Anda di halaman 1dari 86

DOKTRIN (AJARAN)

TENTANG ALLAH
Ev. Alexander Sumampouw, M. Th
“Friman Allah kepada Musa: “AKU
ADALAH AKU.” Beginilah kaukatakan
kepada orang Israel itu: AKULAH AKU
telah mengutus aku kepadamu.”
Kejadian 3:14
Aku adalah Alfa dan
Omega, firman Tuhan
Allah, yang ada dan yang
sudah ada dan yang sudah
ada dan yang akan datang
Yang Mahakuasa.
Wahyu 1:8
A. Pendahuluan
B. Teori-teori Sekuler tentang Allah
C. Keberadaan Allah
D. Pengenalan akan Allah
E. Nama-nama Allah
F.Atribut-atribut Allah
G. Tritunggal
H. Ketetapan Allah
I. Predestinasi
J.Penciptaan
K. Pemeliharaan Allah
A. PENDAHULUAN
Untuk seseorang mempelajari Doktrin Allah maka ia
harus terlebih dahulu mempunyai presuposisi (pra
anggapan) umum sbb.:
Bahwa Allah ada Pra-anggapan "Allah ada" adalah
penting seperti apa yang dipaparkan oleh Alkitab:
Kej 1:1 Maz 14:1 Ibr 11:6 Maz 53:1 Yoh 7:17 Maz
10:3-4 Keberadaan Allah bukan dalam "ide" atau
"kuasa" tapi sebagai "Pribadi". , sejarah, hati nurani,
Alkitab dan Yesus Kristus.
Mar 11:6; Kej 1:1; Yoh 7:17
Bahwa manusia diciptakan oleh Allah dengan
kemampuan untuk dapat mengenal/ mengerti
tentang Allah Pengetahuan manusia tentang
Allah Pengetahuan yang sudah ada secara
naluriah
Pengetahuan yang sudah ada secara naluriah
Pengetahuan yang harus diusahakan Kej 1:26;
Rom 10:7
Hanya dengan iliminasi Roh Kudus manusia dapat
mengenal Allah Bahwa karena kejatuhan manusia
kedalam dosa, maka manusia tidak lagi dapat
mengenal Allah dengan benar, kecuali kalau Roh
Kudus memberikan iluminasi kepada manusia.
1Ko 2:14; Yoh 16:13; 2Pe 1:20-21
B. TEORI-TEORI SEKULER
TENTANG ALLAH
Deisme Pandangan yang mengatakan bahwa
dunia ini adalah mekanisme yang bisa mengatur
dirinya sendiri dan Allah meninggalkannya segera
setelah Ia menciptakannya dan membiarkannya
berkembang sendiri.
Atheisme Penyangkalan akan kenyataan adanya
Allah.
Skeptisisme Keraguan kenyataan akan adanya
Allah (tidak percaya).
Agnostisisme Paham yang menyangkal bahwa
Allah itu bisa dikenal/dimengerti.
Pantheisme Kepercayaan bahwa "segala sesuatu adalah
allah", dalam imanensi allah adalah sedemikian rupa dalam
ciptaannya sehingga ia tidak mungkin terpisahkan dari
segala ciptaannya itu.
Polytheisme Paham yang mengakui ada banyak allah.
Monotheisme Paham yang mengakui hanya pada satu
Allah
C. KEBERADAAN ALLAH
Bukti Alkitab
Manusia sudah mempunyai kesadaran di dalam
dirinya tentang keberadaan Allah (meskipun
hanya samar-samar), tetapi menolak kesaksian ini.
Tugas orang Kristen adalah menghadapkan orang
bukan Kristen dengan Allah, bukan untuk
mempertimbangkan perkiraan bahwa mungkin
Allah ada.
Orang berdosa hanya dapat memperoleh
pengetahuan sesungguhnya tentang Allah melalui
dilahirkan kembali oleh Roh Kudus pada waktu
mereka mendengar Injil. Rom 1:18-32
Bentuk penyangkalan akan keberadaan Allah
Penyangkalan mutlak (Atheis) Mereka yang
menyangkal keberadaan Allah digolongkan menjadi 2
kategori:
Atheis teoritis/sejati Orang-orang yang mendasarkan
penyangkalannya kepada Tuhan atas suatu proses
pemikiran. 2Ko 4:4, 5, 1Ko 1:21
Atheis praktis Orang-orang yang tak bertuhan, yang
dalam hidup sehari-harinya tidak mengindahkan Tuhan.
Maz 14:1, Maz 10:4b; Efe 2:12
KONSEP-KONSEP
KONTEMPORER YANG
SALAH
Allah yang imanen saja
Allah yang transenden saja
Allah yang terbatas
Allah yang tidak berpribadi
Alla2h sebagai suatu ide abstrak semata (proyeksi
pikiran manusia).
Catatan: Allah yang transenden:
Keterlepasan dari seluruh ciptaanNya,
sebagai pribadi yang berdaulat dan bebas
bertindak sendiri dan yang ada hadir
sendiriNya. Ia tidak dikukung oleh alam, tapi
tanpa batas. Yes 57:15
Allah yang imanen: Kehadiran dan kuasaNya
yang senantiasa berlaku dalam ciptaanNya.
Ia tidak jauh, Ia tidak masa bodoh. Ia
merasuk ke segala sesuatu. Ia ada dalam
kehidupan di dalam dan di luar.
ARGUMENTASI RASIONAL
TENTANG KEBERADAAN
ALLAH
Kosmologi (sebab-akibat) Pandangan ini adalah
pernyataan klasik yang dibuat oleh Thomas
Aguinas, keberadaan dunia memerlukan oknum
tertinggi (tidak terbatas) yang menyebabkan
keberadaanNya itu.
Setiap kejadian selalu ada sebabnya, yang
juga pada gilirannya mempunyai sebab dan
seterusnya sampai pada sebab yang pertama
yaitu Allah.
Teleologi Perluasan dari argumen kosmologis,
yang sebenarnya adalah pandangan purba yang
masuk ke dunia barat melalui Plato. Digambarkan
dengan analogi jam yang ditemukan di atas tanah,
tidak mungkin terjadi secara kebetulan saja, pasti
ada seorang ahli yang pintar yang membuat jam
itu. Begitu pula dengan semesta alam, diciptakan
oleh seorang Perencana Agung.
Moral/Antropologis Imanuel Kant yang
mempertahankan argumen ini. Kesadaran
manusia akan adanya kebaikan yang
Tertinggi, Allah adalah "landasan" kehidupan
moral, sebagai nilai transenden, yang hanya
dimiliki oleh Allah.
Ontologi Pandangan klasik yang diberikan
oleh Anselmus, bahwa manusia mempunyai
ide tentang adanya suatu keberadaan yang
sempurna secara mutlak, maka yang mutlak
itu harus ada.
Historis/Etnologis Adanya perasaan tentang
yang ilahi yang bersifat universal dari sifat
dasar manusia sehingga mengharuskan akan
adanya keberadaan yang Maha Tinggi.
ALASAN MENGAPA MANUSIA
MENGGUNAKAN PENDEKATAN
RASIONIL UNTUK MENEMUKAN
KEBENARAN TENTANG ALLAH
Secara teologis Manusia biarpun sudah jatuh ke
dalam dosa, tetap merupakan makhluk yang
diciptakan menurut rupa dan gambar Allah, yaitu
dengan akal budi. Oleh sebab itu tidak
sepenuhnya Allah absen dari pikiran manusia
sehingga penalaran manusia tentang dunia boleh
jadi merupakan jalan kepada Allah.
• Secara Alkitabiah Paulus dan Tuhan Yesus sering
berdebat di depan umum yang memberikan
pembelaan Injil terhadap kritik rasional. Petrus dan
Paulus sering menyebut suara hati orang kafir
sebagai tolok ukur sifat moral Kristen. (Kis 19,
Kis 17, 1Ti 3:7, 1Pe 3:16).
• Secara penginjilan Ada jurang yang sangat lebar
antara orang Kristen dengan orang yang belum
percaya. Oleh karena itu sering harus ada jembatan
untuk membantu menghilangkan salah praduga
bahwa untuk menjadi Kristen itu harus membunuh
akal budi seseorang.
• Secara historis: Metode rasional sering membantu
banyak orang untuk menjadi Kristen.
PENGENALAN AKAN ALLAH

