Anda di halaman 1dari 14

Ilmu Pendidikan

Dosen Pengampu : Ibu Inayatul Ulya, M. S. I.

Tujuan dan Tanggung Jawab


Pendidikan Islam
A. Tujuan Pendidikan Islam
O Tujuan pendidikan merupakan masalah inti dalam
pendidikan dan saripati dari renungan pedagogik.
O Dalam tradisi muslim, “tujuan” menduduki posisi
yang teramat penting, dalam hal ini sangat mudah
dilihat dari keharusan niat yang benar dalam
setiap ibadah yang akan dilakukan oleh setiap
muslim.
O Tujuan pendidikan Islam dibedakan menjadi dua,
yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.
Tujuan umum
O Menurut al-Abrasy, tujuan pendidikan Islam ada 5 :
a. Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia.
b. Persiapan untuk kehidupan dunia dan kehidupan akhirat.
c. Persiapan untuk mencari rizki dan pemeliharaan segi
manfa’at.
d. Menimbulkan semangat ilmiah pada pelajar dan
memuaskan keingintahuan dan memungkinkan ia
mengkaji ilmu demi ilmu itu sendiri.
e. Menyiapkan pelajar dari segi profesional, teknikal, dan
pertukangan supaya dapat menguasai profesi tertentu.
Tujuan umum
O Menurut Nahlawy, tujuan dalam pendidikan Islam
ada 4:
1. Pendidikan akal dan persiapan pikiran.
2. Menumbuhkan potensi-potensi dan bakat-bakat
asal pada kanak-kanak.
3. Menaruh perhatian pada kekuatan dan potensi
generasi muda dan mendidik mereka sebaik-
baiknya, baik lelaki maupun perempuan.
4. Berusaha untuk menyeimbangkan segala potensi-
potensi dan bakat-bakat manusia.
Tujuan khusus
O Diantara tujuan-tujuan khusus yang mungkin dimasukkan di
bawah penumbuhan semangat agama dan akhlak adalah :
a. Memperkenalkan pada generasi muda akan akidah Islam, dasar-
dasarnya, asal usul ibadah dan cara-cara melaksanakannya
dengan betul, dengan membiasakan mereka berhati-hati
mematuhi akidah-akidah agama, menjalankan dan menghormati
ajaran agama.
b. Menumbuhkan kesadaran yang betul pada diri pelajar terhadap
agama termasuk prinsip-prinsip dan dasar-dasar akhlak yang
mulia.
c. Menanamkan keimanan kepada Allah pencipta alam, kepada
malaikat, rasul-rasul, kitab-kitab, takdir, dan hari kiamat
berdasarkan paham kesadaran dan perasaan.
Tujuan khusus
d. Menumbuhkan minat generasi muda untuk menambah pengetahuan
dalam adab dan pengetahuan keagamaan dan untuk mengikuti
hukum-hukum agama dengan kecintaan dan kerelaan.
e. Menanamkan rasa cinta dan penghargaan kepada al-qur’an
membacanya dengan baik, memahaminya, dan mengamalkan ajaran-
ajarannya.
f. Menumbuhkan rasa bangga terhadap sejarah, kebudayaan Islam dan
pahlawan-pahlawannya dan mengikuti jejak mereka.
g. Menumbuhkan rasa rela, optimisme, kepercayaan diri, tanggung
jawab, menghargai kewajiban, tolong menolong atas kebaikan dan
taqwa, kasih sayang, cinta kebaikan, sabar, berjuang untuk kebaikan,
memegang teguh pada prinsip, berkorban untuk agama dan tanah air,
dan siap untuk membelanya.
Tujuan khusus
h. Mendidik naluri, motivasi dan keinginan generasi muda dan
menguatkannya dengan akidah nilai-nilai, dan membiasakan
mereka menahan motivasinya, mengatur emosi dan
membimbingnya dengan baik. mengajarkan mereka berpegang
dengan adab pada hubungan dan pergaulan mereka baik dirumah,
sekolah atau dimana saja.
i. Menanamkan iman yang kuat kepada Allah pada diri mereka
perasaan keagamaan, semangat keagamaan dan akhlak pada diri
mereka dan menyuburkan hati mereka dengan rasa cinta, zikir,
taqwa, dan takut kepada Allah.
j. Membersihkan hati mereka dari rasa dengki, hasud, iri hati, benci,
kekasaran, kezaliman, egoisme, tipuan, khianat, nifak, ragu,
perpecahan, dan perselisihan.
B. Tanggung Jawab Pendidikan
Islam
O Tanggung jawab dimanifestasikan dalam bentuk kewajiban
melaksanakan pendidikan. Jadi, tanggung jawab pendidikan
dalam Islam adalah kewajiban melaksanakan pendidikan
menurut pandangan Islam.
1. Tanggung jawab keluarga terhadap pendidikan Islam.
Orang tua merupakan pendidik pertama dan utama bagi anak-
anak mereka, karena merekalah anak-anak mula-mula
menerima pendidikan. Tanggung jawab pendidikan Islam
yang setidaknya harus dilakukan orang tua ialah : memelihara
dan membesarkan anak, melindungi dan menjamin keamanan
(jasmani rohani), memberi pengajaran, membahagiakan anak.
Peran ibu dan ayah terhadap
pendidikan anak dalam keluarga
Peran ibu :
-Sumber dan pemberi kasih Peran ayah :
sayang
-Sumber kekuasaan di dalam
-Pengasuh dan pemelihara keluarga
-Tempat mencurahkan isi hati -Penghubung intern keluarga
-Pengatur kehidupan dalam dengan masyarakat
rumah tangga -Pemberi rasa aman bagi
-Pembimbing hubungan pribadi seluruh anggota keluarga
-Pendidik dalam segi emosional -Pelindung terhadap ancaman
dari luar
-Hakim atau yang mengadili
jika terjadi perselisihan
-Pendidik dalam segi-segi
rasional
2. Tanggung Jawab Pendidikan Islam Dalam Lembaga Pendidikan
a. Sekolah
Sekolah sebagai lembaga pendidikan dan pengajaran telah ada sejak beberapa
abad yang lalu, yaitu pada zaman Yunani Kuno. Kata sekolah berasal dari
bahasa Yunani Schola yang berarti menganggur atau waktu senggang. Sekolah
adalah lembaga yang penting setelah keluarga. Sekolah berfungsi untuk
membantu keluarga menanamkan nilai-nilai pendidikan. Jadi, tugas dan
tanggung jawab sekolah yang dikendalikan oleh kepala sekolah dan guru
bukanlah hanya mendidik kemampuan membaca, menulis, berhitung, dan lain
sebagainya tetapi lebih dari itu yakni menanamkan sikap yang sesuai dengan
tuntutan masyarakat. Menurut syahinan Zaini, tanggung jawab sekolah ada dua,
yakni: Tanggung jawab yang dibebankan oleh karena pelimpahan sebagian
tanggung jawab orang tua kepada sekolah dan tanggung jawab yang dibebankan
oleh karena tanggung jawab guru sebagai seorang muslim terhadap muslim
lainnya.
Guru adalah pendidik profesional, karena secara implisit ia telah merelakan
dirinya menerima dan memikul sebagian tanggung jawab pendidikan yang
terpikul dipundak orang tua. Sifat-sifat kepribadian dan kewajiban guru : takwa
kepada Allah, sehat jasmani dan rohani, berilmu pengetahuan, mencintai jabatan
sebagai guru, berwibawa, bersifat sabar dan ikhlas berkorban, manusiawi dan
bersifat pemaaf, bersikap adil terhadap semua peserta didik, periang
gembira,dapat bekerja sama dengan orang lain dan masyarakat.
a. Pesantren
Pembangunan manusia, tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau
masyarakat semata-mata, tetapi menjadi tanggung jawab semua komponen, termasuk
dunia pesantren. Meningkatkan dan mengembangkan peran serta pesantren dalam
proses pembangunan merupakan langkah strategis dalam membangun masyarakat,
daerah, bangsa, dan negara. Terlebih, dalam kondidi yang tengah mengalami krisis
(degradasi) moral. Pesantren sebagai lembaga pendidikan yang membentuk dan
mengembangkan nilai-nilai moral, harus menjadi pelopor sekaligus inspirator
pembangkit moral bangsa. Tiga unsur utama pendidikan pondok pesantren, yaitu
Kyai dan para santri, kurikulum pondok pesantren, sarana peribadatan dan
pendidikan seperti masjid, rumah kyai, pondok dan lain sebagainya.
2. Tanggung Jawab Masyarakat
Masyarakat adalah kumpulan individu dan kelompok yang diikat oleh kesatuan
budaya, agama, dan pengalaman-pengalaman yang sama serta memiliki sejumlah
penyesuaian dalam ikut memikul tanggung jawab pendidikan secara bersama-sama.
masyarakat adalah lembaga ketiga setelah kelurga dan sekolah/madrasah untuk
memberikan pengaruh dan arahan terhadap pendidikan anak-anak. Jadi, tanggung
jawab masyarakat terhadap pendidikan adalah bagaimana masing-masing anggota
masyarakat ikut menciptakan suatu sistem pendidikan dalam masyarakat sehingga
mendorong masing-masing anggota masyarakat untuk mendidik dirinya sendiri agar
bersedia mendidik anggota masyarakat lainnya.
2. Tanggung Jawab Pendidikan Islam oleh Pemerintah
Didalam ajaran Islam dikenal adanya sistem pemerintahan mulai
dari cara memilih pemimpin, memimpin masyarakat, membangun
bangsa dan negara. Dalan surat an-nisa” : 59 orang-orang yang
beriman diperintahkan untuk mentaati pemerintahan. Tanggung
jawab utama pemerintah terhadap pendidikan adalah menangani
pendidikan yang Islami. Tanggung jawab pemerintah ini datang
dari dua jurusan, yaitu : karena mereka disiplin untuk mengurus
urusan rakyat sedangkan urusan rakyat yang paling pokok adalah
pendidikan mereka, dan karena masing-masing pribadi pejabat
pemerintah itu mempunyai kewajiban pula untuk menyampaikan
ajaran Islam walaupun satu ayat.
Kadar manusia beriman diperoleh melalui pendidikan dan karena
beriman mereka taat kepada pemerintahan maka hal ini berarti
tanggung jawab yang paling utama yang harus ditangani oleh
pemerintah ialah pendidikan Islam, sebab disinilah letak kunci
hidup makmur dan bahagia bagi seluruh rakyat.
3. Tanggung Jawab Pendidikan Islam oleh Diri Sendiri
Dengan menggunakan qa’idah fiqih orang Islam dewasa dan
berakal sehat disebut mukallaf, maka ia bertanggung jawab sendiri
dalam mempelajari dan mengamalkan ajaran agama Islam. Kalau
dikaitkan dengan pendidikan, maka orang mukallaf berarti orang
yang sudah dewasa, sehingga sudah semestinya ia bertanggung
jawab terhadap apa yang dikerjakan termasuk apa yang harus
ditinggalkan dan apa yang harus dikerjakan. Petunjuk itu banyak
sekali dijumpai dalam al-qur’an semisal QS. al-Isra’ : 36 yang
artinya :
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yangkamu tidak mempunyai
pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan,
dan hati, semuanya itu akan dimintai pertanggung jawabannya.”
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai