Anda di halaman 1dari 10

HUBUNGAN/PENGARUH

INDUSTRIAL RELATION TERHADAP


KINERJA ORGANISASI

Dosen :
Kelompok C :

Yuan Badrianto.,S.Psi.,MM.
Asep Saepul Rohman - 111811216
Mahatir Bagina – 111811116
Kata Pengantar

• Industrialisasi senantiasa mempengaruhi proses produksi serta


bentuk dan pengembangan organisasi (organizational
development). Oleh karena itu dalam sistem produksi
senantiasa ditandai dengan meningkatnya eskalasi hubungan
industrial antara pekerja dengan pengusaha (employment
relations), dimana satu sama lain memiliki hubungan saling
ketergantungan dan saling pengaruh mempengaruhi yang
sangat kuat. Mereka memiliki tujuan yang sama yaitu untuk
menjaga kelangsungan dan pengembangan perusahaan, tetapi
juga dapat memiliki kebutuhan dan kepentingan yang berbeda.
Itulah yang menyebabkan timbulnya dinamika dalam
hubungan industrial (the dynamic of industrial relations).
Pembahasan
A. Hubungan Prilaku Organisasi dan Pemimpin

Dari sudut proses, kepemimpinan merupakan


salah satu cara untuk mengubah perilaku
seseorang melalui stimulus eksternal, yang
dilakukan oleh pemimpin (leader) terhadap
pengikutnya (follower). Oleh karena itu,
pendekatan kepemimpinan yang dinilai paling
populer dan banyak digunakan berbagai pihak
adalah kepemim- pinan berbasis perilaku
(behavior based leadership) dengan
menggunakan konsep-konsep psikologi.
(Ricahrd L. Hughes et all, 2006), Adalah definisi yang mengatakan bahwa
kepemimpinan merupakan proses mempengaruhi kelompok- kelompok dalam
organisasi untuk mendukung tercapainya tujuan. Yaitu:

1. Kepemimpinan merupakan gabungan antara ilmu dan seni (Leadership is Both a


Science and an Art).
2. Kepemimpinan merupakan gabungan hal-hal yang bersifat rasional dan
emosional (Leadership is both of Rational and Emotional).
3. Keterkaitan dan perbedaan mendasar antara kepemimpinan dengan manajemen
(Leadership and Management).
4. Posisi saling pengaruh antara kepemimpinan dan kepengikutan (Leadership and
Followership).
5. Kualitas dan nilai keberhasilan kepemimpinan sering diukur dari besar dan
kecilnya organisasi dan jumlah pegawai yang ditangani, bukan dari tingkat
kompleksitas masalah (Leadership on Stages Large and Small).
Analisi Faktor-faktor Pengaruh

1. Domain Pengusaha Sebagai pemimpin


( The Leader )
2. Domain Pekerja sebagai Pengikut
(Follower)
3. Domain Situasi ( Situation )
Pengusaha Sebagai Pemimpin

 Personality atau kepribadian


 Histori atau sejarah
 Experience atau pengalaman
 Interest sering diartikan dengan minat
 Character
 Motivasi
 Expertise
Pekerja Sebagai Pengikut
Beberapa faktor / variabel yang mempengaruhi peran
pekerja dalam proses hubungan industrial dalam
kedudukannya sebagai pengikut (follower) :
1. Expectation
Teori harapan (expectancy theory of motivation),
dikemukakan oleh Victor Vroom pada tahun 1964.
2. Maturity of Level
Kematangan seseorang dipengaruhi oleh situasi,
budaya dan harapan (ekspektasi) dimana dia berada.
Pekerja Sebagai Pengikut
3. Vakues
Nilai merupakan konsepsi (tersurat ataupun tersirat), yang
sifatnya membedakan individu satu sama lain, atau ciri-ciri
kelompok yang mempengaruhi pilihan tentang cara, tujuan
antara, maupun tujuan akhir (Kluckhohn dalam Mulyana,
2004: 1).
4. Norms
Steven P. Dandaneau, bahwa norma merupakan aturan-
aturan informal yang ada dalam kehidupan bersama
berfungsi untuk memandu interaksi sosial, dimana di
dalamnya terdiri dari berbagai komponen yang membentuk
kultur sosial dan menentukan tindakan dan perilaku
manusia sehingga menjadi manusiawi.
5. Cohesiveness
Kohesif dapat diartikan sebagai sikap solidaritas atau
semangat kebersamaan. jmaupun waktu.
Domain Situasi

Situation yaitu situasi dan kondisi nyata tempat dan


lingkungan kerja dimana proses hubungan industrial
terjadi.

1. Stress.
2. Task
3. Environment
TERIMAKASIHHH

Anda mungkin juga menyukai