Anda di halaman 1dari 22

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/338789178

Perkembangan penelitian parenting di Indonesia

Chapter · January 2020

CITATION READS

1 1,279

3 authors, including:

Kristin Margiani Beatriks Novianti Bunga-Kiling


Universitas Nusa Cendana Universitas Nusa Cendana
13 PUBLICATIONS   7 CITATIONS    74 PUBLICATIONS   84 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Youth struggles during COVID-19 pandemic View project

International Conference "Transformation of Nation State and Global Societyon Gender Equality and Social Inclusion" View project

All content following this page was uploaded by Kristin Margiani on 24 January 2020.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Perkembangan penelitian parenting di Indonesia
Beatriks Novianti Kiling-Bunga, Kristin Margiani, Indra Yohanes Kiling

Menelusuri kajian parenting di Indonesia


Memiliki anak adalah tahapan hidup yang tak terelakkan dalam kehidupan sosial
di Indonesia seusai menikah. Perhatikan saja ketika kita mengunggah foto atau video
pernikahan ke media daring, ada peluang muncul ucapan yang berintikan pesan
“semoga cepat dapat momongan”. Pesan yang serupa juga akan ditemui di dunia luring,
cepat atau lambat. Meskipun keadaan memiliki anak sudah terbilang umum di
masyarakat Indonesia, sampai saat ini bisa dibilang masih belum ada kesepakatan
mengenai praktik membesarkan anak yang ideal di Indonesia. Budaya yang berbeda-
beda setelah dikaji literatur memiliki pengaruh terhadap gaya parenting orangtua
Indonesia yang berbeda-beda pula (Riany, Meredith & Cuskelly, 2017).
Diartikan sebagai “the raising of children and all the responsibilities and
activities that are involved in it” di Cambridge Dictionary (2017), parenting adalah
tanggung jawab yang melekat pada orangtua sejak anak lahir sampai tumbuh dewasa.
Parenting memiliki pengaruh ke semua aspek perkembangan anak (Morrison, 2009),
baik perkembangan fisik, emosi, sosial dan kognitif. Untuk mendukung perkembangan
anak yang baik di seluruh Indonesia, penting untuk mengetahui sejauh mana
perkembangan penelitian parenting di Indonesia. Memahami pemetaan dan
perkembangan kajian parenting akan membantu peneliti dan praktisi psikologi di
Indonesia untuk menentukan secara strategis penelitian dan praksis yang bermanfaat di
masa depan.
Menimbang signifikansi penelitian parenting dalam pengembangan masyarakat
Indonesia di masa depan, kami melakukan peninjauan penelitian-penelitian mengenai
parenting dan masyarakat Indonesia yang telah dipublikasikan di berkala ilmiah
berkualitas. Kami memutuskan untuk fokus di berkala ilmiah berkualitas supaya hasil
tinjauan bisa menjadi tonggak ukur berkualitas pula untuk menjadi acuan pembaca.
Teknik peninjauan yang kami pilih adalah tinjauan cakupan (scoping review). Pola-pola
yang muncul dari riset yang teridentifikasi dalam tinjauan ini akan diolah sehingga
mampu mencapai tujuan akhir dari peninjauan yakni: (1) Mengidentifikasi bidang ilmu
penelitian terkait parenting di Indonesia; (2) Menemukan masalah dan solusi yang

1
diidentifikasi penelitian tentang parenting di Indonesia; (3) Mengidentifikasi langkah
strategis untuk peneliti dan praktisi psikologi di masa depan untuk mengembangkan
keilmuan dan praksis parenting di Indonesia.

Mengenal tinjauan cakupan


Tinjauan cakupan adalah metode yang digunakan untuk secara luas memetakan
sebuah topik atau area kajian. Teknik tinjauan ini menghimpun semua literatur relevan
tanpa membatasi desain dan kualitas penelitian, lalu memetakan informasi kunci dari
penelitian-penelitian tersebut untuk menyajikan narasi yang komprehensif dari topik
yang digali (Arksey & O’Malley, 2005). Sebuah tinjauan cakupan yang meneropong
penggunaan tinjauan cakupan dari 344 tinjauan menemukan bahwa metode ini paling
sering digunakan untuk menggali topik kesehatan (74.1%), namun sudah mulai
digunakan pula di beragam topik lain termasuk psikologi (Pham dkk., 2014).
Tinjauan cakupan sudah mulai dilakukan di Indonesia, Kiling dan Bunga (2015)
menggunakan tinjauan cakupan untuk mendeteksi penelitian psikologi berkualitas
sangat baik yang terindeks oleh PsycINFO, sebuah pangkalan data terbesar di bidang
ilmu psikologi. Selain memetakan penelitian di sebuah bidang ilmu, tinjauan cakupan
juga pernah dilakukan Kiling-Bunga, Kiling dan Keraf (2016) untuk meneropong
penelitian dalam sebuah topik spesifik, yakni mengenai media sosial di Indonesia yang
terindeks tiga pangkalan data berbeda yakni PsycINFO, PubMed dan Scopus.
Menguasai teknik tinjauan cakupan akan sangat membantu akademisi Indonesia
untuk menjawab pertanyaan yang sering muncul setiap kali ingin melakukan penelitian
dan setiap mempertimbangkan intervensi psikologis, “apa yang sudah dilakukan/diteliti
di topik ini?”. Selama ini mayoritas peneliti Indonesia berusaha menjawab pertanyaan
tersebut dengan melakukan pemetaan tidak sistematis. Pencarian penelitian sebelumnya
sering dilakukan secara acak di beberapa pangkalan data dengan menggunakan kata-
kata kunci yang berbeda pada setiap pangkalan data, membuat kemungkinan untuk
studi-studi yang relevan luput dari pencarian menjadi semakin besar. Selain itu,
pemetaan tidak sistematis juga sering dibarengi dengan kecenderungan untuk mengutip
penelitian secara subyektif. Peneliti hanya mengutip penelitian-penelitian sebelumnya
yang mendukung nilai tambah dari penelitiannya sendiri.

2
Terkait dengan penjelasan di atas, kami kemudian menyarankan untuk para
peneliti psikologi di Indonesia untuk berlatih melakukan tinjauan cakupan agar mampu
membuat “bab II” alias tinjauan pustaka yang lebih baik untuk proyek risetnya. Jika
melakukan tinjauan cakupan dirasa terlalu menyita sumber daya, kami menyarankan
agar setidaknya peneliti membiasakan diri agar mempelajari dan mengutip tinjauan
cakupan atau tinjauan sistematis (systematic review) dalam mengulas perkembangan
penelitian sebelumnya sehingga menambah kualitas peninjauan. Seperti yang kami
lakukan di atas, dengan mengutip Pham dkk. (2014), kami sudah menyajikan sintesa
dari 344 artikel, lebih efektif daripada mengutip artikel secara individual.
Tinjauan ini melalui lima tahapan yang dianjurkan oleh penggagas tinjauan
cakupan, Arksey dan O’Malley (2005) yaitu: (1) Mengidentifikasi pertanyaan atau
tujuan tinjauan; (2) menemukan literatur-literatur yang relevan; (3) menyeleksi literatur;
(4) memetakan data; dan (5) mengorganisir, merangkum serta melaporkan hasil.
Kriteria inklusi dalam tinjauan ini adalah: (1) Merupakan hasil penelitian empiris; (2)
Penelitian membahas parenting pada manusia; (3) Penelitian terkait Indonesia dan
masyarakatnya. Selanjutnya kriteria eksklusi dalam tinjauan ini adalah: (1) Menyangkut
parenting dalam konteks hewan; (2) merupakan hasil pemikiran atau tinjauan literatur;
(3) merupakan artikel prosiding; dan (4) merupakan bab dalam buku.
Tinjauan ini hanya melibatkan penelitian yang sudah diterbitkan di berkala
ilmiah, mengingat artikel jurnal dianggap sebagai bentuk final dari laporan penelitian
tersebut setelah melewati tahap perbaikan (misalnya saran dari presentasi di sebuah
konferensi). Kami juga kemudian tidak menerapkan batasan waktu publikasi,
metodologi penelitian, peneliti, maupun tipe partisipan dalam penelitian untuk
memperluas cakupan tinjauan. Akan tetapi kami menetapkan batasan bahasa yakni
bahasa Indonesia dan bahasa Inggris demi mempermudah peninjauan.

Tahapan penelusuran literatur di pangkalan data


Mengingat kami sudah pernah melakukan tinjauan cakupan sebelumnya, kami
melakukan tinjauan kali ini tanpa berkonsultasi dengan pustakawan akademis. Kami
menyarankan bagi para peneliti lain yang baru pertama kali melakukan tinjauan
cakupan agar berkonsultasi pada pustakawan akademis atau pada peneliti lain yang
sudah berpengalaman melakukan tinjauan serupa.

3
Pangkalan data yang ditelusuri dalam tinjauan ini adalah PsycINFO, PubMed,
Education Resources Information Center (ERIC), Social Services Abstracts dan Scopus.
PsycINFO dipilih dengan pertimbangan menelusuri artikel dengan fokus ilmu psikologi,
PubMed dipilih untuk menelusuri artikel dengan bidang ilmu kedokteran dan kesehatan,
ERIC untuk eksplorasi artikel pendidikan, Social Services Abstract untuk kajian sosial,
lalu Scopus untuk menggali kumpulan literatur yang luas dan tidak spesifik.
Penulis ketiga artikel ini (IYK) menciptakan tabel logika (logic grid) berisi kata-
kata kunci pencarian untuk digunakan pada PsycINFO, kemudian memodifikasinya
untuk digunakan di keempat pangkalan data lainnya. Pengembangan tabel logika bisa
dilakukan dengan mempertimbangkan kata kunci (keywords) yang digunakan
penelitian-penelitian sebelumnya, atau juga melihat tabel logika yang digunakan pada
tinjauan cakupan yang serupa. Tabel logika untuk lima pangkalan data ditampilkan di
tabel 1, 2, 3 dan 4 untuk mendukung kajian berikutnya supaya lebih mudah melakukan
replikasi. Tabel logika yang sama digunakan pada pangkalan data ERIC dan Social
Services Abstracts dikarenakan akses kami pada kedua pangkalan data tersebut tersedia
dalam penerbit yang sama yakni ProQuest. Hasil pencarian diorganisir dengan aplikasi
EndNote X7 for Mac.

Tabel 1. Tabel logika PsycINFO


Parenting Indonesia
Parenting.ab OR Parenting.ti OR Indonesia.ab OR Indonesia.ti OR
Mothering.ab OR Mothering.ti OR Java.ab OR Java.ti OR Borneo.ab OR
Fathering.ab OR Fathering.ti Borneo.ti OR Kalimantan.ab OR
Kalimantan.ti OR Sumatra.ab OR
Sumatra.ti OR Celebes.ab OR
Celebes.ti OR Sulawesi.ab OR
Sulawesi.ti OR West Irian.ab OR West
Irian.ti OR Indonesian New Guinea.ab
OR Indonesian New Guinea.ti OR Irian
Jaya.ab OR Irian Jaya.ti OR West
Papua.ab OR West Papua.ti OR
Madoera.ab OR Madoera.ti OR

4
Madura.ab OR Madura.ti OR Bali.ab
OR Bali.ti OR Nusa Tenggara.ab OR
Nusa Tenggara.ti OR Lesser Sunda
Islands.ab OR Lesser Sunda Islands.ti
OR Mollucas.ab OR Mollucas.ti OR
Maluku.ab OR Maluku.ti

Tabel 2. Tabel logika PubMed


Parenting Indonesia
Parenting[tiab] OR Mothering[tiab] OR Indonesia[tiab] OR Java[tiab] OR
Fathering [tiab] Borneo[tiab] OR Kalimantan[tiab] OR
Sumatra[tiab] OR Celebes[tiab] OR
Sulawesi[tiab] OR West Irian[tiab] OR
Indonesian New Guinea[tiab] OR Irian
Jaya[tiab] OR West Papua[tiab] OR
Madoera[tiab] OR Madura[tiab] OR
Bali[tiab] OR Nusa Tenggara[tiab] OR
Lesser Sunda Islands[tiab] OR
Mollucas[tiab] OR Maluku[tiab]

Tabel 3. Tabel logika ERIC dan Social Services Abstract


Parenting Indonesia
ALL(Parenting) OR ALL(Mothering) OR ALL(Indonesia) OR ALL(Java) OR
ALL(Fathering) ALL(Borneo) OR ALL(Kalimantan)
OR ALL(Sumatra) OR ALL(Celebes)
OR ALL(Sulawesi) OR ALL(“West
Irian”) OR ALL(“Indonesian New
Guinea”) OR ALL(“Irian Jaya”) OR
ALL(“West Papua”) OR
ALL(Madoera) OR ALL(Madura) OR
ALL(Bali) OR ALL(“Nusa Tenggara”)

5
OR ALL(“Lesser Sunda Islands”) OR
ALL(Mollucas) OR ALL(Maluku)

Tabel 4. Tabel logika Scopus


Parenting Indonesia
TITLE-ABS-KEY (Parenting) OR TITLE- TITLE-ABS-KEY (Indonesia) OR
ABS-KEY (Mothering) OR TITLE-ABS- TITLE-ABS-KEY (Java) OR TITLE-
KEY (Fathering) ABS-KEY (Borneo) OR TITLE-ABS-
KEY (Kalimantan) OR TITLE-ABS-
KEY (Sumatra) OR TITLE-ABS-KEY
(Celebes) OR TITLE-ABS-KEY
(Sulawesi) OR TITLE-ABS-KEY
(“West Irian”) OR TITLE-ABS-KEY
(“Indonesian New Guinea”) OR
TITLE-ABS-KEY (“Irian Jaya”) OR
TITLE-ABS-KEY (“West Papua”) OR
TITLE-ABS-KEY (Madoera) OR
TITLE-ABS-KEY (Madura) OR
TITLE-ABS-KEY (Bali) OR TITLE-
ABS-KEY (“Nusa Tenggara”) OR
TITLE-ABS-KEY (“Lesser Sunda
Islands”) OR TITLE-ABS-KEY
(Mollucas) OR TITLE-ABS-KEY
(Maluku)

Penulis pertama dan penulis kedua secara terpisah membaca judul dan abstrak
dari hasil pencarian lalu memberi kategori pada literatur-literatur tersebut sebagai
literatur relevan dan literatur tidak relevan. Literatur yang diberi kategori relevan
kemudian dibaca secara keseluruhan (full-text) oleh kedua penulis untuk diputuskan
apakah dimasukkan dalam peninjauan cakupan. Literatur yang tidak dapat diakses

6
keseluruhan teksnya karena keterbatasan akses dari kami hanya diseleksi melalui isi
abstrak saja.
Untuk memetakan data kami menggunakan format yang dijabarkan oleh Levac
dkk (2010). Format ini menjadi panduan dalam proses ekstraksi informasi dari literatur
yang terinklusi dalam tinjauan cakupan ini. Informasi yang diekstraksi meliputi peneliti,
tahun publikasi, lokasi penelitian, tujuan penelitian, desain penelitian, bidang ilmu
penelitian, masalah yang disorot serta solusi yang diajukan. Masalah dan solusi yang
diambil hanya yang dianggap oleh peneliti literatur tersebut sebagai masalah dan solusi
utama.

16 literatur berkualitas tentang parenting di Indonesia


Sejumlah 94 artikel teridentifikasi melalui pencarian pada lima pangkalan data
yang ditetapkan. Setelah melakukan penyeleksian judul dan abstrak, sebanyak 71 artikel
gugur berdasarkan duplikasi artikel (artikel sama muncul berulang di pangkalan data
berbeda) dan kriteria inklusi dan eksklusi. Catatan kami menunjukkan banyak artikel
tidak relevan yang masuk dalam hasil pencarian pangkalan data karena bukan
merupakan artikel yang diterbitkan di jurnal ilmiah, melainkan bab buku dan disertasi.
Selanjutnya tujuh artikel dikeluarkan dari seleksi teks-penuh karena alasan terkait
kriteria eksklusi yakni merupakan penelitian parenting dalam konteks hewan, ditulis
dalam bahasa Mandarin, serta artikel tidak dapat diakses melalui perpustakaan daring
yang bisa kami akses. 16 artikel penelitian lolos seleksi final teks-penuh dan
dimasukkan ke dalam analisis tinjauan cakupan (lihat gambar 1):

7
Gambar 1. Alur seleksi literatur

Judul dan abstrak: 94


(17 artikel PsycINFO; 13 artikel PubMed; 12 artikel ERIC; 7 artikel Social Services
Abstracts; 45 artikel Scopus)

Gugur: 71

Teks penuh: 23

Gugur: 7

Literatur lolos: 16 artikel

Dari 16 artikel, sebanyak 13 artikel dipublikasi dalam kurun waktu lima tahun
terakhir (2013 – 2017). Hanya tiga artikel yang dipublikasi lebih dari lima tahun lalu.
Selanjutnya, terhitung empat penelitian yang meneliti Indonesia dan negara lain
sekaligus (Mindell dkk., 2010; Ramamurthy dkk., 2012; Sumargi, Sofronoff, &
Morawska, 2015; Fulu dkk., 2017), 12 penelitian lain berfokus penuh pada konteks
Indonesia. Selengkapnya dapat dilihat di tabel 4.

8
Tabel 5. Karakteristik literatur yang lolos seleksi
Peneliti, tahun Tujuan Desain Bidang Masalah Solusi

dan lokasi ilmu

Zevalkink & Menelaah perilaku Metode Psikologi Kurangnya data Fokus pada perbaikan

Riksen- interaktif ibu dalam campuran mengenai interaksi faktor-faktor sosio-

Walraven kaitan dengan orangtua-anak di ekonomi akan lebih

(2001) parenting pada anak konteks non-Western, membantu kualitas

Indonesia usia dini terutama di Indonesia parenting dibandingkan

dengan faktor-faktor

budaya

Mindell dkk. Mengetahui prevalensi Kuantitatif Kesehatan Gangguan tidur pada Perilaku orangtua yang

(2010) perilaku parenting dan dengan anak usia dini membantu anak tidur

Indonesia dan faktor-faktor lain dari kuesioner secara mandiri dapat

16 negara lain tidur pada anak usia meningkatkan kualitas

bawah tiga tahun tidur anak usia dini

Ramamurthy Mengetahui hubungan Kuantitatif Kesehatan Gangguan tidur pada Anak berusia di bawah

dkk. (2012) antara perilaku dengan anak usia dini enam bulan akan

Indonesia dan menyusui dan pola kuesioner memperoleh waktu tidur

13 negara lain tidur pada bayi lebih lama jika disapih

Rena, Mengetahui hubungan Kuantitatif Pendidik- Gaya parenting yang Gaya parenting otoritatif

Abedalaziz, & antara gaya parenting dengan an tidak tepat bisa lebih bisa mendorong

Leng (2013) dan sikap murid kuesioner membuat anak malas anak untuk membaca

Indonesia terhadap membaca membaca di waktu

luang

9
Peneliti, tahun Tujuan Desain Bidang Masalah Solusi

dan lokasi ilmu

Yanuarti, Mengkaji peran Kuantitatif Kesehatan Minim informasi Pendapatan keluarga yang

Rusmil & lingkungan sebagai dengan membuat orangtua tidak rendah dan perilaku

Effendi (2014) faktor risiko pada kuesioner bisa menciptakan menyusui yang tidak

Indonesia perkembangan bahasa lingkungan yang tepat eksklusif mempengaruhi

dan visual-motorik untuk mencegah perkembangan anak

pada anak prematur, hambatan

berat badan rendah dan perkembangan

asphyxia ringan

Afiyanti & Memahami Kualitatif Kesehatan Transisi menjadi ibu Program untuk ibu baru

Solberg (2015) pengalaman ibu baru fenomenolo bisa menimbulkan stres disarankan melakukan

Indonesia di Indonesia gi dan mempengaruhi pendekatan keluarga yang

proses parenting memberi edukasi terutama

edukasi hak-hak ibu

Rasyad (2015) Mengembangkan Kualitatif Pendidik- Keluarga miskin 7 strategi untuk

Indonesia model pelatihan Diskusi an cenderung tidak diterapkan di pelatihan

parenting dengan kelompok menerapkan pendidikan parenting, 3 di antaranya:

pendidikan karakter terarah karakter dalam keluarga (1) fokus pada kebutuhan

untuk orang miskin orangtua, (2) memicu

orangtua agar aktif, (3)

mendorong orangtua

menggunakan

pengalamannya untuk

mendidik anak

10
Peneliti, tahun Tujuan Desain Bidang Masalah Solusi

dan lokasi ilmu

Sumargi, Mengetahui efektivitas Eksperimen Psikologi Parenting buruk Seminar Triple P terbukti

Sofronoff, & seminar Triple P untuk – uji acak berdampak negatif pada cocok secara kultur untuk

Morawska orangtua Indonesia terkontrol perkembangan anak diterapkan di Indonesia

(2015a)

Indonesia

Sumargi, Menggali pemahaman Kuantitatif Psikologi Parenting buruk Orangtua Indonesia masih

Sofronoff, & orangtua terhadap dengan berdampak negatif pada menggunakan praktik

Morawska praktik parenting dan kuesioner perkembangan anak parenting yang tidak

(2015b) program parenting di efektif seperti berteriak

Indonesia Indonesia pada anak. Orangtua

menginginkan program

parenting yang teruji

Sunarty & Mengetahui gaya Kuantitatif Pendidik- Siswa sekolah sering Positive parenting

Dirawan (2015) parenting yang dengan an menunjukkan perilaku terbukti paling

Indonesia meningkatkan kuesioner tidak mandiri berpengaruh positif pada

kemandirian anak kemandirian anak

Nurhaeni, Mengetahui apakah Metode Pendidik- Parenting buruk Praktik parenting yang

Dinarti & parenting campuran an berdampak negatif pada baik membantu mereduksi

Priharti (2016) berhubungan dengan perilaku remaja perilaku berkelahi remaja

Indonesia perkelahian remaja

11
Peneliti, tahun Tujuan Desain Bidang Masalah Solusi

dan lokasi ilmu

Purwati & Japar Menguji dampak gaya Metode Pendidik- Parenting buruk Gaya parenting otoriter

(2016) parenting dan campuran an berdampak negatif pada dan permisif dapat

Indonesia beberapa variabel lain perilaku agresif anak menyebabkan anak

terhadap perilaku agresif. Dianjurkan

agresif anak menerapkan gaya

demokratis

Riany, Cuskelly, Mengetahui Kualitatif Psikologi Anak dengan autisme Masih dibutuhkan

& Meredith bagaimana ibu berisiko terhadap stigma penyebaran informasi

(2016) Indonesia yang tidak di Indonesia mengenai autisme pada

Indonesia mempunyai anak masyarakat Indonesia

dengan autisme untuk mereduksi dampak

memahami autisme stigma yang beredar dan

meningkatkan kualitas

parenting

Sunarsih dkk. Menganalisa akses Kuantitatif Pendidik- Program parenting Strategi yang bisa dicoba

(2016) informasi pola dengan an kurang diminati publik untuk meningkatkan

Indonesia parenting terkait kuesioner di Indonesia kualitas pendidikan

promosi kesehatan parenting: membaca buku

dan diskusi orangtua

12
Peneliti, tahun Tujuan Desain Bidang Masalah Solusi

dan lokasi ilmu

Fulu dkk. (2017) Menganalisa interaksi Metode Kesehatan Parenting yang buruk Positive parenting dan

Indonesia dan antara trauma masa campuran dapat menyebabkan penyetaraan perlakuan

lima negara lain kecil, kekerasan trauma masa kecil serta terhadap laki-laki,

terhadap wanita dan perilaku kekerasan perempuan dan anak-anak

parenting negatif terhadap wanita dapat membantu

mereduksi kekerasan

Riany, Cuskelly, Membandingkan gaya Kuantitatif Psikologi Parenting buruk Orangtua anak autisme

& Meredith parenting antara dengan berdampak negatif pada memakai gaya otoriter,

(2017) orangtua dari anak kuesioner perkembangan anak sedangkan orangtua anak

Indonesia dengan autisme tanpa autisme

dengan anak tanpa menggunakan gaya

autisme otoritarian. Orangtua anak

autisme membutuhkan

intervensi khusus

N/A: Not available atau tidak tersedia

Bidang ilmu riset parenting di Indonesia


Ekstraksi data memperlihatkan bahwa sebaran bidang ilmu yang mengkaji
parenting di Indonesia adalah sedikit namun merata. Hanya tiga bidang ilmu yang
diidentifikasi dalam tinjauan ini yakni terbanyak pendidikan dengan enam penelitian,
serta psikologi dan kesehatan dengan masing-masing lima penelitian.
Parenting yang diterjemahkan oleh HIMPSI sebagai pendidikan dalam keluarga,
mencerminkan kelekatan konsep tersebut dengan bidang ilmu pendidikan, terlebih pada
pendidikan di luar lingkup sekolah. Enam penelitian parenting dengan warna dominan
pendidikan ini mengkaji kaitan parenting dengan beragam variabel berbeda seperti
perilaku membaca, kemiskinan, perilaku bergantung (tidak mandiri), berkelahi,
agresivitas, dan promosi kesehatan.

13
Meskipun keenam penelitian parenting pendidikan ini disaring dari pangkalan
data internasional, kami menemukan pengemasan artikel tergolong kurang rapi terutama
dari sisi penulisan bahasa Inggris. Sebagai contoh, penelitian Sunarsih dkk. (2016) yang
sulit dicerna dari judul sampai dengan referensinya. Beberapa penelitian parenting
pendidikan lain juga disajikan dengan benang merah yang terputus-putus, menjadikan
pesan inti tiap paragraf susah ditemukan.
Pesan berharga yang bisa diambil dari fenomena tersebut adalah pangkalan data
internasional belum mampu secara penuh untuk menyaring berkala ilmiah yang
inkonsisten dalam publikasinya (terkadang menerbitkan artikel yang disunting dengan
baik, terkadang tidak). Oleh karena itu, menetapkan publikasi di berkala ilmiah yang
terindeks Scopus sebagai tonggak pencapaian tertinggi dalam dunia riset di Indonesia
adalah absurd. Jika ditelaah lebih lanjut, nilai dari impact factor berkala ilmiah yang
diagung-agungkan di universitas luar negeri pun sekarang mulai tergerus dengan
kehadiran jurnal dengan akses terbuka.
Pertanyaan yang timbul dari refleksi tersebut adalah, sampai kapan kita mau
mengirimkan produk terbaik kita ke terbitan luar negeri? Kita sudah lantang
menyuarakan untuk membangun khasanah keilmuan khas Nusantara, namun masih
setengah hati untuk membangun “rumah terbaik” demi menampung produksi keilmuan
dalam negeri. Absurd.
Penelitian parenting dalam bidang kesehatan sendiri menurut kami masih lebih
baik dalam kualitas penulisannya. Hal ini mungkin berhubungan dengan fakta bahwa
tiga dari lima penelitian merupakan penelitian perbandingan konteks Indonesia dan
negara-negara lain, yang juga menempatkan warga negara asing sebagai peneliti
pertama.
Pola penelitian seperti ini juga ditemukan oleh Kiling dan Bunga (2015) dalam
tinjauan cakupan mereka mengenai publikasi psikologi yang terindeks PsycINFO. Hal
ini mungkin dibutuhkan untuk mendorong kepercayaan diri para peneliti Indonesia
sebelum secara mandiri (tanpa campur tangan native speaker) melakukan penelitian
berkualitas internasional. Tentu untuk mendukung kemandirian peneliti kita, sumber
daya yang lebih harus disediakan pembuat kebijakan untuk membiayai jasa-jasa krusial
seperti proofreading dan penyuntingan artikel, terutama untuk jurnal binaan dalam
negeri.

14
Untuk penelitian parenting psikologi sendiri, kami menemukan pola bahwa
empat dari lima penelitian ini adalah bagian dari thesis for PhD degree. Peneliti pertama
keempat artikel ini adalah mahasiswa tingkat doktoral pada universitas-universitas di
Australia. Pertanyaan yang timbul, yang juga dialamatkan ke diri kami adalah: ketika
sudah menyelesaikan program doktoral dan kembali mengabdi di Indonesia, apakah
mampu untuk secara mandiri melakukan riset berkualitas internasional?
Dibandingkan dengan penelitian parenting kesehatan dan pendidikan sendiri,
penelitian parenting psikologi sendiri lebih dominan kuantitatif (empat penelitian)
daripada metode lain. Poin ini menggambarkan tren penelitian psikologi secara umum
di dunia western yang mulai condong ke arah kajian kuantitatif. Bagaimana dengan
psikologi Indonesia sendiri?

Masalah dan solusi parenting di Indonesia


Setengah (delapan) dari total penelitian di tinjauan ini berfokus pada masalah
terkait dampak negatif yang diakibatkan oleh gaya atau praktik parenting yang buruk.
Praktik parenting yang kurang tepat memang belakangan ini sering disorot oleh banyak
pemangku kepentingan seperti aktivis hak anak dan media. Dibarengi dengan kenyataan
bahwa dampak pada perkembangan anak yang tidak langsung kasat mata, serta sumber
daya yang belum tentu memungkinkan untuk memfasilitasi praktik parenting yang
positif, tekanan parenting pada orangtua tidak bisa dipandang sebelah mata.
Tilik saja fenomena konsumsi gawai pada anak-anak, para ahli dari American
Academy of Pediatrics (AAP, 2016) menganjurkan waktu konsumsi gawai (screen time)
untuk dibatasi seketat mungkin. Anak umur 2 – 5 tahun misalnya, dianjurkan untuk
hanya menggunakan gawai atau media elektronik lain selama satu jam per hari. Media
massa pula sering memanaskan suasana dengan mengambil contoh bahwa Bill Gates
dan Steve Jobs saja membatasi anaknya dalam konsumsi gawai.
Kenyataan di Indonesia sendiri pada umumnya tidak mempermudah pembatasan
konsumsi gawai. Orangtua yang harus bekerja dengan menggunakan gawai, hiburan di
rumah yang terbatas, area bermain luar ruangan bagi anak yang terbatas, teman sebaya
yang menggunakan gawai, merupakan contoh-contoh faktor yang membuat anjuran
AAP menjadi sulit untuk diwujudkan. Dari sisi konsumsi gawai saja, orangtua sudah
mengalami tekanan besar dalam proses parenting.

15
Kami berargumen bahwa orangtua harus mengakui bahwa kendali total terhadap
perkembangan anak mereka adalah bukan sesuatu yang bisa diperoleh atau harus dikejar.
Orangtua lebih disarankan untuk mengidentifikasi kebutuhan tahapan perkembangan
anak mereka, lalu beradaptasi dengan tuntutan berbeda yang muncul pada setiap
tahapan perkembangan.
Satu hal yang menarik untuk disinggung pula adalah kenyataan bahwa tidak ada
satu pun penelitian dalam tinjauan ini yang berusaha menggali relasi antara parenting
dan perilaku konsumsi gawai dan/atau internet. Celah ini merupakan kesempatan baik
untuk ditindaklanjuti oleh para peneliti parenting di masa depan.
Seperti yang disinggung di atas, tahap perkembangan yang berbeda akan
membutuhkan solusi yang berbeda pula. Hal ini juga tercermin pada beragamnya jenis
solusi yang diajukan oleh 16 penelitian dalam tinjauan ini. Secara detil kualitas
parenting di Indonesia akan dapat terdongkrak dengan kemampuan ekonomi keluarga
yang bagus, lingkungan sosial yang supportif, melakukan penyapihan sesuai anjurkan
ahli kesehatan, pelatihan edukasi parenting berbasis keluarga, adaptasi seminar Triple P
dari Australia, program membaca buku, diskusi kelompok orangtua, serta penerapan
gaya parenting yang tepat pada konteks tertentu.
Meskipun konsep universal parenting telah lama dikaji dan memperoleh
dukungan eviden ilmiah (McEvoy dkk., 2005), berdasarkan intisari dari tinjauan ini,
solusi terhadap isu parenting tetap bersifat kontekstual dan susah untuk digeneralisir,
sehingga penyusunan intervensi/program parenting akan selalu membutuhkan kajian
kontekstual yang mendalam.

Strategi untuk penggiat psikologi dan parenting di Indonesia


Pola yang muncul dari 16 penelitian dalam tinjauan cakupan ini adalah peran
dominan psikologi dalam menyediakan informasi ilmiah dalam topik perkembangan
anak. Berhubung jumlah penelitian parenting di Indonesia yang berkualitas baik masih
sangat sedikit, kami melihat pentingnya upaya para ilmuwan psikologi untuk terus
melakukan riset yang berfokus pada topik parenting dan kaitannya dengan
perkembangan anak. Fokus yang kuat pada satu topik akan membangun pile of evidence
yang berkualitas, sehingga mampu menyediakan beragam alternatif solusi terhadap isu-

16
isu parenting yang bersifat kontekstual dan memperkuat dampak aplikatif dari eviden-
eviden tersebut.
Dalam ranah praktis, sebagaimana peran psikolog yang sudah mulai terintegrasi
di puskesmas, kami merasa sudah saatnya untuk psikolog berafiliasi dengan instansi
pemerintah yang terkait erat dengan proses asuh anak seperti Badan Kependudukan dan
Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Edukasi parenting oleh psikolog idealnya bisa
diperoleh melalui program-program posyandu dan/atau bina keluarga balita. Inisiatif ini
tentunya hanya bisa dimulai saat pemangku kebijakan memandang seimbang antara
kelompok produktif dan non-produktif. Karena bagaimana bisa orangtua memberi
perhatian pada buah hatinya jika mereka hanya dituntut “kerja, kerja, kerja” setiap masa.

Summary

It is not a secret, parenting is one of the most important responsibilities one


could bear as a parent, probably the most burdensome too. Regardless, several
questions still leave unanswered by scientists, what are the field of studies related with
parenting? What are the solutions and problems emanating from the practice of
parenting? On top of that, what are the strategic steps one can take as psychology
scientists and practitioners to improve parenting in Indonesia? This chapter examines
the application of scoping review to provide responses to aforementioned questions. We
have done this before in social media topic, and we are confident to present another in
this chapter. Just like the way a cartographer map an area in order to advance
civilization, a scoping review is meant to enlighten future researchers with the answers
on “what has been done?” and “what to do next?” Five databases were searched in
this review: PsycINFO, PubMed, Education Resources Information Center, Social
Services Abstracts, and Scopus. 94 articles were discovered to undergone further
rigorous selection as a means to unearth relevant literatures. 16 chosen articles were
charted and analyzed accordingly. Finding shows that education, health, and
psychology were the field of studies associated with high quality parenting research in
Indonesia. Problems in child’s development caused by bad parenting attracted most
researchers’ attention. Solutions provided were unique to each study’s context and hard
to generalized. Finally, it is suggested that psychologists’ involvement in national
parenting program is inevitable, and really should start from today.

17
Daftar Acuan

Afiyanti, Y., & Solberg, S. M. (2015). "It is my destiny as a woman": On becoming a


new mother in Indonesia. Journal of Transcultural Nursing, 26(5), 491-498.
Doi: 10.1177/1043659614526243

American Academy of Pediatrics (2016). American Academy of Pediatrics announces


new recommendations for children’s media use. Diakses 11 September, 2017
dari https://www.aap.org/en-us/about-the-aap/aap-press-room/pages/american-
academy-of-pediatrics-announces-new-recommendations-for-childrens-media-
use.aspx

Arksey, H., & O’Malley, L. (2005). Scoping studies: towards a methodological


framework. International Journal of Social Research Methodology, 8(1), 19-32.
http://dx.doi.org/10.1080/1364557032000119616

Cambridge Dictionary (2017). Meaning of “parenting” in the English Dictionary.


Diakses 10 September, 2017 dari
http://dictionary.cambridge.org/dictionary/english/parenting

Fulu, E., Miedema, S., Roselli, T., McCook, S., Chan, K. L., Haardorfer, R., & Jewkes,
R. (2017). Pathways between childhood trauma, intimate partner violence, and
harsh parenting: findings from the UN Multi-country Study on Men and
Violence in Asia and the Pacific. Lancet Global Health, 5(5), e512-e522.
Doi:10.1016/s2214-109x(17)30103-1

Kiling, I. Y., & Bunga, B. N. (2015). Identify Indonesia psychology publications in


PsycINFO database: a scoping review. Anima, Indonesian Psychological
Journal, 30(3), 139-147.

Kiling-Bunga, B. N., Kiling, I. Y., & Keraf, M. K. P. A. (2016). Meneropong penelitian


media sosial di Indonesia. Dalam J. S. A. Utama, J. Abraham, T. Susana, I. N.
Alfian, & A. Supratiknya (Eds.), Psikologi dan Teknologi Informasi (Seri
Sumbangan Pemikiran Psikologi Untuk Bangsa 2) (pp. 211-225). Jakarta:
Himpunan Psikologi Indonesia.

Levac, D., Colquhoun, H., & O’Brien, K. (2010). Scoping studies: advancing the
methodology. Implementation Science, 5(1), 1-9.
http://www.implementationscience.com/content/5/1/69

McEvoy, M., Lee, C., O’Neill, A., Groisman, A., Roberts-Butelman, K., Dinghra, K., &
Porder, K. (2005). Are there universal parenting concepts among culturally
diverse families in an inner-city pediatric clinic? Journal of Pediatric Health
Care, 19(3), 142-150. Doi: 10.1016/j.pedhc.2004.10.007

Mindell, J. A., Sadeh, A., Kohyama, J., & How, T. H. (2010). Parental behaviors and
sleep outcomes in infants and toddlers: a cross-cultural comparison. Sleep

18
Medicine, 11(4), 393-399. doi:10.1016/j.sleep.2009.11.011

Morrison, F. J. (2009). Parenting and academic development. Merrill-Palmer


Quarterly, 55, 361-372.

Nurhaeni, H., & Priharti, D. (2016). The family parenting influenced adolescent brawls
behavior. International Journal of Evaluation and Research in Education, 5(2),
126-134.

Pham, M. T., Rajic, A., Greig, J. D., Sargeant, A. M., Papadopoulos, A., & McEwen, S.
A. (2014). A scoping review of scoping reviews: advancing the approach and
enhancing the consistency. Research Synthesis Methods, 5, 371-385.

Purwati, & Japar, M. (2016). The parents' parenting patterns, education, jobs, and
assistance to their children in watching television, and children's aggressive
behavior. International Education Studies, 9(2), 89-94.

Ramamurthy, M. B., Sekartini, R., Ruangdaraganon, N., Huynh, D. H., Sadeh, A., &
Mindell, J. A. (2012). Effect of current breastfeeding on sleep patterns in infants
from Asia-Pacific region. Journal of Paediatrics and Child Health, 48(8), 669-
674. Doi:10.1111/j.1440-1754.2012.02453.x

Rasyad, A. (2015). Developing a parenting training model of character education for


young learners from poor families by using transformative learning approach.
International Education Studies, 8(8), 50-56.

Relevo, R. (2012). Chapter 4: Effective search strategies for systematic reviews of


medical tests. Journal of General Internal Medicine, 27(1), 28-32.

Rena, S., Abedalaziz, N., & Leng, C. H. (2013). The relationship between parenting
styles and students' attitude toward leisure time reading. Malaysian Online
Journal of Educational Sciences, 1(2), 37-54.

Riany, Y. E., Cuskelly, M., & Meredith, P. (2016). Cultural beliefs about autism in
Indonesia. International Journal of Disability, Development and Education,
63(6), 623-640.

Riany, Y. E., Cuskelly, M., & Meredith, P. (2017). Parenting style and parent-child
relationship: A comparative study of Indonesian parents of children with and
without autism spectrum disorder (asd). Journal of Child and Family Studies,
No-Specified. Doi: 10.1007/s10826-017-0840-3

Riany, Y. E., Meredith, P., & Cuskelly, M. (2017). Understanding the influence of
traditional cultural values on Indonesian parenting. Marriage & Family Review,
53(3), 207-226. Doi: 10.1080/01494929.2016.1157561

Sumargi, A., Sofronoff, K., & Morawska, A. (2015a). A randomized-controlled trial of


the Triple P-positive parenting program seminar series with Indonesian parents.

19
Child Psychiatry & Human Development, 46(5), 749-761. Doi:10.1007/s10578-
014-0517-8

Sumargi, A., Sofronoff, K., & Morawska, A. (2015b). Understanding parenting


practices and parents' views of parenting programs: a survey among Indonesian
parents residing in Indonesia and Australia. Journal of Child and Family
Studies, 24(1), 141-160. Doi: 10.1007/s10826-013-9821-3

Sunarsih, T., Murti, B., Anantanyu, S., & Wijaya, M. (2016). Path analysis: Health
promotion information access of parent caretaking pattern through parenting
education. International Journal of Evaluation and Research in Education, 5(1),
69-75.

Sunarty, K., & Dirawan, G. D. (2015). Development parenting model to increase the
independence of children. International Education Studies, 8(10), 107-113.

Yanuarti, H. P., Rusmil, K., & Effendi, S. H. (2014). Environment as a risk factor in
delayed development in premature, low-birthweight and mild asphyxia children.
Pediatrics International, 56(5), 720-725. Doi: 10.1111/ped.12333

Zevalkink, J., & Riksen-Walraven, J. M. (2001). Parenting in Indonesia: Inter- and


intracultural differences in mothers' interactions with their young children.
International Journal of Behavioral Development, 25(2), 167-175. Doi:
10.1080/01650250042000113

Beatriks Novianti Kiling-Bunga, menyelesaikan S-1 di bidang ilmu Teologi di


Universitas Kristen Satya Wacana pada tahun 2005. Setelah bekerja di sebuah lembaga
swadaya masyarakat di Kupang selama setahun, melanjutkan studi S-2 Psikologi
Perkembangan di Universitas Gadjah Mada dan menyelesaikan studinya pada tahun
2008. Memiliki minat penelitian pada topik pendidikan anak usia dini serta
perlindungan dan partisipasi anak. Telah aktif sebagai staf pengajar di Program Studi
Pendidikan Guru-Pendidikan Anak Usia Dini, Universitas Nusa Cendana sejak tahun
2009. Selain itu juga merupakan pendiri dan penggiat Rumah Belajar Lentera Alam
serta Komunitas Penelitian BUNGA di Kupang. Telah menulis dan menerbitkan artikel
di pelbagai berkala ilmiah nasional. Karya tulisnya juga telah dipresentasikan dan
diterbitkan melalui beberapa pertemuan ilmiah nasional dan internasional. Salah satu
karyanya tentang tinjauan cakupan dapat diakses di Anima, Indonesian Psychological
Journal dan buku Psikologi dan Teknologi Informasi terbitan HIMPSI. Dapat dihubungi
melalui email: boenga.eve@gmail.com

Kristin Margiani, lulus S1 Psikologi di Universitas 45 Surabaya pada tahun 2005 dan
Magister Psikologi di Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya pada tahun 2013. Pernah
bekerja di perusahaan pengolahan kayu di Surabaya sebagai staf HRD dan bergabung
pada biro konsultasi psikologi Padmanaba di Sidoarjo. Kini ia aktif sebagai tenaga
dosen di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Nusa Cendana dan
menjabat sebagai Ketua Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini di

20
universitas yang sama. Selain itu, ia menjadi konsultan bidang pembinaan keluarga pada
suatu yayasan Kristen di kota Kupang serta menjadi mitra kerja lembaga konsultasi
Insight Kupang. Karya tulis yang pernah dihasilkan telah dipublikasikan di beberapa
media ilmiah dan populer. Mendalami dan aktif dalam kegiatan dan penelitian di bidang
anak usia dini. Dapat dihubungi melalui e-mail: kristinmargiani_undana@yahoo.com

Indra Yohanes Kiling, menyelesaikan S-1 Psikologi di Universitas Kristen Satya


Wacana pada tahun 2010 dan menyelesaikan studi S-2 Psikologi Klinis di Universitas
Gadjah Mada, tahun 2011. Bertugas sebagai pekerja sosial di Sumba Timur selama
hampir dua tahun, pernah bekerja sebagai tenaga pengajar tidak tetap di Fakultas
Kedokteran Universitas Nusa Cendana. Saat ini adalah peneliti di Institute of Resource
Governance and Social Change, sebuah think-tank yang berbasis di Kupang. Selain itu
saat ini juga sedang melanjutkan studi PhD di School of Psychology, The University of
Adelaide dengan bantuan beasiswa dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Salah seorang pendiri Komunitas Penelitian BUNGA di Kupang sekaligus pengarah
dari komunitas tersebut. Memiliki ketertarikan penelitian pada ranah psikologi
komunitas, psikologi perkembangan, anak dengan disabilitas, serta perlindungan dan
partisipasi anak. Telah memublikasikan artikel tentang tinjauan cakupan di International
Journal of Psychology; Anima, Indonesian Psychological Journal; dan buku Psikologi
dan Teknologi Informasi terbitan HIMPSI. Selain itu, karya ilmiah lainnya telah
dipublikasi dan dipresentasikan dalam berbagai media dan kesempatan, baik dalam
maupun luar negeri. Dapat dihubungi melalui email: iykiling@gmail.com

Alamat Pos: Perum Pondok Indah Matani Blok H-20, Desa Penfui Timur, Kec. Kupang
Tengah, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur. 85361

21

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai