Anda di halaman 1dari 27

MANAGEMEN NYERI

BLOKPK 004 ILMU KEPERAWATAN DASAR I


(IKD I)
AKPER PANTI KOSALA SURAKARTA
DEFINISI
• Nyeri adalah
SIFAT DASAR NYERI
 Nyeri merupakan suatu hal yang kompleks
mencakup aspek fisik, emosional dan kognitif.
 Nyeri bersifat subjektif dan personal
 Nyeri merupakan pengalaman yang melelahkan
membutuhkan energi
 Nyeri dapat menggangu hubungan personal dan
mempengaruhi makna hidup
 Nyeri tidak dapat diukur secara objektif
FISIOLOGI NYERI
• Empat proses fisiologis nyeri nosiseptif
(saraf-saraf yang menghantarkan stimulus
nyeri ke otak)

TRANSDUKSI
TRANSMISI
PERSEPSI
MODULASI
TRANSDUKSI
• Stimulus suhu, kimia, atau mekanik dapat
menyebabkan nyeri. Energi dri stimulus ini dapat
diubah menjadi energi listrik. Perubahan energi
ini disebut transduksi.
• Transduksi dimulai di perifer ketikastimulus
terjadinya nyeri mengirimkan impuls yang
melewati serabur saraf nyeri perifer yang
terdapat di panca indra , dan terjadi potensial
aksi
• Nosiseptor : saraf pancaindra yang yang
menghantarkan stimulus nyeri ke otak
TRANSMISI
 Dua macam serabut nyeri :
 cepat, : Serabut A-delta

Mengirimkan sensai yang tajam, terlokalisai dan


jelas/nyata yang membatasi sumber nyeri, mendeteksi
intensitas nyeri

 lambat : serabut C

Menghantarkan impuls-impuls yangyang tidak


terlokalisasi secara jelas, terbakar/sangat panas,
menetap
TRANSMISI
Kerusakan selakibat stimulus suhu, mekanik, kimiawi

Pelepasan neurotransmiter (prostaglandin, bradikinin, histamin)

Serabut nyeri memasuki medula spinalis melalui tulang belakang

Substansi P dilepaskan di tulang belakang menyebabkan transimis


sinaps dari saraf aferen ke saraf spinotalamik

Sepanjang spinotalamik, impuls naik ke medula spinalis

Talamus mentransmisikan informasi ke otak dan diinterpretasikan


PERSEPSI
 Keadaan dimana seseorang sadar akan
timbulnya nyeri.
 Korteks somatosensori mengidentifikasilokasi
dan intensitas nyeri.
 Persepsi memberikan seseorang perasaa
sadardan makna terhadap nyeri sehingga
membuat orang tsb bereaksi. Reaksi terhadap
nyeri dapat berupa respon fisiologis dan respon
perilaku.
REAKSI FISIOLOGI THD NYERI
RESPON AKIBAT/EFEK
STIMULASI SIMPATIS
• Dilatasi pembuluh bronkial dan peningkatan Peningkatan intake oksigen
kecepatan pernapasan
• Peningkatan denyt jantung Peningkatan transpor oksigen
• Vasokonstriksi perifer (palor, peningkatan TD) TD meningkat
• Peningkatan kadar gula darah Peningkatan energi
• Diaforesis Mengontrol suhu selama stres
• Peningkatan ketegangan otot Mempersiapkan otot utk bergerak
• Dilatasi pupil Mmeberikan penglihatan yang lebih
baik
• Penurunan pergerakan pencernaan Melepaskan energi utk aktivitas lain
yang harus dilakukan dengan segera
REAKSI FISIOLOGI THD NYERI
RESPON AKIBAT/EFEK
STIMULASI PARASIMPATIS
• Palor Perubahan suplai darah dari perifer
• Ketegangan otot Akibat kelelahan
• Penurunan HR dan TD Akibat stimulus vagal
• Pernapasan yang cepat dan tidak Menyebabkan pertahanan tubuh untuk
teratur menghindari gagal napas dalam keadaan
stres yang berkepanjangan akibat nyeri
MODULASI
 Setelah otak menerima stimulus nyeri, terjadi
pelepasan neurotransmiter inhibitor (GABA,
endorfin, noreepinefrin) , yg bekerja utk
menghambat nyeri dan membantu menciptakan
efek analgetik.
 Terhambatnya tranmisi impuls nyeri ini disebut
modulasi
TEORI GATE KONTROL
 Melzack dan Wall (1965) :

Impuls-impuls nyeri akan melewati gerbang ketika gerbang dalam


posisi terbuka dan akan dihentikan jika gerbang ditutup. Penutupan
gerbang merupakan dasar terhadap intervensi nonfarmakologi dalam
penanganan nyeri.
JENIS-JENIS NYERI
 Nyeri akut : bersifat melindungi, memiliki
penyebab yang dapat diidentifikasi, berdurasi
pendek dan memiliki sedikit kerusakan jaringan
serta respon emosional
 Dapat ditanganidengan atau tanpa pengobatan
setelah jaringan yang rusak sembuh
 Nyeri akut dapat diprediksi waktu
penyembuhannya dan penyebabnya dapat
diidentifikasi
JENIS-JENIS NYERI
 Nyeri kronis : beerlangsung lebih lama,
penyebab tidak selalu dapat diidentifikasi, dapat
memicu penderitaan pada pasien
 Gejala-gejala yang berhubungan dengan nyeri
kronis : kelelahan, sukar tidur, anoreksia,
penurunan BB, apatis, merasa putus asa, marah
JENIS-JENIS NYERI
 Nyeri kronis tdk teratur (episodik) :
 terjadi sesekali dalam jangka waktu tertentu
 berlangsung selama beberapa jam, hari
atau minggu
 Nyeri akibat kanker
 Nyeri akibat patologi
 Nyeri idiopatik
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NYERI
 Faktor fisiologis
 Usia
 Kelemahan
 Gen
 Fungsi neurologis
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NYERI
 Faktor sosial
 Perhatian
 Pengalaman sebelumnya
 Keluarga dan dukungan sosial
 Faktor spiritual
 Faktor psikologis
 Kecemasan
 Teknik koping
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NYERI
 Faktor budaya
 Arti dari nyeri
 Suku bangsa
PENGKAJIAN
• Provoking :
• Quality :
• Region :
• Severity :
• Time :
Indikator Perilaku Terhadap Nyeri
 Ekspresi : merintih, menangis, terengah-engah,
mendengkur
 Ekspresi wajah : meringis, gigi yang terkatup,
dahi yang berkerut, mata/mulut tertutup atau
terbuka lebar, menggigit bibir
 Gerakan tubuh : gelisah, tidak dapat bergerak,
tensi otot, gerakan menggosok/mengusap,
melindungi bagian tubuh tertentu,
menggenggam/memegang bagian tubuh
tertentu
Indikator Perilaku Terhadap Nyeri
 Interaksi sosial :
 menghindari percakapan
 hanya berfokus pada aktivitas yang
mengurangi nyeri
 menghindari kontak sosial
 mengurangi waktu perhatian
 mengurangi interaksi dengan lingkungan
DIAGNOSA KEP.
PERENCANAAN
 Intervensi non-farmakologi :
 Teknik relaksasi
Relaksasi : perasaan bebas secara mental dan fisik dari
ketegangan atau stres yang membuat individumrmiliki
rasa kontrol terhadap dirinya
Contoh : meditasi, yoga, imajinasi terpimpin (guided
imagery)
 Distraksi
Mengarahkan perhatian klienkepada suatu hal yang lain
dari nyeri sehingga mengurangi kesadaran akan adanya
nyeri
Contoh : mendengarkan musik, menggambar, bermain,
berdoa
PERENCANAAN
 Intervensi non-farmakologi :
 Stimulasi kutaneus
Stimulasi pada kulit untuk membantu mengurangi
nyeri
Contoh : masase/pijatan, mandi air hangat, kompres
dingin, TENS (transcutaneus electrical nerve
stimulation)
Rasional : Teori gate control menyatakan stimulasi
kutaneusmengaktivasi tranmisi serabut saraf A-
betayang lebih besar dan cepat. Hal ini menutup
“gerbang” sehingga menurunkan transmisi nyeri
melalui serabut C dengan diameter yang kecil
PERENCANAAN
 Intervensi farmakologi : pemberian analgesik
Tiga tipe analgesik :
 Non-opiod (nyeri ringan-sedang)
contoh : asetaminofen, NSAID
 Opiod /narkotik (nyeri sedang-berat)
 tambahan/koanalgesik/adjuvant
PERENCANAAN
 Nyeri akibat kanker :
 Tahap pertama: asetaminofen, asipirin/NSAID,
±adjuvant
 Tahap kedua / nyeri tidak terkontrol : Opioid, ±
NSAID, ± adjuvant
 Nyeri yang sukar disembuhkan : spinal/epidural
opioid, anestesi, sedasi
• Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai