Pendidikan Islam A. Tujuan Pendidikan Islam O Tujuan pendidikan merupakan masalah inti dalam pendidikan dan saripati dari renungan pedagogik. O Dalam tradisi muslim, “tujuan” menduduki posisi yang teramat penting, dalam hal ini sangat mudah dilihat dari keharusan niat yang benar dalam setiap ibadah yang akan dilakukan oleh setiap muslim. O Tujuan pendidikan Islam dibedakan menjadi dua, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum O Menurut al-Abrasy, tujuan pendidikan Islam ada 5 : a. Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia. b. Persiapan untuk kehidupan dunia dan kehidupan akhirat. c. Persiapan untuk mencari rizki dan pemeliharaan segi manfa’at. d. Menimbulkan semangat ilmiah pada pelajar dan memuaskan keingintahuan dan memungkinkan ia mengkaji ilmu demi ilmu itu sendiri. e. Menyiapkan pelajar dari segi profesional, teknikal, dan pertukangan supaya dapat menguasai profesi tertentu. Tujuan umum O Menurut Nahlawy, tujuan dalam pendidikan Islam ada 4: 1. Pendidikan akal dan persiapan pikiran. 2. Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-bakat asal pada kanak-kanak. 3. Menaruh perhatian pada kekuatan dan potensi generasi muda dan mendidik mereka sebaik- baiknya, baik lelaki maupun perempuan. 4. Berusaha untuk menyeimbangkan segala potensi- potensi dan bakat-bakat manusia. Tujuan khusus O Diantara tujuan-tujuan khusus yang mungkin dimasukkan di bawah penumbuhan semangat agama dan akhlak adalah : a. Memperkenalkan pada generasi muda akan akidah Islam, dasar- dasarnya, asal usul ibadah dan cara-cara melaksanakannya dengan betul, dengan membiasakan mereka berhati-hati mematuhi akidah-akidah agama, menjalankan dan menghormati ajaran agama. b. Menumbuhkan kesadaran yang betul pada diri pelajar terhadap agama termasuk prinsip-prinsip dan dasar-dasar akhlak yang mulia. c. Menanamkan keimanan kepada Allah pencipta alam, kepada malaikat, rasul-rasul, kitab-kitab, takdir, dan hari kiamat berdasarkan paham kesadaran dan perasaan. Tujuan khusus d. Menumbuhkan minat generasi muda untuk menambah pengetahuan dalam adab dan pengetahuan keagamaan dan untuk mengikuti hukum-hukum agama dengan kecintaan dan kerelaan. e. Menanamkan rasa cinta dan penghargaan kepada al-qur’an membacanya dengan baik, memahaminya, dan mengamalkan ajaran- ajarannya. f. Menumbuhkan rasa bangga terhadap sejarah, kebudayaan Islam dan pahlawan-pahlawannya dan mengikuti jejak mereka. g. Menumbuhkan rasa rela, optimisme, kepercayaan diri, tanggung jawab, menghargai kewajiban, tolong menolong atas kebaikan dan taqwa, kasih sayang, cinta kebaikan, sabar, berjuang untuk kebaikan, memegang teguh pada prinsip, berkorban untuk agama dan tanah air, dan siap untuk membelanya. Tujuan khusus h. Mendidik naluri, motivasi dan keinginan generasi muda dan menguatkannya dengan akidah nilai-nilai, dan membiasakan mereka menahan motivasinya, mengatur emosi dan membimbingnya dengan baik. mengajarkan mereka berpegang dengan adab pada hubungan dan pergaulan mereka baik dirumah, sekolah atau dimana saja. i. Menanamkan iman yang kuat kepada Allah pada diri mereka perasaan keagamaan, semangat keagamaan dan akhlak pada diri mereka dan menyuburkan hati mereka dengan rasa cinta, zikir, taqwa, dan takut kepada Allah. j. Membersihkan hati mereka dari rasa dengki, hasud, iri hati, benci, kekasaran, kezaliman, egoisme, tipuan, khianat, nifak, ragu, perpecahan, dan perselisihan. B. Tanggung Jawab Pendidikan Islam O Tanggung jawab dimanifestasikan dalam bentuk kewajiban melaksanakan pendidikan. Jadi, tanggung jawab pendidikan dalam Islam adalah kewajiban melaksanakan pendidikan menurut pandangan Islam. 1. Tanggung jawab keluarga terhadap pendidikan Islam. Orang tua merupakan pendidik pertama dan utama bagi anak- anak mereka, karena merekalah anak-anak mula-mula menerima pendidikan. Tanggung jawab pendidikan Islam yang setidaknya harus dilakukan orang tua ialah : memelihara dan membesarkan anak, melindungi dan menjamin keamanan (jasmani rohani), memberi pengajaran, membahagiakan anak. Peran ibu dan ayah terhadap pendidikan anak dalam keluarga Peran ibu : -Sumber dan pemberi kasih Peran ayah : sayang -Sumber kekuasaan di dalam -Pengasuh dan pemelihara keluarga -Tempat mencurahkan isi hati -Penghubung intern keluarga -Pengatur kehidupan dalam dengan masyarakat rumah tangga -Pemberi rasa aman bagi -Pembimbing hubungan pribadi seluruh anggota keluarga -Pendidik dalam segi emosional -Pelindung terhadap ancaman dari luar -Hakim atau yang mengadili jika terjadi perselisihan -Pendidik dalam segi-segi rasional 2. Tanggung Jawab Pendidikan Islam Dalam Lembaga Pendidikan a. Sekolah Sekolah sebagai lembaga pendidikan dan pengajaran telah ada sejak beberapa abad yang lalu, yaitu pada zaman Yunani Kuno. Kata sekolah berasal dari bahasa Yunani Schola yang berarti menganggur atau waktu senggang. Sekolah adalah lembaga yang penting setelah keluarga. Sekolah berfungsi untuk membantu keluarga menanamkan nilai-nilai pendidikan. Jadi, tugas dan tanggung jawab sekolah yang dikendalikan oleh kepala sekolah dan guru bukanlah hanya mendidik kemampuan membaca, menulis, berhitung, dan lain sebagainya tetapi lebih dari itu yakni menanamkan sikap yang sesuai dengan tuntutan masyarakat. Menurut syahinan Zaini, tanggung jawab sekolah ada dua, yakni: Tanggung jawab yang dibebankan oleh karena pelimpahan sebagian tanggung jawab orang tua kepada sekolah dan tanggung jawab yang dibebankan oleh karena tanggung jawab guru sebagai seorang muslim terhadap muslim lainnya. Guru adalah pendidik profesional, karena secara implisit ia telah merelakan dirinya menerima dan memikul sebagian tanggung jawab pendidikan yang terpikul dipundak orang tua. Sifat-sifat kepribadian dan kewajiban guru : takwa kepada Allah, sehat jasmani dan rohani, berilmu pengetahuan, mencintai jabatan sebagai guru, berwibawa, bersifat sabar dan ikhlas berkorban, manusiawi dan bersifat pemaaf, bersikap adil terhadap semua peserta didik, periang gembira,dapat bekerja sama dengan orang lain dan masyarakat. a. Pesantren Pembangunan manusia, tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau masyarakat semata-mata, tetapi menjadi tanggung jawab semua komponen, termasuk dunia pesantren. Meningkatkan dan mengembangkan peran serta pesantren dalam proses pembangunan merupakan langkah strategis dalam membangun masyarakat, daerah, bangsa, dan negara. Terlebih, dalam kondidi yang tengah mengalami krisis (degradasi) moral. Pesantren sebagai lembaga pendidikan yang membentuk dan mengembangkan nilai-nilai moral, harus menjadi pelopor sekaligus inspirator pembangkit moral bangsa. Tiga unsur utama pendidikan pondok pesantren, yaitu Kyai dan para santri, kurikulum pondok pesantren, sarana peribadatan dan pendidikan seperti masjid, rumah kyai, pondok dan lain sebagainya. 2. Tanggung Jawab Masyarakat Masyarakat adalah kumpulan individu dan kelompok yang diikat oleh kesatuan budaya, agama, dan pengalaman-pengalaman yang sama serta memiliki sejumlah penyesuaian dalam ikut memikul tanggung jawab pendidikan secara bersama-sama. masyarakat adalah lembaga ketiga setelah kelurga dan sekolah/madrasah untuk memberikan pengaruh dan arahan terhadap pendidikan anak-anak. Jadi, tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan adalah bagaimana masing-masing anggota masyarakat ikut menciptakan suatu sistem pendidikan dalam masyarakat sehingga mendorong masing-masing anggota masyarakat untuk mendidik dirinya sendiri agar bersedia mendidik anggota masyarakat lainnya. 2. Tanggung Jawab Pendidikan Islam oleh Pemerintah Didalam ajaran Islam dikenal adanya sistem pemerintahan mulai dari cara memilih pemimpin, memimpin masyarakat, membangun bangsa dan negara. Dalan surat an-nisa” : 59 orang-orang yang beriman diperintahkan untuk mentaati pemerintahan. Tanggung jawab utama pemerintah terhadap pendidikan adalah menangani pendidikan yang Islami. Tanggung jawab pemerintah ini datang dari dua jurusan, yaitu : karena mereka disiplin untuk mengurus urusan rakyat sedangkan urusan rakyat yang paling pokok adalah pendidikan mereka, dan karena masing-masing pribadi pejabat pemerintah itu mempunyai kewajiban pula untuk menyampaikan ajaran Islam walaupun satu ayat. Kadar manusia beriman diperoleh melalui pendidikan dan karena beriman mereka taat kepada pemerintahan maka hal ini berarti tanggung jawab yang paling utama yang harus ditangani oleh pemerintah ialah pendidikan Islam, sebab disinilah letak kunci hidup makmur dan bahagia bagi seluruh rakyat. 3. Tanggung Jawab Pendidikan Islam oleh Diri Sendiri Dengan menggunakan qa’idah fiqih orang Islam dewasa dan berakal sehat disebut mukallaf, maka ia bertanggung jawab sendiri dalam mempelajari dan mengamalkan ajaran agama Islam. Kalau dikaitkan dengan pendidikan, maka orang mukallaf berarti orang yang sudah dewasa, sehingga sudah semestinya ia bertanggung jawab terhadap apa yang dikerjakan termasuk apa yang harus ditinggalkan dan apa yang harus dikerjakan. Petunjuk itu banyak sekali dijumpai dalam al-qur’an semisal QS. al-Isra’ : 36 yang artinya : “Dan janganlah kamu mengikuti apa yangkamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan dimintai pertanggung jawabannya.” Terima kasih