• Kemungkinan pengenalan akan Allah


• Pengertian Allah menurut Alkitab
• 1Yo 5:20 Yoh 17:3; Yoh 4:24 1Ti 6:16;
Mal 2:10 Yoh 14:9b; Kel 15:11 Maz
147:5
• Pengertian bahwa Allah tidak dapat dimengerti
tapi dapat dikenali
• Allah tidak dapat dimengerti/dipahami secara
mutlak Ayu 11:7 Yes 40:18 Ula 29:29
• Tapi dapat dikenali secara pribadi Yoh 14:7 Yoh
17:3 1Yo 5:20
• Penyangkalan kemungkinan pengenalan akan
Allah Pendapat penganut agnostisisme
• Penyataan Allah sendiri sebagai syarat mutlak
untuk pengenalan akan Allah
• Penyataan Allah: Perbuatan Allah yang
menyatakan/menunjukkan kebenaran-
kebenaranNya kepada manusia.
•Penyataan dan agama-agama lain
•Penyataan sebagai sumber untuk
mengenal Allah
WAHYU UMUM

• Sarana Penyataan Umum: sejarah, alam semesta


dan hati nurani
• Isi Penyataan Umum
• Keterbatasan Penyataan Umum
• Maz 19:1, 2; Rom 1:19, 20; 2:14, 15
WAHYU KHUSUS

• Sarana Penyataan Khusus: Yesus Kristus dan


Alkitab
• Isi Penyataan Khusus
• Perbedaan Penyataan umum dan khusus
• Bil 12:6-8; Ibr 1:1; 2Pe 1:21
NAMA-NAMA ALLAH
• Nama Allah secara umum Nama-nama Allah tidak diberikan
oleh manusia karena manusia tidak mengenal Allah. Allah
sendirilah yang telah rela menyatakan diri kepada manusia
supaya mereka mengenal Allah. Nama-nama Allah diberikan
oleh Allah sendiri sebagai penyataan Diri (nomen editum).
Dengan demikian berarti bahwa nama- nama Allah tersebut
merupakan manifestasi dari Allah sendiri, baik itu sebagai
penyataan akan sifat-sifat Allah atau hubungannya dengan
manusia.
• Cara Allah memberikan nama/sebutan-Nya adalah
dengan merendahkan diri, menemui manusia dan
memakai bahasa manusia, yang terbatas, supaya
manusia memahami dan mengerti. Oleh karena itu
nama-nama yang diberikan kepada manusia bukanlah
suatu penyataan lengkap (sempurna) yang daripadanya
kita bisa mengetahui semuanya tentang Allah. Nama-
nama Allah yang dikenal manusia ada dalam banyak
kata/ungkapan karena Pribadi Allah tidak mungkin bisa
ARTI NAMA-NAMA ALLAH DALAM
ALKITAB PERJANJIAN LAMA
• YHWH = Yahweh Musa adalah manusia pertama
yang dikaruniai hak istimewa untuk mengenal
nama pribadi Allah. Sebelumnya nama Allah yang
dikenal adalah: Allah Abraham, Ishak, Yakub dan
lain-lain; kepada Musa Tuhan menyatakan diri
sebagai YaHWeH = "Aku adalah Aku" (Kel 3:15).
• Dalam Bahasa Ibrani: Ehyeh Asher Ehyeh = "Aku akan
ada yang Aku ada." atau "Aku akan menjadi yang Aku
akan menjadi." Nama ini menjadi nama yang
sakral/agung. Hukum dalam Ima 24:26 menjadi sangat
ditakuti. Karena begitu takutnya orang Israel menyebut
nama "YHWH" itu dengan salah maka mereka
mengganti dengan "Adonai/Elohim" ketika membaca
Alkitab orang Yahudi.
• YaHWeH = Nama diri (par exellence) yang
hanya dipakai untuk Allah, dalam bentuk
tunggal dan tak berartikel. Dipakai + 5321
kali dalam Perjanjian Lama
ARTI TEOLOGIS

• Allah itu ada Yer 2:11; Yes 46:1-9; 1Ko 8:4-6.


• Allah itu untuk kita. Kel 3:12
• Allah itu tidak berubah Yes 43:10-11; 48:12; Ibr 13:8
• Allah itu kekal Yes 40:28
• Allah itu akan ada selamanya Yes 46:13; 56:6-7; 60:3; 2:1-
4; Wah 22:3-5; 22:20
• Nama-nama gabungan yang dipakai dalam bentuk majemuk
• YHWH -- Yireh (Kej 22:14) Arti: Tuhan
menyediakan
• YHWH -- Nissi (Kel 17:15) Arti: Tuhan adalah
panji-panjiku
• YHWH -- Shalom (Hak 6:24) Arti: Tuhan itu
damai sejahtera
• YHWH -- Sabbaoth (1Sa 1:3) Arti: Tuhan
semesta alam
• YHWH -- Makkaadeshkem (Kel 31:13) Arti:
Tuhan yang menguduskan
• YHWH -- Roi (Maz 23:1) Arti: Tuhan adalah
gembalaku
• YHWH -- Tsidkenu (Yer 23:1) Arti: Tuhan Adalah
keadilan kita
• YHWH -- Shammah (Yeh 48:35) Arti: Tuhan hadir
disitu
• YHWH -- Elohim-Israel (Hak 5:3; Yes 17:6) Arti:
Tuhan, Allah Israel.
• Adonai Adonai berarti "Tuan" dalam bentuk
tunggal; seperti yang pakai sebagai tuan yang
berhak terhadap budak-budak jaman dahulu.
Dalam bentuk jamak sama dengan Elohim. Kata
ini menunjukkan suatu otoritas mutlak bahwa
Allahlah yang memiliki Israel/umat-Nya.
• El, Elohim, dan Elyon Elohim adalah nama jenis
dan berarti Allah. Ula 6:4: "YHWH adalah
Elohim, YHWH itu Esa." Elohim (Bentuk tunggal:
"Eloah") mungkin berasal dari "alah" artinya
dilingkupi ketakutan. El dari kata "ul", artinya kuat
dan berkuasa. Elyon diturunkan dari kata "alah"
juga, artinya ke atas atau ditinggikan.
• Nama Elohim kadang-kadang juga dipakai untuk
menunjuk kepada allah palsu atau berhala (Kej
35:2,4; Kel 12:12; 18:11; 23:24). Elohim, sebuah
bentuk jamak yang khas dalam Perjanjian Lama
dan tidak muncul dalam bahasa Semetik yang lain.
ADA 3 PANDANGAN MENGENAI
HAL INI:
•Arti politeistik Aslinya kata ini memiliki
pengertian dari Allah yang banyak
(jamak). Tetapi kemudian berkembang
menjadi tunggal (monoteistik).
ADA 3 PANDANGAN MENGENAI
HAL INI:
•Arti penuh keagungan, kebesaran Karena
kata jamak Elohim selalu diikuti dengan
kata kerja/sifat/ganti tunggal, maka
Elohim memberikan pengertian tunggal
tetapi untuk menunjukkan keagungan-
Nya, maka dipakai bentuk jamak.
ADA 3 PANDANGAN MENGENAI
HAL INI:
• Arti Trinitarian Elohim menunjukkan arti
jamak dari Allah Tritunggal, bahwa Allah
Israel lebih dari satu pribadi tetapi Esa (satu).
Pengertian ini harus diterangi dengan
penafsiran Perjanjian Baru kepada Perjanjian
Lama (Progresive Revelation).
NAMA-NAMA GABUNGAN

• El-Shadai (Kej 17:1; 28:3; 35:11; Kel 6:3; Maz


91:1-2) Arti: Allah yang maha kuasa yang sedang
berdiri seperti gunung --> kuat, teguh, tidak goyah.
• El-Elyon (Kej 14:19) Arti: Allah yang maha tinggi;
kedaulatanNya.
• El-Olam (Kej 21:33, Maz 100:5; 103:17) Arti:
Allah yang kekal -- Tidak berubah
• El-Roi (Kej 16:13) Arti: Allah yang melihat
ARTI NAMA-NAMA ALLAH DALAM
PERJANJIAN BARU
• Theos Bentuk yang setara dengan Elohim dalam
Perjanjian Lama (dipakai juga untuk allah orang kafir).
Dalam pemakaian Perjanjian Baru, Theos memiliki arti:
• Ia satu-satunya Allah yang benar dan Esa Mat 23:9;
Rom 3:30; 1Ko 8:4,6; Gal 3:20; 1Ti 2:5
• Ia unik Yang benar, yang kudus, yang bijaksana 1Ti
1:17; Yoh 17:3; Wah 15:4; Rom 16:27; Mat 6:24
• Ia Transenden Pencipta, pemelihara alam semesta
Kis 17:24; Ibr 3:4; Wah 10:6
• Ia Juruselamat mengutus Anak-Nya menjadi
Penebus. 1Ti 1:1; 2:3; 4:10; Tit 1:3; 2:13; 3:4; Yoh
3:16
• Kurios/Kyrios Nama eksplisit Allah, seperti YHWH
dalam Perjanjian Lama, artinya: "Alfa & Omega";
"Yang dulu ada, Yang sekarang ada dan Yang akan tetap
ada"; "Yang awal dan Yang akhir" (Wah 1:4, 8, 17; 2:8;
21:6; 22:13) arti kata ini menekankan supremasi
(otoritas) sebagai Tuan, Bapak, Pemilik, Penguasa dan
juga Suami (1Pe 3:6) atau berhala-berhala (1Ko 8:5).
• Berhubungan dengan Allah, maka arti kata ini adalah
menyatakan kuasa- Nya dalam sejarah, dalam alam
semesta dan kekhalikkan-Nya. Kristus disebut sebagai
Kurios = Tuhan, juga Rabbi atau Tuan (Mat 8:6)
Pernyataan Tomas, "Tuhan dan Allahku" (Yoh 20:28).
Yesus disebut dengan kesetaraan Allah Perjanjian
Lama oleh orang-orang Kristen mula-mula.
• Bapa/Pater Allah juga disebut dengan nama Bapa
dalam Perjanjian Baru. Hal ini dihubungkan
dengan sifat hubungan antara Allah dan Bangsa
Israel. Secara teokratis ini memberikan penyataan
bagaimana Allah berdiri bagi Israel.
• Dalam Perjanjian Baru terdapat dalam 1Ko 8:6,
Efe 3:15; Ibr 12:9; Yak 1:18. Dalam pengertian
Trinitarian, ungkapan ini menunjukkan hubungan
antara Allah Anak (Yesus) dan Allah Bapa. Dalam
hal ini memberikan pengertian bahwa Allah
berdiri bagi orang-orang percaya sebagai anak-
anak rohani-Nya.
ATRIBUT-ATRIBUT ALLAH

• Istilah "atribut" Artinya adalah "yang melekat"


atau "dimiliki."
• Cara menentukan atribut-atribut Allah
• Cara causalitas (sebab-akibat) Mencari akibat-
akibat yang ada di dunia ini
• Cara negasi (penyangkalan) Menyingkirkan segala
ketidak sempurnaan yang ada pada ciptaanNya.
• Cara eminen (meninggikan) Memberikan
kesempurnaan pada Allah setinggi-tingginya.
• Cara penyataan (pewahyuan) Sesuai dengan
Firman Allah; Hanya Allah yang berhak
memberi penjelasan akan sifat-sifatNya.
PEMBAGIAN ATRIBUT-ATRIBUT
ALLAH
•Atribut/Sifat-sifat unik (incommunicable)
Atribut Allah yang tidak dimiliki oleh
mahluk ciptaanNya.
• Ketidaktergantungan Allah Allah tidak membutuhkan
ciptaan-Nya untuk alasan apapun juga, namun demikian
ciptaan-Nya dapat mempermuliakan Dia dan
memberikan sukacita kepada Allah. (Kis 17:24-25; Ayu
41:11; Maz 50:10-12). Tuhan juga tidak menciptakan
manusia karena Ia kesepian (band. Yoh 17:5, 24). Allah
Tritunggal di dalam diri-Nya mempunyai kepenuhan
kesempurnaan yang mutlak, baik dalam komunikasi,
kasih atau kebutuhan-kebutuhan lain.
• Ketidaktergantungan Allah juga menyatakan
bahwa Allah tidak diciptakan dan tidak ada
peristiwa terjadinya keberadaan Allah (Wah 4:11;
Yoh 1:3; Maz 90:2; Rom 11:35-36; Kel 3:14).
Justru keberadaan Allahlah yang menyebabkan
sagala sesuatu ada dan tetap ada untuk selama-
lamanya.
• Kalau Tuhan tidak membutuhkan manusia
dan apapun juga, lalu apa gunanya manusia
ciptaan-Nya? Tuhan tidak harus menciptakan
manusia, tetapi Tuhan memilih untuk
menciptakan manusia. Tuhan menciptakan
manusia dan ciptaan-Nya untuk
kemuliaanNya. Suatu yang murni/tulus
• Ketidakberubahan Allah Allah tidak berubah
dalam hakekat/jati diri-Nya, kesempurnaanNya,
tujuanNya, dan janji-janji-Nya; namun demikian
Allah memang bertindak dan merasakan emosi,
Ia bertindak dan merasakan secara berbeda
dalam meresponi situasi-situasi yang berbeda.
• Allah tidak berubah sesuai dengan yang dinyatakan dalam
Alkitab. Maz 102:25-27; Mal 3:6; Yak 1:17
• Apakah Allah kadang-kadang berubah pikiran? Kel 32:9-14;
Yes 38:1-6; Yun 3:4, 10; Kej 6:6; 1Sa 15:10.
• Proses Theologi Kalau Allah tidak berubah, maka tidak ada
satupun tindakan manusia yang mempengaruhi/berarti untuk
Tuhan. Oleh karena itu Allah harus berubah, supaya
hidup/tindakan manusia berarti.
•Pentingnya doktrin Ketidakberubahan
Allah. Allah tidak mungkin berubah untuk
lebih baik atau lebih buruk, Kalau Allah
berubah maka berarti janji-janji Allah juga
tidak mungkin bisa dipercaya.
• Kekekalan Allah Allah tidak mempunyai awal atau
akhir; atau urutan-urutan momen dalam hakekat-Nya.
dan Ia melihat semua waktu secara jelas dan
"sederajad"; Allah melihat semua peristiwa dalam waktu
dan bertindak dalam waktu. Doktrin ini mengajarkan
bahwa Allah tidak terbatas/dibatasi oleh waktu. Allah
tidak berubah dengan/oleh waktu. (Maz 90:2, 4; Ayu
36:26; Wah 1:8; 4:8; Yoh 8:58; Kel 3:14). Bagi Allah
peristiwa masa lampau atau yang akan datang dan juga
• Kemahahadiran Allah Allah tidak mempunyai dimensi
bentuk atau tempat dan Ia, ada/hadir pada setiap tempat
dengan seluruh hakekatNya; namun demikian Allah
bertindak secara berbeda di tempat yang berbeda. Allah
hadir dimana- mana: Ula 10:14; Yer 23:23-24; Maz
139:7-10 Allah ada dimana-mana 1Ra 8:27; Yes 66:1-2;
Kis 7:48
• Kesatuan Allah Allah tidak terbagi-bagi dalam bagian-
bagian; namun demikian kita melihat atribut-atribut
Allah berbeda ditekankan pada saat-saat yang berbeda.
• Atribut-atribut/Sifat-sifat yang tidak unik
(communicable) Atribut/sifat-sifat Allah yang juga
dimiliki oleh mahluk ciptaanNya; dalam batas-batas
tertentu.
• Keberadaan Allah - Spiritualitas Allah Yoh 4:24: Allah
adalah "Roh" dan Allah juga tidak kelihatan (artinya:
esensi total Allah; dan semua hakekat spiritual Allah;
tidak akan pernah dilihat oleh manusia; namun demikian
Allah masih memperlihatkan DiriNya kepada kita
melalui hal-hal yang kelihatan dan yang diciptakan.
ATRIBUT-ATRIBUT
MENTAL/INTELEKTUAL
• Kemahatahuan Allah Allah mengetahui segala sesuatu tentang
diriNya dan juga segala sesuatu apapun dalam tindakan
kekekalan. Allah mengetahui segala sesuatu dan mengenalnya
secara sempurna, mencakup masa waktu lampau ataupun yang
akan datang. Ia adalah Pencipta segala sesuatu. 2Ta 16:9:
mata Allah menjelajah seluruh bumi. Ibr 4:13: telanjang di
muka Allah Kalau Allah sudah tahu apa yang akan terjadi
apakah manusia masih mempunyai kemerdekaan/kebebasan?
• Kebijaksanaan Allah Allah selalu memilih tujuan yang
terbaik dan cara yang terbaik untuk mencapai tujuan itu.
Rom 16:27; 8:28; Ayu 9:4; 12:13 Maz 104:24; 1Ko 1:18-
30
• Kebenaran dan kesetiaan Allah Allah adalah Yang Benar
dan semua pengetahuan kebenaranNya dan janji-janjiNya
adalah benar dan menjadi standard akhir dari kebenaran.
Yer 10:10-11; Yoh 17:3 1Yo 5:20; Ayu 37:16
ATRIBUT-ATRIBUT MORAL

• Kebaikan Allah Allah adalah standard akhir/utama


dari kebaikan, bahwa semua hal tentang Dia dan
perbuatannya adalah baik. Maz 100:5; 106:1-dst;
Maz 107:1-dst. Maz 34:8
• Kasih Allah Allah dalam kekekalanNya
memberikan DiriNya kepada orang lain. 1Yo 4:8;
4:11; Rom 5:8 Yoh 3:16; 14:31; 17:24
• Belas kasihan, Kemurahan, Kesabaran Allah
Kebaikan Allah terhadap orang-orang yang
menanggung derita, yang terhukum tetapi Allah
sabar dengan menahan penghukuman yang
seharusnya dijatuhkan sampai waktu yang
ditentukanNya. Kel 34:6; Maz 103:8 2Ko 1:3; Ibr
4:16; 2:17 Mat 5:7; 1Pe 5:10 Rom 2:4; 11:6
• Kesucian Allah Allah terpisah dari dosa dan hanya
Dia yang patut untuk disembah. Maz 24:3; Kel
20:11 Ibr 12:10-14; Zak 14:20-21
• Kedamaian Allah Dalam hakekat DiriNya dan
tindakan-tindakanNya Allah sangat tertib, teratur
dan terkontrol. 1Ko 14:33; Rom 8:6; 14:17; Yoh
14:27
• Keadilan, Kebenaran Allah Allah selalu bertindak sesuai
dengan apa yang benar dan Ia sendiri menjadi standard
kebenaran itu. Ula 32:4; Ayu 40:2, 8; Rom 9:20-21
• Kecemburuan Allah Allah senantiasa melindungi
kemuliaanNya. 2Ko 11:2; 1Ko 4:7 Yes 48:11; Wah 4:11
h) Kemurkaan Allah Allah membenci dosa. Kel 32:9-10;
Rom 1:18; 2; 5; 9 Efe 2:3; 1Te 1:10
ATRIBUT-ATRIBUT TUJUAN

• Kebebasan Allah Allah bertindak sesuai dengan


kehendakNya yang bebas. Maz 115:3; Ams
21:1; Dan 4:35
• Kemahakuasaan Allah Allah dapat melakukan
segala sesuatu sesuai dengan kehendakNya yang
suci. Maz 24:8; Yer 32:27; 2Ko 6:18; Wah 1:8
ATRIBUT-ATRIBUT LAIN

• Kesempurnaan Allah Allah secara mutlak mempunyai


semua kualitas kesempurnaan dan tidak ada yang
kekurangan dalam semua aspek kualitas yang baik. Mat
5:48; Maz 18:30; Ula 32:4
• Kemuliaan Allah Semua refleksi penyataan Allah tentang
DiriNya yang dipancarkan oleh semua mahluk
ciptaanNya. Maz 24:10; Yes 43:7; Yoh 17:5; Ibr 1:3; Wah
21:23
PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai