila
ada kontra indikasi, maka diberikan clopidogrel
2. Anti trombolitik
C: obat heparin dan walfarin untuk menurunkan resiko
terjadinya iskemia pada panderita dengan faktor resiko
3. terapai penggunaan kolesterol
C: simvastatin akan menurunkanLDL ( Low Density Lipo-
protein ) sehngga memperbaiki fungsi endotel pada
daerah aterosklerosis maka aliran darah di arteri koro-
naria lebih baik.
Revaskularisasi miokard
Bila terjadi angina tidak stabil maka nyeri dada menjadi
lebih sering dan berat, terjadi tanpa penyebab yang jelas.
gejala tidak dapat dikontrol dengan terapi farmakologis
yang memadai maka tindakan invasif seperti PTCA ( Per-
cutaneus Transluminal Coronary Angioplasty ) untuk
memperbaiki siskulasi koronef, CABG (Coronary Artey By Graf )
Terapi Non farmakologis
untuk menurunkan kebutuhan oksigen adalah;
1. berhenti merokok (mencegah takhikardi dan tekanan darah
2. Menurunkan berat badan bila obesitas
3. mengurangi stes ( menurunkan kadar adrenaln yang dapat
menimbulkan vaokontiksi pembuluh darah )
4. Pengontrolan gula darah

Anda mungkin juga menyukai